"Lepaskan tanganku!!" Teriak Raisa yang berusaha untuk melepaskan pegangan tangan dari dua pria yang bertubuh besar itu.
Ketiga Pria itu mengelilingi Raisa. Mereka saling berpandangan dan tersenyum licik satu sama lainnya.
"Kalian siapa? kenapa kalian mencegah langkahku?" Tanyanya dengan tidak menyukai perbuatan pria itu.
"Cantik tenanglah Kami ini orang baik kok," ucap pria yang botak.
"Iya betul sekali jadi Kamu tidak perlu khawatir dengan apa yang akan Kami lakukan Nona manis," ucapnya dengan tangannya yang mulai nakal ingin mencolek pipinya Raisa.
Raisa secepatnya berpaling agar wajahnya tidak tersentuh dan terkontaminasi dengan tangan pria kotor yang tidak dikenalnya.
"Ternyata gadis ini sangat cantik, sayangnya bos melarang kita untuk menyentuh, mencicipi dan menikmatinya walaupun hanya secuil saja." Umpat pria yang sedikit tambun itu.
Dengan matanya yang jelalatan memperhatikan wajah hingga bentuk tubuhnya Raisa dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Ia mengendus aroma wanginya rambut panjang Raisa.
"Bos hentikan, apa Bos ingin dihukum oleh Nona?" cegah rekannya untuk menyadarkan bosnya yang hampir hilang kendali itu.
"Tubuhnya terlalu menggoda buatku, padahal masih gadis kecil, ujar si Botak.
Dia menelan air liurnya sendiri yang sudah berusaha menahan hasratnya hanya melihat sepintas bentuk tubuhnya Raisya yang bak gitar Spanyol di umurnya yang masih belia.
"Bawa dia ke dalam Kamar yang sudah kita persiapkan," perintah si Botak yang tidak kuasa menahan hasratnya yang sudah berada di ubun-ubunnya.
Teriak orang yang dipanggil bos tersebut. Anak buahnya yang dua orang segera membawa Raisa ke suatu tempat. Karena lokasi tempat Raisa yang jauh dari tempat pesta membuat tidak ada yang menyadari Apa yang dilakukan oleh ketiga pria tersebut.
"Hey!! Kamu mau bawa kemana Aku?" teriak Raisa yang berusaha terus meronta ingin meloloskan diri dari orang itu.
"Percuma saja kamu berteriak, tidak akan ada orang yang mendengar teriakanmu, jadi simpan saja tenagamu untuk melayani pria hidung belang," sahut pria yang gondrong.
"Iya betul jadi tidak usah buang-buang waktumu karena hanya sia-sia saja," timpalnya yang berkepala plontos itu.
"Tolong... tolong.. tolong!!!!" teriak Raisa sekuat tenaganya.
"Stop!!!! Kamu bisa diam tidak, kalau Kamu tidak diam Kami akan memukulmu!!" maki Pria gondrong yang sudah mengagungkan tangannya ke arah wajah Raisa yang siap menamparnya.
Mereka terus berjalan melewati beberapa lorong dan ruangan. Villa milik Mutiara sungguh sangat besar. Hingga apa yang dilakukan oleh ketiganya tidak ada yang mengetahui dan memperhatikannya.
"Cepat ambil botol yang berisi jus tadi," pinta si Botak.
"Baik Bos," jawabnya sembari membuka tutup botol air mineral yang ada berubah warna menjadi air jus buah jeruk.
"Ayolah cantik, pasti Kamu haus kan setelah sedari tadi berteriak," Pria itu mengangkat sebuah gelas yang sudah disiapkan oleh anak buahnya sedari tadi.
Anak buahnya segera memberikan sebuah gelas yang sudah berisi jus jeruk ke depan matanya Raisa yang sudah ketakutan dengan lelehan air matanya membasahi pipinya. Dia memalingkan wajahnya agar minuman yang diyakininya ada sesuatu yang tidak beres di dalamnya agar tidak masuk ke dalam tenggorokannya.
"Kenapa sih sedari tadi Kamu paksa aku untuk minum?" ucapnya yang tetap bersikukuh untuk tidak meminumnya.
"Kalau Kamu tidak mau, Kami akan paksa Kamu," terang orang itu.
"Pegang kedua tangannya," teriaknya di botak yang sudah tidak sabar ingin menyelesaikan pekerjaannya dari seorang Nona cantik.
Orang itu memegang kedua dagunya Raisa agar mulutnya terbuka dengan cengkraman yang cukup kuat. Sedangkan yang satu memegang kedua tangannya agar tidak leluasa bergerak. Raisa terus menggelengkan kepalanya agar minuman itu tidak masuk ke mulutnya.
"Ummmmm!!! Gumam Raisa yang semakin menguatkan mulutnya agar tidak terbuka.
"Jangan berharap Kamu bisa lolos dari Kami dan hari ini adalah hari terakhir kamu tersenyum," ujarnya dengan seringai liciknya.
Orang itu terus berusaha untuk memaksanya hingga mulutnya Delisha terbuka karena sudah tidak mampu untuk menahan sakit dari pegangan tangan orang itu di dagunya. Rambutnya ditarik agar kepalanya mendongak ke atas.
"Minum sampai habis," ucapnya dengan terus memaksa Raisa untuk meminumnya.
Mereka tersenyum setelah Raisa berhasil minum jus itu hingga tidak tersisa sedikitpun.
"Akhirnya Kamu minum juga, ikat tangannya lalu bawa ke dalam Kamar yang sudah dipersiapkan oleh Bos," ujarnya yang tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha, kita akan kaya setelah ini," terangnya disaat minuman itu habis lalu melempar gelasnya ke tembok.
Pranggg…..
Ketiga pria itu tertawa terbahak-bahak membuat lorong itu terasa mencekam. Raisa sudah mulai gemetaran ketakutan. Lututnya tiba-tiba loyo seketika. Air matanya terus membanjiri wajahnya.
"Aku berusaha kabur dari sini," Raisa membatin dan melirik ke sekelilingnya.
Raisa menggigit tangan orang itu, segera berlari sekuat tenaganya. Kedua pemuda itu lebih cepat dan kuat sehingga usahanya sia-sia saja. Dia berhasil ditangkap dan segera tangannya diikat, kemudian dibawa ke dalam kamar.
"Telpon Bos secepatnya," ucap pimpinan ketiga orang itu.
Dia pun menelpon Bosnya yang sedari tadi menunggu info mereka.
"Bos, gadis itu sudah berhasil Kami tangkap dan dia sudah berada di dalam kamar itu," ujarnya saat teleponnya sudah tersambung.
"Oke, cepat bawa Pria hidung belang itu ke dalam kamar dan jangan sampai ada yang melihat kalian, dan berhati-hati lah."
"Oke Bos."
Raisa kemudian dibawa ke dalam suatu kamar, kemudian tubuhnya dilempar ke atas ranjang. Lalu mereka segera memperkuat ikatan di tangannya Raisa. Setelah itu mereka tersenyum puas dan meninggalkan Raisa di dalam Kamar itu.
"Kamu sudah masuk perangkap ku, Aku harus segera menghubungi kakek untuk melanjutkan rencana selanjutnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
fania Mikaila C4
sungguh malang nasibnya
2022-09-12
1
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
tertangkap si botak 😅
2022-08-30
0