BISIK HENING CINTA
Rendra dan Bram,dua orang sahabat yang sudah bersama sejak masa puber hingga usia menua, selain seumuran, rumah mereka juga hanya berbatas tembok. Semua bermula sejak orangtua mereka secara bersamaan pindah di perumahan yang sama saat mereka berdua baru lulus Sekolah Dasar. Lalu mereka memutuskan daftar di SMP yang sama, kemudian membuat hura-hura dan belajar di STM yang sama. Kuliah teknik otomotif di Universitas yang sama dan bersama-sama membangun usaha Bengkel yang mempunyai beberapa cabang di kota-kota besar di Indonesia raya. Banyak yang kagum dengan persahabatan mereka yang luar biasa, saling mendukung saling menjaga sudah lebih dari saudara.
Bahkan untuk urusan asmara pun, mereka memutuskan menikah di hari yang sama, dan keajaiban Tuhan semakin menyempurnakan kebersamaan mereka saat mentakdirkan istri-istri mereka juga hamil bersamaan. Usia kehamilan keduanya hanya selisih dua minggu.
* * *
Hari ini 31 Desember, menjelang pergantian tahun, Naomi istri Bram terlihat bersusah payah membawa nampan yang berisi makanan-makanan lezat. Malam ini akan ada pesta kecil-kecilan untuk menyambut malam tahun baru dengan seluruh karyawan PT. Sahabat Sejati, milik Bram dan Rendra. Walaupun berstatus istri 'bos', Naomi tidak segan untuk turun tangan membantu. Bahkan sudah dari pagi, Naomi tampak sangat antusias, dia tidak ingin ketinggalan pesta kembang api.
Perut Naomi yang besar dan tampak sudah turun. harusnya dua hari yang lalu sudah HPL. Tapi Naomi bersikukuh tidak mau ke dokter, alasannya sangat konyol. Naomi tidak ingin ketinggalan acara malam pergantian tahun dan pesta kembang api.
Walaupun dia merasakan nyeri di punggung bawah hingga ************ yang menandakan saat persalinan semakin dekat. Tapi, Naomi mengabaikannya karena seperti beberapa hari yang lalu saat dia ke dokter, dokter mengatakan itu hanyalah kontraksi palsu.
Tiba-tiba, Naomi merasakan perutnya sangat mulas. Rasa mulas ini awalnya muncul dua kali dalam 10 menit. Frekuensi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit. Durasi mulas juga semakin lama, dari awalnya 30-60 detik menjadi 60-90 detik. Perasaan mulas terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang.
Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut diikuti keluarnya lendir bercampur darah, yang menandai kesiapan bayi dilahirkan dan persalinan dilakukan.
Bram dengan dibantu beberapa karyawan lalu bergegas membantu Naomi menuju ke mobil lalu dibawa ke rumah sakit. Jam menunjukkan pukul 17.30 saat bayi laki-laki Naomi dilahirkan dan diberi nama Sandyakala.
* * *
Rendra dan istrinya, Mikha baru sampai di tempat acara malam tahun baru sekitar jam tujuh malam karena seharian ini Mikha tidak bisa menahan rasa kantuknya. Beda dengan Naomi yang tampak sehat dan aktif walau hamil tua, Mikha cenderung sering merasa lelah dan teler. Bagaimana tidak, selama tujuh bulan kehamilannya, Mikha masih sering mual dan muntah. Rasanya, Mikha ingin tidur sepanjang masa. Hari ini saja, Mikha tidur pukul 11 siang, bangun sebentar untuk makan lalu kembali tidur lagi dan terbangun jam 4 sore. Butuh waktu lama untuk bersiap-siap, sampai akhirnya mereka adalah orang terakhir yang hadir di acara.
Melihat kehadiran Rendra dan Mikha, Santi sang Manajer bergegas menghampiri mereka
"Maaf Pak Rendra, Pak Bram dan Bu Naomi sekarang berada di Rumah Sakit, karena Bu Naomi melahirkan. Info dari Pak Santo sopir, bayinya laki-laki lahir jam setengah 6 tadi" Jelas Santi
"Kita susul Naomi aja mas ke Rumah Sakit" ajak Mikha tidak sabar. Rendra menganggukkan kepala tanda setuju, kemudian berkata kepada Santi "Tolong Bu Santi atur jalannya acara malam ini ya, saya harus menyusul Pak Bram ke Rumah Sakit"
"Baik, Pak" kata Santi sambil menunduk.
Rendra dan Mikha kemudian bergegas ke area parkir lalu melaju ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, berbekal informasi dari meja Customer Service, Rendra dan Mikha berhasil menemukan ruang inap Naomi. Sandyakala baru selesai menyusui dan tampak tertidur pulas
"Hai Ganteng, kesayangan Bunda Mikha" sapa Mikha sambil berdiri di samping box bayi sementara Bram dan Rendra seperti tak habis-habisnya berpelukkan dan saling menepuk pundak.
"Selamat jadi papa, Bram" ucap Rendra
"Kamu juga sebentar lagi Ren" balas Bram.
Keduanya saling mengembangkan senyum.
"Gimana Naomi? Sehat?" tanya Mikha
"Luar Biasa neng, udah ga karuan rasanya, tapi yang paling puncak ya rasa bahagia pas udah lihat dan gendong Sandy" jawab Naomi
"Oh...Si Ganteng namanya Sandy?" kata Mikha sambil tersenyum.
"Iya,Sandyakala. Kata papanya Sandyakala itu artinya cahaya merah saat senja" terang Naomi
"Iya, kan lahirnya pas senja-senja. Coba lahirnya subuh, Fajar lah namanya," balas Bram
"Kalau lahirnya tengah hari?" canda Rendra
"Sunny lah namanya" imbuh Naomi.
Lalu mereka tertawa bersama.
Mereka berempat sangat senang, lalu bercerita banyak hal. Sesekali mereka tertawa kecil, sampai saat seorang security datang dan memperingatkan mereka bahwa jam besuk sudah selesai. Rendra dan Mikha lalu berpamitan pulang.
"Pulang dulu ya Naomi,besok aku ke sini lagi. Uuhhh,belum pergi aja sudah kangen sama Sandy" ucap Mikha sambil memandang gemas ke Sandy yang tertidur pulas.
"Oke, hati-hati ya Mik, kamu jaga kesehatan ya" balas Naomi sambil mengelus-elus perut Mikha.
Setelah cipika-cipiki, Rendra dan Mikha lalu beranjak pulang.
...****************...
Pagi ini seperti biasa, Mikha bangun tidur, cuci muka dan gosok gigi. Kemudian jalan-jalan keliling kompleks dengan bertelanjang kaki. Supaya acara jalan kakinya santai dan bisa lebih menyenangkan, Mikha memilih waktu dan tempat yang tepat. Untuk waktu, Mikha biasanya melakukannya saat udara belum terlalu panas dan sinar matahari pun belum terlalu terik, yaitu antara pukul 5.30 – 7.00 pagi. Sementara, untuk lokasinya Mikha memilih tempat yang menawarkan udara segar di lokasi yang sejuk dengan banyak pepohonan. Praktisnya, pekarangan atau taman di sekitar rumah. Agar kegiatan ini terasa lebih menyenangkan Mikha meminta Rendra untuk menemaninya berjalan santai. Karena pagi ini Tahun Baru, masih terlihat sisa-sisa perayaan semalam. Terlihat lumayan kotor.
"Nanti jadi belanja?" tanya Rendra
"iya, kemarin untuk kebutuhan hariannya belum dibeli, kayak pospak, minyak telon, sabun mandi. Sekalian cariin kado buat Sandy" Jawab Mikha sambil sesekali mengelus-elus perutnya dan merasakan gerakan bayinya "Nanti jenguk Naomi sama Sandy sekalian ya Mas" lanjut Mikha
"Kemarin itu Bram bilang, kemungkinan hari ini mereka sudah boleh pulang, Kan Ibu dan bayi sehat" jelas Rendra
"Oh, kalau begitu, lihat nanti. Kalau sudah pulang, berarti kita langsung ke rumahnya Mas" ajak Mikha penuh semangat.
Saat perjalanan pulang, mereka mampir ke gerobak bubur ayam langganan mereka di ujung jalan kompleks perumahan tempat mereka tinggal. Sesampainya di rumah, mereka mencuci kaki dan tangan lalu menyantap sarapan dengan bubur ayam tadi. Tidak lupa Rendra membuatkan segelas susu hangat untuk Mikha dan secangkir kopi yang nikmat untuk dirinya.
Tiba-tiba perut Mikha terasa sakit. Sakit yang dia alami mirip dengan kram hebat saat menstruasi. Kadang dia merasa mulas seperti mau BAB, bahkan sampai melilit seperti sedang diare. Mikha lalu ke kamar kecil namun keluar lendir mirip keputihan yang kental. Tanpa menunggu lama, Mikha bergegas memberitahu Rendra dan mereka segera meluncur ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Mikha bertemu dengan perawat yang bertugas dan menceritakan semua yang dia rasakan. Karena dokter kandungan sedang membantu proses melahirkan pasien lain, Mikha lalu dibantu oleh bidan yang bertugas. Menurut keterangan bidan Mikha mengalami tanda pembukaan satu atau pertama pada saat proses persalinan atau melahirkan mulai.
"Nggak mungkin Bu, HPL saya masih 2 minggu lagi" kata Mikha seolah tak percaya.
"Waktu melahirkan bisa bergeser dari HPL ibu, itu tidak apa-apa." jawab bidan berusaha menenangkan Mikha
Mikha lalu dipindah ke ruang bersalin. Pagi itu, Mikha melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik.
Setelah dirawat dan diobservasi, Mikha dan bayinya yang dinyatakan sehat dipindah ke ruang rawat inap. Tidak berselang lama, muncullah Bram, Naomi dan Sandyakala yang ternyata bersiap-siap untuk pulang.
"Syukurlah, persalinan berjalan lancar. Ibu dan bayi sehat semua, biarpun di luar dugaan" Sapa Naomi dengan senyum bahagia.
"iya ni Naomi, padahal perkiraannya kurang lebih dua minggu lagi, eh, si cewek sudah nggak sabar mau ketemu Sandy. Padahal ada beberapa perlengkapannya yang belum aku beliin" kata Mikha penuh semangat.
"Sayang, boleh nggak kalau minta tolong Bram yang kasih nama? Bram ini pasti punya stok nama yang bagus" Izin Rendra ke Mikha.
"Kasih nama Arunika aja, artinya cahaya matahari pagi setelah terbit" Jelas Bram
"Bagus namanya, Arunika, Nika! Nika! Hampir sama dengan nama Bunda, Mikha Nika Mikha Nika" celoteh Mikha sangat senang.
Lalu mereka berjanji untuk bertemu di rumah, pulanglah Bram, Naomi dan Sandyakala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments