#06

Jam pertama di isi dengan pelajaran MTK membuat kepala Ifa seraya mau pech berbeda dengan Mita yang biasa saja.

Waktu istirahat pun tiba, kini mereka sedang berada di kantin bersama dengan Zaki dan Sandy tak lupa Adit juga ada.

"Kita udah rapat sama anak-anak Osis tadi mengatur rencana sama guru-guru kalo hari sabtu kita adakan kemping, sebelum ujian dimulai kita harap sih pada ikut semua tapi ya kalo ada yang gak ikut juga gak pa-pa, kita akan berangkatnya siang dan pulang hari minggu sore kita punya waktu dua hari untuk bersiap." ucap Zaki panjang lebar dan yang lain hanya menyimak.

"Emang boleh ya kita ikutan acara kaya gitu bukannya kelas X11 udah gak boleh ngadain yang gituan?" tanya Mita heran sedangkan yang lain hanya menyimak.

"Boleh lah itu guru udah kasih izin, cuma daerah sini aja kok gak jauh-jauh hitung-hitung mengistirahat kan otak sebelum ujian di mulai," jawab Zaki.

"Gue sih pasti ikut, gimana sama kalian?" tanya Zahra memperhatikan satu persatu dari merak.

"Gak tau gue izin dulu sama Ortu." jawab Mita sambil terus mengaduk-ngaduk es campur nya.

"Kalo lo fot pasti ikut lah gak mungkin tertinggal," tebak Mita karna Ifa paling aktip diantara mereka kalo masalah turing atau yang lain nya.

"Tau aja lo gue sih oke-oke aja selama kegiatan itu positif pasti ortu ngizinin apalagi urusan sekolah," jawab Ifa dan diangguki mereka.

Mereka pun kembali ke kelas masing-masing setelah bel berbunyi dan pelajaran pun di mulai, hingga waktu pulang pun tiba.

Pulang sekolah mereka mampir dulu ke Butik Mama nya Mita setelah parkir mereka masuk kedalam.

"Wih besar juga ya Butik nyokap loe, PARAMITA BUTIQ hebat Mit, nama loe besar banget," ujar Zahra yang baru pertama kali kesana, melihat Butik dua lantai itu membuatnya kagum.

Ifa sendiri langsung duduk di kursi dan memainkan ponselnya, karna dia sudah sering main kesana.

"Teh bikinin mereka minum ya buat temen-temen aku," ucap Mita memanggil pelayan.

"Baik Mba," jawabnya karna mereka semua memanggil Mita dengan sebutan Mba.

"Kalian tunggu bentar ya gue keatas dulu," dan mereka pun mengangguk.

Setelah berbincang dengan tante Ami Mita pun langsung pamit dan bergegas pergi ke Mall bersama mereka menghabiskan waktu bersama .

Mereka juga membeli perlengkapan untuk piknik hari sabtu nanti.

"Ini udah komplit belum sih gue laper," ucap Zahra mengeluh.

"Udah kaya nya kita cari makan dulu kalo gitu," ucap Mit dan mereka pun akhirnya makan dulu disana.

Setelah mememukan makanan yang di inginkan mereka segera duduk dan memesan makanan.

Mereka makan dengan lahap hingga tak terasa makanan pun habis.

Setelah itu mereka memilih untuk menonton Film yang sedang ramai di kalangan remaja, hingga tak terasa hari pun sudah malam.

"Kita langsung pulang aja ya udah jam 9 malam nih." ujar Mita melirik jam tangannya.

"Ya udah yuk tapi gue beli cemilan dulu ya kalian tunggu aja di parkiran gak lama kok," ucap Zahra dan mereka pun mengangguk.

Zahra pun segera mengambil cemilan dan memasukan nya ke dalam troli, namun ada pemandangan yang membuatnya heran.

Dia melihat Adit di sana bersama Lisa teman SMP nya dulu mereka juga sedang berbelanjaZahra pun segera membayar ke kasir tanpa menyapa mereka dan bergegas pergi.

Kini mereka sudah sampai di rumah Mita, mereka pun langsung masuk ke kamar Mita membawa semua belanjaannya.

Mita masuk ke kamar mandi sebelum di serobot kedua temanya itu.

"Fot gue tadi liat Adit sama Lisa di sana, emang ada hubungan apa sih mereka?" tanya Zahra mulai curhat.

"Lisa yang kurus kering itu? gue juga gak tau sih kalo denger dari nyokap sih Ayah nya Lisa temen bisnis nya Om Edi ayah nya Adit loe ko bisa kenal cewek itu," tanya Ifa heran dia mengingat-ngingat wanita yang tempo hari di rumah Adit.

"Iya dulu kami satu sekolah waktu SMP, gue gak setuju kalo Adit sama dia kasian sama Mita kalo sampe mereka ada hubungan gue harap Mita bisa lupain Adit sebelum tahu kalo Adit punya hubungan sama cewek lain," belum sempat Ifa menjawab Mita sudah keluar dari kamar mandi.

"Kalian ngomongin apa sih serius banget?" tanya Mita sambil menyisir rambut panjang nya.

"Ah enggak kita cuma ngomongin persiapan buat nanti iya kan Fot," ujar Zahra seraya menyenggol tangan Ifa pelan.

"Iya iya itu cuma ngomongin rencana besok aja aku mandi dulu kalo gitu," ucap Ifa bangkit dan masuk ke kamar mandi.

"Kenapa sih tu anak aneh banget?" ucap Mita merasa heran dengan tingkah Ifa itu.

"Ah biasa dia cuma takut keduluan gue ke kamar mandi," kilah Zahra sambil berusaha tenang.

"Oh pantas aja gue ke bawah duluan ya nanti kalian nyusul kalo udah siap kita makan malam dulu pasti bibi udah masak kasian kalo gak di makan," ujar nya.

Walau pun tadi sudah makan di Mall tapi mereka pasti lapar lagi sampe rumah.

"Oke siap," jawab Zahra.

Zahra bisa bernafas lega setelah melihat Mita keluar kamar.

"Untung saja Mita gak denger kalo dengar pasti gawat bisa sedih dia," guman nya sambil memain kan ponselnya membalas chat dari Sandy sambil menunggu Ifa selesai mandi.

Mita pun ke dapur sudah ada lauk di meja lalu dia segera menghangatkannya, Mita tidak mau menggangu Bi Sarah yang sedang istrahat jadi dia berinisiatif sendiri.

Sudah ada Ayam kecap, jamur crispi dan juga Capcai seafood di atas meja.

"Masak apa nih harum banget?" tanya Ifa menghampori nya dia sudah rapi dengan baju tidur nya bergambar doraemon.

"Oh ini ayam kecap, gue cuma panasin doang tadi Bi Sarah yang masak," jawabnya sambil mengaduk-aduk.

"Oh kirain kamu yang masak ini mau di panasin sekalian?" ujarnya melihat Capcai seafood di meja.

"Iya sekalian aja masukin microwave, kalian gak alergi kan sama seafood?" tanya Mita takut.

"Ya enggak lah tau sendiri gue suka banget sama udang," Ifa pun membantu Mita setelah selesai mereka menata nya lagi di atas meja.

Zahra pun datang dengan rambut yang basah terurai.

"Lo gak dingin apa jam segini keramas?" tanya Ifa heran melihat nya.

"Gue kan habis jalan di luar banyak debu yang nempel di rambut gue ya terpaksa lah gue keramas," jawabnya enteng dan segera duduk.

"Kenapa gak di keringin dulu Ra, kan bisa," ucap Mita.

"Gue takut kelamaan udah nanti aja gue keringin abis makan," jawab nya enteng.

Mereka pun makan dengan lahap, diiringi candaan membuat rumah jadi ramai.

Setelah makan mereka kembali ke kamar, dan mengerjakan tugas yang guru berikan.

"Sungguh melelahkan gue sampai pusing ngerjain tugas-tugas ini," ujar Ifa.

Sedangkan Mita hanya tersenyum dan terus melanjutkan belajarnya.

"Besok orang tua lo jadi balik kan?" tanya Zahra.

"Iya harusnya sih gitu kalo gak ada halangan, tadi juga telpon katanya pulang nya agak sorean, kalian nginep aja lagi,"

"Gue sih oke kalo loe fot?" tanya Zahra memastikan, karna kemarin saja Mita harus mohon-mohon sama Bu Yani agar di izinin menginap.

"Liat besok aja lah gue gak janji," jawabnya takut membuat Mita kecewa.

"Rencananya kalian mau nerusin kuliah dimana?" ucap Mita tiba-tiba.

Setelah membereskan buku-bukunya Mita teringat obrolannya dengan Papanya.

"Yang dekat aja lah malas kalo jauh-jauh," jawab Ifa dan Zahra pun mengangguk setuju.

"Gue sih pengen ngambil jurusan manjemen atau kalo enggak bisnis juga gak pa-pa ," ujar Ifa.

Karena Ifa ingin bekerja di perusahaan seperti kakak nya setelah lulus nanti, sedangkan Mita masih memikirkan jurusan apa yang akan di ambilnya.

"Gue sih pengen kuliah kedokteran itu juga kalo bisa," ujar Zahra, karna dia tidak yakin dengan otak nya yang pas-pasan.

"Gue di suruh kuliah di Turki gimana menurut kalian?" ucap Mita sendu.

"Astaga serius loe?" tanya Zahra Mita pun mengangguk.

"Coba kalo gue yang di tawarin pasti langsung bilang yes," ujar Ifa.

"Itu kemauan bokap gue kalo gue sih pingin yang deket-deket aja lagian gue males kalo harus tinggal sama nenek gue yang cerewet itu," ujar Mita.

Mita mengingat terakhir kali dia ke Turki bersama keluarga nya, Nenek nya sangat over sekali.

"Mending loe pikirin lagi deh Mit, harusnya loe bangga bisa kuliah di luar negri," ujar Ifa merasa iri dengan sahabatnya itu.

"Gak tau gue malah jadi pusing mikirinnya, gue gak bisa jauh sama ortu gue itu alesan utama gue," ujar Mita jujur.

Karna selama ini dia belum pernah kemana pun tanpa orang tuanya apalagi kalo harus lama di sana.

"Ya udah loe gak usah banyak pikiran, kita tidur udah malem biar gak kesiangan," ucap Zahra melirik Ifa dan Ifa pun malah cengengesan.

"Iya iya, gue usahain deh bangun cepat," jawab Ifa sambil terkekeh dan tak lama kemudian mereka pun akhirnya terlelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!