Eps. 13. Memulai Rencana Dendam

Rexy memukul setirnya sebelum turun dari mobilnya untuk memeriksa keadaan. Tapi, matanya tak berkedip melihat apa yang ditabraknya. Senyumannya langsung terbit dari wajah tampannya.

"Kalau orang itu pria aku akan memukulnya, tapi kalau gadis cantik aku akan cium dia," makinya karena sudah membuat perjalannya terganggu.

Bukannya menolong malah hanya tersenyum penuh arti dengan maksud yang terselubung dibalik smirknya itu. Suara instruksi membuat lamunannya buyar seketika itu. Dia langsung bergerak untuk mendatangi perempuan yang hampir saja ditabraknya.

Untung mobil mahal itu remnya sangat paten dan baik. Ia berjalan ke arah perempuan itu, lalu membantunya.

"Sorry, Aku tidak sengaja, maafkan aku yah," ucapnya dengan mempersembahkan senyuman yang terbaik yang dia miliki.

Perempuan yang sedang terduduk di atas aspal, awalnya akan marah dan ngomel-ngomel di depan orang yang menabraknya, tapi hal itu dia urungkan niatnya. Setelah melihat penampakan pria yang berada di balik kemudi. Tapi Mutiara tidak ingin dicap perempuan nakal atau keganjenan, jadi dia jaga images.

Dia langsung berdiri dan bersiap untuk melayangkan makiannya," Hey!! Loh itu bawa mobil pakai dengkul atau mata sih?? Sudah jelas-jelas saya menyebrang jalan, kamu bawa mobilnya dengan kecepatan tinggi," umpatnya ditunjuk Mutiara tepat di dada pria itu.

Rexi tersenyum mempesona di kedua matanya perempuan itu. Rexi mengulurkan tangannya ke arah perempuan itu dengan senyuman yang tidak pudar hingga luntur sedikitpun dari wajahnya.

"Kenapa juga, pria ini selalu tersenyum manis lagi, aku kan gak jadi marah kalau gini," batinnya yang tidak bisa melanjutkan akting marahnya hanya melihat senyumannya yang sangat manis tanpa gula itu.

"Ohh tidak apa-apa kok, aku yang salah di sini bukan kamu," jawabnya sambil membersihkan pakaiannya yang mungkin ada sebagian debu dan kotoran yang menempel di atas pakaiannya.

Rexy tetap mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan tersebut. Rexy bahkan turun tangan membersihkan seluruh pakaian perempuan itu, padahal aslinya Rexy jijik dan risih menyentuh kotoran dalam bentuk apa pun, kecuali yang bagian belakang itu.

Pandangan mata perempuan itu berbinar melihat ke arah Rexy terus. Seakan-akan baru kali ini, dia melihat ada pria yang sangat tampan dan sempurna di penglihatannya.

"Mungkin sebaiknya kita ke Rumah Sakit saja, saya tidak ingin Anda terluka gara-gara kecerobohanku," jelasnya dengan tatapan menyelidik ke arah perempuan itu berdiri.

"Tidak apa-apa kok, hanya luka kecil saja, ini juga sudah biasa terjadi, jadi santai saja," jawabnya lalu mulai melangkahkan kakinya.

Baru saja beberapa langkah kakinya melangkah, dia hampir terjatuh kembali karena tiba-tiba ada yang bagian tubuhnya yang sakit.

"Aaaahhhhhh," keluhnya saat mulai melangkahkan kakinya.

Hampir saja dirinya kembali terjatuh, untungnya tangannya mampu meraih lalu menarik ujung jas Dennis.

Karena tarikannya yang cukup kuat di ujung pakaiannya Rexy, sehingga tubuh Rexy terhuyung mengenai tubuh sintal perempuan itu yang membuat mereka terjatuh di atas kap mobil.

Posisi mereka adalah, perempuan itu berada di bawahnya Rexy. Sedangkan Rexy menindih tubuhnya, pandangan mata mereka saling bertemu. Debaran jantung perempuan itu terasa hingga ke dada bidang Rexy.

Tangannya yang panjang itu tidak sengaja mendarat di atas benda dan aset terpenting yang dia miliki. Rexy yang baru pertama kali menyentuh benda itu terkejut, tapi reaksinya tangannya masih setia berada di puncak gunung mount Everest.

Adegan yang mereka lakukan berlangsung hingga beberapa menit. Hingga bunyi klakson, dari beberapa mobil yang sudah antri panjang di belakang mobilnya membuatnya harus mengakhiri apa yang mereka lakukan.

Mereka menyudahi saling tatapannya. Rexy tidak hentinya menatap ke arah perempuan itu sedangkan sang perempuan ikut membalas tatapan tajam dari Rexy. Wajah perempuan itu memerah menahan rasa malunya, saat menyadari bahwa pria yang berdiri tegak di depannya pria yang pertama menyentuh miliknya.

Rexy segera berjalan ke dalam mobilnya saat hpnya berdering, Dia lalu melihat siapa sosok orang yang menelponnya itu.

Rexy mengerucutkan bibirnya saat melihat nama adiknya yang memanggil.

"Maaf, tadi Aku tidak sengaja," ucapnya setulus hati.

"Hmmm." jawabnya.

"Maaf, Aku harus buru-buru pergi dari sini, kebetulan Bosku ingin memakai mobilnya," ujarnya yang sengaja berbohong kepada perempuan itu.

Rexy segera berlalu dari hadapan perempuan itu yang masih terdiam mematung di tempatnya. Rexy diam-diam memotret perempuan itu. Dia tidak percaya dan tidak menyangka jika pria yang baru dikenalnya adalah orang yang pertama berhasil memegang miliknya.

"Ternyata dunia ini tak selebar daun kelor."

Mobilnya perlahan meninggalkan jalan yang penuh dengan kenangan. Jalan menuju rencana yang selama ini dia usung akan segera terlaksana, hanya menunggu waktu yang tepat saja.

"Pria itu sangat tampan, aku harus mendapatkannya bagaimanapun caranya, Kamu akan menjadi milikku seorang." Seringai licik muncul di ujung bibirnya.

Rexy melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Karena adiknya sudah ngomel-ngomel. Ia melupakan jika hari ini adalah ada rapat penting yang harus dihadiri. Tetapi, pertemuannya dengan seseorang yang tidak terduga membuatnya harus menunda sementara waktu.

Sedangkan di dalam Perusahaan Simatex yang ada di London, Raisa mondar mandir tak tentu arah di hadapan Aisyah seperti setrikaan saja.

"Kakak, kemana sih perginya? padahal tadi dia berangkat lebih duluan, apa dia melupakan jika hari ini adalah rapat pemegang saham?" Omel Raisa yang sesekali melihat jam yang ada di pergelangan tangannya yang sedari dulu selalu setia di pergelangan tangannya.

Rexy segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hanya butuh beberapa menit saja, Dia sudah sampai di depan Lobby Perusahaan yang sudah dipimpinnya selama beberapa tahun itu.

Di usianya yang baru menginjak usia yang ke 18 sudah terjun langsung membantu Kakeknya untuk menangani Perusahaan itu, Tapi, untuk menjadi CEO seutuhnya, dua tahun kemudian barulah puncak tampuk pimpinan berada di dalam genggamannya.

Kemampuan dan keahliannya dalam berbisnis patut diacungi jempol. Dengan berbagai terobosan dan inovasi, dia berhasil membuat Perusahaannya semakin berjaya dan sukses.

Dia masuk ke dalam jajaran CEO termuda dengan sejuta prestasi yang mereka raih. Sikapnya yang tegas, disiplin, garang, dan tidak kenal menyerah adalah pemantik dalam menjalani kesehariannya untuk memajukan perusahaan keluarganya.

Kemampuan yang dimiliki diwariskan oleh kakek dan daddy-nya. Berbeda halnya dengan Maxi yang sedikit lebih lembek dan masih bisa dibujuk dengan cara apapun jika sedang marah. Padahal masa kecilnya Axel yang sangat memprihatinkan.

Rexy masuk ke dalam lift khusus untuknya. Dia sangat bahagia karena sudah enam tahun dia menunggu dan mencari apa yang diinginkannya dan hari ini terjawab sudah.

"Aku harus mengurungkan niatku untuk kembali ke Inggris dan terutama ke Indonesia, biarlah Raisa dan Aisyah yang duluan."

Seringai liciknya membuatnya semakin memiliki aura yang menakutkan. Seketika aura di sekitarnya menjadi dingin.

"Rencanaku kali ini harus berhasil," ujarnya lalu mengambil benda pipih yang ada di dalam saku jasnya.

Dia ingin menghubungi seseorang yang sangat dibutuhkan. Dia segera menelpon nomor anak buahnya tersebut.

"Cari perempuan ini, Aku ingin semua informasi tentang perempuan ini sudah ada ditangan ku satu jam dari sekarang."

Dia langsung mematikan sambungan teleponnya sebelum anak buah kepercayaannya itu membalas perkataannya.

"Aku sangat yakin jika perempuan itu adalah Mutiara," lirihnya yang sangat bahagia karena bisa segera menjalankan rencananya.

Rexy berjalan ke luar dari lift setelah nada ting berbunyi dari dalam Lift.

"Bersiaplah Mutiara, aku akan datang menuntut balas dengan semua yang telah terjadi."

Dia tersenyum sangat tipis sehingga senyuman itu tak nampak di mata orang yang berpapasan dengannya.

Para karyawannya melihat kedatangan orang nomor satu di Perusahaan. Mereka langsung menyingkir dari jalan dan segera menundukkan kepalanya jika mereka berpapasan. Jika mereka tidak bersikap seperti itu, mereka akan dipecat tanpa terhormat.

Terpopuler

Comments

Viona

Viona

disegani dgn sangat

2022-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1. Perpisahan
2 Eps. 2. Acara Kelulusan
3 Eps. 3. Sebuah Pertanda
4 Eps. 4. Tertangkap
5 Eps. 5. Masuk Perangkap
6 Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7 Eps. 7. Terenggut
8 Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9 Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10 Eps. 10. Kemarahan Rexi
11 Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12 Eps. 12. Bertemu Kembali
13 Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14 Eps. 14. Memulai Rencana
15 Eps. 15. Masuk Perangkap
16 Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17 Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18 Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19 Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20 Epd. 20. Rencana Perjodohan
21 Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22 Eps. 22. Makan Malam
23 Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24 Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25 Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26 Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27 Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28 Eps. 28. Perhatian Richard
29 Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30 Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31 Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32 Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33 Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34 Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35 Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36 Chapter. 36. Harapan Nenek
37 Chapter. 37. Setuju
38 Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39 Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40 Chapter. 40. Acara Lamaran
41 Chapter. 41. Kebingungan Richard
42 Chapter. 42. Kehebohan
43 Chapter. 43. Tamparan Sayang
44 Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45 Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46 Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47 Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48 Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49 49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50 50. Tingkah Lucu Kemal
51 51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52 52. Pertunangan
53 53. Kemal Gercep
54 54. Rencana Kuality Time
55 55. Kebahagiaan
56 56. Raisa Malu-malu
57 Bab. 57. Kejujuran Raisa
58 Bab. 58. Tidak Mungkin
59 Bab. 59. Mustahil Terjadi
60 Bab. 60. Permohonan Richard
61 Bab. 61. Harapan Richard
62 Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63 Bab. 63. Persyaratan Raisa
64 Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65 Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66 Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67 Bab. 67. Penyerangan
68 Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69 Bab. 69. Terpesona
70 Bab. 70. Taktik Maxy
71 Bab. 71. Kecewa
72 Bab. 72. Teringat Kembali
73 Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74 Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75 Bab. 75. Maxy Merajuk
76 Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77 Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78 Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79 Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80 Bab. 80. Kegundahan
81 Bab. 81. Pelipur Lara
82 Bab. 82. Keresahan Rexy
83 Bab. 83. Perasaan Bahagia
84 Bab. 84. Merasa Aneh
85 Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86 Bab. 86. Es Krim
87 Bab. 87. Dia
88 Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89 Bab. 89. Mustahil
90 Bab. 90. Keraguan Rexy
91 Bab. 91. Penasaran
92 Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93 Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94 Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95 Bab. 95. Masih Flashback
96 Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97 Bab. 97. Perasaan Bahagia
98 Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99 Bab. 99. Kehancuran Hidup
100 Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101 Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102 Bab. 102. Sah Juga
103 Bab. 103. Suasana Haru
104 Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105 Bab. 105 Menuntut Hak
106 Bab. 106.
107 Bab. 107.
108 Bab. 108
109 Bab. 109. Tercapai Juga
110 Bab. 110. Rasa Bahagia
111 Bab. 111. Merajuk
112 Bab. 112. Murka Pak Ardian
113 Bab. 113. Rencana Honey Moon
114 Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115 Bab. 115. Pemilik Rumah
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122. Emergency
123 Bab. 123.
124 Bab. 124. Ketakutan
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131.
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134.
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153.
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Eps. 1. Perpisahan
2
Eps. 2. Acara Kelulusan
3
Eps. 3. Sebuah Pertanda
4
Eps. 4. Tertangkap
5
Eps. 5. Masuk Perangkap
6
Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7
Eps. 7. Terenggut
8
Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9
Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10
Eps. 10. Kemarahan Rexi
11
Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12
Eps. 12. Bertemu Kembali
13
Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14
Eps. 14. Memulai Rencana
15
Eps. 15. Masuk Perangkap
16
Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17
Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18
Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19
Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20
Epd. 20. Rencana Perjodohan
21
Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22
Eps. 22. Makan Malam
23
Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24
Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25
Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26
Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27
Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28
Eps. 28. Perhatian Richard
29
Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30
Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31
Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32
Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33
Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34
Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35
Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36
Chapter. 36. Harapan Nenek
37
Chapter. 37. Setuju
38
Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39
Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40
Chapter. 40. Acara Lamaran
41
Chapter. 41. Kebingungan Richard
42
Chapter. 42. Kehebohan
43
Chapter. 43. Tamparan Sayang
44
Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45
Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46
Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47
Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48
Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49
49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50
50. Tingkah Lucu Kemal
51
51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52
52. Pertunangan
53
53. Kemal Gercep
54
54. Rencana Kuality Time
55
55. Kebahagiaan
56
56. Raisa Malu-malu
57
Bab. 57. Kejujuran Raisa
58
Bab. 58. Tidak Mungkin
59
Bab. 59. Mustahil Terjadi
60
Bab. 60. Permohonan Richard
61
Bab. 61. Harapan Richard
62
Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63
Bab. 63. Persyaratan Raisa
64
Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65
Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66
Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67
Bab. 67. Penyerangan
68
Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69
Bab. 69. Terpesona
70
Bab. 70. Taktik Maxy
71
Bab. 71. Kecewa
72
Bab. 72. Teringat Kembali
73
Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74
Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75
Bab. 75. Maxy Merajuk
76
Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77
Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78
Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79
Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80
Bab. 80. Kegundahan
81
Bab. 81. Pelipur Lara
82
Bab. 82. Keresahan Rexy
83
Bab. 83. Perasaan Bahagia
84
Bab. 84. Merasa Aneh
85
Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86
Bab. 86. Es Krim
87
Bab. 87. Dia
88
Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89
Bab. 89. Mustahil
90
Bab. 90. Keraguan Rexy
91
Bab. 91. Penasaran
92
Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93
Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94
Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95
Bab. 95. Masih Flashback
96
Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97
Bab. 97. Perasaan Bahagia
98
Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99
Bab. 99. Kehancuran Hidup
100
Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101
Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102
Bab. 102. Sah Juga
103
Bab. 103. Suasana Haru
104
Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105
Bab. 105 Menuntut Hak
106
Bab. 106.
107
Bab. 107.
108
Bab. 108
109
Bab. 109. Tercapai Juga
110
Bab. 110. Rasa Bahagia
111
Bab. 111. Merajuk
112
Bab. 112. Murka Pak Ardian
113
Bab. 113. Rencana Honey Moon
114
Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115
Bab. 115. Pemilik Rumah
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122. Emergency
123
Bab. 123.
124
Bab. 124. Ketakutan
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131.
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134.
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153.
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!