Di mana kamu hanya perlu diam dan memperhatikan apa yang mereka perbuat meskipun itu menyakitimu, karena membalas dengan cara yang sama hanya akan membuatmu sama seperti mereka dan apa bedanya dengan mereka.
"Hmmmm."
Suara interupsi itu menghentikan aktivitasnya sesaat, mereka yang sudah melupakan keadaan di sekelilingnya.
Raisa menatap ke arah Kakeknya berada. Dia kemudian berdiri lalu berjalan ke arah mereka dengan wajah yang sumringah bahagia dengan kehadiran anggota keluarganya.
"Kakek kapan datangnya, kok gak ngasih kabar sih?" ucapnya dengan meraih tangan kakeknya untuk dia cium punggung tangannya.
Raisa memeluk tubuh Neneknya dengan cipika cipiki. Mereka berpelukan erat dua perempuan beda generasi itu yang sama-sama cantiknya.
"Mami pasti belum makan, Rei bawain Mami makanan loh." ujarnya dengan menjinjing sebuah rantang makanan yang berwarna putih dengan motif bunga-bunga di pinggirannya.
"Ini masakan buatan Nenek khusus untuk cucunya Nenek yang paling cantik," jelas Nenek Juniar.
"Kalau gitu kita makan bersama di sana saja," terangnya.
Makanan sudah terhidang di atas meja serta beberapa peralatan makan sudah siap. Mereka makan siang kala itu dengan menu khas Bangkok Thailand.
Kadang terbesit di pikiran dan ingatannya saat dirinya menyerahkan mahkotanya kepada pria yang dikenalnya. Bayang-bayang pria itu terpatri di dalam ingatannya tapi hanya punggungnya yang dia ingat dengan jelas jika ada luka goresan di sekitar punggung yang dekat dengan pinggangnya.
Dia pernah beberapa kali melihat pria yang memiliki tanda luka di punggungnya hadir di dalam mimpinya, tapi wajahnya selalu gagal dilihat dengan jelas. Hanya wajah yang samar-samar dan tidak jelas saja.
Raisa tidak ingin larut dalam kesedihan dan penyesalannya. Ia terus bangkit dari keterpurukannya berkat dorongan dan kasih sayang dari semua anggota keluarganya.
Itu lah yang membuat Raisa menjadi wanita yang super moms. Walaupun usianya 24 tahun. Dia ingin menjadikan masalah lalunya sebagai cambuk untuk menatap masa depannya dengan ceria.
Raisa sudah sering kali dijodohkan dengan seorang pria yang tentunya dengan kriteria yang baik. Tetapi selalu ditolaknya dengan berbagai macam alasan pula. Hingga kedua orang tuanya serta Kakek Neneknya sudah hampir menyerah dengan keadaan tersebut.
"Raisa, kedatangan Kakek kali ini ke Jakarta ingin meminta tolong sama Kamu Nak," ujarnya dengan memegang kedua tangan cucunya setelah mereka selesai makan siang di sore hari itu.
Raisa menatap lekat wajah kakeknya yang sudah mulai banyak tanda keriput pertanda usianya sudah senja.
"Kakek ingin minta tolong apa?" dia memperhatikan dengan seksama wajah dari Kakeknya.
"Kakek akan menjodohkan Kamu dengan putra sahabatnya Kakek," jawabnya dengan berharap penuh kepada cucunya agar kali ini tidak menolak rencana baiknya.
"Maksudnya Kek?" tanyanya yang hanya sekedar basa basi saja padahal dia sangat tahu maksud dari perkataan kakeknya.
"Kakek akan mempertemukanmu dengan seorang pria malam ini juga dan kakek berharap kamu bisa memenuhi permintaan terakhir kakekmu yang sudah tua ini." Pinta kakeknya.
Ucapannya itu membuat wajah Raisa spontan berubah. Dia tidak habis pikir dengan semua keluarganya, kenapa selalu menyuruhnya untuk menikah, padahal baginya tanpa menikah pun dia masih bahagia dan sanggup membesarkan putranya.
"Nenek dan Kakek berharap untuk kali ini Kamu memenuhi keinginan Kami ini, Nenek Ingin melihatmu menikah di sisa hidupnya Nenek, nenek tidak ingin meninggal sebelum Kamu hidup bahagia bersama pasanganmu nantinya."
Wajah neneknya sendu saat memohon kepada cucu perempuan satu-satunya yang dia miliki. Mereka juga sudah mendiskusikan dengan Mira dan Yuda serta dengan Tuan Edward bersama Nenek Hamidah.
Mereka sangat bahagia dan antusias menyambut rencana mereka itu. Mereka sangat berharap dan terus berdoa agar Raisa setuju untuk dijodohkan dan menerima lamaran itu.
Tetap Dukung Benci dan Dendam dengan:
Cara Like setiap Babnya
Rate bintang lima
Gift Poin atau Koin Seikhlasnya
Favoritkan agar selalu mendapatkan Notifikasi Updatenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments