Mencari Tempat Ternyaman

Anin terlihat mendiamkan Arga. Tak menganggap kehadiran suaminya, sejak Arga pulang. Hatinya masih merasa kesal dengan sikap suaminya. Bahkan saat Arga tanpa berdosanya, mengajak Anin bicara. Sekedar basa basi. Anin memilih untuk diam, tak merespon ucapan suaminya.

"Kamu marah sama aku?" tanya Arga. Entah dirinya tak menyadari, ataukah dia berpura-pura tak memiliki kesalahan.

"Kamu pikir, dengan sikap kamu yang tadi seperti itu, apa aku tak akan marah sama kamu? Kamu itu mikir tidak sih, jika ucapan kamu sering kali menggoreskan luka di hati aku? Hati aku terluka. Aku sedih. Apa salah aku, sampai kamu berbuat seperti ini padaku? Selama ini, aku selalu mengerti kamu. Kamu tak kerja, aku terima. Bahkan sampai saat ini, aku masih terus menerima kamu dan selalu saja memaafkan kesalahan kamu," ungkap Anin diiringi isak tangis.

"Iya, maafkan aku. Aku khilaf, selalu saja akhirnya menyakiti hati kamu. Aku stres, Yang. Aku juga ingin kerja, masa iya aku terus menerus bergantung sama kamu. Memberi beban hidup kita, di pundak kamu. Aku lelah, menjadi laki-laki yang tak berguna seperti ini," ungkap Arga.

Ternyata apa yang dilakukan Arga di depan Anin, hanya sekedar mencari simpatik Anin. Agar Anin terus memaafkan kesalahan yang dia perbuat. Arga masih terus berpangku tangan pada sosok istrinya. Bahkan Arga berpura-pura menangis, bersujud di kaki istrinya. Dirinya tak peduli, meskipun istrinya kini memalingkan muka tak ingin melihat wajahnya. Namun, dirinya merasa yakin kalau hati istrinya saat ini bergetar dan akan memaafkan dirinya kembali.

"Aku tahu kalau saat ini kamu masih marah, aku terima semuanya. Bahkan jika kamu ingin menampar wajah aku, lakukanlah! Jika hal itu bisa membuat kamu tak akan marah lagi sama aku dan mau memaafkan kesalahan aku. Aku ingin selamanya hidup bersama, menjalani rumah tangga dan berjuang bersama membesarkan anak-anak kita," ucap Arga memohon. Arga mengarahkan tangan istrinya ke wajahnya. Dirinya merasa siap, jika sang istri menampar wajahnya. Semua itu semata-mata dia lakukan, demi kesuksesan aktingnya di depan sang istri. Karena dirinya merasa yakin, kalau istrinya tak akan melakukan hal itu kepadanya.

Anin masih enggan memaafkan suaminya. Dirinya lebih memilih diam, meskipun Anin tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Memasak setiap pagi untuk bekal dirinya ke kantor dan makan sang suami. Meskipun perutnya semakin membesar, dia tetap rajin mengurus pakaian dirinya dan suaminya, dan membersihkan rumah. Seperti saat ini, sedangkan suaminya justru malah sedang asyik berpacaran dengan kekasihnya.

Meskipun Anin tak menjawab, tetapi Anin mendengar kala sang suami pamit untuk pergi menemui temannya untuk mencari pekerjaan. Arga terpaksa berbohong kembali, karena Seli berhenti memberinya uang sebagai biaya Arga menemani dirinya setiap Sabtu hingga Minggu.

"Sayang, aku pulang dulu ya! Maaf aku tak bisa menginap dulu. Anin masih marah sama aku, aku takut dia berbuat nekat meninggalkan aku," ucap Arga sambil memakai celananya. Seperti biasa, dirinya baru saja selesai melampiaskan hasratnya.

"Bagus dong kalau dia meninggalkan kamu dan menceraikan kamu. Jadi kamu tak perlu repot-repot menunggu terlalu lama," ujar Seli ketus.

Dirinya sebenarnya merasa kesal, karena merasa dipermainkan oleh Arga. Selalu saja diiming-iming kata-kata manis, tetapi akhirnya sangat pahit. Namun, cinta membuat dirinya bodoh. Mau saja di jadikan tempat pelampiasan hasrat, tanpa sebuah kejelasan tentang hubungan. Lagi pula, dirinya juga memang sama-sama membutuhkan.

Arga baru saja sampai di rumah. Anin masih saja mendiamkan dirinya. Membuat Arga merasa kesal mendapatkan perlakuan seperti itu, padahal semua ini karena kesalahan dirinya. Namun, dirinya masih saja tak menyadarinya. Selalu saja istrinya yang harus mengerti dirinya.

"Sampai kapan kamu mau mendiamkan aku seperti ini? Apa kamu ingin menjadi istri yang durhaka terhadap suami. Allah akan melaknat kamu, karena mendiamkan suaminya lebih dari 3 hari. Padahal aku sudah berusaha untuk meminta maaf dan berusaha baik kepada kamu. Ingat kamu itu sedang hamil, tak baik untuk perkembangan janin dalam kandungan kamu," cerocos Arga.

Awalnya dia mencoba mengambil hati dengan bersikap baik kepada istrinya, tetapi kini dirinya menjadi tak sabaran. Menuntut istrinya untuk memaafkan kesalahannya dengan berkata sedikit keras. Anin tetap tak bergeming, dia tak menanggapi ucapan suaminya membuat Arga naik pitam.

"Kamu itu dengar tidak sih dengan apa yang aku ucap? Semakin hari kamu semakin bertingkah ya tak menghargai aku sebagai suami kamu? Kasihan anak kita, yang menjadi korban karena perbuatan keras kepala ibunya," bentak Arga. Bahkan kini memberikan tatapan tajam ke arah istrinya.

"Masih mau mendiamkan aku? Gini-gini aku masih menjadi suami kamu dan ayah dari bayi yang kamu kandung. Apa perlu aku menyadarkan kamu dengan kekerasan?" ancam Arga.

Bukannya menjawab, Anin justru berniat meninggalkan suaminya yang saat itu seperti orang yang kesetanan. Hal itu membuat Arga tak terima. Arga langsung menarik tangan Anin dengan kasar dan mendorongnya ke sofa. Dia tak menyadari kalau perbuatannya dapat membahayakan bayi dalam kandungannya.

Brak!

Anin terlempar ke sofa. Saat itu juga air mata Anin akhirnya jatuh menetes. Air mata yang sempat dia tahan sejak tadi. Lagi-lagi suaminya telah menggoreskan luka di hatinya. Bukan hanya sebuah ucapan, tetapi juga dengan sikap kasarnya. Hanya air mata yang mewakili perasaan Anin saat itu.

"Puas kamu? Sudah menyakiti perasaan aku berkali-kali. Bahkan kamu tak memikirkan apa yang akan terjadi pada bayi ini. Entahlah dia masih hidup atau tidak di dalam kandungan ini. Biar dirinya tau, kalau ayahnya sendiri yang berniat membunuhnya. Aku cape hidup sama kamu! Aku ingin cerai sama kamu! Bunuh saja aku, biar kamu puas membunuh aku dan anak kamu," cerocos Anin. Akhirnya Anin membuka omongan.

"Jangan pernah bermimpi aku akan melepas kamu! Sudah berkali-kali aku ucapkan sama kamu, aku tak akan pernah membiarkan kamu pergi dari hidup aku. Karena kamu ada jodoh aku sampai kapan pun," ujar Arga seperti yang tak waras.

"Gila kamu! Benar-benar gila kamu! Tak sudi aku berjodoh sama kamu. Justru Allah itu sudah menunjukkan kepada aku kalau kamu bukan laki-laki yang baik untuk aku. Kamu itu hanya seorang benalu yang menumpang hidup kepada aku! Kau tak lebih dari seorang suami yang tak berguna," ucap Anin ketus.

Plak!

Satu tamparan di wajah Anin. Bahkan terlihat wajah kemarahan di wajah Arga. Hatinya merasa panas mendapatkan hinaan dari Anin. Dia merasa tak terima dengan penuturan istrinya tentang dirinya.

"Jika kamu masih berkata seperti itu kepada suamimu ini, aku tak akan segan-segan berbuat yang lebih menyakitkan hati kamu lagi! Ngerti kamu?" ucap Arga sambil mencengkram kasar kedua pipi istrinya. Bahkan membuat Anin meringis, diiringi isak tangis.

Saat ini Arga masih merasa Seli 'lah tempat ternyaman untuknya, karena pernikahan mereka kerap terjadi pertengkaran. Ibarat kata Seli mampu mengelus dirinya dan menenangkan hatinya, sedangkan sang istri membuat dirinya merasa panas dan emosi. Pacaran tak seperti orang yang menikah. Masa pacaran adalah masa yang indah, menutupi keburukkan dari pasangan. Seakan semuanya manis, berbeda dengan orang yang menikah. Akan selalu diiringi konflik, Permasalahan-permasalah hidup. Khususnya masalah ekonomi.

Terpopuler

Comments

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Kenapa kamu tidak tinggal aja sama ortu kamu anin agar dia malu jadi benalu dan simpan uangmu sama ortu krn kamu di nikahi utk jadi tulang punggung bukan menjaga tulang rusuknya

2024-04-19

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Ayo Nin ... kesempatan trakhir buat Arga udah habis masa berlakunya....
Dia sudah main fisik lagi .. dan malah bisa membahayakan si debay imut.
Baju2 dan semua barang2 kamu masukin koper nya kalo Arga lagi gak di rumah ... dan langsung cuuuzz pergi ...
gosah ngomong apa2 lagi ... kamu buktikan kalo ancaman kamu gak cuma omdo ...
jujur sama ortu ttg kelakuan Arga selama ini..
langsung urus dah ke pengadilan agama buat menuntut cerai ...

2023-08-24

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

bisa2nya pake bawa2 Allah ... 🤪
lhah elu sendiri bolak balik zina ... kek apa dosa lu, Ga ? enegh banget ya ...
heran aja Anin masih bertahan sama suami kek begitu ....

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Goresan Luka
2 Sikap Tegas Anin
3 Andil Ibu Mertua
4 Menutupinya dari Anindya
5 Menggila
6 Pelakor Semakin Terdepan
7 Menjalani Peran sebagai Suami
8 Kehamilan Anindya
9 Diantara Dua Pilihan
10 Mengenalkan Anindya dengan Seli
11 Mulai Protes
12 Mencari Tempat Ternyaman
13 Kepergian Anindya dari rumah
14 Pertengkaran Anindya, Arga, dan Seli
15 Meyakinkan Anindya Lagi
16 Tergoda Kembali
17 Suami Tak Berguna
18 Kecurigaan Anindya
19 Mengelak
20 Masih Bertahan
21 Memaafkan lagi
22 Menjalani Hidup Bersama
23 Berbohong
24 Promosi Karya Baru " Akhir Cinta Perjodohan "
25 Curiga
26 Tak Pernah Berubah
27 Tega kamu, Mas!
28 Memendam Rasa
29 Promo Karya Terbaru" Wanita Pengganti Kekasih Sang CEO
30 Menanti Kelahiran sang Anak
31 Berbohong
32 Kelahiran buah hati
33 Bukti perselingkuhan
34 Laki-laki Jahat
35 Pergi Dari Rumah
36 Penolakan Anin
37 Promo Karya Baru " Kubuat Kau Menyesal!"
38 Promo Karya Terbaru " Terjerat Pesona Kakak Ipar"
39 Gugatan Cerai
40 Bukti Perselingkuhan
41 Sidang Perceraian
42 Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
43 Balasan
44 Penyesalan
45 Akhir Cerita
46 Promo Karya Terbaru "Anak Genius: Benih Yang Kau Tinggalkan"
47 Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
48 Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
49 Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
50 Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
51 Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
52 Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Goresan Luka
2
Sikap Tegas Anin
3
Andil Ibu Mertua
4
Menutupinya dari Anindya
5
Menggila
6
Pelakor Semakin Terdepan
7
Menjalani Peran sebagai Suami
8
Kehamilan Anindya
9
Diantara Dua Pilihan
10
Mengenalkan Anindya dengan Seli
11
Mulai Protes
12
Mencari Tempat Ternyaman
13
Kepergian Anindya dari rumah
14
Pertengkaran Anindya, Arga, dan Seli
15
Meyakinkan Anindya Lagi
16
Tergoda Kembali
17
Suami Tak Berguna
18
Kecurigaan Anindya
19
Mengelak
20
Masih Bertahan
21
Memaafkan lagi
22
Menjalani Hidup Bersama
23
Berbohong
24
Promosi Karya Baru " Akhir Cinta Perjodohan "
25
Curiga
26
Tak Pernah Berubah
27
Tega kamu, Mas!
28
Memendam Rasa
29
Promo Karya Terbaru" Wanita Pengganti Kekasih Sang CEO
30
Menanti Kelahiran sang Anak
31
Berbohong
32
Kelahiran buah hati
33
Bukti perselingkuhan
34
Laki-laki Jahat
35
Pergi Dari Rumah
36
Penolakan Anin
37
Promo Karya Baru " Kubuat Kau Menyesal!"
38
Promo Karya Terbaru " Terjerat Pesona Kakak Ipar"
39
Gugatan Cerai
40
Bukti Perselingkuhan
41
Sidang Perceraian
42
Promo Karya Terbaru "Hilangnya Cinta Suamiku"
43
Balasan
44
Penyesalan
45
Akhir Cerita
46
Promo Karya Terbaru "Anak Genius: Benih Yang Kau Tinggalkan"
47
Promo Karya Terbaru " Pernikahan Karena Perjodohan "
48
Promo Karya Terbaru "Sahabatku, Penggoda Suamiku"
49
Promo Karya Terbaru "Pujaan Hati Ketua Geng Motor"
50
Promosi Karya Terbaru "Anak Genius Milik CEO"
51
Promo Karya Terbaru "Terjerat Cinta Daddy Mafia"
52
Promo Karya Baru "Aplikasi Rahasia di Ponsel Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!