Pagi ini adalah hari jum'at mereka sudah sampai di sekolah dengan banyak drama terlebih dahulu hingga akhirnya sampai di sekolah.
"Mit jangan lupa nanti pulang sekolah kita mampir ke minimarket beli cemilan," ujar Zahra mengingatkan.
"Iya lo tenang aja, masuk kelas gih udah mau bel," ujar Mita dan Zahra pun bergegas masuk ke kelasnya.
Mita dan Ifa juga masuk ke kelas mereka, kini pelajaran pun di mulai seperti biasa Ifa selalu saja menyontek saat ulangan harian berlangsung jam istirahat pun tiba semua siswa berhamburan keluar kelas.
"Mit lo duluan ke kantinnya ya gue mau nemuin Zaki bentar," ucap Ifa dan Mita pun mengangguk.
Kini Ifa sampai di Balkon sekolah dia melihat Zaki dan kawan-kawan di sana.
"Ko ngajak ketemuan di sini sih?" Ifa bingung melihat Zaki yang hanya mengakat bahunya.
"Stt.. liat tuh," ucap Zaki melirik Adit sedang meroko tidak jauh dari sana, sedangkan Sandy hanya diam memaikan Ponselnya.
"Ada apa sih sama Dia?" bisik Ifa, tak seperti biasanya Adit seperti itu sebenarnya apa yang terjadi pikir Ifa.
"Gak tau kaya nya lagi banyak pikiran liat aja." jawab Zaky.
Ifa pun melihatnya dengan teliti tidak seperti biasanya Adit acak-acakan seperti itu, dia selalu rapi dimana pun.
"Mungkin lagi ada masalah gimana rencana kita besok?" tanya Ifa.
"Kita berangkat jam 10 siang katanya ya mudah-mudahan aja gak macet," ujar Zaki.
"Ya udah ke kantin yuk aku laper nih, biarin aja Adit di sini sama Sandy," ucap Ifa dan Zaki pun mengangguk.
"San titip dia ya gue ke bawah dulu," dan Sandy pun menganguk tak tega membiarakan sahabatnya itu sendiri.
Setelah kepergian Ifa dan Zaki,Adit pun duduk di samping Sandy.
Sandy pun memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dan bertanya.
"Sebenarnya loe kenapa sih, gue benar-benar heran liat lo kaya gini?" tanya Sandy memperhatikan penampilan Adit yang begitu kacau.
"Gue lagi ada masalah sama bokap gue," jawabnya.
Sungguh Adit bingung akan mulai dari mana, dia juga tak tahu harus cerita atau tidak pada sahabat nya itu.
"Cerita sama gue Dit kita kan udah temenan dari kecil anggap aja gue saudara loe." ujar sandy.
Mereka sudah lama bersahabat juga satu sekolah dari SMP sehingga tau satu sama lain, sedangkan dengan Zaki kenal saat masuk SMA.
"Lisa minta bokap nya agar gue jadi tunangan nya kalo enggak bokap nya bakal narik saham nya dari perusahaan bokap gue," ucap nya pasrah, sungguh dia pusing mencari jalan keluar.
Dia tidak mau kalo harus di jodohkan dengan wanita manja dan keras kepala seperti Lisa baru satu kali jalan aja udah bikin kepala nya pusing.
"Trus gimana lo mau?" tanya sandy.
Karna setaunya Adit tidak pernah jatuh cinta dan dia tau Adit tidak pernah mau di paksa.
"Ya enggak lah lo tau sendiri dia kaya gimana, gue paling gak suka cewek manja kaya Lisa apalagi kelakuannya bikin gue ilfil sumpah,kemarin aja gue terpaksa jalan sama dia karna di paksa bokap gue." ujar Adit mengingat kemarin terpaksa mau jalan bersama Lisa.
"Terus rencana lo gimana?" ujar Sandy ikut pusing memikirkan nya.
"Gue gak tau bokap cuma bilang kalo gue punya pacar gue bisa negosiasi tapi kalo tau gue jomlo mana bisa gue bantah," ujarnya menguyar rambutnya kasar.
"Gimana kalo loe ajak Mita jadian, seenggak nya kan kalo loe punya cewek Lisa gak bakal gangguin lo, gue liat Mita kaya nya suka sama loe gak ada pilihan lain Dit dari pada loe sama Lisa," usul nya membuat Adit bingung.
Lumayan pikir Sandy dari pada harus bersama Lisa bisa ikutan pusing dia nanti liat Adit kacau terus.
"Gue gak bisa nanti kalo dia baper gimana kasian tau," jawab Adit sedikit ragu takut mengecewakan gadis itu.
"Ya seenggak nya sampai saham bokap loe aman lah, lagian loe emang gak ada rasa gitu sama Mita menurut gue dia cantik," namun Adit hanya mengangkat bahu nya.
"Ya kan belum di coba siapa tahu aja nanti jodoh beneran," ujar nya.
"Oke nanti gue coba tapi gue gak mungkin suka sama dia," jawabnya pasrah.
Di sisi lain Mita dan kawan-kawan sedang makan siang di kantin sekolah sambil tertawa mendengar kelucuan Ifa.
"Loe tuh emang kebiasaan emang Fot bangun kesiangan bukan satu dua kali, pantas aja Ibu loe marah," ujar Zahra terbahak mendengar Ifa di bangunkan Ibu nya memakai toa mesjid.
"Iya mau gimana lagi gue kan kalo tidur udah kaya pingsan," jawab nya masih dengan tawa nya.
"Calon bini loe tuh Kie gak tahu malu," ujar Zahra mengadu.
Sedangkan Mita hanya menyimak sambil sesekali ikut tertawa tak membalas ocehan mereka.
"Tenang nanti Aa Zaki bangunin nya pake perasaan pasti langsung bangun," timpal Sandy tertawa renyah sambil menaik turun kan alis nya.
"Bener juga tapi apa dulu nih yang bangun?" tanya Zahra malah menjurus ke yang lain.
"Otak loe Ra bersihin dulu deh ngaco aja pikiran nya," ucap Zaki melihat Zahra seperti itu.
"Dasar omes loe Ra, bikin malu kita-kita tahu," ucap Ifa.
"Udah -udah besok kita kumpul di sini agak siangan ya, mungkin perjalanan kita akan memakan waktu lama kita juga gak jauh-jauh ko sekitaran Bandung juga," ucap Zaki mulai serius.
"Oke kalo gitu nanti kabaran lagi kalo ada yang berubah," jawab Ifa menyeruput minum nya sampai tandas.
"Ya udah kita langsung masuk kelas ya, bel udah bunyi tuh," ucap Mita dan mereka pun masuk kelas masing-masing.
Jam pulang pun tiba kini mereka sudah di rumah Mita setelah mampir dulu ke rumah Ifa meminta izin tak lupa mampir ke minimarket membeli cemilan untuk besok.
"Lelah banget gue hari ini," ujar Ifa merebahkan tubuhnya di kasur Mita, sedangkan Zahra sudah mandi dan menyisir rambutnya.
Mita sendiri sedang membereskan barang bawaannya untuk esok hari dan memasukan nya ke dalam ransel.
Suara mobil pun terdengar Mita pun segera melihat dari kaca jendela nya dan benar saja orang tuanya datang.
"Ayo turun bokap sama nyokap gue pulang," ucap Mita dan mereka pun segera turun ke bawah.
"Mama... " ucap Mita melihat orang tuanya sudah duduk di ruang tamu.
"Sini sayang Mama kangen banget sama anak gadis Mama ini, eh ada kalian juga sini tante bawa oleh-oleh buat kalian, makasih banyak ya sudah jagain Mita selama kami pergi," ucap Bu Fatma memeluk anak ke sayangannya sedangkan teman-temannya masih berdiri tak jauh dari sana.
"Iya tante sama-sama kita seneng ko nginep di sini," jawab Ifa dan Zahra pun mengangguk.
"Ayo duduk sayang kalian gak pegal berdiri terus," ucap Bu Fatma menyuruh mereka duduk.
"Om udah transfer buat bekal kalian besok, jangan nakal ya kalian di sana," ucap Pak Ali memberikan mereka bonus karna telah menjaga anak kesayangan nya.
"Makasih Om, maksih tante," ucap mereka dan Ibu fatma pun tersenyum.
"Berasa jadi pengasuh nya Mita gak sih?" bisik Ifa dan Zahra pun mengangguk.
"Sama-sama sayang makasih udah jagain Mita ya, ya sudah kami masuk kamar duluan ya mau istirahat kalian juga jangan tidur malam-malam," ujar Bu Fatma berdiri dari duduk nya.
"Siap tante," jawab mereka.
"Iya Ma, kita ke atas ya selamat malam," ujar Mita dan mereka pun kembali ke kamar Mita.
"Gila banyak banget oleh-olehnya," ujar Ifa melihat beberapa paper Bag.
"Ayo buka kita liat apa aja yang Mama beli buat kita," ujar Mita membuka nya satu persatu.
Terdiri dari beberapa makanan khas Ambon tak lupa juga asesoris dan juga baju kaos yang sama tak lupa juga dengan dres selutut yang satu warna namun beda model.
"Alah kebisaan kalo beliin baju yang kaya gini kan gak kepake kalo kek gini mah," ujar Ifa yang tidak terlalu suka dengan dres.
"Haha.. sorry Fot gue lupa bilang ke nyokap, kalo loe gak mau kasih aja sama teh Icha badan kalian kan sama," jawabnya sedikit merasa bersalah.
"Mana mau teh Icha pake kaya gini sekarangkan dia pake hijab," jawab nya.
Mita pun menepuk jidat nya."Oiya gue sampe lupa ya udah lo simpen aja siapa tau kapan-kapan akan berguna,"
"Lo liat apa sih Ra, ko jadi bengong gitu," ujar Ifa melihat Zahra terus memainkan ponsel nya.
"Liat deh berapa yang om Ali kasih ke kita buat bekal besok gila banyak banget," ujarnya memperlihat kan bukti transfer.
Ifa pun mengecek M Bangking dan benar saja Ali mengirim mereka masing-masing 1 juta.
"Gila Mit bokap lo baik banget sih," ujar mereka dan Mita pun hanya tersenyum.
"Mungkin Papa memenangkan tander besar sehingga ngasih bekal buat kalian anggap aja bonus ya gak," ucap Mita senang.
Sahabat nya memang anak-anak orang kaya tapi mereka tidak manja bahkan Ifa sering banget minjem uang pada nya karna bekal sekolah nya cuma sedikit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments