Rexy memukul setirnya sebelum turun dari mobilnya untuk memeriksa keadaan. Tapi, matanya tak berkedip melihat apa yang ditabraknya. Senyumannya langsung terbit dari wajah tampannya.
"Kalau orang itu pria aku akan memukulnya, tapi kalau gadis cantik aku akan cium dia," makinya karena sudah membuat perjalannya terganggu.
Bukannya menolong malah hanya tersenyum penuh arti dengan maksud yang terselubung dibalik smirknya itu. Suara instruksi membuat lamunannya buyar seketika itu. Dia langsung bergerak untuk mendatangi perempuan yang hampir saja ditabraknya.
Untung mobil mahal itu remnya sangat paten dan baik. Ia berjalan ke arah perempuan itu, lalu membantunya.
"Sorry, Aku tidak sengaja, maafkan aku yah," ucapnya dengan mempersembahkan senyuman yang terbaik yang dia miliki.
Perempuan yang sedang terduduk di atas aspal, awalnya akan marah dan ngomel-ngomel di depan orang yang menabraknya, tapi hal itu dia urungkan niatnya. Setelah melihat penampakan pria yang berada di balik kemudi. Tapi Mutiara tidak ingin dicap perempuan nakal atau keganjenan, jadi dia jaga images.
Dia langsung berdiri dan bersiap untuk melayangkan makiannya," Hey!! Loh itu bawa mobil pakai dengkul atau mata sih?? Sudah jelas-jelas saya menyebrang jalan, kamu bawa mobilnya dengan kecepatan tinggi," umpatnya ditunjuk Mutiara tepat di dada pria itu.
Rexi tersenyum mempesona di kedua matanya perempuan itu. Rexi mengulurkan tangannya ke arah perempuan itu dengan senyuman yang tidak pudar hingga luntur sedikitpun dari wajahnya.
"Kenapa juga, pria ini selalu tersenyum manis lagi, aku kan gak jadi marah kalau gini," batinnya yang tidak bisa melanjutkan akting marahnya hanya melihat senyumannya yang sangat manis tanpa gula itu.
"Ohh tidak apa-apa kok, aku yang salah di sini bukan kamu," jawabnya sambil membersihkan pakaiannya yang mungkin ada sebagian debu dan kotoran yang menempel di atas pakaiannya.
Rexy tetap mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan tersebut. Rexy bahkan turun tangan membersihkan seluruh pakaian perempuan itu, padahal aslinya Rexy jijik dan risih menyentuh kotoran dalam bentuk apa pun, kecuali yang bagian belakang itu.
Pandangan mata perempuan itu berbinar melihat ke arah Rexy terus. Seakan-akan baru kali ini, dia melihat ada pria yang sangat tampan dan sempurna di penglihatannya.
"Mungkin sebaiknya kita ke Rumah Sakit saja, saya tidak ingin Anda terluka gara-gara kecerobohanku," jelasnya dengan tatapan menyelidik ke arah perempuan itu berdiri.
"Tidak apa-apa kok, hanya luka kecil saja, ini juga sudah biasa terjadi, jadi santai saja," jawabnya lalu mulai melangkahkan kakinya.
Baru saja beberapa langkah kakinya melangkah, dia hampir terjatuh kembali karena tiba-tiba ada yang bagian tubuhnya yang sakit.
"Aaaahhhhhh," keluhnya saat mulai melangkahkan kakinya.
Hampir saja dirinya kembali terjatuh, untungnya tangannya mampu meraih lalu menarik ujung jas Dennis.
Karena tarikannya yang cukup kuat di ujung pakaiannya Rexy, sehingga tubuh Rexy terhuyung mengenai tubuh sintal perempuan itu yang membuat mereka terjatuh di atas kap mobil.
Posisi mereka adalah, perempuan itu berada di bawahnya Rexy. Sedangkan Rexy menindih tubuhnya, pandangan mata mereka saling bertemu. Debaran jantung perempuan itu terasa hingga ke dada bidang Rexy.
Tangannya yang panjang itu tidak sengaja mendarat di atas benda dan aset terpenting yang dia miliki. Rexy yang baru pertama kali menyentuh benda itu terkejut, tapi reaksinya tangannya masih setia berada di puncak gunung mount Everest.
Adegan yang mereka lakukan berlangsung hingga beberapa menit. Hingga bunyi klakson, dari beberapa mobil yang sudah antri panjang di belakang mobilnya membuatnya harus mengakhiri apa yang mereka lakukan.
Mereka menyudahi saling tatapannya. Rexy tidak hentinya menatap ke arah perempuan itu sedangkan sang perempuan ikut membalas tatapan tajam dari Rexy. Wajah perempuan itu memerah menahan rasa malunya, saat menyadari bahwa pria yang berdiri tegak di depannya pria yang pertama menyentuh miliknya.
Rexy segera berjalan ke dalam mobilnya saat hpnya berdering, Dia lalu melihat siapa sosok orang yang menelponnya itu.
Rexy mengerucutkan bibirnya saat melihat nama adiknya yang memanggil.
"Maaf, tadi Aku tidak sengaja," ucapnya setulus hati.
"Hmmm." jawabnya.
"Maaf, Aku harus buru-buru pergi dari sini, kebetulan Bosku ingin memakai mobilnya," ujarnya yang sengaja berbohong kepada perempuan itu.
Rexy segera berlalu dari hadapan perempuan itu yang masih terdiam mematung di tempatnya. Rexy diam-diam memotret perempuan itu. Dia tidak percaya dan tidak menyangka jika pria yang baru dikenalnya adalah orang yang pertama berhasil memegang miliknya.
"Ternyata dunia ini tak selebar daun kelor."
Mobilnya perlahan meninggalkan jalan yang penuh dengan kenangan. Jalan menuju rencana yang selama ini dia usung akan segera terlaksana, hanya menunggu waktu yang tepat saja.
"Pria itu sangat tampan, aku harus mendapatkannya bagaimanapun caranya, Kamu akan menjadi milikku seorang." Seringai licik muncul di ujung bibirnya.
Rexy melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Karena adiknya sudah ngomel-ngomel. Ia melupakan jika hari ini adalah ada rapat penting yang harus dihadiri. Tetapi, pertemuannya dengan seseorang yang tidak terduga membuatnya harus menunda sementara waktu.
Sedangkan di dalam Perusahaan Simatex yang ada di London, Raisa mondar mandir tak tentu arah di hadapan Aisyah seperti setrikaan saja.
"Kakak, kemana sih perginya? padahal tadi dia berangkat lebih duluan, apa dia melupakan jika hari ini adalah rapat pemegang saham?" Omel Raisa yang sesekali melihat jam yang ada di pergelangan tangannya yang sedari dulu selalu setia di pergelangan tangannya.
Rexy segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hanya butuh beberapa menit saja, Dia sudah sampai di depan Lobby Perusahaan yang sudah dipimpinnya selama beberapa tahun itu.
Di usianya yang baru menginjak usia yang ke 18 sudah terjun langsung membantu Kakeknya untuk menangani Perusahaan itu, Tapi, untuk menjadi CEO seutuhnya, dua tahun kemudian barulah puncak tampuk pimpinan berada di dalam genggamannya.
Kemampuan dan keahliannya dalam berbisnis patut diacungi jempol. Dengan berbagai terobosan dan inovasi, dia berhasil membuat Perusahaannya semakin berjaya dan sukses.
Dia masuk ke dalam jajaran CEO termuda dengan sejuta prestasi yang mereka raih. Sikapnya yang tegas, disiplin, garang, dan tidak kenal menyerah adalah pemantik dalam menjalani kesehariannya untuk memajukan perusahaan keluarganya.
Kemampuan yang dimiliki diwariskan oleh kakek dan daddy-nya. Berbeda halnya dengan Maxi yang sedikit lebih lembek dan masih bisa dibujuk dengan cara apapun jika sedang marah. Padahal masa kecilnya Axel yang sangat memprihatinkan.
Rexy masuk ke dalam lift khusus untuknya. Dia sangat bahagia karena sudah enam tahun dia menunggu dan mencari apa yang diinginkannya dan hari ini terjawab sudah.
"Aku harus mengurungkan niatku untuk kembali ke Inggris dan terutama ke Indonesia, biarlah Raisa dan Aisyah yang duluan."
Seringai liciknya membuatnya semakin memiliki aura yang menakutkan. Seketika aura di sekitarnya menjadi dingin.
"Rencanaku kali ini harus berhasil," ujarnya lalu mengambil benda pipih yang ada di dalam saku jasnya.
Dia ingin menghubungi seseorang yang sangat dibutuhkan. Dia segera menelpon nomor anak buahnya tersebut.
"Cari perempuan ini, Aku ingin semua informasi tentang perempuan ini sudah ada ditangan ku satu jam dari sekarang."
Dia langsung mematikan sambungan teleponnya sebelum anak buah kepercayaannya itu membalas perkataannya.
"Aku sangat yakin jika perempuan itu adalah Mutiara," lirihnya yang sangat bahagia karena bisa segera menjalankan rencananya.
Rexy berjalan ke luar dari lift setelah nada ting berbunyi dari dalam Lift.
"Bersiaplah Mutiara, aku akan datang menuntut balas dengan semua yang telah terjadi."
Dia tersenyum sangat tipis sehingga senyuman itu tak nampak di mata orang yang berpapasan dengannya.
Para karyawannya melihat kedatangan orang nomor satu di Perusahaan. Mereka langsung menyingkir dari jalan dan segera menundukkan kepalanya jika mereka berpapasan. Jika mereka tidak bersikap seperti itu, mereka akan dipecat tanpa terhormat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Viona
disegani dgn sangat
2022-08-13
0