Eps. 14. Memulai Rencana

"Bersiaplah Mutiara, Aku akan datang dan bersiaplah untuk menerima pembalasanku," cicitnya Rexy dengan tatapan matanya yang tajam melihat ke arah luar kantornya.

Dia tersenyum sangat tipis sehingga senyuman itu tak nampak di mata orang yang berpapasan dengannya.

Para Karyawannya melihat kedatangan orang nomor satu di Perusahaan. Mereka langsung menyingkir dari jalan dan segera menundukkan kepalanya jika mereka berpapasan. Jika mereka tidak bersikap seperti itu, mereka akan dipecat tanpa terhormat.

Aura di sekitar Perusahaan menjadi seram sesaat kedatangan Rexy. Karena sifat seperti itu lah, dia berhasil menjalankan Perusahaan di usianya yang masih sangat muda. Dalam kesehariannya hanya bekerja dan bekerja yang ada di dalam pikirannya. Hingga waktu untuk hangout bareng bersama teman sejawatnya sama sekali tidak ada.

Baginya bersantai di masa muda akan membuatnya menyesal di masa tua. Selama ada waktu, dia tidak akan menyia-nyiakan peluang tersebut. Berkumpul bareng biasa saja dengan temannya, Dia enggan melakukannya, waktunya sudah tersita dengan usaha untuk memajukan Perusahaan keluarganya. Apa lagi untuk merasakan yang namanya pacaran dan jatuh cinta.

Baginya jatuh cinta itu tidak boleh ada dalam kamus hidupnya yang nantinya akan membuatnya hancur dan terpuruk dalam kesedihan dan kesengsaraan.

Rapat segera dimulai sejak Rexy sudah duduk di kursi kebesarannya. Raisa yang melihat kedatangan kakaknya, menatap jengah karena sudah dibuat menunggu hingga hampir dua jam.

Semua dewan direksi dan jajaran pemegang saham tertinggi tidak dapat berkutik. Walaupun mereka sangat tidak setuju dan ingin protes dengan sikap arogansi kekuasaan yang dimiliki oleh Raisa. Mereka tidak bisa berbuat apa, mereka hanya mampu marah dalam diamnya.

"Jadi hari ini meeting kita Saya tutup dengan ucapan, Saya bangga dengan kinerja kalian selama setahun ini, dan bonus untuk kalian yang sudah berjasa dan bekerja sangat gigih akan masuk kedalam rekening kalian."

Pernyataan dari CEO mereka membuat beberapa orang di antara mereka memancarkan kebahagiaan. Mereka saling berpandangan dengan senyuman yang menghiasi wajah mereka. Rexy kembali berdiri dari duduknya padahal baru sekitar satu jam dia mendudukkan bokongnya.

Itulah kelebihan dari yang dimiliki oleh Rexy, dia tidak akan segan untuk memberikan bonus tambahan yang lumayan banyak kepada karyawannya yang sudah berdedikasi tinggi untuk memajukan Perusahaannya.

Itu salah satu alasannya, mengapa banyak orang yang berlomba-lomba untuk masuk bekerja dan bergabung dengan Perusahaan yang dipimpin olehnya. Tetapi, jangan sekali-kali mengecewakannya, jika hal itu terjadi bersiaplah untuk akhir dari karier bahkan hidupmu.

Rexy menatap ke arah luar jendela yang terbuat dari kaca tebal itu. Dia menatap ke arah seluruh penjuru Kota terbesar pertama yang ada di Inggris.

"Tunggulah pembalasanku akan tiba, Raisa mereka akan merasakan sesuatu yang lebih dari yang kamu rasakan dulu, hingga air mata enggan untuk mengalir membasahi pipinya."

Dia berdiri sambil menyandarkan sebagian tubuh tinggi tegapnya yang atletis itu di pinggiran meja kerjanya. Tangannya terlipat saling bertumpu satu sama lain. Arah pandangannya jauh ke tempat yang tak terhingga jaraknya.

"Segala cara akan aku tempuh untuk menaklukkan Mutiara, hingga dia berlutut di kakiku," senyuman smirknya selalu menghiasi wajahnya.

Hingga kediamannya terusik oleh dering handphonenya, yang bergetar di atas meja. Dia segera mengakhiri pikirannya yang sudah melanglang buana hingga ke masa enam tahun lalu.

"Hemm."

"Kami sudah mengirim semua data-data tentang gadis itu hingga tanpa terkecuali yang Bos inginkan," jelasnya dibalik telponnya.

Telepon itu berasal dari pengawal, sekaligus anak buah bayangannya yang selalu setia dan sigap jika dia membutuhkan mereka.

"Oke."

Seperti biasa, dia akan mematikan sambungan teleponnya dengan sepihak tanpa basa-basi sedikit pun. Dia kembali duduk di kursi kebesarannya, lalu menghidupkan layar laptopnya yang bersimbol sepotong apel yang digigit.

Wajahnya langsung sumringah melihat layar laptopnya, "Aku harus segera menjalankan rencana ku, agar dia segera tahu bagaimana rasa terpuruk dan hancur dalam waktu yang bersamaan."

Rexy mematikan layar laptopnya lalu meraih kunci mobilnya yang ada di atas meja kerjanya. Dia baru ingin memutar knop pintunya, pintu itu terlebih dahulu terbuka dari luar, karena dia tidak mengunci pintu dengan kode sandi seperti biasanya.

Senyuman lebar dan paling manis dipersembahkan oleh Raisa untuk kakaknya saat pintu sudah terbuka dan tampaklah wajah Kakak kembarnya.

Senyuman itu tidak kalah hangat yang diberikan oleh Rexy untuk adiknya. Seperti itulah, sikapnya yang akan berubah hangat dan humble, jika berada di sekeliling keluarga intinya saja atau pun orang terdekatnya.

"Kakak mau pergi?" tanyanya saat melihat di dalam genggaman tangannya terdapat kunci mobil.

"Aku ada sedikit urusan yang harus Aku selesaikan," jawabnya.

"Jadi kapan kita akan berangkat ke New York Kak?" tanyanya lagi.

"Bagaimana kalau Kamu duluan saja Dek, Kakak belum bisa berangkat besok," balasnya dengan penuh kelembutan.

Mereka berjalan beriringan sambil berbincang-bincang santai.

"Kok bisa gitu sih Kak? kan Kakak sudah janji," ucapnya yang sedikit kecewa dengan keputusan kakaknya yang mendadak itu.

Rexy menghentikan langkahnya, lalu memutar sedikit tubuhnya ke arah depan adik bungsunya. Dia memegang kedua pundak adiknya lalu tersenyum sebelum menjawab pertanyaan adiknya.

"Sya, kakak minta maaf untuk kali ini, Kakak tidak bisa memenuhi janji Kakak, tapi Kakak pasti akan menyusulmu ke Amerika," ujarnya lalu memeluk erat tubuh adik bungsu sekaligus satu-satunya.

Apa yang mereka lakukan tidak seorang pun yang berani mencuri dengar atau pun menguping hingga melihat dengan terang, jika ada yang kedapatan dan ketahuan dengan apa yang mereka lakukan pasti akan mendapatkan kartu hitam peringatan sebelum dipecat secara tidak terhormat.

"Tapi, tidak sekarang, insya Allah Kakak akan segera menyusulmu, jadi tidak perlu khawatir," sahutnya lagi sembari mengelus rambutnya Raisa.

"Tapi, janji harus tidak boleh diubah lagi," yang tangannya balas memeluk tubuh saudaranya.

Rexy melerai pelukannya, lalu meninggalkan adiknya yang terpaku di tempatnya. Raisa belum pulang ke rumahnya karena masih ada beberapa pekerjaan yang ingin diselesaikan sebelum kembali ke Tanah Air.

Rexy masuk ke dalam salah satu Mall terbesar yang ada di Kota. Dia berjalan ke arah Toko pakaian untuk mencari pakaian yang paling sederhana dan murah untuk dia pakai. Dia bercermin sesaat setelah mengganti pakaiannya dengan penampilan yang cukup memukau dari seperti biasanya.

"Sempurna," tuturnya setelah memakai pakaiannya yang sangat cocok di tubuhnya.

Rexy segera membayar beberapa potong pakaian yang telah dipakainya. Dia membuang setelan jas pakaian kerjanya ke tong sampah. Ia kembali melangkahkan kakinya setelah berhasil membayar biaya semua pakaian yang membungkus seluruh tubuhnya. Dia berbaur dengan pengunjung Mall lainnya. Hingga dia melihat seorang gadis yang duduk seorang diri menikmati makanannya serta minumannya.

Rexy tersenyum penuh arti melihat perempuan itu. Dia terus melangkah hingga tepat di belakang punggung gadis itu. Tangan kanannya meraih gelas yang kebetulan masih ada di atas meja yang ada di belakang gadis itu.

Dia berjalan seakan-akan kakinya tersandung hingga gelas yang berisi minuman yang berwarna merah itu hampir terlepas dari tangannya. Seluruh Isinya tumpah mengenai pakaian gadis yang duduk di sampingnya.

Gadis itu refleks bereaksi setelah air berwarna itu mendarat bebas di atas pakaiannya tepat di bagian dadanya.

Amarahnya membuncah, matanya memerah, hidungnya kempas kempis menahan amarahnya. Dia mengepalkan tangannya dan bersiap memaki orang tersebut, tapi bibirnya langsung tertutup rapat dan lidahnya keluh saat melihat siapa orang yang berada hadapannya.

Episodes
1 Eps. 1. Perpisahan
2 Eps. 2. Acara Kelulusan
3 Eps. 3. Sebuah Pertanda
4 Eps. 4. Tertangkap
5 Eps. 5. Masuk Perangkap
6 Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7 Eps. 7. Terenggut
8 Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9 Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10 Eps. 10. Kemarahan Rexi
11 Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12 Eps. 12. Bertemu Kembali
13 Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14 Eps. 14. Memulai Rencana
15 Eps. 15. Masuk Perangkap
16 Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17 Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18 Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19 Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20 Epd. 20. Rencana Perjodohan
21 Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22 Eps. 22. Makan Malam
23 Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24 Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25 Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26 Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27 Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28 Eps. 28. Perhatian Richard
29 Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30 Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31 Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32 Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33 Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34 Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35 Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36 Chapter. 36. Harapan Nenek
37 Chapter. 37. Setuju
38 Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39 Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40 Chapter. 40. Acara Lamaran
41 Chapter. 41. Kebingungan Richard
42 Chapter. 42. Kehebohan
43 Chapter. 43. Tamparan Sayang
44 Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45 Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46 Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47 Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48 Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49 49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50 50. Tingkah Lucu Kemal
51 51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52 52. Pertunangan
53 53. Kemal Gercep
54 54. Rencana Kuality Time
55 55. Kebahagiaan
56 56. Raisa Malu-malu
57 Bab. 57. Kejujuran Raisa
58 Bab. 58. Tidak Mungkin
59 Bab. 59. Mustahil Terjadi
60 Bab. 60. Permohonan Richard
61 Bab. 61. Harapan Richard
62 Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63 Bab. 63. Persyaratan Raisa
64 Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65 Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66 Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67 Bab. 67. Penyerangan
68 Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69 Bab. 69. Terpesona
70 Bab. 70. Taktik Maxy
71 Bab. 71. Kecewa
72 Bab. 72. Teringat Kembali
73 Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74 Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75 Bab. 75. Maxy Merajuk
76 Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77 Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78 Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79 Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80 Bab. 80. Kegundahan
81 Bab. 81. Pelipur Lara
82 Bab. 82. Keresahan Rexy
83 Bab. 83. Perasaan Bahagia
84 Bab. 84. Merasa Aneh
85 Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86 Bab. 86. Es Krim
87 Bab. 87. Dia
88 Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89 Bab. 89. Mustahil
90 Bab. 90. Keraguan Rexy
91 Bab. 91. Penasaran
92 Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93 Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94 Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95 Bab. 95. Masih Flashback
96 Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97 Bab. 97. Perasaan Bahagia
98 Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99 Bab. 99. Kehancuran Hidup
100 Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101 Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102 Bab. 102. Sah Juga
103 Bab. 103. Suasana Haru
104 Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105 Bab. 105 Menuntut Hak
106 Bab. 106.
107 Bab. 107.
108 Bab. 108
109 Bab. 109. Tercapai Juga
110 Bab. 110. Rasa Bahagia
111 Bab. 111. Merajuk
112 Bab. 112. Murka Pak Ardian
113 Bab. 113. Rencana Honey Moon
114 Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115 Bab. 115. Pemilik Rumah
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122. Emergency
123 Bab. 123.
124 Bab. 124. Ketakutan
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131.
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134.
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153.
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Eps. 1. Perpisahan
2
Eps. 2. Acara Kelulusan
3
Eps. 3. Sebuah Pertanda
4
Eps. 4. Tertangkap
5
Eps. 5. Masuk Perangkap
6
Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7
Eps. 7. Terenggut
8
Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9
Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10
Eps. 10. Kemarahan Rexi
11
Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12
Eps. 12. Bertemu Kembali
13
Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14
Eps. 14. Memulai Rencana
15
Eps. 15. Masuk Perangkap
16
Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17
Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18
Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19
Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20
Epd. 20. Rencana Perjodohan
21
Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22
Eps. 22. Makan Malam
23
Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24
Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25
Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26
Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27
Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28
Eps. 28. Perhatian Richard
29
Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30
Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31
Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32
Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33
Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34
Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35
Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36
Chapter. 36. Harapan Nenek
37
Chapter. 37. Setuju
38
Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39
Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40
Chapter. 40. Acara Lamaran
41
Chapter. 41. Kebingungan Richard
42
Chapter. 42. Kehebohan
43
Chapter. 43. Tamparan Sayang
44
Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45
Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46
Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47
Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48
Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49
49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50
50. Tingkah Lucu Kemal
51
51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52
52. Pertunangan
53
53. Kemal Gercep
54
54. Rencana Kuality Time
55
55. Kebahagiaan
56
56. Raisa Malu-malu
57
Bab. 57. Kejujuran Raisa
58
Bab. 58. Tidak Mungkin
59
Bab. 59. Mustahil Terjadi
60
Bab. 60. Permohonan Richard
61
Bab. 61. Harapan Richard
62
Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63
Bab. 63. Persyaratan Raisa
64
Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65
Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66
Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67
Bab. 67. Penyerangan
68
Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69
Bab. 69. Terpesona
70
Bab. 70. Taktik Maxy
71
Bab. 71. Kecewa
72
Bab. 72. Teringat Kembali
73
Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74
Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75
Bab. 75. Maxy Merajuk
76
Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77
Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78
Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79
Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80
Bab. 80. Kegundahan
81
Bab. 81. Pelipur Lara
82
Bab. 82. Keresahan Rexy
83
Bab. 83. Perasaan Bahagia
84
Bab. 84. Merasa Aneh
85
Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86
Bab. 86. Es Krim
87
Bab. 87. Dia
88
Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89
Bab. 89. Mustahil
90
Bab. 90. Keraguan Rexy
91
Bab. 91. Penasaran
92
Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93
Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94
Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95
Bab. 95. Masih Flashback
96
Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97
Bab. 97. Perasaan Bahagia
98
Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99
Bab. 99. Kehancuran Hidup
100
Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101
Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102
Bab. 102. Sah Juga
103
Bab. 103. Suasana Haru
104
Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105
Bab. 105 Menuntut Hak
106
Bab. 106.
107
Bab. 107.
108
Bab. 108
109
Bab. 109. Tercapai Juga
110
Bab. 110. Rasa Bahagia
111
Bab. 111. Merajuk
112
Bab. 112. Murka Pak Ardian
113
Bab. 113. Rencana Honey Moon
114
Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115
Bab. 115. Pemilik Rumah
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122. Emergency
123
Bab. 123.
124
Bab. 124. Ketakutan
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131.
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134.
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153.
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!