#2

Setelah pulang sekolah Mita membantu Ibu nya di Butik, sungguh sangat malas sekali namun apa boleh buat dia tidak pernah membantah keinginan Ibu dan Ayahnya.

Fatma adalah seorang Desainer terkenal di kota Bandung, bahkan banyak baju rancangannya yang di pakai oleh para artis ibukota.

"Sayang kamu ko diem aja? lagi ada masalah di sekolah?" tanya Bu Fatma merasa aneh melihat Mita termenung di kursi.

"Ahh enggak ko Ma, Mita gak ada masalah apa-apa cuma lagi mikirin pelajaran aja," Jawabnya sambil tersenyum.

"Syukur deh kalo begitu, ayo kita pulang udah sore," Mita pun meninggalkan Butik mengikuti Mama nya di belakang.

"Gak bareng aja pulang nya, biar nanti supir yang ambil mobil kamu?" tanya Mama karna Mita membawa mobil sendiri.

"Gak usah Ma, Mita bawa mobil aja lagian Mita mau beli dulu sesuatu sebelum pulang," jawabnya.

"Ya udah kamu hati-hati ya jangan malam malam pulang nya nanti Papa marah," ucap Bu Fatma mengingatkan.

"Iya Ma, Mita cuma sebentar ko," jawabnya.

Kini mereka menaiki mobil masing-masing. Mama Mita pergi dengan supir sedangkan Mita pergi sendiri.

Mita pun mampir ke mini market sebelum pulang, dia membeli beberapa cemilan dan juga minuman.

Namun saat akan membayar dia bertemu dengan Adit dan Vito yang sama-sama akan membayar.

"Mit lo di sini jugasama siapa?" tanya Vito melirik kanan kiri, sedangkan Adit hanya diam saja memainkan ponselnya.

"Ahh iya, gue sendiri," jawab Mita canggung.

"Sini gue yang bayar sekalian" ujar Vito menyerahkan Atm nya kepada kasir.

"Ga usah makasih, gue udah bayar ko kalo gitu gue duluan ya," Mita pun pamit dan segera pergi dari sana.

"Calon istri idaman gue tuh Dit, kalo cewek lain pasti seneng banget di bayarin cowok," ucap Vito cengengesan.

"Alah mau di kemanain cewek lo, kaya jomlo aja loe inget cewek loe di rumah, " jawab Adit sewot.

"Jangan marah dong gue kan cuma becanda, lagian Mita tuh cantik kalo gak pake kacamata gue pernah liat waktu renang bareng," jawabnya.

"Udah gak usah bahas dia kita lanjut pulang," ujar Adit seperti nya dia malas membahas soal Mita mereka pun keluar dari Minimarket.

Kini mereka menendarai motornya masing-masing menuju rumah Adit, karna seperti biasa mereka akan berkumpul di sana.

Sedangkan Mita baru sampai di rumah nya membawa satu keresek besar makanan ringan.

"Sayang kamu baru pulang nak?" tanya Papa nya Mita yang baru saja keluar kamar.

"Iya Pah maaf Mita tadi mampir ke minimarket dulu," jawabnya, Mita sangat takut kepada ayahnya itu.

"Ya sudah kamu mandi sana biar Bibi yang beresin ini kita makan malam bersama," Papa pun mengambil keresek yang Mita bawa memyerahkan nya kepada Art, Mita pun mengangguk dan meningalkan Papanya.

Mita pun masuk ke kamar nya dan segera mandi, setelah rapi dia pun bergabung dengan orang tuanya.

"Sini sayang duduk, kamu pasti laperkan?" ujar Mama mengeser kursi untuk Mita.

Mita pun duduk dan mengambil piring yang sudah di isi oleh Mamanya.

"Gimana sekolah mu nak?" tanya Papa Ali, saraya mengunyah makanannya.

"Baik Pa gak ada masalah," jawab nya.

"Gimana kalo setelah lulus nanti Papa daftarin kamu di Universitas di Turki biar kamu tinggal bersama Nenek mu di sana," ujar Pa Ali membuat Mita berhenti mengunyah.

Ali Azkara Emir pria berkebangsaan turki sedangkan Fatma asli dari Bandung.

"Nanti Mita pikirin deh Pah, lagian masih lama kan?" jawabnya.

Sungguh Mita ingin sekali Kuliah di Bandung saja dengan teman-teman nya, namun dia juga tidak bisa melawan orang tuanya.

"Gak usah di pikirin sayang, kamu yang serius aja belajar masalah kuliah nanti saja pikirinnya, lagian kalo kamu gak mau juga gak apa-apa iya kan Pah?" tanya Mama menghibur anaknya itu.

"Iya sayang kamu bilang aja mau kuliah dimana kita gak akan maksa, yang penting kamu nyaman," Jawab Papah bijak.

Pa Ali adalah seorang pengusaha yang sukses dia juga memiliki perusahaan di Turki peninggalan Ayah nya, namun dia memilih menetap di Bandung dan sering ke Turki mengecek bisnisnya yang di jalankan oleh adik kandung nya yaitu Hasan Uzra Emir.

"Makasih Pah, Mah, MIta sayang banget sama kalian," Mita sangat senang karna orang tuanya tidak memaksa namun dia juga merasa tidak enak kalo menolak.

"Iya kami juga sayang kamu nak," ujar Papa mengelus kepala anak bungsunya itu.

"Besok Papa sama Mama mau ke Aceh ada keperluan sekalian mau ketemu sama Aa kamu, udah mau dua taunkan gak bisa pulang," ujar Papa memberi tahukan niatnya menjenguk anak pertamanya Prayoga Derya Emir yang menjadi Tentara dan bertugas di Aceh.

"Terus Mita sama siapa?" jawabnya bingung, karna Mita sangat takut sendiri.

"Kamu ajak aja Ifa sama Zahra menginap di sini, jangan lupa kamu ke Butik bantu tante Ami," ujar Mama.

Ami adalah sepupu juga sebagai asisten nya dan Mita juga sudah tau kalo Mama nya keluar kota Ami yang akan menjaga Butiknya.

"Ya udah kalo gitu nanti Mita kasih tau mereka," jawab nya sendu, ingin ikut tapi bagiamana dengan sekolah nya.

"Gak usah sedih nanti Mama beliin oleh-oleh buat kalian, lagian cuma dua hari ko gak lama," Mama pun berusaha meghibur anaknya itu.

Mita juga termasuk anak yang manja bila di depan orang tuanya, namun saat di sekolah dia menjadi anak yang mandiri dan juga dingin.

"Ya udah terserah Mama aja, Mita udah selesai makannya boleh kan Mita duluan ke kamar," ujarnya.

"Boleh sayang, selamat malam cantik nya Mama," ujar Mama mencium kening Mita.

Mita pun memasuki kamarnya dan segera menghubungi teman-temanya di grup Chat.

Mita

[Hay.. lagi apa nih?]

Ifa

[Lagi Bobo]

Zahra

[Masa lagi bobo bisa main ponsel 😁]

Mita

😀

[Eh besok nginep di rumah gue ya, nyokap bokap pada pergi dua hari]

Zahra

[Gue sih oke.]

Ifa

[Gue gak tau bisa atau enggak tau sendiri Ibu gimana?]

Mita

[Ya udah nanti gue yang izin sama Ibu loe.]

Ifa

[Oke👍]

Setelah menutup chat nya dan menyimpan ponsel nya diatas nakas, Mita pun merebahkan tubuhnya di kasur dan tak lupa menyimpan kacamata nya di atas nakas, sungguh lelah hari ini pikirnya.

***

Pagi hari pun menyapa seperti biasa Mita bangun dan segera mandi, setelah rapi dia bergegas masuk ke ruang makan menghampiri kedua orang tuanya.

"Pagi Mah, Pah" sapa Mita tersenyum melihat kedua orang tuanya yang selalu harmonis.

"Pagi juga sayang kamu udah siap?" tanya Mama seraya mengoleskan roti untuk Mita.

"Udah,Mama sama Papa berangkat jam berapa?"

"Jam 9 pesawat nya berangkat, mungkin dari rumah jam 8," jawab Pa Ali dan Mita pun mengangguk.

Mita pun menerima roti itu dan segera menghabiskan nya tak lupa dia juga minum segelas susu hangat.

"Ya udah Mita langsung berangkat ya, Mama sama Papa hati-hati dan selamat sampai tujuan,"

"Iya sayang, kamu juga hati-hati di rumah ya jangan nakal, Mama udah transfer uang jajan mu dan jangan boros-boros," ujar Mama mengingatkan.

Mita pun memeluk kedua orang tua nya, walau pun hanya dua hari berpisah rasanya itu sangat berat baginya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!