#20

Di sisi lain Zahra baru saja sampai ke rumahnya, Dia pulang duluan bersama Papih nya sedangkan Mamih nya masih berada di Malaysia.

"Ra kamu istirahat sayang, Papih mau ke ruang kerja dulu," ucap Papihnya.

"Iya Pih, Rara udah gerah banget mau mandi," ujarnya, dan Zahra pun bergegas menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di atas.

Zahra pun segera membersihkan diri,Setelah itu Dia menelpon teman-temannya namun tidak ada yang mengangkat.

"Pada kemana sih?" gumannya sambil menyisir rambut.

Mita baru saja sampai di rumah sore itu, rumah masih sepi orang tuanya pun belum pulang.

"Aa mau kemana lagi?" ujarnya melihat Yoga tidak turun dari mobil.

"Mau ke mini market bentar, kamu mau nitip?" jawabnya.

Mita pun membisikan sesuatu padanya, dan Yoga pun melotot sambil menggelengkan kepala, sedangkan Mita tertawa puas mengerjai kakak nya.

"Gak ko, Mita cuma becanda lagian di rumah masih banyak stok," ujarnya, dan Yoga pun bernafas lega, mana mungkin cowok tampan kaya Dia harus membeli pembalut pikirnya.

"Ya sudah turun sana, jangan lupa mandi kamu bau," Ledek Yoga.

"Enak aja, aku masih wangi ya," ucap Mita mencium bajunya, membuat Yoga terkekeh.

Mita pun turun dari mobil, sedangkan Yoga pergi kembali.

Dia pun masuk ke dalam rumah setelah mengucap salam, Bibi pun langsung menjawab namun Dia terlihat bengong melihat Mita masuk.

"Eh ini siapa ya?" tanya Bibi, yang masih belum mengenali anak majikannya itu.

"Ini Mita ihh masa lupa, anak kesayangan Bibi," jawabnya sambil tersenyum.

"Ya Tuhan Non kenapa rambutnya di potong, nanti Ibu marah bagaimana?" Bibi pun mulai resah karna sedari kecil rambut Mita selalu panjang dengan poni tengah.

"Mita udah Izin sama Mama sebelum potong rambut Bibi tenang aja ya," jawabnya, benar adanya tadi sebelum di potong Mita meminta izin terlebih dahulu dengan berbagai alasan akhinya Mamanya mengizinkan.

"Oh syukurlah kalo begitu, Bibi ke belakang ya," Bibi pun merasa lega, kini Dia kembali ke dapur.

Mita pun masuk ke dalam kamarnya berlajut membersihkan diri, Dia pun memakain kaos putih pas di tubuh serta celana hot pans, lalu duduk di meja riasnya meneliti wajah putihnya.

"Pantas saja Bibi gak ngenalin, gue juga merasa berbeda, tapi gak apa lah semua sudah keinginan gue, selamat tinggal Mita cupu dan selamat datang Mita baru semangat," gumannya.

Mita pun mengambil ponselnya begitu banyak telpon dari Zahra dan juga Sandy.

"Ada apa ya ko perasaan gue gak enak gini," ujarnya, lantas Dia pun menelpon Zahra.

[hallo Ra ada apa? miskol gue banyak banget]

[Loe dimana sih ko baru angkat ponsel loe]

[Gue di rumah tadi ada urusan, emang kenapa]

[Loe ada masalah apa sih sama Adit, Sandy tadi nanyain loe ke gue, ya gue bilang gak tau kan gue juga baru pulang]

[Oh kirain ada apa, gue udah gak ada urusan apa apa lagi sama Adit, kita udah putus]

[Serius loe jangan ngada ngada, bukanya kalian baru beberapa minggu jadian ko malah udah putus aja]

[Udah loe gak usah banyak tanya, nanti kapan kapan gue jelasin,Btw loe kapan pulang dari sana]

[Sekitar 2 jam yang lalu, ya udah kalo gitu sampai ketemu di sekolah besok ya bye]

Setelah selesai berbicara dengan Zahra, Mita kebalkon dan duduk di sana.

Di tempat lain Adit masih belum pulang sekolah, Dia menyibukan diri bermain basket, suasana hatinya masih belum tenang,untung ada Sandy yang setia menemaninya sedangkan Zaki pulang terlebih dulu bersama Vito.

"Gue gak tau haru bantu loe gimana, gue juga bingung Dit, kisah cinta loe bener bener rumit," gumannya, memperhatikan Adit dari sisi lapangan.

Hari pun sudah mulai gelap, Adit pun akhirnya pulang ke rumah,setelah beberapa menit akhirnya Dia sampai di depan rumah, Dia pun turun dari motor dan segera masuk.

"Sayang kamu baru pulang," ujar Bunda nya yang baru saja keluar kamar, melihat Adit akan naik ke atas.

"Iya Bun, maaf Adit telat pulang tadi habis main basket dulu," jawabnya.

"Ya udah sana mandi, kita makan malam bersama," Adit pun mengangguk meninggalkan Bundanya itu.

Adit masuk ke dalam kamar nya, dan segera ke kamar mandi mengguyur kepalanya dengan sower, sungguh perasaannya masih belum tenang.

Setelah selesai Adit pun turun dan bergabung dengan orang tuanya.

"Malam semua," ujarnya dan segera duduk di samping Aban.

"Dit Ayah mau bicara tapi gak di sini, nanti setelah makan ke ruang kerja Ayah," ucap Pa Edi .

"Baik ya," jawabnya, Adit juga penasaran apa yang akan Ayahnya bicarakan.

Sedangkan Abang dan Bunda nya saling melirik dan mengangkat bahu seolah tidak tau apa-apa.

Makan malam pun selesai, kini Adit sudah berada diruang kerja Ayahnya.

"Duduk, jangan tegang begitu," ujar Pak Edi sambil tersenyum.

"Sebenarnya apa sih yang mau Ayah bicarakan?" Adit sudah penasaran dari tadi.

"Kamu masih suka komunikasi sama Lisa?"

"Udah enggak Yah, bukannya Kita udah gak ada urusan lagi sama mereka?" jawab Adit bingung.

"Lisa dan Ayah nya meminta Ayah menerima Dia sebagai menantu karna Lisa bersikeras ingin bertunangan dengan mu," ujar Pa Edi sambil memijat pelipisnya.

Semenjak memutuskan kontrak kerja dengan Ayah nya Lisa perusahaan turun drastis namun Pak Edi tidak banyak bicara sehingga Dia meminta bantuan pada sahabatnya yaitu Papanya Mita agar bisa membantunya.

"Aku kan udah bilang kalo aku udah punya pacar, kenapa Dia tidak percaya sih," ujarnya heran.

"Sebaiknya kamu tegas kan lagi pada Lisa dan jangan lupa ajak Mita bersamamu," saran Pa Edi.

Adit pun hanya bisa menganggukan kepala, Dia tidak tau harus bagaimana apalagi hubungannya sudah selesai dengan Mita.

Dia keluar dari ruang kerja Ayahnya dengan wajah yang lesu, Abang yang melihat itu pun bertanya.

"Ayah bilang apa kaya nya pripasi sekali," Ledek Abang, karna Dia sudah tau kalo Ayahnya akan bicara begitu.

"Udahlah Bang, loe jangan ganggu gue, makin pusing nih pala gue," jawabnya sedangakn Abang hanya terkekeh sambil menganggukan kepala.

Adit pun masuk ke dalam kamar nya."Gimana caranya gue ajak Mita kalo kaya gini, Dia pasti marah banget kayanya," gerutunya kesal.

"Ah sial," batinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!