Penyesalan tidak dapat mengubah masa lalu, begitu pula kekhawatiran tidak dapat mengubah masa depan.
Di mana kamu hanya perlu diam dan memperhatikan apa yang mereka perbuat meskipun itu menyakitimu, karena membalas dengan cara yang sama hanya akan membuatmu sama seperti mereka dan apa bedanya dengan mereka.
"Ohhhh, sial ternyata dia masih perawan," teriaknya lalu segera berdiri untuk memunguti semua pakaiannya lalu dengan tergesa-gesa memakainya.
"Tidak ada yang boleh lihat Aku berada di sini, Aku harus segera pergi dari hidupnya untuk selamanya.
Rexy segera meninggalkan kamar pribadi milik Mutiara di Apartemen yang cukup mewah itu, setelah dirasa Mutiara tertidur pulas. Rexy segera menelpon nomor adiknya untuk mempersiapkan perjalanan mereka ke Indonesia. Awalnya mereka akan ke New York, USA tetapi karena hari ini rencananya sudah berjalan sukses dan lancar sesuai dengan keinginannya.
"Hari ini adalah hari kehancuranmu, jadi bersiaplah untuk segera menangis darah, dendam dibalas dengan dendam pula."
Rexy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia ingin segera kembali ke kediaman Kakeknya. Ia bersiul memasuki rumahnya yang ada di London Inggris. Kebahagian terpancar dari wajahnya. Rexy tidak bosannya memberikan senyuman termanisnya ke setiap orang yang berpapasan dengannya. Mulai di jalan hingga ke dalam rumahnya.
"Aku tidak sabar menunggu kehancuranmu, begitu lah jika harus hidup dalam kesedihan dan kehancuran dalam waktu bersamaan." Gumamnya dengan menapaki langkahnya ke dalam rumah bak istana itu.
"Kakak barusan bilang apa?" Seu seseorang yang berasal dari belakangnya.
Raisa mendengar sekilas perkataan dari kakaknya. Dia berdiri di depan kakaknya, dengan tangannya bertumpu di atas dadanya.
"Aaahhh, telingamu terlalu sensitif, aku sedari tadi tidak bicara apapun kok," jawabnya lalu memelintir lembut telinga adiknya.
"Aaaahhh sakit Kak," keluh Raisa yang memegang telinga kanannya yang dipelintir oleh Kakak kembarnya.
"Kamu terlalu melebih-lebihkan, masa hanya gitu saja sudah kesakitan?" Rexy menatap jengah kearah adiknya.
"Kakak apa Kita sebaiknya ke New York dulu sebelum ke Jakarta?" tanyanya yang tidak mengerti dengan pemikiran kakaknya yang baru kali ini berubah-ubah tidak seperti biasanya.
"Nanti jika kita memiliki waktu luang baru lah kesana, aku tahu kamu sangat merindukannya, tapi untuk kali ini maafkan Kakak."
"Aku mencium bau yang mencurigakan di balik semua keputusan kakak," cicitnya yang menatap tajam ke punggung lebar kakak keduanya.
Rexy kemudian berlalu dari hadapan adiknya yang penasaran dan tidak mengerti dengan alasan apa yang menyebabkan kakaknya membatalkan keberangkatannya ke New York, Amerika Serikat.
"Kakak sudah hampir tiga tahun Aku tidak melihatnya dan memeluk tubuhnya, Aku sangat merindukannya," cicitnya dengan matanya yang tiba-tiba berembun.
Raisa pasrah dengan keadaan dan tidak ingin lagi menentang atau pun protes dengan apa yang telah diputuskan oleh Rexy. Keesokan harinya, seseorang yang berada di dalam selimut tebalnya berteriak kencang dengan amarah yang menggebu-gebu.
Dia baru menyadari jika, pria yang telah merenggut kesuciannya adalah cucu kesayangan dari musuh bebuyutan Kakeknya. Setelah membaca sebuah informasi yang baru saja masuk ke dalam email-nya. Matanya terbelalak sempurna, saat membaca dengan jelas isi dari Email yang dikirim oleh anak buah kepercayaannya.
"Pasti ada yang salah, aku yakin mereka salah kirim data email ke alamatku," dia terus menggelengkan kepalanya untuk tidak ingin mempercayai bukti fakta yang baru terkuak itu.
Mutiara tidak menyangka jika kemalangan ini akan menimpa hidupnya. Dia sangat marah dan kecewa dalam waktu yang bersamaan. Dirinya terlalu mudah percaya dan jatuh cinta kepada pria asing yang baru hitungan hari dilihatnya.
"Aku sangat bodoh bisa ditipu olehnya!! aku akan membalas jika suatu saat nanti kita bertemu kembali.
Air matanya menetes membasahi pipinya. Dia tidak menyangka jika, kesucian dan kehormatannya, dia persembahan dan berikan kepada pria yang tidak tepat. Apa lagi dia mengetahui jika, pria itu adalah cucu kedua dari pria yang sangat dibenci oleh kakeknya.
"Aku harus bagaimana lagi? aku tidak mungkin memberitahu Kakek semua ini, tapi gimana caranya aku menutupi dan menyembunyikannya? pasti Kakek akan tahu juga."
Barang-barang yang ada di hadapannya menjadi sasaran dari amukannya. Dia bahkan tidak ingin membiarkan benda yang berada di dalam kamar pribadinya menjadi pengingat apa yang telah terjadi hari ini padanya.
"Tidak!!!!!!!"
Praaaaanggg..
Suara benda jatuh silih berganti menghantam dinding. Satu persatu barang-barang itu, akhirnya hancur berkeping-keping di atas lantai keramik.
"Aku pasti akan membalasnya, aku akan mencarimu hingga ke ujung lubang semut pun." Cacinya dengan memelototkan matanya hingga seakan-akan ingin meloncat keluar.
Pesawat Jet Pribadi yang dipakai oleh Raisa dan keluarganya sudah tinggal landas dari Bandara Internasional London menuju Airport Soekarno Hatta.
Kali ini kepulangan mereka kembali ke tanah air tercinta tidak bersama dengan Aisyah Akyurek. Sudah hampir 6 tahun dia memilih dan menetap di salah satu Kota terkecil yang ada di Amerika USA.
"Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Jakarta." Ucapnya merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara segar kota Jakarta.
Rexy berjalan mendahului adiknya yang memilih berjalan lebih santai tapi, kepalanya sesekali melirik ke arah Raisa berada. Dia akan melakukan apa pun itu untuk kebahagiaan adiknya. Dan kali Ini dia sudah berhasil menghancurkan semua keegoisan dan keangkuhan dari Mutiara. Dia hanya terdiam dan mengikuti langkah Kakaknya yang tersenyum penuh arti ke arah Raisa.
"Ya Allah entah kenapa perasaanku yang mengatakan bahwa ada sesuatu hal besar yang ditutupi oleh Kakak? tapi apa kira-kira hal itu yah, sepertinya aku harus menyelidikinya," Raisa membatin dan melihat tingkah laku kakaknya yang beberapa hari ini berbeda.
Raisa berjalan ke arah pintu masuk kediaman kedua orang tuanya dengan menenteng koper nya. Kepulangannya kali ini menjadi kepulangan terakhirnya dan akan kembali menjadi warga negara Indonesia setelah beberapa tahun lamanya menetap di Inggris.
Mira yang akhir-akhir ini hanya menghabiskan waktunya di balik dapur, untuk menciptakan dan memasak makanan yang lezat mendengar suara anaknya, segera mematikan kompornya dan melepas apron yang melekat di tubuhnya.
Kebahagiaan membuncah di dalam hatinya ketika melihat kepulangan anak-anaknya. Air matanya berlinang membasahi pipinya saking bahagianya melihat kepulangan mereka.
"Assalamu alaikum Moms," ucap keduanya dengan berbarengan.
"Waalaikumsalam," jawabnya lalu memeluk tubuh kedua anaknya bergantian.
"Syukur alhamdulillah, kalian sudah pulang, Mommy sangat bahagia nak, semoga kepulangan kalian kali ini akan menetap di Indonesia," tutur Mira di depan anaknya.
"Insya Allah moms, Aku sama kakak sudah memutuskan untuk tinggal di Jakarta saja," jawabnya.
"Alhamdulillah, pasti Daddy dan Nenek kamu bahagia jika mendengar kabar baik ini."
Mira memeluk putrinya dengan sangat kuat. Mereka sama-sama bahagia karena akan berkumpul seperti dahulu sejak mereka masih kecil dahulu.
"Kami juga bahagia Moms saat sudah berada di Tanah Air, Raisa setiap saat merindukan masakan Mommy yang sangat lezat itu."
Air mata membasahi pipinya. Mira tak kuasa menahan tangis bahagianya. Dia kembali teringat enam tahun lalu saat putrinya terpuruk dan hancur gara-gara musibah dan ujian yang mengguncang stabilitas keluarganya dulu.
"Rexy merindukan Mommy dan Daddy sangat, dan setelah Kakek mengijinkan Kami untuk pulang, serasa itu hanya mimpi bunga tidur seperti biasanya," timpalnya dengan membalas memeluk tubuhnya Mira dengan penuh kerinduan.
"Gimana kabarnya Kakek sayang?" tanya Amairah ketika mereka jalan beriringan akan menemui Nenek Hamidah di dalam kamarnya.
"Alhamdulillah Kakek baik-baik saja, Kakek sering bertanya tentang Mommy, katanya beliau merindukan kue buatan Mommy."
"Kalau menginginkan buatan kue moms, kenapa nggak datang saja ke sini," ujarnya.
Percakapan mereka terhenti ketika mereka melihat Maxi menghampiri mereka. Wajah Maxi seperti sedang menyimpan sesuatu yang membuat Mira mengerutkan keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
rusidah siti
saling dendam ini mah namanya.
2022-09-30
0
Fitry Resky Nero
kembali mudik
2022-09-12
0