Sampai di rumah mereka, saat masuk, Ranti langsung naik menuju ke lantai dua, di mana kamarnya berada.
Sedangkan Nick terlihat langsung berjalan menuju ke arah dapur. Sambil berseru padanya.
"Jadi, kita sudah bisa menganggap urusan dengan TO (Target Operasi), sudah selesai, bukan?
Sambil menaiki anak-anak tangga, Ranti menjawabnya. "Ya, bisa dikatakan begitu ..."
"Baiklah, aku mengerti ... "
Ranti tidak begitu peduli dengan apa yang akan dilakukan pemuda itu setelahnya. Karena saat ini, ada sesuatu yang sangat diinginkannya, yaitu, mandi.
Begitu sampai di kamar, Ranti langsung menuju kamar mandi dan menghidupkan shower dan tanpa membuka pakaian, langsung berdiri di bawahnya.
Saat tubuhnya mulai dihujani air, di saat itu pula Ranti mulai merenungkan dirinya sendiri.
Sekarang, dia mulai melucuti pakaiannya satu-satu, lalu setelahnya di bawah air yang terus membasahinya, Ranti melihat ke arah cermin.
"Hujan, tiga tahun yang lalu ... "Batinnya.
Setiap kata itu dia ucapkan di dalam hati di saat keadaan seperti ini. Hal tersebut langsung berhasil menghapus rasa sakit, rasa bersalah serta sesal di hatinya.
Rasa itu akan kembali berubah menjadi dendam, yang mengantarkannya menjadi wanita tak bermoral, pengganggu bahkan penghancur keharmonisan rumah tangga orang lain, tanpa perasaan seperti saat ini.
Lama Ranti membiarkan hal itu berlangsung, sebelum akhirnya dia mengambil sabun, dan menggosok seluruh tubuhnya dengan kasar, karena mengingat tubuh itu, kembali di sentuh oleh orang lain yang sebenarnya membuatnya jijik.
Begitu dia selesai mandi, semua hal yang membebani pikirannya, dia biarkan luntur bersamaan dengan seluruh kotoran tubuhnya, di bawa air yang membasahi tubuhnya tadi.
Ranti mengeringkan rambut, sebelum akhirnya menuju tempat tidurnya. Sekarang, dia memejamkan mata, siap kembali menghadapi esok hari.
Pagi harinya, begitu bangun dari tidurnya, Ranti langsung turun. Dari atas dia sudah bisa melihat Nick sudah menyiapkan sarapan bagi dirinya.
Tersenyum, Ranti bergumam senang. "Bocah itu, benar-benar bisa di andalkan ... "
Ranti menarik kursi di meja makan dan langsung mengambil sendok lalu memotong besar ommelette buatan Nick yang menjadi makanan favoritnya itu, dan langsung melahapnya.
Karena cukup besar, Ranti kesulitan menelan makanan yang memenuhi mulutnya tersebut.
Beruntung, sebuah tangan baru saja meletakkan satu gelas besar jus apel di depannya sambil berkata mengingatkan.
"Pelan-pelan ... Gak lucu kalo mbak yang selamat dari situasi seberbahaya seperti tadi malam, malah mati tersedak ommelette buatanku ... "
Ranti mengangkat satu tangan dan menautkan jari telunjuk dan jempolnya menunjukkan tanda oke, sambil terus meneguk jus tersebut, untuk mendorong semua sisa makanan di mulut ke dalam lambungnya.
"Ahh ... Enak, seperti biasanya." Ranti mengangkat kepala, lalu sambil menyipitkan mata menatap Nick sambil tersenyum yang berdiri di sebelahnya, lalu berkata "Nick, makasih ya. Ommellete kamu, selalu menjadi yang terbaik ... "
Nick hanya mengangkat bahunya, seolah tak perduli. Dia sudah mengalami ini ratusan kali sebelumnya. Jadi, pujian itu, tidak lagi berpengaruh bagi dirinya.
"Aku sudah mengirimkan beberapa file ke email kamu. Di sana, ada berkas dan profil beberapa calon TO yang mungkin sesuai ... "
Ranti hanya menganggukkan kepalanya, tak begitu peduli. "Aku akan melihatnya, tapi aku harus ke tempat itu, terlebih dahulu."
"Baiklah ... Kalau begitu, aku pergi dulu."
Ranti mendongakkan kepala, dengan satu potong ommelette di atas sendok, yang tidak kalah besarnya dari yang pertama tadi, menggantung di udara.
"Hei Bocah, kau mau kemana?"
Nick hanya menjawabnya dengan melambaikan tangannya, tanpa berbalik sedikitpun dan terus berjalan.
Namun, pemuda yang terlihat sudah rapi dan sedang menyandang tas itu, akhirnya bersuara.
"Aku mendengar nasehat seorang wanita cantik, agar aku tetap fokus kuliah ... Jadi, sepertinya aku harus mengikuti nasehat itu ... "
Mendengar itu, sebuah senyum mengembang di wajah Ranti. Meski keduanya hidup di dunia yang sudah kacau, apalagi di kota ini, yang tidak mementingkan benar atau salah, dia tetap berharap pemuda itu bisa menjalani kehidupan dengan baik. Setidaknya, jauh lebih baik dari dirinya.
Ranti kembali melanjutkan sarapannya, saat Nick sudah menghilang di balik pintu rumah.
Pada siang hari, Ranti sudah berada di tempat yang tadi dia katakan pada Nick. Dia berdiri di depan pagar pintu sebuah bangunan yang terlihat sudah sangat tua, namun memiliki banyak kenangan bagi dirinya.
Pada pelang berkarat yang berdiri di halaman depan bangunan itu, meski catnya sudah pudar dan tulisan di sana sudah rusak, namun Ranti bisa membacanya dengan jelas, setidaknya dia masih mengingat dengan jelas tulisan apa yang ada di sana.
"Permata Bunda." Batinnya.
Belum satu menit dia berdiri di sana, dan mengingat kembali masa-masa dia tumbuh di tempat ini, dia mendengar suara seseorang memanggilnya dari belakang.
"Ranti?!"
Saat Ranti berbalik, dia langsung mendapati seorang wanita tua yang sudah berumur setidaknya tujuh puluh tahun itu, menatapnya sambil tersenyum bahagia.
Meski awalnya dia menyambut senyum itu dengan senyuman juga, namun tidak berselang, wajah Ranti berubah cemas.
"Ibuk? ... Kenapa ibuk bisa berada di luar?"
Tidak menunggu wanita itu menjawab, Ranti langsung mendekat dan merangkul bahunya, seolah takut sebuah tiupan angin kecil saja, mampu merobohkan tubuh renta wanita kurus yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang, sejak dari kecil itu.
"Ah, ini ... cuma keluar membeli ini ... "
Ranti melihat sebuah kantong kresek yang di jinjing oleh wanita tua itu, yang tadi tidak diperhatikannya.
"Apa itu?"
Lekas Ranti meraih kantong kresek tersebut, sementara wanita itu membiarkannya begitu saja.
Saat kantong tersebut sudah berpindah ke tangan Ranti, wanita itu coba menjelaskannya.
Namun, baru saja dia menarik nafas sebelum berkata, sebuah suara tak jauh dari sana, berseru menyela keduanya.
"Heh, pelakor licik ... Jangan sok perhatian deh, kamu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ali B.U
siapa yang mengatai Ranti.,??
lanjut
2022-09-11
3
Rere (IG : renitaaprilreal)
Napa ada ulat bulu 🤣🤣🤣🤭
lanjut lagi Thor
Semangat 😘😘😘
My baby Love 😘😘
2022-08-04
3
Pemenang YAWW 9 😴🤕
yaaaah.... abiiiis.... update cepat...😂😂🤣🤣
2022-08-03
1