#14

Akhirnya UNBK selesai semua murid bersorak gembira, kini mereka tinggal menunggu hasilnya, selama Ujian berlangsung Mita selalu di antar jemput oleh Adit, mereka pun semakin akrab.

Pagi ini seperti biasa Mita ke sekolah bersama Adit, namun dia tidak mengantar sampai kelas karna ada urusan dengan teman-temannya di Aula, Mita pun berjalan sendiri namun ada pemandangan yang membuatnya heran, dia melihat teman-temannya melihatnya dengan sinis.

Mita pun segera melangkah menuju mading di sana, terlihat poto-potonya bersama Adit dan juga Campion nya yang membuatnya kesal.

Mana mungkin Mita tidak marah kalo dia di bilang PELAKOR, sedangkan dia tahu kalo Adit gak punya cewek saat pacaran sama dia.

"Apa-apaan nih, gak jelas banget," ujar nyalepas beberapa lembar kertas yang ada di mading dan merobek nya.

"Ini nih perebut tunangan orang udah cupu gak tau diri," ujar Via yang satu kelas dengan Adit.

"Apaan sih gak jelas banget? lagian gue gak pernah ya rebut siapa pun dari loe," ujar Mita, karna dia merasa tidak pernah mencari gara-gara dengan siapa pun.

"Udah cupu, bego pula," ujar sila, mereka berdua kini berhadapan dengan Mita yang sendirian, namun Mita yang tak merasa bersalah pun tidak takut.

"Apa yang kalian mau? Gue malas ladenin kalian yang banyak omong," ucap Mita tegas.

"Jauhin Adit, loe tau kan dia udah tunangan sama Lisa sahabat kita dan Loe jangan ganggu lagi mereka," ujar Sila menunjuk dada Mita.

"Oh jadi kalian suruhan Lisa, kalo gue gak mau kalian mau apa?" Mita pun menantang mereka.

"Loe bakal menyesal berhadapan dengan kita," ujarnya mereka .

Saat akan menampar Mita, tiba-tiba Adit datang Via pun mengurungkan niatnya.

"Apa-apaan kalian?" Ujarnya melirik kedua teman sekelasnya itu.

"Kamu gak papa kan?" Adit pun mendekati Mita dan menjadi penghalang mereka.

"Apaan sih loe dit? loe belain cewek gak jelas kaya dia? bukanya loe udah tunangan dengan Lisa, kita denger sendiri kalo kalian akan tunangan dalam minggu ini," ujar Sila menjelaskan.

"Gue gak ada hubungan apa-apa dengan Lisa, ingat itu," ujarnya menarik tangan Mita meninggalkan mereka.

kini mereka berada di taman belakang sekolah, Mita pun hanya menunduk tak mengerti harus bagai mana, baru saja satu minggu mereka jadian langsung saja ada yang tidak suka.

"Maaf," ujar Adit, sungguh dia tidak menyangka kalo Lisa akan menyuruh teman temannya berbuat seperti itu.

"Gak papa, bukan salah loe jadi jangan dipikirkan," jawab Mita sambil tersenyum.

"Makasih udah ngertiin aku, sungguh aku juga tak mengerti kenapa jadi gini," ujarnya, dia yakin kalo Lisa pasti akan berbuat sesuatu.

"Ya sudah, aku antar kamu ke kelas ya," Mita pun mengangguk.

Kini Mita sudah masuk ke dalam kelas dan sudah ada Ifa di sana.

"Dari mana? tumben jam segini baru datang?" tanya Ifa, karna tidak biasanya Mita telas masuk kelas.

"Tadi ada urusan sebentar," jawabnya Ifa pun ridak banyak bertanya, tidak ada jam pelajaran karna meraka tinggal menunggu kelulusan saja, namun mereka masih rutin masuk kelas.

***

Malam ini mereka sedang berkumpul bersama di kamar.

"Mit, gue deg-degan banget takut gak lulus," ujar Zahra menungu hasil kelulusan besok lusa, karna diantara mereka bertiga dia yang paling susah belajar.

"Udah gak usah di pikirin, loe berdo'a aja biar semuanya lancar, gue yakin kalo kita semua balakan lulus ko," ujar Mita, kini mereka sedang duduk di kamar Zahra, karana tadi malam mereka menginap di sana,sudah jadi rutinitas mereka akan bergantian menginap kalo besoknya hari libur.

"Fot loe gak mamingan sama Zaki?" tanya Zahra melirik Ifa yang sedang memainkan ponselnya.

"Gak, kan loe tau sendiri mereka pada ada acara khusus cowok-cowok, emang Sandy gak cerita sama loe," ucap nya.

Zahra pun mengangukan kepalanya,karna Sandy pun beralasan begitu.

"Mit loe gak berubah pikiran kan dan jadi kuliah di sini?"

"Gak lah gue udah yakin dan bilang sama ortu gue,kalo gue ingin kuliah bareng kalian,moga aja kita bisa bareng terus," ucap nya,Mita tidak ingin jauh dengan Adit sehingga dia tidak menerima tawaran Ayahnya.

"Gue cuma pingin liburan aja , mungkin sebelum kuliah di mulai,kangen juga sama Nenek di sana meskipun Beliau cerewet," Mita pun terkekeh menggingat terakhir kali dia ke sana dia masih SMP waktu itu .

Pagi hari pun menyapa mereka kini sudah mandi dan bersiap akan jalan bersama pasangan masing-masing.

"Kalian mau kemana udah rapi aja," ucap Zahra baru saja keluar dari kamar mandi.

"Jalan lah, emang loe gak ada acara dengan pacar loe?" tanya Ifa yang sedang memakai sepatunya.

"Gak tau,katanya Dia lagi bantuin nyokap nya belanja," ujar Zahra menyisir rambut nya dan lanjut mengeringkannya.

"Ya udah gue jalan sekarang ya, nanti koling deh kalo loe mau jalan," ucap Ifa.

Kini tinggal Mita dan Zahra di sana.

"Gimana hubungan kalian? gue dengar dari Sandy kalo Via dan Sila jahatin loe,kenapa gak cerita sama kita sih?" tanya Zahra.

Dia tahu dari Sandy kalo Mita udah jadian. sama Adit,Zahra awalnya tak percaya dengan Adit namun setelah melihat Adit yang bersikap lembut dan hangat pada Mita, dia yakin Adit benaran sayang sama Mita.

"Oh masalah itu? Cuma salah paham aja ko, kita baik-baik saja," jawabnya,Mita tidak mau teman-temanya tau dan memperpanjang masalah.

"Syukurlah kalo begitu,gue seneng dengernya semoga saja hubungan kalian selalu bahagia," ujarnya.

Adit pun akhirnya datang menjemput Mita, setelah pamitan dengan Zahra motor pun segera pergi.

Satu jam berlalu akhirnya mereka sampai di tempat itu,Mita pun melepas helm nya dengan susah payah.

"Sini aku bantuin," ujar Adit melihat Mita yang kesusahan,Mita pun menahan nafas saat wajah Adit dekat sekali dengannya.

Setelah membeli tiket mereka pun segera masuk ke tempat itu.

Mita pun sangat menikmati kebersamaan nya dengan Adit, dia merasa bahagia.

Rasanya dia ingin waktu berhenti sebentar saja,agar dia bisa merasakan ke bersamaannya dengan pujaan hatinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***