"Ada apa? " tanya Yoga melihat adiknya yang terlihat sedih.
"Aa apa Mita jelek banget ya? ko Mita jadi gak percaya diri ya," ujarnya,Mita pun terpaksa cerita pada kakaknya itu.
"Ko kamu tanya gitu sih de, bukanya dari dulu sudah Aa bilang gak usah pake kacamata, kamu memang cantik dimata Aa tapi Aa gak tau kalo dimata laki-laki lain," ujarnya.
"Trus Mita harus gimana, teman sekolah Mita selalu mengatakan kalo Mita cupu, " keluhnya, Mita tipikal cewek yang sabar namun saat mendengar perkaan Adit tadi Dia merasa tidak percaya diri, dan bertekad akan mengubah penampilannya.
"Apa yang membuat Mita gak percaya diri, biasanya kan Mita gak pernah mau dengerin omongan orang," Yoga pun heran melihat adiknya seperti itu.
"Mita patahati A, pacar Mita bilang kalo Mita cupu," ujar nya mulai terisak.
"Sini peluk Aa, bahu Aa siap jadi sandaran mu," ujar nya Mita pun duduk di sebelah Yoga, dan menyandarkan kepalanya di bahu kakaknya itu.
"Udah gak usah di pikirin, besok pulang sekolah Aa antar kamu ke klinik untuk memeriksa matamu," ujar Yoga dan Mita pun mengangguk.
"Udah gak usah nangis nanti Mama nanya, malah jadi ribet kan ayo senyum," ujarnya dan Mita pun tersenyum kaku.
Tiba-tiba Mamanya memanggil mereka untuk makan malam bersama.
Mereka pun turun dan makan bersama, Mita pun sedikit terhibur dengan candaan Yoga.
"Kapan kamu kembali ke asrama nak?" tanya Papanya, setelah memeluk anaknya itu mereka duduk bersama di ruang makan.
"Lusa mungkin Pah, Yoga cuti 6 hari pengen jalan -jalan dulu sama Mita," ujarnya, dan mereka pun mengangguk,tadinya Dia berencana cuti 3 hari namun Dia menambah cuti tahuanan nya menjadi 6 hari karna selama di Aceh Dia tidak pernaj cuti.
Makan malam pun berjalan dengan tenang,Mita kembali ke kamar nya sedangkan Yoga masih bergabung dengan orang tuanya di ruang tv.
Di sisi lain Zahra masih uring-uringan karna Sandy belum juga mengabari nya.
Kini Zahra sedang di rumasakit menunggu kakak ipar nya itu, bersama kakaknya sedangkan Ayah dan Ibunya di rumah menjaga si kecil.
"Bang, kak Mala jadi pulang besok pagi kan?" ujar nya sambil memainkan ponselnya.
"Iya do'akan kak Mala supaya cepat sehat," jawabnya sambil menyuapi istrinya itu, sedangkan bayi mungil itu terlelap di atas bok bayi.
Di usianya yang masih muda 27 Mala sudah melahirkan 2 anak sedangkan suaminya berumur 30 tahun.
"Maaf ya kak Mala, Rara harus pulang besok bersama Papih mungkin nanti kalo libur Rara kesini lagi," ucapnya.
"Gak papa sayang, kakak sudah sehat ko lagian Rara kan harus sekolah," ujar Mala sambil tersenyum.
Zahra pun berkaca-kaca dan menghampiri Mala segera memeluk nya, membuat Zain heran melihat adiknya yang sedikit lebay.
"Rara sayang banget sama kak Mala, sungguh kak Mala adalah pengganti kak zaina yang Tuhan kirimkan," ujarnya, Zaina meninggal 5 tahun yang lalu saat zain belum menikah.
"Udah jangan sedih, Zaina udah tenang di alam sana," ujar Zain dan Mala pun mengangguk menyemangati adik ipar nya itu.
"Rara tidur sana, udah malam bukannya besok mau pulang ke indo," ujar Mala melepas pelukannya, Zahra pun mengangguk dan merebahkan tubuhnya di sofa.
***
Pagi pun menyapa kini Mita sudah siap dengan seragam sekolah nya, Dia bergabung di ruang makan bersama yang lain.
"Aa mau kemana udah rapi?" Melihat Yoga sudah rapi duduk di sana.
"Mau antar kamu sekolah lah," jawabnya sambil mengunyah roti nya.
"Serius mau antar Mita?" ujar Mita antusias, sungguh ini yang Mita mau.
Sejak kakaknya menjadi TNI 7 taun yang lalu Mita sangat kesepian,dulu Yoga di tugaskan di jakarta sebelum di pindahkan ke Aceh.
"Udah habiskan makanannya ,jangan bengong gitu," ucap Yoga, dan Mita pun hanya tersenyum.
Setelah menyalami tangan kedua orang tuanya kini mereka pun pamit .
"Mita berangkat dulu ya," ujarnya.
"Iya, hati-hati ya sayang," ujar Mamanya, sedangkan Papanya hanya tersenyum melihat kepergian anak-anak nya.
"Anak kita sudah pada besar ya Pah, bentar lagi mereka menikah dan pergi ningalin kita,"
"Udah Mama jangan sedih nanti kita bikin lagi ya," ujar Papa mengerlingkan matanya.
"Ih s Papa udah tua juga, abisin kopi nya Mama siap-siap dulu," ujar nya tersipu sedangkan Papa nya tergelak melihat istrinya itu.
Mita sudah sampai di depan gerbang sekolah, Dia segera turun tak lupa Dia juga mencium tangan kakaknya itu, dan tiba-tiba Yoga memberikan dua lembar uang merah padanya.
"Apaan nih?" ucap Mita heran.
"Uang saku mu, udah sana masuk Aa ada urusan jangan lupa nanti Aa jemput lagi kita udah janji mau ke klinik periksa mata kamu," ujar Yoga, dan Mita pun mengangguk seraya memasukan uang kedalam kantong baju nya.
Mobil pun melesat meninggalkan Mita di pinggir jalan, saat akan masuk gerbang Dia melihat Adit sudah berdiri disana.
Mita pun berjalan seperti biasa tanpa menghirau kan Adit yang seolah meminta penjelasan.
"Mita, kita perlu ngomong," ucap Adit mencekal pergelangan tangan Mita,sehingga Mita menoleh.
"Apa sih Dit? kamu mau ngomong apa?" ujar Mita menahan emosi nya.
"Ayo ikut aku," Mita pun mengekori nya, hingga sampai lah mereka di balkon sekolah, tidak ada siapa-siapa di sana hanya ada mereka berdua.
"Apa ada yang ingin kamu jelaskan sama aku?" tanya Adit kini mereka sudah duduk di bangku.
"Gak ada lagi yang harus kita omongin, lagian bukannya kamu malu punya pacar cupu kaya aku, aku udah tau semuanya Dit, kamu cuma manfaatin aku aja kan, aku terima kok emang bener kata Lisa kamu pantes dapetin yang lebih dari aku," ucap Mita, kini Dia berdiri sambil menahan air mata nya agar tidak terjatuh.
"Mit,aku minta maaf soal itu tapi aku beneran sayang sama kamu," ujar Adit merasa bersalah,akhirnya yang Dia takutkan terjadi juga.
"Udah lah Dit, kamu gak usah merasa bersalah lagian aku gak pernah minta Papa aku bantu Om Edi,dan aku juga gak tau kalo perusahaan Papa bekerja sama dengan perusahaan Ayah kamu, sekarang kita putus gak ada hubungan apa-apa lagi, dan kamu bebas memilih wanita yang kamu mau," ujar Mita mengeluarkan uneg-uneg nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Thebel Yanix
lanjut thor...
2022-08-13
0