Mita pun kini sudah duduk di kamar Ifa menunggu Adit menjemputnya, sedangkan Ifa sedang membereskan pakaiannya.
"Ko pada sepi, nyokap sama bokap loe kemana?" tanya Mita heran, biasanya Ibu dan Ayah Ifa selalu ada kalo Dia main ke sana.
"lagi nengok Enin ( Nenek nya Ifa) , biasalah sakit nya kambuh penyakit tua, paling besok pagi pulangnya," jawabnya dan Mita pun mengangguk.
"Mit apa loe gak curiga tiba-tiba Adit minta loe jadi pacarnya?" tanya Ifa.
" Gak tahu aku juga bingung, semoga saja Dia bener-bener suka sama gue tanpa ada tujuan apa pun." jawabnya.
"Loe harus hati-hati ya, kalo ada apa-apa langsung hubungi gue," ucap Ifa duduk di dekatnya.
"Oke siap, loe tenang aja lagian cuma keluar bentar ko paling cuma makan," jawabnya.
Adit pun akhirnya tiba di rumah Ifa dan menunggu Mita di ruang tamu.
Mita segera turun bersama Ifa, mneghampiri Adit di sana.
"Kamu udah siap kan, ayo berangkat," ujar Adit dan Mita pun mengangguk.
Sedangkan Ifa melipat kedua tangannya di dada, seperti ibu tiri cinderela.
"Jagain Mita baik-baik jangan sampe lecet dan jangan apa-apain Dia," ujarnya.
Mita pun terkekeh melihat sahabatnya itu,
sedangkan Adit sedikit kesal.
"Loe tenang saja, Mita akan baik-baik saja sama gue, lagian kita cuma mau cari makan doang." jawabnya.
"Kita pamit ya," ucap Mita.
"Oke kalian hati-hati."
Mereka pun pergi mengendarai mobil Adit, suasana di mobil sepi hanya suara mesin yang terdengar.
Mita pun merasa gugup, ingin bertanya namun Dia merasa malu dan akhirnya Mita pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Kita mau kemana?" suara Mita keluar begitu saja.
Adit pun meliriknya dan tersenyum, membuat jantung Mita berdetak semakin cepat.
"Kita makan malam di Restoran X, kamu gak keberatan kan?" jawabnya dan Mita pun hanya menganggukan kepalanya.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan restoran jepang yang sudah ramai penyunjung.
Mereka pun masuk ke dalam tak lupa Adit menggandeng tangan Mita.
"Ya Tuhan apakah ini nyata, aku benar-benar bahagia sekali," batinnya.
Adit pun masuk ke ruang Vip yang di pesan khusus oleh Ayah nya.
"Dit ko ada mereka sih?" bisik Mita heran melihat Seorang paruh baya dan gadis cantik duduk bersama Ayahnya Adit.
Mita sudah lama mengenal Ayahnya Adit, sehingga saat melihat Dia langsung mengenali nya.
"Udah kamu tenang aja oke," jawabnya, menggandeng Mita mendekati mereka.
"Selamat malam semua, maaf kami telat," ujar Adit.
"Tidak apa-apa ayo duduk," jawab Pak Edi Ayahnya Adit.
Adit pun duduk di sebelah Mita, Dia tahu kalo gadis yang di bawanya itu pasti gugup berada di antara mereka.
"Om Bram, lisa, kenalkan ini Mita pacar saya," ujar Adit sambil tersenyum, sedangkan Mita hanya menundukan kepalanya.
"Oh jadi ini pacar kamu, cih level kamu sangat payah apa tidak ada wanita cantik?"
"Di lihat dari penampilannya saja seperti itu, mana bisa bersaing denganku . Pasti Dia juga tidak sedarajat denganmu," ujar Lisa melihat Mita dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis.
Mita memang orang kaya, tapi Dia selalu berpenampilan sedarhana namun siapa yang tau kalo yang di pakai nya barang-barang mahal.
Mita semakin merasa kecil di hadapan mereka, namun Dia berusaha sabar.
"Lisa jaga ucapan mu nak, Adit berhak memilih siapa pun yang di inginkannya dan Papa juga sudah bilang tidak akan memaksa kalo Adit tidak mau dengan mu," jawab Pak Bram.
"Maafkan anak saya ya nak Mita dan Adit saya juga tidak memaksa namun jika seperti ini jadi nya saya terpaksa menarik saham modal saya di perusahaan kalian," tambahnya, membuat Lisa tersenyum puas
"Tidak apa-apa Pak, itu hak anda saya juga sudah menerima, karna saya sudah bilang sedari awal kalo Adit sudah punya calon jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Pak Edi, Dia yakin anaknya memilih wanita yang tepat.
"Ya sudah kerja sama kita batal, dan kami permisi," Lisa dan Pak Bram pun pergi dari sana dengan perasaan kesal.
"Ayah gak papa kan?" tanya Adit melihat Ayah nya sedikit murung.
"Tidak apa-apa, Mita ayo angkat kepalamu jangan menunduk begitu," ujar Pak Edi karna Dia sangat kenal dengan keluarga Mita, maka saat Adit mengatakan Dia berpacaran dengan teman sekolah nya Pak Edi bertanya kepada Ifa.
"Ya sudah kalian pesan makan ya, Ayah harus kembali ke rumah, Bunda katanya gak enak badan," ujar Ayahnya.
Setelah Ayahnya pergi kini tinggal mereka berdua di sana, suasana pun semakin canggung.
"Ayo duduk," ujar Adit menggeser kursi untuk Mita.
Mita pun mengengguk dan duduk di kursi, Adit pun duduk di hadapan Mita.
Mereka pun memanggil pelayan dan segera memesan makanan.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Adit menyerahkan buku menu.
"Aku pesen salmo cheese roll sama Chiken teriyaki donburi, minumnya citrus squas," ujarnya.
"Aku juga sama minum nya coffe late," ujar Adit menyerahkan buku menu oada pelayan,setelah itu pelayan langsung pergi.
"Maaf ya Mit aras kejadian barusan,aku gak maksud bawa kamu dalam masalah keluarga ku," ujarnya.
"Oh itu, gak papa ko harusnya aku yang minta maaf udah bikin kamu malu," ujarnya, Mita tidak tahu kenapa Dia merasa minder berada di depan Lisa dan Ayahnya. .
"Gak usah minta maaf, kamu gak salah apa-apa dan Makasih sudah ngertiin aku," ujarnya dan Mita pun mengangguk sambil tersenyum.
Makanan pun datang akhirnya mereka makan dengan lahap, setelah selesai mereka pun memutuskan untuk pulang.
Mita bersikeras tidak mau di antar ke rumahnya padahal sudah jam 9 lebih, Mita memutuskan menginap di rumah Ifa, karna takut orang tuanya marah.
Mita sudah meminta izin dan orang tuanya pun tidak melarang, Dia menginap di rumah Ifa.
"Ya sudah kamu istrahat ya, semangat untuk ujian besok pagi," ucap Adit dan Mita pun tersenyum seraya menganggukan kepala.
"Adit, makasih untuk makan malam nya," Ucap Mita canggung.
"Sama-sama," Adit pun pulang ke rumah nya.
Mita pun masuk ke rumah Ifa, setelah Ifa membukakan pintu rumahnya.
"Mit, loe jadi nginep di sini?" tanya Ifa, kini mereka sudah sampai di kamar Ifa.
"Iya, boleh kan? Gue males pulang udah malam gini, besok pagi gue balik," ujarnya sambil membersihkan make up dari wajahnya dengan tisu basah.
"Ya boleh lah aneh banget loe mah, anggap saja rumah sendiri seperti biasa," jawab Ifa menyerahkan baju tidur untuk Mita.
Mita pun mengganti baju nya di kamar mandi tak lupa Dia juga sholat Isya terlebih dulu sebelum tidur.
Mita pun melirik Ifa sudah tertidur pulas di atas kasur, Dia pun langsung bergabung di sana.
"Besok aja lah ceritanya," guman Mita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments