#3

Setelah pamit dengan orang tuanya , Mita berangkat ke sekolah mengendarai mobilnya.

Seperti biasa Mita sampai lebih awal di banding teman-temannya.

Mita pun menunggu Ifa di dalam kelas seraya membaca buku pelajaran.

"Pagi Mita, rajin banget sih?" ujar Vito yang baru saja datang berdiri di depan meja Mita.

"Pagi juga Vito," jawab nya tersenyum.

Namun saat Vito akan bicara tiba-tiba Sandra datang dan langsung marah-marah.

"Hey ngapain kamu kecentilan sama Vito gak tau apa kalo dia pacar gue? " tanya Sandra membuat Mita kaget.

Sandra mengandeng tangan Vito mesra, sedangkan Mita hanya tersenyum malas sekali harus meladeni Sandra yang sedang cemburu.

"Sayang kamu jangan salah paham aku cuma nanyain pelajaran aja sama Mita, jangan marah ya ayo kita ke kantin aku belum sarapn," ujar Vito membawa pacar nya pergi sedangkan Mita hanya geleng-geleng kepala.

Jam masuk pun berbunyi, namun Ifa belum nampak batang hidung nya sungguh Mita sangat gusar karna hari ini akan ada ulangan harian.

Sudah biasa Ifa telat masuk ke sekolah, dan sering sekali dia di panggil ke ruang Bk sedangkan Mita anak yang baik tidak pernah sekali pun telat.

Pelajaran pertama pun di mulai untung saja guru itu tidak masuk dan di gantikan guru yang lain sehingga ulangan pun di undur.

Ifa pun akhirnya masuk kelas setelah jam pelajaran kedua dengan wajah yang berkeringat.

"Dari mana aja sih jam segini baru masuk?" tanya Mita yang dari tadi khawatir.

"Biasa kena macet di jalan terpaksa manjat gerbang belakang eh malah ketaun sama Adit dan akhirnya suruh nyapu lapangan basket," jawabnya kesal.

"Ha..ha.." Mita pun tak kuasa menahan tawa nya.

"Loe itu gak bosen-bosen nyapu tiap hari, udah langganan banget kayanya," lanjut nya Mita pun tertawa seraya menutup wajahnya dengan buku, karna teman-temannya melirik ke arahnya, untung saja guru belum masuk.

Sedangkan Ifa sudah menekuk wajah nya sebal sekali dengan teman laknut nya itu.

"Loe tu ya Demit kayanya senang banget liat gue susah," jawabnya mengambil buku Mita mengipas-ngipas wajah nya.

"Maaf habisnya aku gak tahan pengen ketawa makanya bangun pagi-pagi biar gak telat," ujar Mita malah ceramah membuat Ifa tambah kesal.

Baru saja akan membalas Ifa melihat guru itu masuk.

"Awas lo Mit gue bales nanti seenaknya aja ngetawain penderitaan gue," batinnya melirik Mita yang masih menahan tawa.

Jam Istirahat pun tiba kini mereka sudah di kantin bersama dengan Zahra, Sandy dan Zaki.

"Lo ga bosen-bosen tiap hari di hukum sama kita," ujar Sandy melirik Ifa, namun Ifa cuek saja tak menghitaukan nya.

"Bilang aja lo caper sama Zaki biar bisa deket terus," ucap Zahra mengejek nya.

Memang Adit dan Zaki masih suka membantu kegiatan Osis meski mereka sudah bukan anggota karna sudah di gantikan oleh kelas X1.

"Tau aja lo Ra gue tadi emang kesiangan bangunnya di tambah jalanan macet," kilah nya dan memang kenyataan nya begitu.

"Alah alesan lo itu mah tiap hari itu aja alasannya, macet lah ban bocor lah ini lah itu lah," ucap Mita ikut membuly sahabat nya itu yang sering berbohong.

Ifa pun hanya cengengesan mendengar Mita tanpa membela memang kenyataan sih pikir nya.

"Ra bukanya lo punya pacar baru ya ko gak kenalin ke kita," ucap Ifa mengalihkan pembicaan.

"Uhuk uhuk," Sandy pun terbatuk-batuk.

"Kenapa loe kaget gitu?" tanya Mita heran menyerahkan minuman kepada Sandy.

"Ya jelas kaget lah orang dia pacar barunya," jawab Zaki sambil tertawa dan langsung ditatap tajam oleh Sandy.

Sedangkan yang di tatap hanya cengengesan sambil mengacungkan jari tangan nya ✌.

"Apa..?" ucap Mita dan Ifa kompak.

"Ko cuma gue kaya nya yang gak tau," ujar Ifa melirik Zaki minta penjelasan.

"Gue juga gak tau kali fot tapi gue seneng akhirnya tikus dan kucing kita akhirnya pacaran juga dingin deh telinga gue gak bakal dengar kalian berantem lagi," ujar Mita tersenyum membuat Zahra mengecutkan bibir nya.

Bagai mana tidak dia di sebut apa tadi enak aja cantik gini di sebut tikus, gak etis banget tuh si Mita pikir nya.

Setiap mereka bertemu akan adu mulut apalagi saat Zahra bersama pacar nya yang dulu Sandy selalu berkata sinis kepada Zahra jadi pantas ya kalo teman-teman nya memanggil mereka dengan sebutan begitu.

"Mita ihh ko kamu gitu sih tau aja kalo kita sering berantem?" tanya Zahra.

"Asataga emang loe gak sadar ya tiap keteu suka ribut mulu," ujar Mita menggelengkan kepala.

Sedangkan Zahra hanya cengengesan, memang benar apa yang Mita katakan dia juga tidak percaya kalo selama ini Sandy mencari perhatian padanya lewat kata-kata sinis padanya.

"Lo bener Mit gue sama Zahra gak akan berantem lagi depan kalian, tapi lo jangan iri kalo gue romantisan depan kalian," ujar Sandy menaik turunkan alisnya.

"Ihh belum apa-apa kalian udah bikin Mita iri," ucap Ifa melihat Zahra bergelanjut manja di tangan Sandy.

"Eh enggak siapa juga yang ir gue malah seneng ko liat nya, romantis banget kan kalo gitu ya anggap aja kita gak ada gue udah kebal ya apalagi sama loe Fot," ujar Mita.

Karna sejak dulu kalo pacaran Ifa selalu mengajak Mita sebagai obat nyamuk sehingga Mita selalu menolak dengan berbagai alasan.

Pesanan mereka pun akhirnya datang, namun saat mereka sedang asyik makan Adit tiba-tiba datang dan duduk di sebelah Zaki.

"Kebiasaan lo ganggu kemesraan gue sama Zaki aja," ujar Ifa sewot, karna Adit menerobos duduk di tengah.

"Halah ketimbang duduk aja repot amat lo gak usah sewot deh," jawabnya menyerobot minuman Zaki.

"Dari mana aja lo? katanya nunggu di kantin malah ngilang gitu aja?" tanya Zaki dan yang lain hanya menyimak.

"Gue ada urusan sama SMA 1 Nusantara membahas masalah basket nanti sore, gimana kalian udah siap?" tanya Adit.

"Sip dong, iya gak San?" tanya Zaki.

Selama Adit yang menjadi ketua dia tidak merasa was-was karna Adit bisa di percaya ngalahin mereka.

"Awas lo jangan baper ya Mit kalo nanti ikut nonton dan ketemu sama mantan loe, gue denger dia yang jadi ketua basket di sana," ucap Ifa memanasi Adit siapa tau Adit akan cemburu pikirnya.

Namun Adit seperti nya biasa saja mendengar ocehan Ifa itu, cuak dan gak terlalu peduli.

"Gue gak peduli mau Andi atau siapa pun yang jelas gue dukung sekolah gue lah, lagian itu kan masalalu fot gue aja udah lupa," jawab Mita santai.

"Ya kali aja belum bisa move on dari dia sehingga sampai saat ini lo menjomlo," ujar nya sambil menaik turukan alisnya, membuat Mita kesal.

"Rese emang lo Fot," ujar Mita sambil menepuk pundak sahabat nya itu

Dan itu membuat yang lain terkekeh melihat perseteruan mereka.

Adit pun diam saja hanya menyimak tanpa berkomentar sungguh sifat Adit yang dingin ini membuat Mita yakin kalo cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Udah jangan ganggu Mita kasian tau," Zaki pun melerai mereka agar diam.

Dulu Mita pernah dekat dengan Andi waktu SMP hingga akhinya mereka pacaran selama beberapa minggu dan akhirnya mereka putus dan tidak pernah bertemu lagi hingga sekarang.

"Kamu berangkat nya sama mereka aja ya, nanti kita tunggu disana," ucap Sandy dan Zahra pun menganggukan kepalanya.

"Ya udah bel udah bunyi kita masuk kelas, kalian hati-hati ya di jalannya," ujar Zaki melepaskan tangan Ifa.

"Iya kamu tenang aja," jawab Ifa, mereka pun masuk kelas masing-masing dan pelajaran pun di mulai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!