Eps. 7. Terenggut

Malam itu menjadi malam terpanjang yang dilalui oleh Raisa dengan Pria yang menolongnya. Dia yang dalam kondisi yang tidak stabil dan lose control menginginkan lebih pada tubuhnya. Pengaruh obat itu semakin membuatnya lupa daratan bahkan melupakan segala-galanya.

Mereka sama-sama menyalurkan hasrat yang terpendam. Gadis yang baru berusia kurang lebih 17 tahun itu untuk pertama kalinya melakukan hubungan intim harus menyerahkan mahkotanya kepada pria yang bukan suaminya. Obat yang diminumkan untuknya membuatnya kehilangan kesadaran hingga melupakan apapun, yang penting malam itu apa yang diinginkan oleh tubuhnya terpenuhi.

Sedangkan di tempat lain, dua orang sudah kelimpungan dan kewalahan mencari keberadaan Raisa yang tidak ditemukan. Wajah mereka sudah nampak sangat ketakutan hingga peluh keringat membasahi wajah mereka.

"Bagaimana ini, kita tidak berhasil menemukan gadis itu lagi," ujarnya yang dengan sedikit gemetaran.

Nafas mereka ngos-ngosan setelah berlarian cukup jauh. Mereka memutuskan untuk pulang saja dan memikirkan rencana selanjutnya.

"Kita pulang saja dulu, kita cari gadis lain saja untuk penggantinya, Bos pasti tidak akan tahu jika kita mengganti orangnya," sambil tersenyum licik.

"Ide kamu sangat bagus, walaupun besok perempuan itu mengetahuinya, kita sudah kabur dari sini," timpalnya.

"Ayok sebelum terlambat dan nyawa kita jadi taruhannya."

Mereka kemudian berbalik arah untuk kembali ke Villa dan melaksanakan rencananya.

Di dalam Villa itu, ke dua pria tadi melihat ada seorang gadis yang kebetulan berjalan ke arah kamarnya Raisa, kamar yang dipakai mereka untuk menyekap Raisa. Mereka saling bertatapan dan tersenyum licik penuh arti.

"Lihat sepertinya kita dapat calon pengganti dari gadis yang kabur itu," ujarnya dengan seringai liciknya.

"Let's go," ucapnya si gondrong.

Mereka berjalan diam-diam di belakang gadis itu. Dengan langkah kaki yang sangat pelan dengan cara mengendap-endap. Mereka sudah berada di belakang Cristin. Saat pintu dibuka oleh Christin, kedua pria itu bergerak cepat mendorongnya sekuat tenaga. Mereka langsung menutup pintu itu.

"Hey!! kenapa kalian menutup pintunya."

Si Gondrong segera menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat, "Ayo cepat hubungi pria tua hidung belang itu untuk segera datang ke sini."

"Dia pria tua hidung belang tapi teman Kita juga yang sangat beruntung," ujarnya dengan senyuman liciknya.

"Bagaimana kalau setelah dia kita ikut mencicipi tubuh gadis itu, bagaimana menurut Kamu?" pertanyaan itu mengundang gelak tawa dari keduanya dan senyuman kebahagiaan yang sudah membayangkan tubuh sang gadis.

"Aku setuju banget dengan idemu itu, mari kita berpesta," sahutnya si tubuh tambung itu.

Rekannya pun segera menelpon pria yang akan menjalankan tugasnya sebagai pria yang rencananya akan menghabiskan malamnya bersama Delisha.

"Keluarkan saya dari sini, apa yang kalian lakukan, aku tidak mengenal kalian," teriak Cristin dengan terus menggedor pintu.

Cristin sedari tadi memukul pintu bertujuan agar dirinya segera dibebaskan dari sana. Tidak lama kemudian, Pria tua itu sudah berada di hadapan mereka.

"Perempuan itu sudah berada di dalam dan ingat setelah kamu tidur dengannya harus melapor pada bos bahwa Kamu sudah berhasil," terang temannya.

"Beres, yang penting malam ini saya berpesta dan menikmati tubuh anak sekolah itu," dengan seringai liciknya.

"Jangan banyak bicara Kamu masuk saja dan jangan lama kami juga ingin menikmatinya."

"Oke."

Kamar The Palms Empaty Suite menjadi saksi penyatuan dua anak manusia yang sama-sama terbuai dalam kenikmatan yang tiada tara.

Pria dewasa dengan pengalaman pertamanya mampu membuat Delisha tersenyum manis penuh kenikmatan. Dengan penuh kelembutan, pria itu memperlakukan Raisa layaknya kaca porselen jika tidak berhati-hati maka akan pecah.

Ciuman yang begitu menuntut harus berakhir karena masing-masing kesulitan untuk bernafas. Nafas keduanya ngos-ngosan karena pasokan udara yang semakin menipis bahkan berkurang di dalam rongga mereka. Pria itu menyentuh ujung bibirnya Raisa yang ada sisa salivanya.

"Mulai hari ini Kamu adalah gadis kecilku dan tidak boleh ada yang menyentuhmu," ucapnya sembari mengecup puncak telinganya Raisa.

Raisa hanya tersenyum saja tanpa ada niatan untuk membalas perkataan dari pria itu. Pria itu kembali memainkan lidahnya di dalam mulut Dia yang sudah menjadi candunya. Manisnya bibir itu membuatnya melayang hingga semakin menginginkan hal lebih bersama gadis kecilnya.

Tanpa mereka sadari, pakaian yang melilit tubuh sudah terlepas dan terlempar ke segala arah. Tidak ada sehelai kain pun yang menutupi tubuh mereka. Pria itu membelalakkan matanya melihat tubuh gadis kecilnya yang begitu menantang. Dengan mount Everest yang sungguh padat, berisi dan sedikit besar dari ukuran gadis seumurannya. Pinggul dan pantat yang montok, perut yang rata.

Pria mana yang akan tidak tergoda dan goyah imannya jika disuguhkan dengan body yang seperti gitar kecil Spanyol. Raisa semakin kepanasan dan tidak sabar untuk menunggu lebih lama lagi. Pria itu merangkak ke atas ranjang. Dan memulai apa yang diinginkan oleh tubuhnya sendiri. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga gadisnya lalu membisikkan kata-kata yang membuat Raisa tersenyum kegirangan.

"Malam ini aku akan buktikan dan tunjukkan siapa Raja."

Pengaruh obat itu mampu membuatnya kehilangan akal sehatnya, yang ada di dalam pikirannya hanya menginginkan sesuatu yang lebih saja. Bahkan sudah melupakan tentang keluarganya. Tangannya mulai bergerilya memegang penuh kelembutan puncak gunung Bromo. Berulang kali dia menjajaki di area itu seakan-akan tidak ada kepuasan dan rasa bosan yang diperoleh.

"Hemmphhh."

Lenguhan kecil meluncur begitu saja dari bibirnya Raisa. Dia menggigit bibir bawahnya dengan pelan untuk menutupi gejolak yang semakin membuncah di dalam dadanya. Pria itu tersenyum melihat kedua bola matanya Raisa yang bersinar redup terang silih berganti yang sudah tidak tahan lagi.

Pria itu pun ikut hanyut dalam permainan lembutnya. Hingga benar-benar terbuai dalam kehangatan dan kenikmatan surga dunia yang belum mencapai puncaknya. Pria itu menuntun Raisa, agar apa yang akan dia lakukan nantinya tidak membuatnya terluka dan kesakitan. Perlahan tapi pasti pria itu mulai menuntun benda miliknya, walaupun usaha pertamanya menuai kegagalan.

"Ternyata Kamu masih tersegel sayang, berarti aku adalah orang pertama yang meraup indahnya milikmu, dan aku berharap sampai kapan pun Kamu tidak akan memberikannya kepada siapa pun hanya untuk Aku."

Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya, awalnya sangat penuh kelembutan dan kehati-hatian tapi, karena tidak membuahkan hasil sehingga dia melakukannya sedikit memaksa dan menekan dengan sedikit kekuatan yang dia miliki.

"Aaahhhhhhhhh!!!"

Raisa mencengkeram erat punggung pria itu bahkan kuku panjangnya berhasil mencakar dengan kuat punggung kekar itu. Semakin menggigit pula bibirnya saking tidak kuatnya menahan sakitnya di bagian daerah sensitifnya yang terus digempur oleh Sang pria yang tidak dikenalnya sama sekali.

Air matanya menetes membasahi pipinya. Pria itu melihat buliran air matanya Delisha. Ia mengarahkan tangannya untuk menghapus air matanya Raisa.

"Maaf, ingat namaku Reinart Mayer Lee," serunya yang terus memacu adrenalin nya di atas tubuh gadis kecilnya.

Pria itu kemudian mencium bibirnya Raisa bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang dia rasakan, untuk membuat Raisa tidak menggigit bibirnya hingga bisa melukai dirinya sendiri.

Hingga berulang kali percobaan dilakukan akhirnya membuahkan hasil yang sangat maksimal. Benda pusaka itu berhasil menerobos masuk ke dalam. Segel itu berhasil ditembus dengan berbagai usaha sekuat tenaga. Dia melakukan berbagai penetrasi di dalam milik gadis kecilnya. Berulang kali dia lakukan hingga dia mencapai puncak kenikmatan surga dunia.

Semburan lava panas membasahi seluruh dinding rahim terdalam milik Raisa. Bukannya berhenti untuk melakukan hal itu, tapi malahan dia semakin tertantang untuk mencoba terus hingga tidak terhitung lagi berapa kali dia menyemburkan cairan yang bisa berakibat kehamilan pada Delisha.

"Aku ingin di dalam rahimku ada calon penerus keluarga Mayer Lee," tuturnya sembari mengelus perutnya Raisa yang putih mulus itu.

Awalnya Raisa kesakitan yang tidak tertahankan hingga perlahan sudah bisa rileks dan santai. Ia pun bahkan meminta hal yang lebih lagi dan lagi. Durasi waktu yang mereka butuhkan sudah tidak terhitung lamanya dan banyaknya. Dengan berbagai gaya Pria itu memberikan kenikmatan surga dunia untuk gadis kecilnya.

Terpopuler

Comments

rusidah siti

rusidah siti

namanya Raisya atau Delisha ?

2022-09-30

0

aina ayatun arta

aina ayatun arta

direbut dengan keinginan swndiri

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1. Perpisahan
2 Eps. 2. Acara Kelulusan
3 Eps. 3. Sebuah Pertanda
4 Eps. 4. Tertangkap
5 Eps. 5. Masuk Perangkap
6 Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7 Eps. 7. Terenggut
8 Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9 Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10 Eps. 10. Kemarahan Rexi
11 Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12 Eps. 12. Bertemu Kembali
13 Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14 Eps. 14. Memulai Rencana
15 Eps. 15. Masuk Perangkap
16 Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17 Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18 Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19 Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20 Epd. 20. Rencana Perjodohan
21 Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22 Eps. 22. Makan Malam
23 Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24 Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25 Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26 Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27 Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28 Eps. 28. Perhatian Richard
29 Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30 Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31 Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32 Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33 Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34 Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35 Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36 Chapter. 36. Harapan Nenek
37 Chapter. 37. Setuju
38 Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39 Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40 Chapter. 40. Acara Lamaran
41 Chapter. 41. Kebingungan Richard
42 Chapter. 42. Kehebohan
43 Chapter. 43. Tamparan Sayang
44 Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45 Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46 Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47 Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48 Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49 49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50 50. Tingkah Lucu Kemal
51 51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52 52. Pertunangan
53 53. Kemal Gercep
54 54. Rencana Kuality Time
55 55. Kebahagiaan
56 56. Raisa Malu-malu
57 Bab. 57. Kejujuran Raisa
58 Bab. 58. Tidak Mungkin
59 Bab. 59. Mustahil Terjadi
60 Bab. 60. Permohonan Richard
61 Bab. 61. Harapan Richard
62 Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63 Bab. 63. Persyaratan Raisa
64 Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65 Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66 Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67 Bab. 67. Penyerangan
68 Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69 Bab. 69. Terpesona
70 Bab. 70. Taktik Maxy
71 Bab. 71. Kecewa
72 Bab. 72. Teringat Kembali
73 Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74 Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75 Bab. 75. Maxy Merajuk
76 Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77 Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78 Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79 Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80 Bab. 80. Kegundahan
81 Bab. 81. Pelipur Lara
82 Bab. 82. Keresahan Rexy
83 Bab. 83. Perasaan Bahagia
84 Bab. 84. Merasa Aneh
85 Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86 Bab. 86. Es Krim
87 Bab. 87. Dia
88 Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89 Bab. 89. Mustahil
90 Bab. 90. Keraguan Rexy
91 Bab. 91. Penasaran
92 Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93 Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94 Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95 Bab. 95. Masih Flashback
96 Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97 Bab. 97. Perasaan Bahagia
98 Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99 Bab. 99. Kehancuran Hidup
100 Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101 Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102 Bab. 102. Sah Juga
103 Bab. 103. Suasana Haru
104 Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105 Bab. 105 Menuntut Hak
106 Bab. 106.
107 Bab. 107.
108 Bab. 108
109 Bab. 109. Tercapai Juga
110 Bab. 110. Rasa Bahagia
111 Bab. 111. Merajuk
112 Bab. 112. Murka Pak Ardian
113 Bab. 113. Rencana Honey Moon
114 Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115 Bab. 115. Pemilik Rumah
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122. Emergency
123 Bab. 123.
124 Bab. 124. Ketakutan
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131.
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134.
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153.
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Eps. 1. Perpisahan
2
Eps. 2. Acara Kelulusan
3
Eps. 3. Sebuah Pertanda
4
Eps. 4. Tertangkap
5
Eps. 5. Masuk Perangkap
6
Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7
Eps. 7. Terenggut
8
Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9
Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10
Eps. 10. Kemarahan Rexi
11
Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12
Eps. 12. Bertemu Kembali
13
Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14
Eps. 14. Memulai Rencana
15
Eps. 15. Masuk Perangkap
16
Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17
Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18
Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19
Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20
Epd. 20. Rencana Perjodohan
21
Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22
Eps. 22. Makan Malam
23
Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24
Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25
Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26
Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27
Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28
Eps. 28. Perhatian Richard
29
Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30
Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31
Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32
Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33
Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34
Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35
Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36
Chapter. 36. Harapan Nenek
37
Chapter. 37. Setuju
38
Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39
Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40
Chapter. 40. Acara Lamaran
41
Chapter. 41. Kebingungan Richard
42
Chapter. 42. Kehebohan
43
Chapter. 43. Tamparan Sayang
44
Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45
Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46
Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47
Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48
Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49
49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50
50. Tingkah Lucu Kemal
51
51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52
52. Pertunangan
53
53. Kemal Gercep
54
54. Rencana Kuality Time
55
55. Kebahagiaan
56
56. Raisa Malu-malu
57
Bab. 57. Kejujuran Raisa
58
Bab. 58. Tidak Mungkin
59
Bab. 59. Mustahil Terjadi
60
Bab. 60. Permohonan Richard
61
Bab. 61. Harapan Richard
62
Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63
Bab. 63. Persyaratan Raisa
64
Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65
Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66
Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67
Bab. 67. Penyerangan
68
Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69
Bab. 69. Terpesona
70
Bab. 70. Taktik Maxy
71
Bab. 71. Kecewa
72
Bab. 72. Teringat Kembali
73
Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74
Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75
Bab. 75. Maxy Merajuk
76
Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77
Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78
Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79
Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80
Bab. 80. Kegundahan
81
Bab. 81. Pelipur Lara
82
Bab. 82. Keresahan Rexy
83
Bab. 83. Perasaan Bahagia
84
Bab. 84. Merasa Aneh
85
Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86
Bab. 86. Es Krim
87
Bab. 87. Dia
88
Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89
Bab. 89. Mustahil
90
Bab. 90. Keraguan Rexy
91
Bab. 91. Penasaran
92
Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93
Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94
Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95
Bab. 95. Masih Flashback
96
Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97
Bab. 97. Perasaan Bahagia
98
Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99
Bab. 99. Kehancuran Hidup
100
Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101
Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102
Bab. 102. Sah Juga
103
Bab. 103. Suasana Haru
104
Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105
Bab. 105 Menuntut Hak
106
Bab. 106.
107
Bab. 107.
108
Bab. 108
109
Bab. 109. Tercapai Juga
110
Bab. 110. Rasa Bahagia
111
Bab. 111. Merajuk
112
Bab. 112. Murka Pak Ardian
113
Bab. 113. Rencana Honey Moon
114
Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115
Bab. 115. Pemilik Rumah
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122. Emergency
123
Bab. 123.
124
Bab. 124. Ketakutan
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131.
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134.
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153.
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!