Dibuang

Akan tetapi, Saat itu Ranti juga menyadari bahwa Dion sama sekali tidak tau. Masalah yang sebenarnya dia alami dengan Alexander Putra Mandala, pemilik perusahaan ini.

Sempat berpikir saat Dion memutuskan untuk tetap di dalam semetara dia dan yang lainya keluar, Alex menggunakan kesempatan itu, untuk memerintahkan Dion agar memberinya peringatan atau sanksi.

Namun, sekarang dia mengerti. Jika di ingat kembali, dia dan Alex memang terlihat beradu argumen seolah kedudukan mereka di perusahaan ini, setara. Itulah hal yang di anggap masalah oleh Dion saat ini.

"Saya harap kamu paham dengan apa yang saya maksud, Ranti."

"Saya tidak memiliki masalah apapun dengan Bapak Alex, mungkin kejadian tadi, hanya kebetulan saja. Bisa saja dia memiliki masalah di  rumah, atau di tempat lain dan membawanya hingga ke perusahaan." Ranti coba mengelak, dan memikirkan cara untuk memperbaikinya, nanti.

Dion memicingkan matanya menatap curiga ke arah Ranti. Dia yakin jika Ranti sedang berbohong.

"Jika kalian tidak memiliki masalah, kenapa kamu tidak menatap Pak Alex saat berbicara? Dan anehnya lagi, dia juga melakukan hal yang sama. Bisa kamu jelaskan soal itu?"

Ranti terdiam karena tidak langsung bisa  menemukan kalimat yang pas untuk ia katakan, sebagai jawaban dari pertanyaan Dion.

Namun, karena Ranti tidak menjawabnya, tak berapa lama, Dion mengibaskan tangannya di udara.

"Saya tidak tahu apa permasalahan kalian, yang jelas saya meminta kamu untuk tidak membuat pemimpin marah, yang akan berimbas pada di visi ini, mengerti?"

Ranti langsung mengangguk, mengerti.

"Yasudah, sana kembali bekerja."

Setelah merasa bahwa tidak ada lagi yang akan di bicarakan Dion padanya, dia langsung berdiri dan pamit untuk pergi.

"Buk!"

Saat Ranti menutup pintu ruangan Dion dan berbalik, dirinya langsung menubruk tubuh seseorang. Saat Ranti mendongak untuk melihat tubuh siapa yang ada di depannya itu, matanya langsung melebar.

"Maaf Pak saya enggak sengaja ... "

Beruntung kali ini, Ranti tidak mengumpat pada laki-laki itu. Namun, dia masih enggan terus menatap pria itu.

Karena jelas, beberapa waktu yang lalu, karena terbawa suasana, wanita itu terlibat beradu argumen dengan pria ini.

"Tidak apa-apa ... Bukan masalah."

Alex terus menatap Ranti yang hanya menunduk tanpa mau menatapnya. Sebenarnya, dia merasa tidak enak hati karena sama sekali tidak menatap Ranti saat keduanya bicara, saat rapat tadi.

Itu karena, Alex terkejut dengan penguasaan Ranti atas materi pertemuan yang dia adakan. Niat Alex awalnya hanya ingin menunjukkan bahwa dia cukup ramah dan semua karyawannya, cukup menyeganinya karena itu.

Namun, siapa yang menyangka bahwa pertemuan itu berubah menjadi pertemuan yang membahas proyek tersebut secara serius.

Alex dibuat kelimpungan karena harus mempelajari, dan menanyakan banyak hal dalam waktu yang sama. Dia hanya mempelajari sekilas sebelumnya, dan akan membahas serius pada pertemuan berikutnya.

Ranti mengangguk sekali, dan kembali berjalan hendak melewati Alex. Namun, tepat saat berada di samping pria itu, dia mengingat sesuatu.

"Pak ... Jika bapak datang ingin memarahi  pak Dion karena sikap saya saat rapat tadi dan kesalahan saya sebelum-sebelumnya, silahkan marahi saja saya langsung. Kepala divisi, tidak ada hubungannya dengan ini."

Mendengar itu, Jelas Alex merasa ada sebuah kesalahpahaman yang lainnya di sini. Tentu saja dia datang bukan untuk itu.

Alex sengaja datang ke sini, untuk meminta langsung pada kepala divisi marketing perusahaannya itu, agar memasukkan nama Ranti ke dalam tim yang akan mereka bentu.

Mendengar apa yang di katakan Ranti, Alex seolah mendapatkan harapan untuk memperbaiki hubungan mereka. Setidaknya, Ranti harus tau bahwa dia bukanlah laki-laki picik seperti yang Ranti pikirkan.

"Ranti Olivia, bukan? ... apa saya menyebut nama kamu dengan benar?"

Ranti sempat tertegun, karena ini pertama kalinya dia mendengar Alex menyebut namanya.

Ranti mengangguk. "Ya, pak. Itu nama saya."

Alex tersenyum dan kemudian berkata. "Saya datang kesini, hanya untuk memastikan agar Dion memainkan dalam Tim, dan turun langsung kelapangan."

Mendengar itu, mata Ranti kembali melebar. "Jelas, Alex terdengar seolah ingin menyingkirkannya dari perusahaan ini. Setidaknya, saat ini pria ini tidak ingin melihatnya dan membuat dirinya harus bekerja di lapangan."

"Pak, maaf ... Saya—"

Alex langsung memotongnya. "Sudah, jangan menolak. Ini saya lakukan karena melihat bagaimana cara kamu mempresentasikan proyek ini. Jadi, terima saja."

Tanpa menunggu respon Ranti, Alex kembali berjalan sebelum akhirnya masuk ke ruangan Dion, begitu saja.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Dewi ketik Ranti telah kembali.

"Pria itu, sepertinya ingin membuang ku jauh-jauh dari perusahaan ini."Balas Ranti terkekeh.

Jelas apa yang dikatakannya itu, tidak sepenuhnya salah. Karena Alex menegaskan bahwa pria itu masukkan Ranti dalam tim, sebagai hukuman karena apa yang telah dia lakukan.

"Maksud kamu?"

Ranti menghempaskan tubuhnya ke atas kursi lalu mendesah. "Ahhhh ... Pria licik itu menaruhku di dalam tim lapangan ... Dia benar-benar tidak ingin melihatku."

Jawaban Ranti, membuat kening Dewi berkerut. "Bukankah, itu berarti sebaliknya?" Batinnya.

Sekali lagi Dewi menatap Ranti, dan menggelengkan kepalanya.

"Wanita cantik yang ternyata sangat cerdas ini, memang memiliki otak, dengan cara kerja yang aneh."

Sementara itu, di waktu bersamaan. Dion langsung berdiri begitu mengetahui Alex memasuki ruangannya.

Pria itu menjadi sangat cemas, karena ini baru pertama kali, sejak dia bekerja di sini, Pemimpin perusahaan itu langsung datang menemuinya apalagi tanpa memberi tahu sebelumnya.

"Pak!, Eh Bos ... Maksud saya ... "

Alex mengernyitkan dahinya, karena melihat tingkah Dion yang aneh itu.

"Pak Dion, apa masalah anda? ... Kenapa anda terlihat gugup dan sangat pucat?"

Dion mengangguk kemudian menggeleng. "Iya, pak .. eh, tidak ...  Bos ... Saya hanya terkejut, anda datang ke sini."

Mendengar itu, Alex hanya bisa tersenyum mengerti. Memang, ini pertama kalinya dia mendatangi kantor Dion. Bahkan, jika di ingat kembali, dia hanya beberapa kali saja datang ke lantai ini sebelumnya.

"Oh, Soal itu ... Hmm ... Aku sengaja datang ke sini untuk memberintahu anda, jika Ranti—"

Belum sempat Alex menyelesaikan kata-katanya, Dion langsung menyela.

"Baik Bos ... Sebelumnya saya sudah memberinya peringatan. Jika itu belum cukup, saya bisa memintanya untuk mengundurkan diri saat ini juga."

Mata Alex melebar, karena mendengar kalimat panjang dari bawahannya itu.

"Maksud anda apa? Kenapa anda memberinya peringatan dan Bahkan ingin memintanya untuk mengundurkan diri?"

Dion yang sejak tadi menunduk dan tidak berani menatap Alex langsung karena gugup, kini mendongakkan kepalanya.

Sama sepertinya yang heran, dia juga melihat Alex sama herannya.

"Bukankah Anda kesini karena Wanita itu telah berlaku tidak sopan, pada anda selama rapat berjalan?"

Mendengar itu, Wajah Alex berubah. Dia sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Malah, dia sangat mengetahui bahwa dialah yang menyebabkan hal itu sampai terjadi.

Mengingat bagaimana sikap Ranti di luar tadi, sekarang dia merasa tidak menjadi laki-laki yang buruk namun juga pemimpin yang sama buruknya.

"Dion, aku datang ke sini, untuk memastikan agar kau memasukkan dia ke tim lapangan ... Bukankah sudah jelas, diantara kalian semua, cuma dia satu-satunya yang benar-benar memahami konsep serta proyek yang akan kita lakukan tersebut?"

Setelah mengatakan itu, Alex keluar dari sana. Entah kenapa, dia menjadi kesal. Semuanya selalu tidak berjalan baik, saat dia berhadapan dengan wanita itu.

Alexander Putra Mandala, ingin sekali saja Ranti melihatnya sebagai pria yang baik. Itu saja. Namun, entah kenapa, itu sangat sulit dilakukan.

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

🖒🖒🖒🖒🖒🖒💪💪💪💪

2022-09-13

3

Tiaa kit heart

Tiaa kit heart

sepertinya Author tidak memihakmu saat ini pak Alex.

2022-08-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!