Jam pulang pun tiba, kini mereka sudah berada di parkiran sekolah, tanding basket akan di adakan nanti, mereka ada waktu untuk bersiap sedangkan para cowok sudah berangkat duluan.
"Maafin gue Mit, tadi gue cuma becanda jangan diem aja dong lo jadi ikut kan?" tanya Ifa merasa bersalah karna sudah mengejek sahabatnya itu.
"Gak tau gue agak males sebenarnya," jawabnya.
Jujur saja Mita tidak suka keramaian apalagi menonton seperti basket yang riuh dengan penonton Mita suka ketenangan.
"Udah ayo ikut aja, mungpung nyokap bokap loe lagi gak ada, lagian mau ngapain coba di rumah sendiri?" ucap Zahra dan Ifa pun mengangguk setuju.
Kini mereka sudah berada di rumah Mita, mereka pun segera mandi dan ganti baju.
"Mit, lo lebih cantik kalo gak pake kacamata," ujar Zahra melihat Mita melepas kacamatanya.
"Iya Mit, coba deh lo buka kacamata lo," timpal Ifa.
"Gue udah nyaman kaya gini, malu rasanya kalo gak di pake, rasanya gue gak percaya diri," jawabnya.
Mita dulu tidak memakai kacamata namun saat masuk SMP matanya sering sakit karna terlalu lama belajar, Mama nya pun menyarankan memakan lensa namun Mita tidak mau, mereka pun tidak bisa memaksa.
"Ya sudah ayo kita berangkat takut nya kita telat," ajak Zahra, namun saat Mita akan mengikat rambutnya, Ifa mengambil dan membuangnya.
"Udah gini aja, loe cantik kalo gak ikat rambut loe," ujar Ifa dan Zahra pun mengangguk.
Mita pun terpaksa menggerai rambutnya, yang panjang lurus dan hitam lebat, Mita sangat cantik memakai kaos putih pendek pas di tubuh kecilnya juga celana jeasn biru muda.
Kini mereka sampai di depan salah satu Gor ternama yang akan menjadi tempat bermain basket,tempat itu juga biasa nya di jadikan tempat pertandingan antar pelajar.
Salah satu nya SMA Garuda akan bertanding melawan SMA1 Nusantara pertandingan persahabatan biasa akan di gelar beberapa bulan sekali.
Mereka pun turun dari mobil Mita yang sudah terparkir di sana, Mita melangkah gontai mengikuti langkah mereka.
"Ayo masuk udah mulai kaya nya," ujar Zahra.
Mereka pun sampai di dalam lapang basket itu yang sudah mulai ramai dengan penonton.
Ternyata permainan baru saja di mulai mereka pun menyemangati pasangan masing-masing.
Mita hanya diam saja, sungguh malas pikirnya memberi dukungan apalagi Adit yang selalu ketus padanya Mita pun duduk di kursi belakang sambil memainkan ponselnya.
Namun tiba-tiba ada yang memanggil namanya,Mita pun menoleh ternyata seorang penonton yang memanggilnya.
"Mita lo di sini juga?" tanya cowok itu menyapa Mita.
"Ahh iya, Aji aku lupa kalo ini kami melawan SMA kamu," jawab Mita sambil cengengesan.
Aji adalah temannya sewaktu Mita mengikuti olimpiade tinggkat propinsi.
"Kamu sama siapa kesini? aku gak tau kalo sekolahku tanding dengan sekolah kamu," tanya Aji ikut duduk di samping Mita.
"Aku sama mereka," jawab Mita menunjuk kedua temannya yang sedang asyik menyemangati pasangannya.
"Ko kamu gak gabung sama mereka dan malah duduk di sini?" tanya Aji heran melihat Mita duduk sendiri di sana.
"Aku males desak-desakan kaya gitu jadi aku nunggu di sini aja," jawabnya tersenyum dan tak luput dari penglihatan Adit dan juga Andi yang sedang bermain basket.
"Kalo kamu ko gak ikut main sama mereka?" tanya Mita kerna setaunya Aji adalah anak yang berprestasi.
"Aku gak bisa main basket Mit," jawabnya sambil tersenyum.
Ketika sedang asyik berbincang tiba-tiba datang seorang gadis menghampiri mereka dan menyapa nya.
"Mita kamu di sini juga," ujar gadis yang baru saja datang.
"Eh Sasa apa kabar? ini aku nganterin temen-temen nonton, gimana kabar kamu?" tanya Mita canggung, karna Mita tau kalo Sasa tidak suka kepadanya.
"Baik, kamu sendiri gimana?" ujar Sasa tersenyum.
Sasa merasa tidak enak karna dulu suka jutek pada Mita padahal Mita tidak salah apa-apa kepadanya.
"Seperti yang kamu lihat aku juga baik." jawab nya.
Tiba-tiba Aji menggengam tangan Sasa dia tidak mau ada kesalah pahaman antara mereka terus berlanjut jadi dia harus mengatakan tentang hubungan mereka.
"Aku dan Sasa udah jadian satu bulan yang lalu, makasih Mit kamu selalu sport aku hingga sampai saat ini," ucap Aji.
Karna Mita lah mereka akhirnya bisa pacaran dan Aji bisa tau kalo Sasa cemburu bila dia bersama Mita.
"Aku ikut seneng denger nya semoga kalian selalu bahagia," ucap Mita tersenyum, sungguh Mita bahagia mendengar nya dengan begitu Sasa gak akan cemburu lagi dengan nya.
"Makasih Mit, maaf dulu aku selalu ketus sama kamu dan bikin kamu nangis jujur aku nyesel banget udah salah paham sama kamu," ucap Sasa tulus.
"Udah gak usah di bahas, aku udah lupain suamanya," jawabnya Mita sudah memaafkan Sasa dan sudah melupakan nya.
Kini mereka duduk bertiga menonton pertandingan basket di belakang, sedangkan Ifa dan Zahra berada di depan hingga pertandingan usai dan di menangkan oleh sekolah Mita.
"Selamat Mit sekolah kamu menang," ucap Sasa ikut senang walau pun bukan sekolah nya yang menang.
"Iya sama-sama makasih ya sekolah kalian juga sama hebat nya ko," Mita pun tersenyum senang akhirnya dia bisa cepat pulang.
"Kalo gitu kita duluan ya makasih buat semuanya," ujar Sasa dan Mita pun mengangguk.
Aji dan Sasa meninggalkan Mita yang masih menunggu kedua sahabatnya.
"Ayo pulang," ucap Mita menghampiri sahabat-sahabatnya itu.
"Kita makan dulu Mit sekalian kita rayain kemenangan kita iya kan Dit?" bukan Zahra yang menjawab namun Sandy dan Adit pun mengangguk.
"Kalian aja yang makan gue ada urusan, jangan lupa anterin mereka pulang ke rumah gue ya," ucap nya membuat Zahra dan Ifa saling pandang.
"Loh Mit gak seru kalo lo gak ikut ayo dong kapan lagi kita jalan bareng kaya gini," ucap Zahra.
Sedangkan Ifa hanya diam saja, dia tau Mita sangat canggung kalo ada Adit di sana jangan kan di ajak makan bareng cuma sekedar papasan aja Mita udah gugup.
"Ya udah Mit kalo kamu mau pulang duluan hati-hati di jalan ya, gue sama Zahra juga nanti langsung kerumah loe," ujar Ifa membiarkan Mita pulang duluan.
Mita meninggalkan mereka setelah berpamitan dengan mereka.
Sedangkan Adit hanya diam saja tak berkomentar apa-apa melihat punggung Mita yang sudah menjauh.
"Fot lo itu ya gak kasian apa sama Mita di rumah sendirian bukanya menghibur lo malah izinin dia pulang duluan," ujar Zahra sewot.
"Nanti gue jelasin di rumah," bisiknya.
"Udah lah sayang gak usah marah-marah nanti cantiknya hilang, ayo kita cabut keburu malam banget," ucap Sandy.
Sedangkan Mita sudah di depan parkir, namun saat akan masuk ke dalam mobil tiba-tiba Andi datang dan menyapanya.
"Hay Mita apa kabar sendiri aja nih?" tanya Andi yang sedari tadi memperhatikan Mita.
"Bukan urusan lo ya minggir," ujar Mita ketus sambil memutar matanya jengah.
Dasar cowok gak tahu diri ngapain juga sok peduli pikir Mita yang tahu sifat Andi seperti apa.
"Jangan galak-galak dong atau jangan-jangan lo belum bisa move ya dari gue yang ganteng ini," ucap Andi percaya diri membuat Mita mual mendengar nya.
Namun saat Mita akan bicara tiba-tiba Adit datang dan merangkul bahu Mita, membuat Mita kaget.
"Sayang kamu gak pa-pa kan?" Mita pun menggelengkan kepala, masih belum bisa mencerna apa yang di dengarnya.
"Mita adalah pacar gue dan loe jangan pernah ganggu Mita lagi paham loe," ucap Adit tegas.
"Wow hebat loe bisa dapetin Adithia, semoga lo bahagia Mit punya cowok kaya dia karna yang gue denger dia itu playboy loh," ujarnya tersenyum.
"Terserah loe mau bilang apa," ujar Adit dan Andi pun pergi meninggalkan mereka.
Setelah melihat Andi pergi Adit pun segera melepaskan tangannya dan merasa canggung.
"Lo jangan salah paham gue lakuin itu cuma pengen kasih pelajaran aja sama dia," ujar Adit dan langsung meninggalkan Mita sendiri.
Mita pun masuk kedalam mobil nya menetralkan perasaan nya dalam hati nya senang bisa di rangkul oleh Adit namun dia juga kesal karna Adit melakukan itu karna terpaksa.
Mita pun segera melajukan mobil nya meninggalkan tempat itu dia langsung pulang ke rumahnya dan di sambut Bibi di rumah.
"Baru pulang non? mau makan apa biar bibi siapkan?" tanya Bibi melihat Mita hanya pulang sendiri menjadi bingung namun tak berani bertanya.
"Apa aja yang Bibi masak Mita makan, Mita ganti baju dulu bentar nanti bibi temenin Mita makan," ujar Mita dan Bibi pun mengangguk.
Mita bergegas masuk ke kamarnya mengganti baju nya dengan baju tidur paforit nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments