Eps. 2. Acara Kelulusan

Seorang gadis terlelap dalam tidurnya, sesekali wajahnya terlihat guratan senyuman manis. Gadis itu tersenyum melihat seorang pria bertopeng yang hadir di dalam mimpinya.

Setelah melaksanakan shalat subuh, Raisya kembali memutuskan untuk melanjutkan tidurnya. Dia penasaran dengan kelanjutan mimpinya tersebut. Ia berharap dengan tertidur pulas kembali, maka mimpinya itu diputar kembali sehingga dia bisa melihat wajah dibalik topeng tersebut.

Di dalam mimpinya itu Raisya bertemu dengan seorang pangeran berkuda putih, tapi wajahnya ditutupi oleh topeng sehingga ia tidak bisa melihat langsung kondisi wajah si Pria itu.

Tok... Tok... Tok...

"Non Raisya,, Nona Raisya bangun dong udah pagi nih," teriak Aisyah yang mengetuk pintu kamarnya.

"Apa Nona lupa kalau hari ini acara perpisahan Non Delisha di Sekolah," dia berdiri tegak di balik pintu yang masih tertutup rapat itu.

Aisyah belum menyerah, dia kembali mengetuk pintu itu dengan sedikit lebih kuat dan keras dari sebelumnya.

Tok... tok..

"Ya Allah non Raisya kok tumben yah hari ini susah amat dibangunkan, gak biasanya seperti ini," umpat Aisyah yang sudah kesal dengan tingkah Raisya yang hari ini susah dibangunkan seakan-akan hari ini hari libur saja.

Aisyah menggelengkan kepalanya, keheranan dengan sikap Delisha yang tidak biasa seperti hari-hari biasanya.

Rexi yang baru saja keluar dari kamarnya melihat Aisyah berdiri seperti patung di depan kamar adik kembarnya. Tangannya masih menempel di pintu yang terus mengetuk pintu itu. Dia sudah menggedor pintu itu dengan sekuat tenaga, tapi sang pemilik kamar sedikitpun tidak bergeming.

Rexi yang keluar dari kamarnya melihat Aisyah yang kebingungan. Kamar Rexy kebetulan jaraknya berdekatan dengan kamar adiknya hanya lima langkah saja.

"Ada apa Aisyah, apa yang terjadi dengan Raisya?" Dennis kebingungan melihat wajah Aisyah yang keheranan itu.

Raut cemas jelas nampak di wajah mereka, karena tidak pernah melihat adiknya dibangunkan. Biasanya malahan Raisya yang selalu membangunkan seisi penghuni istana itu. Dengan gaya khasnya yang ceria, aktif, suara cemprengnya selalu membuat rumah yang melebihi istana itu jadi ramai di pagi hari.

"Tolong minggir sedikit, biar aku saja yang bangunin," jelasnya.

Aisyah menuruti perkataan dari Tuan Mudanya tanpa banyak tanya. Ia pun langsung menyingkir dari depannya pintu untuk memudahkan Rexi mengetuk pintu itu.

"Sya, kalau kamu gak bangun kakak akan tanya Kakek untuk batalin acaramu bersama teman-temanmu," tangannya masih setia menggedor pintu yang cukup bising di pagi hari itu.

"Tidak biasanya Non Sya seperti ini," lirih Aisyah dengan wajah kebingungan.

"Kalau kamu tidak bangun juga, aku akan perintahkan kepada Aisyah untuk ikut bersama Kamu," ultimatum Rexi di depan pintu adiknya.

Sedangkan di dalam kamar itu, Raisya tersenyum manis ketika sudah berhadapan dengan pemuda berkuda putih itu dengan topengnya yang masih setia melekat di wajahnya. Hanya hidung mancungnya yang sangat jelas kelihatan.

Ia memegang topeng yang dipakai pria itu dan ingin membukanya, agar Ia melihat bentuk rupa pangeran itu. Tetapi tiba-tiba, menghilang bersamaan dengan telinganya menangkap suara seseorang mengetuk pintunya, Ia pun bangun dari tidurnya.

"Yah gagal lagi, padahal sedikit lagi Aku bisa melihat wajahnya pangeranku." Cicitnya Raisya yang langsung lesu.

"Kakak akan hitung mundur 5, 4, 3, 2, sa...." hitungan terakhir Rexi pintu itu terbuka.

Dia berjalan sangat cepat ke arah pintu, jika tidak ingin rencana perayaan mereka akan digagalkan oleh Kakeknya. Rexi tertawa terbahak-bahak melihat adiknya itu, jika diancam dengan menggunakan nama kakeknya. Reaksinya pasti akan tunduk seperti kerbau yang dicocok hidungnya menurut tanpa ada perlawanan apa-apa.

"Tunggu Sya yah kakak, Sya mandi dulu," ucapnya lalu menutup pintu kamarnya dengan terburu-buru.

Pintu kamar itu tertutup dengan sangat keras, karena terlalu tergesa-gesa dan tidak ingin terlambat.

Aisyah dan Rexi Richie Arfathan tersenyum melihat tingkah laku Delisha.

"Makasih banyak Aisyah," ucapnya dibarengi dengan senyuman khasnya.

Aisyah hanya tersenyum menanggapi perkataan dari Tuan Mudanya.

"Aku tunggu Kamu di meja makan, 20 menit saja dari sekarang," teriak Dennis lalu berjalan menuruni anak tangga.

Raisya masuk ke dalam kamar mandinya, dia hanya mandi kilat tanpa ada ritual mandi seperti biasa yang dia lakukan. Tidak treatment perawatan kulit dan wajah yang dia lakukan. Demi menghemat waktu yang diberikan oleh kakaknya.

Raisya sampai melupakan mencharge hpnya yang tersisa sedikit saja. Dia berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa, hampir saja kakinya keseleo untung dia bergerak lincah untuk menghindari hal tersebut. Dengan nafas yang ngos-ngosan, dia duduk di samping kakaknya. Rexi yang melihat adiknya sudah duduk di dekatnya segera menyodorkan piring yang sudah berisi makanan kesukaannya.

"Thanks kakakku yang paling terbaik sedunia." Balasnya sambil mengisi beberapa macam jenis makanan.

Raisya menoel pipi kakaknya, ia memperhatikan di meja makan hanya dia dan kakaknya saja, dia celingak-celinguk mencari keberadaan kakeknya.

Rexi mengerti dengan apa yang dicari oleh adiknya lalu berkata, "Kakek sudah berangkat ke Bandara katanya mau ke Jepang," ucapnya Rexy yang mengetahui apa yang dicari oleh adiknya itu.

"Oohh, kok gak pamit sama Sya sih kak? biasanya kakek selalu tanya Syaa kalau akan berangkat," dengan wajahnya yang ditekuk dan bibirnya dimonyongin.

"Gimana Kakek mau pamit sama Kamu, loh saja masih ngorok," jelasnya dengan tangannya yang sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Beberapa saat kemudian, mereka pun sudah bersiap untuk berangkat ke Sekolahnya. Hari ini Delisha tidak ingin di antar khusus oleh supir pribadinya. Dia ingin ikut nebeng bersama kakaknya.

Sekolah mereka berbeda, tapi Dennis selalu mendahulukan adiknya diantar terlebih dahulu selanjutnya gilirannya kalau mereka bersama. Mobil mereka berhenti agak jauh dari sekolah, hal itu dilakukan agar tidak ada yang mengetahui siapa mereka.

"Makasih banyak Kak," pintu itu terbuka dia turun dengan wajah yang sumringah selalu menghiasi wajahnya.

"Jangan nakal, ingat kalau sudah selesai acaranya, harus hubungi kakak atau Aisyah," perintah Rexi.

Denis mewanti-wanti adiknya dengan nasehat seperti seorang bapak kepada putrinya.

"Siap Bos," jawabnya sambil menirukan gaya seorang prajurit TNI.

Baru beberapa menit Sya duduk di dalam ruangan tersebut yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan acara. MC kemudian membuka acara dengan kata-kata sambutan yang sangat menyentuh.

Acara pun berlangsung dengan khidmat dan sangat meriah. Di wajahnya sedari tadi terpancar rona kebahagiaan, karena dinobatkan menjadi salah satu Siswi terbaik kedua di Sekolahnya tahun ini.

"Alhamdulillah Makasih banyak ya Allah," sembari mengusap wajahnya.

Setelah dari atas panggung, dia ikut duduk kembali bergabung dengan teman-temannya yang dari berbagai negara itu.

"Hey selamat yah bebs, Kamu kembali menjadi juara 2," ucap Vivian memeluk tubuh Delisha.

Vivian adalah salah satu teman baiknya Raisya selama ini.

"Kami bahagia loh dengan pencapaian prestasi Kamu bebs," timpal Cristin.

Mereka cipika-cipiki satu sama lainnya. Cristin sahabat Raisya ikut bahagia dengan apa yang diraih olehnya. Mereka sedari dahulu memang mengakui kepintaran dan kejeniusannya gadis yang berasal dari Indonesia itu.

"Makasih banyak atas dukungan kalian, tanpa kalian Aku tidak akan seperti ini," ucap Raisya selalu merendah diri.

Sedari tadi ada sepasang mata yang melihatnya dengan wajah yang penuh amarah, cemburu, dendam serta benci yang bercampur jadi satu.

"Tersenyumlah selagi Kamu masih bisa tersenyum dan tunggulah pembalasanku malam ini, bersiaplah untuk menangis darah."

Orang itu tersenyum manis, tapi penuh dengan kepalsuan dan kemunafikan. Orang itu sudah merencanakan sesuatu untuk mencelakai Delisha.

Acara berlangsung hingga siang hari. Mereka tidak ada yang pulang atau pun bubar. Karena khusus kelasnya mereka sudah merencanakan Pesta kecil-kecilan, nantinya akan diadakan di salah satu Villa milik Mutia.

Beberapa saat kemudian, mereka bersiap untuk berangkat ke salah satu Villa milik Mutiara.

"Kalian sudah siap?" tanya Mutiara yang sudah bersiap mengemudikan mobilnya.

"Yes, let's go," ucap mereka secara bersamaan.

Mobil mereka perlahan meninggalkan Sekolah menuju Villa yang ada di pinggiran Kota yang tepatnya berhadapan dengan Pantai. Perjalanan baru beberapa kilometer yang mereka tempuh, tiba-tiba ada seekor kucing hitam yang melompat ke depan mobilnya.

Mutiara segera menghentikan laju mobilnya kemudian mematikan mesin mobilnya itu. Dia kemudian berjalan turun ke arah depan mobilnya, tapi tidak menemukan keberadaan kucing itu lagi.

"Apa yang terjadi dengan kucingnya Mutiara?" tanya Raisya yang khawatir dengan kondisi kucing itu.

"Kucingnya sudah tidak ada, mungkin tadi terkejut sehingga melarikan diri dengan cepat," jawab Mutiara.

"Aku kasihan dengan kucingnya semoga kucing itu baik-baik saja," cemas Vivian.

Mutiara sudah memeriksa seluruh mobilnya dari depan hingga ke belakang, tapi hasilnya masih sama tetap kucing itu sudah kabur.

Vivian Wheeler ikut membantu mencari keberadaan kucing itu. Tapi, mereka sudah memeriksa dengan teliti hingga di sekitar area jalan dan hutan ternyata kucing itu tidak ada.

"Lupakan kucing itu, ingat hari ini Kita harus berenang-renang dan berpesta," terang Cristin yang berusaha mencairkan suasana.

"Betul apa yang dikatakan oleh Cristy oke," ucap Vivian.

"Gimana dengan anak-anak yang lain, apa mereka sudah sampai?" tanya Vivian.

"Mereka sudah sampai dan hanya menunggu kita saja," jawabnya Mutiara yang sedari tadi tersenyum penuh arti.

Raisya masih kepikiran tentang kucing itu. Dia teringat dengan perkataan Baby sitter nya dulu Mbak Marni tentang kucing tersebut.

"Non Raisya jika tiba-tiba ada kucing yang melompat mendekat ke arah kita biasanya itu pertanda kurang baik, jadi bagi yang mengalami hal itu diharapkan untuk selalu waspada."

Perkataan dari Mbak Marni hingga sekarang masih terngiang-ngiang di telinganya.

"Ya Allah semoga saja kucing itu bukan pertanda yang tidak baik."

Terpopuler

Comments

Fajriani aqi

Fajriani aqi

next KK

2022-09-18

0

Elvinaa aroh

Elvinaa aroh

lanjutkan KK author

2022-09-07

0

Amriana Rara Caya

Amriana Rara Caya

acaranya Tapi gak ngajak 🤣

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1. Perpisahan
2 Eps. 2. Acara Kelulusan
3 Eps. 3. Sebuah Pertanda
4 Eps. 4. Tertangkap
5 Eps. 5. Masuk Perangkap
6 Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7 Eps. 7. Terenggut
8 Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9 Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10 Eps. 10. Kemarahan Rexi
11 Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12 Eps. 12. Bertemu Kembali
13 Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14 Eps. 14. Memulai Rencana
15 Eps. 15. Masuk Perangkap
16 Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17 Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18 Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19 Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20 Epd. 20. Rencana Perjodohan
21 Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22 Eps. 22. Makan Malam
23 Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24 Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25 Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26 Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27 Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28 Eps. 28. Perhatian Richard
29 Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30 Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31 Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32 Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33 Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34 Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35 Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36 Chapter. 36. Harapan Nenek
37 Chapter. 37. Setuju
38 Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39 Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40 Chapter. 40. Acara Lamaran
41 Chapter. 41. Kebingungan Richard
42 Chapter. 42. Kehebohan
43 Chapter. 43. Tamparan Sayang
44 Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45 Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46 Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47 Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48 Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49 49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50 50. Tingkah Lucu Kemal
51 51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52 52. Pertunangan
53 53. Kemal Gercep
54 54. Rencana Kuality Time
55 55. Kebahagiaan
56 56. Raisa Malu-malu
57 Bab. 57. Kejujuran Raisa
58 Bab. 58. Tidak Mungkin
59 Bab. 59. Mustahil Terjadi
60 Bab. 60. Permohonan Richard
61 Bab. 61. Harapan Richard
62 Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63 Bab. 63. Persyaratan Raisa
64 Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65 Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66 Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67 Bab. 67. Penyerangan
68 Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69 Bab. 69. Terpesona
70 Bab. 70. Taktik Maxy
71 Bab. 71. Kecewa
72 Bab. 72. Teringat Kembali
73 Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74 Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75 Bab. 75. Maxy Merajuk
76 Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77 Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78 Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79 Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80 Bab. 80. Kegundahan
81 Bab. 81. Pelipur Lara
82 Bab. 82. Keresahan Rexy
83 Bab. 83. Perasaan Bahagia
84 Bab. 84. Merasa Aneh
85 Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86 Bab. 86. Es Krim
87 Bab. 87. Dia
88 Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89 Bab. 89. Mustahil
90 Bab. 90. Keraguan Rexy
91 Bab. 91. Penasaran
92 Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93 Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94 Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95 Bab. 95. Masih Flashback
96 Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97 Bab. 97. Perasaan Bahagia
98 Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99 Bab. 99. Kehancuran Hidup
100 Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101 Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102 Bab. 102. Sah Juga
103 Bab. 103. Suasana Haru
104 Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105 Bab. 105 Menuntut Hak
106 Bab. 106.
107 Bab. 107.
108 Bab. 108
109 Bab. 109. Tercapai Juga
110 Bab. 110. Rasa Bahagia
111 Bab. 111. Merajuk
112 Bab. 112. Murka Pak Ardian
113 Bab. 113. Rencana Honey Moon
114 Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115 Bab. 115. Pemilik Rumah
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122. Emergency
123 Bab. 123.
124 Bab. 124. Ketakutan
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131.
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134.
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153.
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Eps. 1. Perpisahan
2
Eps. 2. Acara Kelulusan
3
Eps. 3. Sebuah Pertanda
4
Eps. 4. Tertangkap
5
Eps. 5. Masuk Perangkap
6
Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7
Eps. 7. Terenggut
8
Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9
Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10
Eps. 10. Kemarahan Rexi
11
Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12
Eps. 12. Bertemu Kembali
13
Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14
Eps. 14. Memulai Rencana
15
Eps. 15. Masuk Perangkap
16
Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17
Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18
Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19
Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20
Epd. 20. Rencana Perjodohan
21
Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22
Eps. 22. Makan Malam
23
Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24
Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25
Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26
Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27
Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28
Eps. 28. Perhatian Richard
29
Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30
Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31
Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32
Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33
Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34
Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35
Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36
Chapter. 36. Harapan Nenek
37
Chapter. 37. Setuju
38
Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39
Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40
Chapter. 40. Acara Lamaran
41
Chapter. 41. Kebingungan Richard
42
Chapter. 42. Kehebohan
43
Chapter. 43. Tamparan Sayang
44
Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45
Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46
Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47
Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48
Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49
49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50
50. Tingkah Lucu Kemal
51
51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52
52. Pertunangan
53
53. Kemal Gercep
54
54. Rencana Kuality Time
55
55. Kebahagiaan
56
56. Raisa Malu-malu
57
Bab. 57. Kejujuran Raisa
58
Bab. 58. Tidak Mungkin
59
Bab. 59. Mustahil Terjadi
60
Bab. 60. Permohonan Richard
61
Bab. 61. Harapan Richard
62
Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63
Bab. 63. Persyaratan Raisa
64
Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65
Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66
Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67
Bab. 67. Penyerangan
68
Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69
Bab. 69. Terpesona
70
Bab. 70. Taktik Maxy
71
Bab. 71. Kecewa
72
Bab. 72. Teringat Kembali
73
Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74
Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75
Bab. 75. Maxy Merajuk
76
Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77
Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78
Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79
Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80
Bab. 80. Kegundahan
81
Bab. 81. Pelipur Lara
82
Bab. 82. Keresahan Rexy
83
Bab. 83. Perasaan Bahagia
84
Bab. 84. Merasa Aneh
85
Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86
Bab. 86. Es Krim
87
Bab. 87. Dia
88
Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89
Bab. 89. Mustahil
90
Bab. 90. Keraguan Rexy
91
Bab. 91. Penasaran
92
Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93
Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94
Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95
Bab. 95. Masih Flashback
96
Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97
Bab. 97. Perasaan Bahagia
98
Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99
Bab. 99. Kehancuran Hidup
100
Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101
Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102
Bab. 102. Sah Juga
103
Bab. 103. Suasana Haru
104
Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105
Bab. 105 Menuntut Hak
106
Bab. 106.
107
Bab. 107.
108
Bab. 108
109
Bab. 109. Tercapai Juga
110
Bab. 110. Rasa Bahagia
111
Bab. 111. Merajuk
112
Bab. 112. Murka Pak Ardian
113
Bab. 113. Rencana Honey Moon
114
Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115
Bab. 115. Pemilik Rumah
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122. Emergency
123
Bab. 123.
124
Bab. 124. Ketakutan
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131.
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134.
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153.
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!