Mobil di depannya tersebut mulai berjalan dan Ranti juga mulai memacu miliknya. Di persimpangan jalan, keduanya terlihat menuju arah yang berbeda.
Ranti mengambil ponsel dan langsung menekan panggilan cepat di sana. Tak lama setelah dia menempelkan benda itu di telinga, panggilan itu pun tersambung.
"Ya, Mbak?"
"Nick terjadi sesuatu ... Jemput aku di showroom di mana aku membeli mobil ini."
Setelah mengatakan itu, dia langsung memutus sambungan. Ranti mengarahkan mobil ke tempat yang baru saja dia katakan pada Nickolas.
Sampai Di tempat tujuannya. Ranti membiarkan mekanik membawa mobilnya.
Sambil menunggu Di bengkel yang ada di Showroom tersebut. Ranti duduk di Cafe yang juga ada di sana.
Di temani secangkir kopi, Ranti mengusap-usap layar ponselnya. Berbeda dengan kebanyakan wanita yang memiliki banyak uang di rekeningnya, Ranti tidak sedang memburu tas atau barang-barang mewah lain di situs online yang menawarkan banyak pilihan.
Wanita itu, sibuk mempelajari berkas-berkas yang sudah dikirim oleh Nick di kotak masuk emailnya.
Seperti kata yang selalu diucapkannya, sebagi Pelakor Profesional, Ranti sedang menentukan pria yang akan menjadi target operasi selanjutnya.
Ada sekitar enam profil yang ada di sana. Sudah ada empat yang dia lihat, namun tidak ada satupun yang sesuai dengan standar operasinya.
Meski tau apa yang sedang dilakukannya itu salah. Ranti tidak sembarangan memilih korban.
Tidak hanya harus super kaya saja. Namun, ada beberapa faktor lain yang harus dimiliki sang TO untuk masuk dalam standarnya itu.
Pria tua beristri lima, lelaki muda yang suka bermain dan menghancurkan hati wanita, atau apapun, Ranti tidak peduli.
Bahkan, Nick sendiri tidak begitu tau pasti standar yang diterapkan Ranti selain satu hal yang pasti, yaitu, salah satu atau pasangan suami istri yang akan dia hancurkan tersebut, adalah bajjingan.
Itu kenapa, Nick selalu mencari dan mengumpulkan beberapa data dan profil orang. Sebelum memberikannya pada Ranti, agar wanita itu bisa menentukannya sendiri.
Masuk pada berkas ke enam. Ranti sedikit tertarik dengan profil pria dan rumah tangganya. Kaya, sudah pasti tapi ada sesuatu yang lain di sana.
Saat sibuk mempelajari berkas-berkas itu, tidak terasa waktu terus berlalu. Ranti tidak asal bergerak meski dia sudah menentukan targetnya.
Wanita itu akan benar-benar mempelajari segala sesuatunya agar dia bisa dengan mudah melakukan misinya, hingga dia benar-benar yakin akan bisa menghadapi segala situasi yang buruk, yang mungkin saja akan terjadi.
"Seperti yang aku pikirkan ... Apa Mbak juga tertarik dengan yang satu itu."
Ranti sempat terperanjat karena larut dalam investigasi kecil-kecilannya, sehingga tidak menyadari kedatangan Nick yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelahnya.
Ranti menganggukkan kepala menyetujuinya. "Ya, itu menarik. Tapi, itu tidak cukup untuk menjadi Target selanjutnya. Mereka masih memiliki kesempatan untuk kembali bersama dan meneruskan pernikahannya ... "
Ranti langsung berdiri, tanpa terlebih dahulu mempersilahkan Nick duduk untuk sekedar beristirahat dan langsung berjalan pergi.
Nickolas hanya bisa menggelengkan kepalanya menanggapi bagaimana santainya Ranti dengan apa yang sedang mereka bahas.
"Jadi, tidak ada satupun di antara mereka yang cocok?"
Berjalan di sebelahnya, Ranti menganggukkan kepala, sebelum akhirnya menjawab dengan mantap pertanyaan Nick tersebut.
"Tidak, tidak ada ... Sebaiknya, kau berhenti mencari target, hanya karena mereka sangat kaya. Pria yang hidupnya pas-pasan bahkan bisa lebih brengsek ... Nick, aku melakukannya, bukan karena uang. Kau tau itu, bukan? "
"Baiklah, aku mengerti ... "
Sambil terus berjalan, Ranti kembali mengingatkan.
"Nick, di dunia ini. Hanya kau dan aku yang benar-benar tau, apa yang sedang kita lakukan. Jadi, cobalah melihat Target, dari sudut pandang istrinya. Setelah itu, kau akan tau apa orang itu, pantas atau tidak, untuk kita hancurkan. Aku tidak ingin, wanita lain merasakan apa yang telah aku rasakan, atau ... "
Ranti tidak melanjutkan kata-katanya, karena dia tau bahwa satu kalimat lagi yang akan di ucapkannya itu, akan melukai pemuda yang kini berjalan di sampingnya itu.
Namun di sisi lain, Nick sudah tau apa yang akan di ucapkan Ranti. Malah, dia tidak akan merasa tersinggung apalagi terluka, jika wanita itu benar-benar mengatakannya.
Dia sudah jauh mengenal wanita yang pada awalnya sangat di bencinya ini. Namun sekarang, wanita itu telah berubah dan menjelma menjadi sosok lain, dan mampu menggantikan posisi seseorang yang telah pergi dari kehidupannya.
"Oke, aku akan lebih berhati-hati ... "
Hanya begitu saja, semua sudah di putuskan. Nick akan mengatur segala yang dia inginkan tanpa memperdulikan bagaimana cara pemuda itu melakukannya.
Jika perlu anggaran besar sekalipun, Nick hanya perlu meminta dan Ranti akan memenuhinya.
Semua itu dia lakukan untuk mendapatkan lelaki yang sudah ditandainya. Sisanya, dia akan melakukannya sendiri.
Seperti agen-agen khusus badan intelejen di banyak cerita novel dan movie, begitulah cara kerja dua orang yang memiliki profesi tergolong sangat aneh ini.
Dua Minggu berlalu, sejak hari itu. Ranti kembali melewati hidupnya yang sangat kosong dan membosankan, dengan cara bermalas-malasan.
Sejak peringatan terakhirnya pada Nick. Pemuda itu tampak lebih berhati-hati untuk memilih Target mereka.
Namun, siang itu. Ranti di kejutkan dengan suara bel rumahnya, yang tiba-tiba saja berbunyi.
Dia dan Nick, tidak pernah menerima tamu sebelumnya. Jadi, jika ada orang yang tiba-tiba saja datang, langsung membuat Ranti waspada.
Ranti berjalan ke pintu rumah dengan perasaan awas. Untuk pa yang telah dia lakukan, memang besar kemungkinan untuk seseorang memendam dendam dan ingin membalas perbuatannya itu.
Saat pintu terbuka, mata Ranti langsung melebar melihat siapa yang kini berdiri di sana.
"Ranti Olivia ... Akhirnya, aku menemukanmu."
Mirda, dengan seorang pria muda dan gagah di sebelahnya, menyapa begitu melihat Ranti keluar dari sebalik pintu rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ali B.U
ada apakah Mirda mencari Ranti.,??
2022-09-13
3