#13

Jam 4 pagi Mita sudah pamitan kepada Bi Ijah yang sedang membersihkan rumah Ifa, karna Ifa masih tertidur pulas.

"Bi jangan lupa nanti jam 5 bangunin Ifa ya, hari ini awal Ujian, Mita mau pamit pulang sekarang," ujar nya.

"Tapi neng ini kan masih pagi, biar mamang aja yang antar Neng Mita, takut nya ada apa-apa,"

"Gak papa bi, biar Mita pulang sendiri aja,"

"Ya sudah hati-hati ya di jalan," ucap Bi Ijah dan Mita pun mengangguk.

Mita pun masuk ke dalam mobilnya, lantas melajukan mobilnya meninggalkan rumah Ifa.

15 Menit berlalu Mita pun sampai di depan gerbang rumahnya, Dia pun menlepon Art nya agar membuka gerbang, karna pak sarpam masih tidur.

Setelah membuka gerbang Mita pun segera masuk ke dalam rumah.

"Makasih bi," ujar nya tersenyum.

"Sama-sama Non, mari Bibi mau ke dapur dulu," ujarnya , Mita pun mengangguk dan naik ke tangga menuju kamar nya.

Waktu masih lumayan lama, Mita pun duduk di kursi belajar dan membuka pelajaran yang mungkin ada dalam soal ujian.

Setelah satu jam belajar Mita pun segera mandi dan bersiap berangkat ke sekolah.

Jam 6.15 menit, Mita pun turun ke bawah untuk sarapan b lersama kedua orang tuanya.

"Pagi Ma," ujar nya duduk di kursi, Bu Fatma yang sedang menyiapkan sarapan bersama Bibi pun menoleh.

"Kamu kapan pulang ko udah siap aja? ini masih pagi sayang," ujarnya sambil meletakan nasi goreng di hadapan Mita.

" Tadi jam 4 Mita pulang, takut nya kesiangan ya udah Mita pulang aja. Do'akan Mita ya Ma supaya mudah menjawab soal ujian nya," ucap Mita di sela makannya.

"Iya sayang, Do'a Mama selalu menyertaimu semangat," ujarnya mengelus kepala Mita dan mencium kening nya.

"Makasih Ma, Oh Iya Papa kemana?" tanya nya melirik kanan kiri.

"Masih di kamar, ayo kita samperin mungkin udah selesai mandi nya," Mita pun mengikuti Mamanya masuk ke dalam kamar.

"Pah? ni Mita udah mau berangkat," ujar Mama membuka pintu kamar, terlihat Papa nya sedang memakai dasi.

"Sini peluk Papa nak , selalu jadi anak yang baik ya dan semoga semuanya lancar , semangat..." ujar Papanya, dan Mita pun mengangukan kepalanya sambil tersenyum.

Setelah mencium tangan orang tuanya Dia pun segera pamit mengendarai mobilnya.

Di sisi lain Ifa baru saja selesai memakai baju, Dia pun bergegas pergi tanpa pamit karna orang tuanya masih di rumah neneknya.

"Gak sarapan dulu?" ujar Bi Ijah, melihat anak majikannya itu berlalu sambil membenarkan tali sepatunya.

"Gak sempat Bi, aku udah telat," teriaknya seraya melajukan motor metiknya.

Bi Ijah pun geleng-geleng kepala melihat nya, dari tadi membangunkan Ifa namun tidak bangun membuat Bi Ijah kesal hingga Dia pun menyerah dan membiarkan Ifa bangun sendiri oleh alarm, jam 5.30 Ifa bangun dan berteriak kesiangan.

Mita pun sudah sampai di sekolah, Dia pun segera masuk kelas menyimpan tasnya dan bergegas ke lapangan upacara bergabung dengan yang lain.

Upacara pun akan segera di mulai untung saja, Ifa tidak telat Dia pun langsung berlari bergabung di lapangan upacara.

Setelah selesai, mereka bubar ke ruangan masing -masing Mita dan Ifa pun tidak satu kelas karna berdasarkan urutan absen.

Ujian pun di mulai dengan tenang Mita mengerjakannya semua soal ternyata sudah Mita pelajari, berbeda dengan Ifa yang sedikit kebingungan menjawab.

Zahra pun begitu, Dia juga merasa pusing mengisi soal-soal itu.

Jam 12.30 mereka pun akhirnya istirahat, Mita pun menunggu teman-temanya di kantin.

"Hay," sapa Adit yang tiba-tiba datang membuat Mita salah tingkah.

"Ah, hey Dit mana yang lain?" ujarnya melirik kiri kanan, namun Adit cuma datang sendiri.

"Mereka masih di kelas, kamu ko sendiri Ifa dan Zahra mana?" tanya Adit seraya duduk di dekat Mita, membuat siswa lain iri mleihatnya.

"Mungkin masih di kelas, soalnya aku selesai duluan," ujarnya, sungguh Mita sangat gugup berdekatan dengan Adit apalagi jantungnya berdetak lebih cepat.

"Ya udah kita pesan duluan aja, kamu mau pesan apa biar aku yang pesan," ujarnya .

"Nanti aku pesen sendiri aja, gak usah repot-repot," Mita semakin gugup melihat Adit yang tersenyum manis padanya.

"Gak papa aku pesankan sekalian," jawabnya.

Setelah Mita mengucapkan pesanannya, Adit pun bergegas pergi meninggalkan Mita sendiri.

Tak berselang lama Zahra dan Ifa pun datang sambil cemberut.

"Mit, loe sengaja kan gak mau satu kelas sama kita," ujar Zahra duduk di sana sambil melipat kedua tangan nya di meja.

"Iya bener tuh, gue pusing banget jawab tu soal, baru bahasa indonesia apalagi besok matematika, gue pasti tambah pusing," ujar Ifa dan Mita malah terkekeh.

"Emang nya gue bisa apa, semua kan guru yang buat kita pisah ruangan, kalian jangan sedih gue yakin kalian pasti bisa, semangat." ujarnya menyemangati mereka.

Saat mereka sedang asyik mengobrol tiba-tiba Adit datang membawa dua mangkok bakso.

"Loh Dit loe udah di sini aja?" tanya Zahra perasaran, kenapa Adit bisa dekat dengan Mita.

Adit pun hanya tersenyum tak menjawab pertanyaan Zahra, Membuat Zahra kesal.

Sandy juga baru saja bergabung bersama Zaki di sana, mereka juga membawa pesanan masing-masing.

Sandy membawa dua piring siomay dan juga teh manis, sedangkan Zaki membawa dua mangkok mie ayam pesanannya dan Ifa.

Mereka pun makan dengan lahap di iringi canda tawa, setelah makan mereka masuk kelas dan mulai lagi mengerjakan soal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!