Terlanjur Cinta
Pagi hari yang cerah Paramita azra Emir yang sering di sebut Mita itu berangkat ke sekolah menengah atas, dia sudah kelas X11 sekarang.
Dengan gayanya yang tak neko-neko dia selalu bisa membanggakan orang tuanya.
"Mita pamit ya Ma," ujar nya mencium tangan Mamanya yang bernama Fatma Aisyah.
"Hati-hati jangan ngebut bawa mobil nya nak," ucap Fatma mengingatkan
"Iya Mama tenang aja, Asamualaikum." ujar nya mencium tangan ibu nya itu.
"Walaikum salam," jawab nya.
Tak berselang lama sampai lah Mita di depan sekolah Elit yakni SMA Garuda.
Dia segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir siswa dan bergegas turun dari mobil.
Tak banyak siswa yang membawa mobil ke sekolah hanya beberapa saja diantara mereka.
Saat akan masuk ke dalam gedung sekolah suara cempreng memanggilnya, siapa lagi kalo bukan Asifa sahabatnya dari kecil.
"Mita tungguin gue," teriaknya setelah memarkirkan motor metiknya.
Mita pun berhenti dan berbalik badan, dia tersenyum sudah tahu suara siapa itu.
"Ahh kebiasaan, bisa gak sih kalo gak teriak-teriak," jawabnya seraya membenarkan kacamata nya, Mita gadis yang cantik dan juga pintar.
Namun dia selalu memakai kacamata jadi orang-orang tidak bisa melihat kecantikannya, dia juga selalu mengikat rambutnya panjang nya agar tidak menjadi perhatian orang-orang.
Karna Mita tidak suka di perhatikan, dia juga tidak banyak memiliki teman karna baginya sulit mencari teman yang benar-benar tulus padanya.
Berbeda dengan sahabatnya Asifa yang selalu cantik dan menggerai rambut indah nya sehingga banyak siswa yang mengejarnya.
"Udah ayo masuk," ujar Ifa menggandeng tangan Mita.
"Ko loe gak bareng sama Zaki?" tanya Mita heran karna biasa nya Ifa akan bareng pacar ny .
"Oh itu, Zaki katanya ada perlu dulu sama anak-anak osis jadi berangkat nya lebih pagi," jawabnya.
Zaki adalah pacar dari Ifa dan juga wakil ketua Osis di sekolah nya .
"Oh pantas aja," ujarnya karna semenjak mereka pacaran Ifa selalu di antar jemput.
Kini mereka berjalan menuju kelas, namun saat akan masuk mereka berpapasan dengan Adithia ketua Osis.
"Dit ngapain loe depan kelas gue?" tanya Ifa melihat Adit yang berdiri disana yang ternyata tetangga rumah Ifa.
"Oh ini gue ada perlu sama Vito," jawabnya seraya memasukan kedua tangannya ke saku celana, membuat ketampanannya semakin bertambah.
Mita pun sangat mengagagumi pria itu, namun dia hany diam tak berani mengutarakan nya.
Adithia Arya putra Brata adalah mantan ketua osis di SMA Garuda tersebut.
Dia juga sangat pintar namun sikap na dingin dan jarang bicara.
Adithia, Vito, Sandy dan juga Zaki mereka berempat bersahabat mereka juga dulu anggota Osis di sekolahnya, mereka juga sebagai pemain basket yang di andalkan oleh sekolahnya.
Mereka terbilang bintang sekolah dan sangat populer di mata para siswinya, mereka mengagumi ketampanan Adit dan sahabatnya termasuk Mita.
Adit pun berbincang dengan Vito, sedangkan Mita dan Ifa duduk di kursi belakang.
"Mit, lo ko diem aja sih?" ujarnya melihat Mita hanya menunduk.
"Ah, enggak aku ga papa," kilahnya tersenyum, jujur saja Mita sangat grogi berpapasan dengan Adit dan jantung nya sungguh tidak bisa di tebak.
Ifa tau kalo Mita suka kepada Adit karna setiap bertemu dengan Adit dia selalu salah tingkah, namun Ifa diam saja tak ingin bertanya langsung takut nya Mita merasa malu.
Jam pelajaran pun di mulai, mereka seperti biasa belajar dengan tenang hingga jam pelajaran pun usai dan istrahat pun tiba.
"Kantin kuy ahh gue laper banget," ujar Ifa dan Mita pun mengangguk mengikut saja.
Kini mereka sampai di kantin dan segera memesan makanan, namun saat akan makan mereka di kagetkan oleh satu lagi sahabatnya yaitu Zahra.
"Makan gak ajak-ajak, gue chat pada gak bales tega loe pada," ucap Zahra seraya menyerobot minuman mereka.
Ifa dan Mita sahabatan dari SMP berbeda dengan Zahra mereka kenal saat masuk SMA dan dekat sampai sekarang meskipun tidak satu kelas.
Zahra satu kelas dengan Adit dan juga Sandy, sedangkan Ifa dan Mita satu kelas dengan Vito.
"Maaf Ra, gue lupa bawa ponsel," jawab Mita merasa tak enak hati memang dia berkata jujur karna ponselnya tertinggal di kelas.
"Alesan aja Demit, Fot lo ko diem aja?" tanya Zahra heran karna biasa nya Ifa selalu sewot.
"Diem ajn-, gak usah ngomong gue lagi laper banget," jawab Ifa seraya mengunyah makanannya, memang benar karna Ifa tidak sempat sarapan di rumah karna kesiangan dia hanya minum susu saja tadi pagi.
"Hadeh ni anak kaya gak makan dari kemaren aja, loe laper apa ke sambet sih?" Zahra pun geleng-geleng kepala sedangkan Ifa terus saja mengunyah.
"Udah ayo makan gak usah pada drama, emang loe gak laper?" tanya Mita melihat Zahra senyum-senyum sendiri sambil memainkan ponselnya.
"Dia kenapa sih? Apa kesambet ya?" tanya Mita kepada Ifa melihat sahabatnya itu Mita pun heran dan terus geleng-geleng kepala.
"Ra loe gak papa Kan?" Mita pun memegang kening nya Zahra yang tak panas.
"Emang gue kenapa? Gue lagi seneng banget tau," jawab Zahra tersenyum.
"Udah gak usah di pikirin, biarin deh suka-suka dia," ujar Ifa menyedot minumannya.
"Ifot mah emang suka gitu, gak seneng kalo liat orang seneng harus nya kalian tanya dong gue bahagia karna apa?" ujarnya mengembungkan pipinya karna kesal dengan kedua sahabanya itu yang tidak peka.
"Emang loe kenapa? dapet lotre atau dapet warisan," ucap Ifa nyeleneh membuat Mita tak kuasa menahan tawanya.
"Gila aja loe, gak lah gue lagi bahagia karna gue baru aja punya pacar baru," jawabnya membuat mereka melotot kerna kaget.
"Whatt? Apa?" jawab mereka berengan seraya melirik satu sama lain.
"Bukannya minggu lalu loe nangis-nangis gak mau pacaran lagi, karna mantan lo selingkuh?" ujar Mita heran.
"Ya itu kan dulu sekarang gue berubah pikiran dan yakin kalo cowok gue yang ini bakal setia," jawabnya yakin.
Mita heran dengan sahabatnya itu kenapa gampang banget sih cari cowok sedangkan dirinya ingin punya pacar pun susah pikirnya.
"Terserah loe aja lah, kita mah ikut seneng liat lo bahagia iya kan Mit?" ujar Ifa dan Mita pun mengangguk.
"Makasih banyak, kalian memang terbaik," ujarnya memeluk kedua sahabatnya itu.
"Udah ya gue gerah di peluk loe, lagian harusnya loe teraktir kita ya gak fot pj pj, " ucap Mita melepas pelukannya.
"Oke kalian pesen deh sesuka hati nanti gue yang bayar mungpung gue lagi seneng dan tinggal loe nih Mit yang belum punya pacar, loe gak niat apa gimana sih?" tanya Zahra heran melihat sahabatnya itu tidak pernah pacaran selama masuk SMA.
"Gak usah di pikirin Mit nanti kalo jodoh pasti datang sendiri, jangan kaya dia nih gonta ganti terus," ujar Ifa menoyor kepala Zahra gemas sambil tertawa.
"Nah bener tuh takut nya pacaran lama eh malah gak jadi gitu kan Fot? sekarang kita belajar dulu yang rajin biar orang tua kita bangga," jawab Mita dan mereka pun mengangguk setuju.
Mita adalah siswa yang berprestasi di sekolah nya dia juga memenangkan lomba olimpiade sains, namun kalo masalah pacaran jujur saja Mita kalah dengan teman-teman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Enti Nha Kiki
cie cie
2024-10-27
0
Doubley
Awalnya aja udah keren banget😩❤Aku udah baca, komen, dan like. Semangat, Thor. Feedback ke novel saya dong, judulnya The Vengeance. Terima kasih.❤
2022-09-22
0