"Apa yang terjadi? seharusnya aku yang bertanya pada kalian berdua, di mana gadis itu haaa!!!" Umpatnya dengan wajah dan matanya sudah memerah.
Mereka saling bertatapan terlebih dahulu lalu refleks berdiri dari lantai lalu berlari ke dalam kamar tersebut.
"Apa!!!" teriak keduanya.
"Kalian sangat bodoh dan tidak becus, cepat cari gadis itu, tidak perlu berteriak seperti itu, cepat cari gadis itu sampai dapat!!" Maki si botak.
Mereka tanpa menimpali perkataan dari rekannya segera mencari Raisa.
"Kalian tidak perlu berteriak seperti itu, cepat cari gadis itu sampai dapat!! Jika tidak nyawa kalian yang jadi taruhannya," umpatnya si botak.
Sedangkan di dalam sebuah ruangan yang cukup besar dan mewah dengan fasilitas lengkap. Seorang gadis memutar gelasnya yang berisi minuman yang berwarna merah. Dengan senyuman liciknya dan kadang tertawa terbahak-bahak jika mengingat rencananya telah sukses dan berhasil.
Raisa yang mendapatkan akses dan jalan untuk meloloskan diri segera memanfaatkan sebaik-baiknya. Ia terus berlari sejauh mungkin yang bisa dia lakukan. Dia tidak ingin menoleh atau memikirkan hal lain. Di dalam pikirannya hanya terus berlari dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.
Tapi, kondisi tubuhnya semakin tidak terkendali saja, tubuhnya sangat panas, ia terus berlari tak tentu arah. Dari ujung tanjakan di depan dia melihat ada kilatan lampu sorot dari sebuah mobil yang membuat matanya silau. Dia mendekati mobil itu hingga sang sopir pengendara mobil tersebut ngerem mendadak mobilnya.
Ciiiiiiiiiii Tttttttt.......
"Aaaahhhhhhhh!!!"
Suara decitan ban mobil yang bergesekan dengan aspal serta teriakan dari Raisa membuat di Sekitar tempat itu menjadi bising.
Jalan yang mereka lalui di jam seperti itu sudah terbilang sepi. Apa lagi daerah itu pinggiran laut yang semakin menambah sepi saja. Tubuhnya Raisa terlempar beberapa meter dari mobil itu hingga ke tepi jalan yang kebetulan ditumbuhi rumput yang cukup tebal. Untungnya Orang itu tepat waktu menginjak remnya sehingga dia hanya menyentuh sedikit saja tubuhnya Raisa.
Raisa terbaring di atas aspal, Dia tidak kuasa lagi menahan gejolak dari dalam tubuhnya yang sama sekali dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Bahkan sudah melupakan sakitnya akibat tabrakan mobil tersebut.
"Tolong... Tolong…!!!" suaranya sudah serak menahan gairah dan panas di tubuhnya yang secara bersamaan muncul.
Tubuhnya menggelinjang seperti seekor cacing kepanasan di atas aspal. Perlahan ia ingin melepas pakaiannya, tapi di sisi lainnya dia pun berjuang untuk melawan rasa itu. Raisa tidak ingin kalah dengan kondisinya saat itu.
Pria yang berada di dalam mobil tersebut keluar dari mobilnya dan berniat ingin memeriksa kondisi orang yang ditabraknya. Pria itu langsung memeriksa kondisi Raisa yang aneh itu.
"Maaf, kamu tidak apa-apa kan?" Tanyanya yang memeriksa seluruh tubuhnya Raisa.
Pria itu melihat ada yang tidak beres dengan Raisa. Pria itu memeriksa seluruh tubuh Raisa dengan seksama dan matanya membulat sempurna saat Raisa memegang leher pria itu dan menariknya hingga bibir mereka saling menempel. Raisa mendekatkan wajahnya ke telinga orang itu.
"Tolong Aku pak, Aku tidak kuat lagi menahannya," Air matanya menetes membasahi pipinya saking tidak kuatnya menahan gejolak yang semakin lama semakin kuat saja.
Raisa pingsan setelah berbicara seperti itu. Tangan sang pria reflek menahan kepalanya. Air matanya terus menetes membasahi pipinya walaupun Raisa sudah tidak sadarkan diri.
"Hey!!! apa yang terjadi padamu, ayo bangun," ucapnya yang berusaha membangunkan Raisa dengan menepuk-nepuk pipinya.
Pria itu tidak banyak pikir lagi segera menggendong tubuh Raisa ke dalam mobilnya. Pria itu takut jika terjadi sesuatu diakibatkan oleh tabrakan tadi. Pintu tertutup rapat dengan suara yang cukup keras karena tergesa-gesa menutup mobilnya.
Mobil itu segera melesat meninggalkan tempat tersebut. Sesekali pria itu menoleh ke belakang untuk mengecek kondisi seorang gadis yang tidak sengaja dia menabrak. Matanya tertutup, tapi mulutnya merintih, meringis seperti seseorang yang menahan kesakitan saja. Tubuhnya bergerak ke sana kemari hingga ia terjatuh ke lantai mobil.
Pria itu yang melihat Raisa terjatuh segera menambah laju kecepatan mobilnya. Dia pun kebingungan tidak tahu harus membawa gadis remaja yang tidak dikenalnya ke mana. Hingga sudut ekor mata elangnya melihat ada bangunan Hotel yang berdiri kokoh tidak jauh dari sana.
Mobil itu terparkir sembarangan di depan Lobby Hotel. Setelah mematikan mesin mobilnya, dia bergegas membuka pintu mobilnya dan menggendong tubuhnya Raisa. Security yang melihat kejadian tersebut segera berjalan ke arah mereka. Pria itu memberikan kode kepada Security serta melempar kunci mobilnya. Security cepat tanggap dan mengerti apa yang diinginkan oleh pria itu.
Pria itu membuka jasnya lalu menutupi sebagian tubuhnya Raisa yang saat itu hanya berpakaian sebatas lututnya saja. Tanpa banyak bicara, dia hanya memberikan kartu kredit berwarna hitam ke hadapan kasir dan resepsionis Hotel.
Setelah mendapatkan kunci, dia bergegas ke arah Lift. Wajahnya sudah panik melihat kondisi Raisa yang tidak berhenti menggigil, keringatnya semakin banyak yang menetes hingga ke leher jenjangnya Delisha.
Raisa meracau tidak jelas, dia mengalungkan tangannya ke leher pria itu tapi, matanya masih setia terpejam. Ada Seorang OB yang membantunya untuk membuka kunci pintu kamar Hotel yang dia pesan.
"Aku yakin gadis ini dalam kondisi pengaruh obat."
Pria itu membaringkan tubuh Raisa dengan pelan dan hati-hati. Tapi, kepalanya belum menyentuh bantal, ia menarik dasi pria itu. Hingga tubuh kekar pria itu terjatuh dan menindih tubuhnya. Hingga dada mereka saling berdempetan. Mata mereka saling beradu. Walaupun Raisa memakai topeng, tapi pria itu yakin jika wajahnya Raisa cantik hanya sepintas saja sudah tahu.
Deru nafas mereka saling memburu satu sama lain. Raisa semakin menarik dasi pria itu. Hingga wajah mereka bertabrakan. Hidung yang sama-sama mancung itu saling bergesekan. Kilatan cahaya kedua bola matanya Raisa menyiratkan, jika dirinya menginginkan hal lebih bersama pria yang menolongnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Aish mun
ya ya ehh anu itu 🤭🤣
2022-09-04
0
Rifah Reah
Raisa dendam membara
2022-08-13
0