Eps. 11. Penyelamatan Raisa

Aisyah memutar knop pintu itu ternyata tidak terkunci sehingga mempermudah langkah dan usaha mereka.

Denis dan Aisyah terdiam saat melihat kondisi dari Delisha.

"Tidakkkkkkkk!!!"

Suara teriakan dari Rexi menggelegar bagaikan petir di siang bolong.

Mereka berlarian ke arah Raisa saat melihat kondisi Raisa yang sudah tidak sadarkan diri, yang sudah terbaring lemah di atas ranjang dengan tangannya yang penuh darah segar. Kakinya yang berselonjor di atas lantai bagian kanan juga dipenuhi tetesan darah.

"Raisa!! hey bangun dek, apa yang terjadi padamu?" Rexi memukul pipi adiknya agar segera tersadar dari pingsannya.

Air matanya perlahan menetes membasahi pipinya. Dia sangat sedih dan menyesal melihat kondisi adiknya. Di saat kemarin pagi mereka berpisah wajahnya Raisa selalu memancarkan rona bahagia.

"Ayo Sya, bangun lah dek, ini Kakak sudah datang," dia terus menggoyang tubuh adiknya yang sudah tidak sadarkan diri lagi.

Aisyah merobek kain sprei untuk mengikat pergelangan tangannya Raisa yang sedari tadi mengeluarkan darah. Aisyah melakukan hal itu agar bertujuan untuk mencegah pendarahan yang lebih banyak lagi di lukanya Raisa.

"Tuan Muda sebaiknya kita segera bawa Non Raisa dari sini, kondisinya sangat parah ditakutkan nantinya tambah parah," Aisyah berusaha untuk mengingatkan Rexy untuk segera bertindak secepatnya sebelum terlambat.

"Tolong bereskan semua kekacauan yang terjadi di sini dan jangan biarkan masalah ini tercium hingga ke luar," titahnya lalu memasangkan kembali topengnya Raisa.

Rexi memakai masker untuk menutupi wajahnya, untungnya memang wajib kemanapun dengan memakai masker wajah.

Air matanya sesekali menetes, saking sedihnya melihat adik kesayangannya dalam kondisi yang memprihatinkan. Selimut tebal dia tarik untuk melindungi tubuh adiknya. Dia menggendong tubuh adiknya dan berjalan tergesa-gesa hingga keluar dari Hotel laknat itu.

"Kaa-kak, to-long Raisa," racau Raisa saat dalam gendongan kakaknya.

"Iya dek, sabar Kakak sudah datang, kita akan ke Rumah Sakit untuk mengobati lukamu," jawabnya dengan sesekali mengelap air mata itu di wajahnya.

Rexi semakin mempercepat langkahnya hingga ke tempat mobilnya terparkir. Raut wajahnya kadang berubah-ubah dari amarah yang membuncah silih berganti dengan rasa khawatirnya melihat adiknya.

Ia membaringkan tubuh adiknya dengan sangat hati-hati lalu bergegas mengemudikan mobilnya. Hari itu kondisi jalan cukup padat dan ramai sehingga membuat dia mengerang dan mengumpat dengan kasar serta kesal dengan keadaan tersebut.

"Haaaa!! Kenapa harus macet segala lagi?" Umpatnya dengan memukul setir mobilnya hingga berulang kali saking marahnya dengan pengendara lainnya yang tidak tahu aturan.

Rexi sesekali menoleh ke arah adiknya di di jok belakang. Penyesalan terus datang menghantuinya.

"Maafkan Kakak, ini semua gara-gara Kakak yang tidak menjagamu dengan baik."

Klakson mobil saling bersahutan di jalan raya. Mereka sama-sama ingin berjalan lebih cepat dari yang lainnya sehingga menimbulkan kemacetan ditambah lagi adanya kecelakaan lalu lintas yang tidak jauh dari tempatnya berada.

"Sepertinya aku harus memutar, kalau seperti ini terus kapan sampainya."

Rexi segera memutar setir mobilnya menuju arah jalan lain. Denis memacu kuda besinya dengan sekuat tenaga. Bahkan sudah seperti pembalap liar saja di atas lintasan.

Aisyah memerintahkan anak buahnya untuk membersihkan sisa-sisa kekacauan, kemudian dia ke bagian resepsionis hotel untuk bernegosiasi dengan pegawai di sana. Kebetulan yang berjaga sekarang sudah berganti sift sehingga langkahnya sedikit terhambat.

Aisyah sudah mengantongi nama-nama pegawai Hotel yang bekerja di saat pertama kali Raisa dan pria itu datang. Setelah itu, dia berjalan ke ruangan cctv untuk mengecek langsung semua rekaman buktinya.

"Kamu pasti mengenal Saya bukan?" ucapnya saat duduk di hadapan tiga orang yang bertugas sebagai pihak yang mengelola keamanan lewat Cctv.

Aisyah melempar tiga buah amplop ke hadapan mereka. Pegawai tersebut mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Aishah. Mereka segera bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh Aisyah, tapi apa yang diinginkan oleh Aisyah ternyata tidak berhasil.

Aisyah hanya mendapatkan gambar punggung pria yang berjalan tergesa-gesa menggendong tubuh Delisha hanya itu saja.

"Maafkan Kami Nona, hanya ini yang Kami bisa berikan dan beberapa rekaman selanjutnya sudah terhapus dan tidak lagi selain ini," jelasnya yang menundukkan kepalanya karena merasa tidak enak sudah diberikan upah yang banyak tapi, tidak bisa membantu banyak.

"Tidak apa-apa," dia memukul pelan pundak salah satunya lalu berjalan ke arah luar.

Salah satu pria itu berlari mengejar Aisyah yang sudah berjalan meninggalkan mereka.

"Nona!!"

Aisyah menolehkan kepalanya ke arah belakang, langkahnya terhenti sesaat menunggu kedatangan pria jangkung yang sudah ngos-ngosan berlari ke arahnya.

"Ini," pria itu menyodorkan sebuah kotak kecil yang berbentuk flashdisk yang kemungkinannya berisi petunjuk.

"Makasih."

Aisyah segera memasukkan bukti tersebut kedalam saku bajunya.

Siapa yang tidak mengenal Aisyah Akyurek, seorang perempuan yang tangguh dan kuat dan sudah terkenal kebengisannya di dunia bisnis serta kemampuannya mengalahkan lawannya di arena adu kekuatan.

Aisyah meninggalkan Hotel dan bergegas mengejar Dennis.

Hanya butuh beberapa menit saja, mereka sudah sampai di RS tujuan yang terdekat.

Dennis menggendong tubuh adik kembarnya hingga masuk ke dalam ruangan ICU. Tim Dokter segera menangani kondisi Raisa.

"Ya Allah selamatkan lah adikku, jangan biarkan sesuatu terjadi padanya,"

Rexi duduk dan menumpukan tangannya di atas ke dua pahanya. Sesekali mengusap wajahnya dengan gusar. Kadang mengusap wajahnya dengan tidak tenang.

Aisyah berlari ke arah Rexy, dia memeluk tubuh tuan mudanya yang sudah seperti anak kandungnya sendiri. Sejak bayi ia sudah mengasuh dan merawat mereka sepenuh hatinya. Kedekatan mereka seperti seorang Ibu dan anak. Aisyah memeluk tubuh Rexy, tak segan untuk menumpahkan air matanya di dalam pelukan Aisyah.

"Tenanglah Tuan Muda, insya Allah Nona Muda baik-baik saja, yakinlah sama Allah," dia mengelus punggung lebar itu dengan penuh kelembutan walaupun dalam hatinya juga merasakan kekhawatiran akan nasibnya Raisa.

"Aisyah rahasiakan masalah ini dari siapapun terutama Kakek dan Daddy dan Mommy, Aku tidak ingin membuat mereka menjadi sedih."

Aisyah menatap sekilas ke arah Rexy dan mengerutkan keningnya tanda tidak mengerti.

"Aku yakin ada seorang Pria yang sudah menghancurkan masa depan adikku, Pasti Kamu sudah melihat beberapa bukti yang menunjuk ke arah itu kan? jadi aku tidak ingin membuat Raisa tambah hancur setelah mengetahui kenyataan tersebut."

"Baiklah kalau itu sudah jadi keputusanmu, aku akan mengikuti dan menjalankan sesuai perintahmu."

"Tapi, apa Kamu sudah mengamankan dan membereskan semua bukti yang ada di Hotel?" wajahnya menyiratkan kecemasan dan ketakutan yang menderanya.

"Kalau masalah itu Alhamdulillah sudah beres Tuan Muda, kalau di Villa sementara anak buahku menjalankan misinya di sana, tapi belum ada laporan apa pun dari mereka," terangnya.

Mereka kembali terdiam dan merenungi segala cobaan yang menerpa kehidupan adiknya. Anak gadis sekaligus cucu tunggal perempuan di dalam keluarganya.

"Suatu nanti jika Aku tahu siapa sosok orang yang melakukan hal ini, aku pastikan hidupnya menderita hingga kematian enggan menjemputnya."

Denis mengepalkan tangannya saking kuatnya, hingga urat-urat tangannya menonjol, kedua bola matanya memerah hingga jakunnya naik turun.

................

Tetap Dukung Benci dan Dendam dengan:

Cara Like setiap Babnya

Rate bintang lima

Gift Poin atau Koin Seikhlasnya

Favoritkan agar selalu mendapatkan Notifikasi Updatenya.

Terpopuler

Comments

FarAh kHan

FarAh kHan

Raisa wonder woman yah

2022-08-28

0

Aida faquita

Aida faquita

lanjut

2022-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1. Perpisahan
2 Eps. 2. Acara Kelulusan
3 Eps. 3. Sebuah Pertanda
4 Eps. 4. Tertangkap
5 Eps. 5. Masuk Perangkap
6 Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7 Eps. 7. Terenggut
8 Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9 Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10 Eps. 10. Kemarahan Rexi
11 Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12 Eps. 12. Bertemu Kembali
13 Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14 Eps. 14. Memulai Rencana
15 Eps. 15. Masuk Perangkap
16 Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17 Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18 Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19 Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20 Epd. 20. Rencana Perjodohan
21 Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22 Eps. 22. Makan Malam
23 Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24 Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25 Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26 Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27 Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28 Eps. 28. Perhatian Richard
29 Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30 Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31 Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32 Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33 Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34 Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35 Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36 Chapter. 36. Harapan Nenek
37 Chapter. 37. Setuju
38 Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39 Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40 Chapter. 40. Acara Lamaran
41 Chapter. 41. Kebingungan Richard
42 Chapter. 42. Kehebohan
43 Chapter. 43. Tamparan Sayang
44 Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45 Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46 Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47 Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48 Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49 49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50 50. Tingkah Lucu Kemal
51 51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52 52. Pertunangan
53 53. Kemal Gercep
54 54. Rencana Kuality Time
55 55. Kebahagiaan
56 56. Raisa Malu-malu
57 Bab. 57. Kejujuran Raisa
58 Bab. 58. Tidak Mungkin
59 Bab. 59. Mustahil Terjadi
60 Bab. 60. Permohonan Richard
61 Bab. 61. Harapan Richard
62 Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63 Bab. 63. Persyaratan Raisa
64 Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65 Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66 Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67 Bab. 67. Penyerangan
68 Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69 Bab. 69. Terpesona
70 Bab. 70. Taktik Maxy
71 Bab. 71. Kecewa
72 Bab. 72. Teringat Kembali
73 Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74 Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75 Bab. 75. Maxy Merajuk
76 Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77 Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78 Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79 Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80 Bab. 80. Kegundahan
81 Bab. 81. Pelipur Lara
82 Bab. 82. Keresahan Rexy
83 Bab. 83. Perasaan Bahagia
84 Bab. 84. Merasa Aneh
85 Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86 Bab. 86. Es Krim
87 Bab. 87. Dia
88 Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89 Bab. 89. Mustahil
90 Bab. 90. Keraguan Rexy
91 Bab. 91. Penasaran
92 Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93 Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94 Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95 Bab. 95. Masih Flashback
96 Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97 Bab. 97. Perasaan Bahagia
98 Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99 Bab. 99. Kehancuran Hidup
100 Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101 Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102 Bab. 102. Sah Juga
103 Bab. 103. Suasana Haru
104 Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105 Bab. 105 Menuntut Hak
106 Bab. 106.
107 Bab. 107.
108 Bab. 108
109 Bab. 109. Tercapai Juga
110 Bab. 110. Rasa Bahagia
111 Bab. 111. Merajuk
112 Bab. 112. Murka Pak Ardian
113 Bab. 113. Rencana Honey Moon
114 Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115 Bab. 115. Pemilik Rumah
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 Bab. 119
120 Bab. 120
121 Bab. 121
122 Bab. 122. Emergency
123 Bab. 123.
124 Bab. 124. Ketakutan
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131.
132 Bab. 132
133 Bab. 133
134 Bab. 134.
135 Bab. 135
136 Bab. 136
137 Bab. 137
138 Bab. 138
139 Bab. 139
140 Bab. 140
141 Bab. 141
142 Bab. 142
143 Bab. 143
144 Bab. 144
145 Bab. 145
146 Bab. 146
147 Bab. 147
148 Bab. 148
149 Bab. 149
150 Bab. 150
151 Bab. 151
152 Bab. 152
153 Bab. 153.
154 Bab. 154
155 Bab. 155
156 Bab. 156
157 Bab. 157
158 Bab. 158
159 Bab. 159
160 Bab. 160
161 Bab. 161
162 Bab. 162
163 Bab. 163
164 Bab. 164
165 Bab. 165
166 Bab. 166
167 Bab. 167
168 Bab. 168
169 Bab. 169
170 Bab. 170
171 Bab. 171
172 Bab. 172
173 Bab. 173
174 Bab. 174
175 Bab. 175
176 Bab. 176
177 Bab. 177
178 Bab. 178
179 Bab. 179
180 Bab. 180
181 Bab. 181
182 Bab. 182
183 Bab. 183
184 Bab. 184
185 Bab. 185
186 Bab. 186
187 Bab. 187
188 Bab. 188
189 Bab. 189
190 Bab. 190
191 Bab. 191
192 Bab. 192
193 Bab. 193
194 Bab. 194
195 Bab. 195
196 Bab. 196
197 Bab. 197
198 Bab. 198
199 Bab. 199
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Eps. 1. Perpisahan
2
Eps. 2. Acara Kelulusan
3
Eps. 3. Sebuah Pertanda
4
Eps. 4. Tertangkap
5
Eps. 5. Masuk Perangkap
6
Eps. 6. Lolos Dari Perangkap
7
Eps. 7. Terenggut
8
Eps. 8. Kebahagiaan Reinart
9
Eps. 9. Kemurkaan Raisa
10
Eps. 10. Kemarahan Rexi
11
Eps. 11. Penyelamatan Raisa
12
Eps. 12. Bertemu Kembali
13
Eps. 13. Memulai Rencana Dendam
14
Eps. 14. Memulai Rencana
15
Eps. 15. Masuk Perangkap
16
Eps. 16. Masuk Jebakan Batman
17
Eps. 17. Kepulangan ke Tanah Air
18
Eps. 18. Kedatangan Reinhart
19
Eps. 19. Permintaan Kakek Nenek
20
Epd. 20. Rencana Perjodohan
21
Eps. 21. Sepertinya Aku Pernah Melihatnya
22
Eps. 22. Makan Malam
23
Eps. 23. Richard menghipnotis Para Wanita
24
Eps. 24. Reinhard Ketabrak Mobil
25
Eps. 25. Ada Rahasia Besar
26
Eps. 26. Reinhard Dirawat Di RS
27
Eps. 27. Pertemuan Rexy dengan Richard
28
Eps. 28. Perhatian Richard
29
Chapter. 29. Kedekatan Reinhard dan Uncle Rich
30
Chapter 30. Reinhard Diantar Pulang
31
Chapter. 31. Dugaan Yudha dan Mirah
32
Chapter. 32. Siapa Pemilik Senyuman Itu
33
Chapter. 33. Permintaan Kakek Raisa
34
Chapter. 34. Bayangan Masa Lalu
35
Chapter. 35. Restu Untuk Adams
36
Chapter. 36. Harapan Nenek
37
Chapter. 37. Setuju
38
Chapter. 38. Penemuan Gadis Kecilku
39
Chapter. 39. Semburat Warna Merah Kebahagiaan
40
Chapter. 40. Acara Lamaran
41
Chapter. 41. Kebingungan Richard
42
Chapter. 42. Kehebohan
43
Chapter. 43. Tamparan Sayang
44
Chapter. 44. Kesedihan dan Kegalauan
45
Chapter. 45. Malu Sekaligus Marah
46
Chapter. 46. Ratapan Kesedihan
47
Chapter. 47. Apa Yang Terjadi?
48
Chapter. 48. Ketakutan Mirah
49
49. khawatir dengan Kondisi Aisyah
50
50. Tingkah Lucu Kemal
51
51. Kepulangan Aisyah dari Rumah Sakit
52
52. Pertunangan
53
53. Kemal Gercep
54
54. Rencana Kuality Time
55
55. Kebahagiaan
56
56. Raisa Malu-malu
57
Bab. 57. Kejujuran Raisa
58
Bab. 58. Tidak Mungkin
59
Bab. 59. Mustahil Terjadi
60
Bab. 60. Permohonan Richard
61
Bab. 61. Harapan Richard
62
Bab. 62. Dendam, Sedih Cinta Menjadi Satu
63
Bab. 63. Persyaratan Raisa
64
Bab. 64. Syarat Terpenuhi
65
Bab. 65. Kisah Masa Kecil Richard
66
Bab. 66. Aksi Berani Raisa
67
Bab. 67. Penyerangan
68
Bab. 68. Maxy Yang Terluka
69
Bab. 69. Terpesona
70
Bab. 70. Taktik Maxy
71
Bab. 71. Kecewa
72
Bab. 72. Teringat Kembali
73
Bab. 73. Perhatian Khusus Dari Raisa
74
Bab. 74. Perhatian Untuk Richard
75
Bab. 75. Maxy Merajuk
76
Bab. 76. Alasan Maxy Merajuk
77
Bab. 77. Ica Putrinya Kamelia
78
Bab. 78. Perasaan Aneh dan Akrab
79
Bab. 79. Perhatian Dari Maxy
80
Bab. 80. Kegundahan
81
Bab. 81. Pelipur Lara
82
Bab. 82. Keresahan Rexy
83
Bab. 83. Perasaan Bahagia
84
Bab. 84. Merasa Aneh
85
Bab. 85. Kegundahan Mutiara
86
Bab. 86. Es Krim
87
Bab. 87. Dia
88
Bab. 87. Pertemuan Dua Sejoli
89
Bab. 89. Mustahil
90
Bab. 90. Keraguan Rexy
91
Bab. 91. Penasaran
92
Bab. 92. Kekhwatiran Rexy
93
Bab. 93. Kembali Terulang Seperti Lima Tahun Lalu
94
Bab. 94. Ingatan Masa Lalu
95
Bab. 95. Masih Flashback
96
Bab. 96. Ingatan Beberapa Tahun Lalu
97
Bab. 97. Perasaan Bahagia
98
Bab. 98 Kenangan Masa Lalu
99
Bab. 99. Kehancuran Hidup
100
Bab. 100. Resepsi dan Akad Nikah
101
Bab. 101. Prosesi Akad Nikah
102
Bab. 102. Sah Juga
103
Bab. 103. Suasana Haru
104
Bab. 104. Kemeriahan Pesta
105
Bab. 105 Menuntut Hak
106
Bab. 106.
107
Bab. 107.
108
Bab. 108
109
Bab. 109. Tercapai Juga
110
Bab. 110. Rasa Bahagia
111
Bab. 111. Merajuk
112
Bab. 112. Murka Pak Ardian
113
Bab. 113. Rencana Honey Moon
114
Bab. 114. Kepergian Raisa Honey Moon
115
Bab. 115. Pemilik Rumah
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
Bab. 119
120
Bab. 120
121
Bab. 121
122
Bab. 122. Emergency
123
Bab. 123.
124
Bab. 124. Ketakutan
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131.
132
Bab. 132
133
Bab. 133
134
Bab. 134.
135
Bab. 135
136
Bab. 136
137
Bab. 137
138
Bab. 138
139
Bab. 139
140
Bab. 140
141
Bab. 141
142
Bab. 142
143
Bab. 143
144
Bab. 144
145
Bab. 145
146
Bab. 146
147
Bab. 147
148
Bab. 148
149
Bab. 149
150
Bab. 150
151
Bab. 151
152
Bab. 152
153
Bab. 153.
154
Bab. 154
155
Bab. 155
156
Bab. 156
157
Bab. 157
158
Bab. 158
159
Bab. 159
160
Bab. 160
161
Bab. 161
162
Bab. 162
163
Bab. 163
164
Bab. 164
165
Bab. 165
166
Bab. 166
167
Bab. 167
168
Bab. 168
169
Bab. 169
170
Bab. 170
171
Bab. 171
172
Bab. 172
173
Bab. 173
174
Bab. 174
175
Bab. 175
176
Bab. 176
177
Bab. 177
178
Bab. 178
179
Bab. 179
180
Bab. 180
181
Bab. 181
182
Bab. 182
183
Bab. 183
184
Bab. 184
185
Bab. 185
186
Bab. 186
187
Bab. 187
188
Bab. 188
189
Bab. 189
190
Bab. 190
191
Bab. 191
192
Bab. 192
193
Bab. 193
194
Bab. 194
195
Bab. 195
196
Bab. 196
197
Bab. 197
198
Bab. 198
199
Bab. 199

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!