"Udah datang semua kan?" tanya Pak Samsul kepada Zaki.
Kini mereka sudah berkumpul di depan sekolah.
"Hanya sebagian yang ikut dan semuanya sudah saya cek," jawab Zaki memperlihatkan buku tulis nya.
"Ya sudah kalo begitu kamu bagi saja menjadi dua kelompok, kami para guru juga sudah siap,"
Setelah membagi menjadi dua kelompok mereka pun masuk ke dalam bus masing-masing, sekitar 60 orang yang ikut termasuk para guru.
"Gue duduk sama siapa dong?" tanya Mita melihat kedua temannya sudah duduk bersama pasangan nya masing -masing.
"Udah duduk aja di depan sana nanti juga loe bakal ada temennya," ucap Zahra.
Mita pun duduk di kursi depan sungguh kalo tau gini mending gak usah ikut pikirnya.
Bus pun akhirnya penuh hanya kursi Mita saja yang masih kosong dan Mita pun tak perduli setelah duduk Mita memakai hedset dan memejamkan matanya.
Adit yang baru masuk pun melirik sana sini namun kursi sudah penuh semua akhirnya dia duduk di samping Mita.
Merasa ada yang duduk di sampingnya, Mita pun membuka mata dan menutup mata lagi setelah tau kalo itu Adit.
Mita sudah sering berharap bisa dekat dengan Adit meski sikap nya cuek dan jutek kepada nya namun nama Adit tidak bisa hilang dalam hatinya.
Setelah Mita pikir-pikir sebaik nya dia move one dan cari laki-laki yang mau mencintai nya dengan tulus, bukan kan lebih baik di cintai dari pada mencintai bila ujung nya harus sakit hati.
Bus pun akhirnya melaju dengan kencang, hanya ada keheningan di dalam bus mereka sibuk dengan ponsel musing -masing begitu pun dengan Adit.
Saat Mita terlelap dalam tidur nya, dia di kagetkan oleh getaran ponsel di tangannya, Mita pun membuka mata dan melihat siapa yang menelpon nya tertera nama Aa di ponselnya Adit pun hanya melirik tak berkomentar.
Mita pun memberarkan posisi duduk nya saat melihat vidio call dari kakak nya itu.
Setelah menggeser warna hijau di ponsel nya Mita bisa melihat jelas wajah Kakaknya itu.
"Hallo A apa kabar," ucap Mita melambaikan tangan ke arah ponselnya, dan di balas lambayan juga senyum manis dari kakaknya itu.
"Baik cantik, kamu sendiri lagi dimana?" tanya Yoga yang melihat Mita duduk di dalam Bus.
"Lagi di jalan mau kemping A acara sekolah, sorry Mita lupa kasih tau Aa kan sibuk terus jarang ngasih kabar," ujar Mita tersenyum.
Setelah lama berbincang akhirnya Mita, mematikan ponselnya dan langsung menghadap jendela.
Adit pun penasaran siapa yang Mita panggil Aa itu,"Apa itu pacarnya ya?" batin Adit.
Namun dia pun tak ambil pusing dan kembali melanjutkan main game lagi dan setelah berapa lama akhirnya mereka sampai di Lembang.
"Akhinya sampai juga, pegel banget nih badan," ujar Mita berdiri setelah melihat Adit keluar lebih dulu.
Mita pun keluar dan di susul teman-temannya, setelah membawa barang-barang nya Mita pun berjalan beriringan dengan mereka lama berjalan dan akhirnya sampai di tempat.
Mereka pun segera mendirikan tenda masing-masing dengan 5 orang perkelompok.
"Kita kan cuma bertiga mana dua orang lagi," ucap Zahra melirik sana sini.
"Ini Asa dan juga Vina dia yang akan bergabung bersama kita," ucap Mita sambil tersenyum.
Zahra pun meneliti penampilan mereka yang sama seperti Mita memakai kacamata, Aduh Mita kalo cari teman yang gaya dikit bisa gak pikir Zahra.
"Udah gak usah protes mereka temen sekelas gue sama Ifa," ujarnya.
Setelah bergabung mereka menyelesaikan tendanya dan menata barang bawaannya musing masing.
"Akhirnya selesai juga lelah banget rasanya," ujar Ifa duduk lesehan di karpet.
"Lumayan lah buat nyegerin otak kita sebelum Ujian dimulai, setelah ini kita gak bisa kaya gini lagi, pasti setelah lulus kita akan jarang ketemu," ujar Mita menunduk.
"Jangan gitu dong Mit bukanya loe mau kuliah bareng kita di sini, apa lo berubah pikiran dan nerima tawaran dari bokap loe," ujar Ifa melihat Mita yang tampak tak bersemangat itu.
"Gak tau liat nanti aja, makanya kita puas-puasin waktu kebersamaan kita," ujar Mita, Zahra pun memeluk mereka dari belakang.
"Gue mau kita selamanya berteman, walaupun kita beda tempat dan tujuan," kata Zahra dan mereka pun mengangguk setuju.
Mereka pun memasak untuk makan masing-masing, Mita sangat senang bisa ada di tengah-tengah mereka.
Setelah makan mereka antri untuk mandi karna waktu sudah mulai mau gelap.
"Kamar mandi nya cuma dikit, di tambah harus bergilir lagi, lama banget ih," ucap Zahra yang dari tadi mengantri namun tak kunjung mandi juga.
"Sabar nanti juga kebagian, anggap aja lagi ngantri sembako dari pada mandi kesungai," ujar Mita sambil terkekeh.
Setelah mandi mereka kembali ke tenda, sudah ramai dengan api unggun yang menyala.
"Saking lama nya kita mungkin lewatin sesuatu," ujar Ifa melihat Zaki sedang berbincang dengan gadis lain.
"Udah lah loe gak usah negatip gitu mikirnya, ayo gabung sama mereka," ucap Mita setelah meletakan alat mandinya tak lupa mengikat rambut panjang nya.
Mereka pun bergabung dengan yang lain sedangkan Mita kembali ke tenda mencari jaket tebal nya.
"Apa ketinggalan di rumah ya, perasaan udah masuk semua," gumannya.
Mita pun terpaksa tidak memakai jaket, untung saja baju nya panjang dan lumayan hangat.
Mita pun bergabung dengan Ifa dan Zahra, kini acara mereka hanya duduk di api unggun saja, tidak ada jelajah malam takut nya ada hal yang tak di inginkan.
Hanya seru-seruan saja ada yang memainkan gitar dan di iringi nyanyian dari kawan-kawannya.
"Ra dia kenapa sih manyun terus?" tanya Mita melirik Ifa yang dari tadi cemberut saja.
"Ahh biasa kaya gak tau aja dia kan bucin akut tiap liat Zaki sama cewek langsung manyun gitu," jawab Zahra.
Ifa pun tambah kesal karna Zaki sama sekali tidak peka padanya.
"Mit anter gue ke sana bentar yuk," bisik nya dan Mita pun mengangguk.
Kini mereka berjalan menyusuri jalan kecil di bawah hutan vinus, lampu-lampu terlihat terang seperti kunang-kunang.
"Sebenarnya kita mau kemana sih?" ujar Mita melihat Ifa berhenti di bawah pohon Vinus itu.
"Gue lagi Bt tau gak masa dari tadi gue di kacangin terus, loe liat gak tadi dia malah asyik sama mantan Osis lain nya mending kalo cowo itu kan si Rina tau sendiri dari dulu dia kegatelan sama Zaki," ucap Ifa sewot.
Sungguh dia sangat kesal sekali apalagi dari tadi chat nya tidak di balas.
Mita hanya bisa menghela nafas, dia tidak tau harus berbuat apa agar bisa mengembalikan mood temannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments