JENJANG BERIKUTNYA

Arunika sedang menikmati sarapannya berupa segelas susu dan roti selai kacang bersama kedua orangtuanya. Rendra sedang sibuk dengan handphonenya sedangkan Mikha baru saja meletakkan jus jeruk dan nasi goreng sosis di depan Rendra.

"Dimakan dulu sarapannya, Mas." tegur Mikha.

Rendra lalu mengalihkan pandangannya dari handphone ke Mikha dan memberikan senyum untuk istrinya. Dia lalu menyantap nasi goreng favoritnya.

"Nika nggak mau nasi goreng?" tanya Rendra ke anak semata wayangnya

"Nggak yah, nanti kekenyangan bisa ngantuk" balas Arunika sambil memasukkan gigitan roti terakhirnya ke dalam mulut lalu meneguk susu dari gelasnya.

"Padahal ini enak sekali, nggak nyesel nolak ni?" Rendra masih berusaha menawarkan sarapannya ke Arunika namun masih dijawab dengan gelengan kepala.

"Roti selai coklat ada?" tanya Sandyakala yang tiba-tiba sudah duduk di samping Arunika.

"Adanya yang selai kacang, mau?" tawar Arunika

"Aku nggak mau kalau selai kacang, kurang nendang. Kalau nasi goreng seperti ayah aja boleh? Tapi aku nggak mau jus, aku mau susu" tambah Sandyakala.

Mikha lalu mengambilkan nasi goreng dan susu permintaan Sandyakala. Memang dari kecil, Sandyakala sering ikut sarapan di rumah itu, apalagi kalau orangtuanya sedang ada urusan ke luar kota seperti hari ini.

"Sandy mau daftar SMA mana?" tanya Rendra.

"Ikut Nika aja, yah" jawab Sandyakala.

"Kalau Nika daftar di sekolah yang khusus cewek gimana?" tantang Arunika.

"Ya, aku menyamar jadi cewek" jawab Sandyakala sekenanya.

Arunika lalu menatap Sandyakala dengan muka cemberut dan tatapan mata yang tajam. Arunika tidak bisa membayangkan bagaimana Sandyakala akan mengisi hari-harinya dengan tingkah usil dan jahilnya.

"Kalau kita sekolahnya terpisah Nika nggak ada yang jagain, nggak ada yang bantuin belajar juga, susah cari teman juga, kalau panik nggak ada yang nenangin juga, terus apa lagi ya?" Sandyakala mulai mencari-cari kata-kata yang sekiranya bisa meyakinkan Arunika untuk menyetujui pendapatnya itu.

"Betul, Nika. Ayah sarankan kalian sekolah di sekolah yang sama. Ayah lebih tenang kalau ada Sandy, lagipula kalian kan selama ini juga bersama terus" sela Rendra.

Merasa mendapat dukungan dari Rendra, Sandyakala lalu memainkan keningnya sambil menepuk dadanya dengan senyum sombongnya penuh percaya diri ke arah Arunika. Arunika hanya diam tapi otaknya mulai berpikir. Ada benarnya juga kata-kata Sandyakala Selama ini Arunika selalu bersama Sandyakala. Dan Arunika tidak seperti Sandyakala yang dengan kepercayaan dirinya yang tinggi membuat Sandyakala bisa beradaptasi dengan cepat. Sikap Sandyakala yang ceria dan ramah membuat dia disukai banyak orang. Belum lagi tingkahnya yang usil dan kebiasaannya yang suka bercanda membuat semua orang merasa terhibur dan senang berada disekitar Sandyakala. Sedangkan Arunika cenderung lebih tertutup. Merasa lebih nyaman dilingkungan ya sendiri, Arunika lebih memilih diam di kamar dan tenggelam dalam buku bacaan yang disukainya dan mempelajari dunia pewayangan serta budaya Jawa yang menurutnya sangat menarik. Selama di SMP, selain dengan Sandyakala, Arunika hanya dekat dengan Kendra. Itupun juga karena kebetulan Arunika duduk semeja dengan Kendra. Selama ini jika ada masalah ataupun ada urusan yang penting, Sandyakalalah yang membantu Arunika menyelesaikannya. Tidak bisa dipungkiri, selama ini memang Arunika selalu bergantung pada Sandyakala.

Sedangkan Sandyakala sangat senang kalau bisa satu sekolah lagi bersama Arunika. Harapannya mereka bisa satu kelas lagi agar bisa terus bersama seperti biasannya. Sandyakala pun tidak mengerti. Rasanya ada yang kurang dalam hidupnya jika dia tidak bisa menghabiskan waktu bersama Arunika. Mungkin karena terbiasa dengan kehadiran Arunika. Terlebih Sandyakala khawatir dengan sikap Arunika yang cenderung diam jika berada di lingkungan baru. Arunika selalu berharap ada seseorang yang lebih dahulu mengajaknya berbicara, barulah Arunika mau membuka mulutnya. Walaupun Sandyakala selalu mengganggu Arunika, namun itu adalah cara Sandyakala agar Arunika mau berbicara. Arunika hanya mau meluahkan isi hatinya jika emosinya terpancing. Sandyakala juga selalu berusaha menjaga dan membantu Arunika dengan segala cara. Sandyakala akan selalu berusaha membuat Arunika merasa aman dan nyaman. Sesayang itu Sandyakala pada Arunika. Rasa sayang yang tidak pernah terungkap oleh kata-kata.

"Ya terserahlah " Kata Arunika pasrah

"Harus nurut lah, Nika tega biarkan aku sendiri, hanya berteman sepi dan angin malam?" sela Sandyakala.

"Ayah yang nggak tega kalau Nika sendiri. Selama ini kan memang kalian selalu bersama." Kata Rendra yang membuat Arunika mengurungkan niatnya mendebat Sandyakala.

"Iya, bunda juga lebih tenang kalau kalian bersama" tambah Mikha yang kemudian duduk di depan Sandyakala dan ikut sarapan bersama. "Oh ya, Sand, kata mama, mau ada sepupu Sandy ya yang akan tinggal di rumah sebelah?" sambung Mikha bertanya pada Sandyakala dengan nada serius.

"Iya, tapi kok Bunda tau? Udah diceritain mama ya? Ini papa mama baru jemput dia, namanya Jeevan. Nanti mau sekolah di sini, tapi dia maunya sekolah STM ngajak Sandy jug tapi, Sandy nggak mau" terang Sandyakala.

"Kenapa nggak mau? Takut banyak saingan ya?" Tanya Arunika penasaran.

"Cerdas dikit dong Nika, kan tadi sudah dibahas" jawab Sandyakala dengan teka-teki. "Kalau aku sekolah STM kan jadinya nggak bisa sekolah sama Nika?!" Kata Sandyakala sambil berpura-pura menghembus napas panjang dan menggeleng-gelengkan kepala lalu memasukkan suapan terakhir nasi gorengnya lalu dengan cepat menghabiskan susunya.

Sandyakala mengelap mulutnya kemudian menepuk-nepuk perutnya. Rendra dan Mikha tersenyum senang melihat tingkah Sandyakala.

"Wah, sudah kenyang. Makasi ayah, makasih bunda. Sandy mau pulang dulu, mau mandi" sambung Sandyakala sambil berdiri dan berlalu pergi.

"Sandy jorok, belum mandi sudah keluyuran ke mana-mana" kata Arunika setengah berteriak.

"Yang penting sudah gosok gigi, cuci muka dan sisiran dan always handsome" Jawab Sandyakala dari kejauhan sambil tertawa puas karena sebenarnya, Sandyakala sudah mandi.

Bisa Sandyakala bayangkan muka asem Arunika yang mengomel. Karena Arunika adalah orang yang tertib dan menerapkan lagu anak-anak. Bangun tidur ku terus mandi dan sangat tidak suka dengan orang yang malas mandi.

Sandyakala melangkahkan kakinya ke arah taman, berjalan santai ke arah sekolompok pemuda di lapangan basket kecil di sisi pojok taman. Sandyakala baru belajar bermain basket. Dia mulai bosan setelah beberapa tahun terakhir asyik di dunia musik. Sandyakala ingin mencari pengalaman dan teman-teman baru. Dengan pembawaannya yang supel dan sopan, Sandyakala dengan cepat bisa akrab dengan teman-teman barunya.

Tak terasa, matahari mulai meninggi dan panasnya mulai menyengat kulit. Sandyakala dan teman-temannya mulai bubar dan pulang ke rumah masing-masing dan berjanji akan berkumpul kembali dua hari lagi. Dengan hati yang riang, Sandyakala berjalan dengan kedua tangan dimasukkan ke saku sambil bernyanyi kecil. Hatinya ingin segera pulang dan bertemu Arunika. Ibarat kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Dari kejauhan, Sandyakala bisa melihat Arunika berjalan menuju ke rumahnya. Sambil tersenyum lebar, Sandyakala mempercepat langkahnya menyusul Arunika.

Episodes
1 PROLOG
2 LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN
3 JENJANG BERIKUTNYA
4 RUMAH SEBELAH
5 LUAHAN HATI
6 HANDPHONE ARUNIKA
7 HARI BERSAMA ARUNIKA
8 MEMULAI KISAH
9 RASA INI
10 BIMBANG
11 SALAH PAHAM
12 ISI HATI SANDYAKALA
13 CAFE
14 KISAH SANDYAKALA
15 KISAH KANAYA
16 SAYEMBARA HATI
17 RENCANA ASMARA
18 ARUNIKA SAKIT
19 RENCANA BABAK DUA
20 PERSIAPAN
21 RENCANA KANAYA
22 KEPUTUSAN SANDYAKALA
23 PENEMBAKAN
24 MERAWAT KANAYA
25 KEGELISAHAN HATI
26 TRAGEDI CINTA KANAYA
27 SEMBUNYI
28 BERTEMU SANDYAKALA
29 PERMINTAAN KANAYA
30 KEKECEWAAN.
31 MISI ABHI
32 KERINDUAN
33 SIDANG SANDYAKALA
34 SEDIKIT TENANG
35 KADO ULANG TAHUN
36 SOLUSI KANAYA
37 JALAN TERBAIK KANAYA
38 YANG PERTAMA
39 AWAL BABAK BARU
40 SIDANG KEDUA
41 ASLAN
42 BERTEMU ASLAN
43 KETURUNAN TERAKHIR
44 MERAWAT ABHI
45 KEPUTUSAN ARUNIKA
46 PERNIKAHAN
47 KEHILANGAN
48 BUKU HARIAN-Bagian 1
49 BUKU HARIAN - Bagian 2
50 LEPAS BERKABUNG
51 BUKU HARIAN-Bagian 3
52 PERTEMUAN KEMBALI
53 DARI HATI
54 Buku Harian - Bagian keempat
55 MENJALANKAN WASIAT
56 KANAYA KEMBALI
57 STRATEGI KANAYA
58 BUKU HARIAN - Bagian kelima.
59 BERUSAHA TEGAR
60 RENCANA LANJUTAN KANAYA
61 KISAH DARI ARUNIKA
62 USAHA KANAYA
63 MEMATAHKAN KANAYA
64 MELULUHKAN KANAYA
65 KANAYA MASIH MENCOBA
66 ORANG DALAM
67 SAYANG AbI
68 DISKUSI
69 SEMUR AYAM
70 ARUNIKA MASUK PT
71 HANYA ARUNIKA
72 KEPUTUSAN BU WENING
73 PINDAH RUMAH
74 KANAYA BERULAH (LAGI)
75 TERIMA KASIH KAK WIDURA
76 PAPA TERBAIK
77 INILAH CINTA
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PROLOG
2
LIMA BELAS TAHUN KEMUDIAN
3
JENJANG BERIKUTNYA
4
RUMAH SEBELAH
5
LUAHAN HATI
6
HANDPHONE ARUNIKA
7
HARI BERSAMA ARUNIKA
8
MEMULAI KISAH
9
RASA INI
10
BIMBANG
11
SALAH PAHAM
12
ISI HATI SANDYAKALA
13
CAFE
14
KISAH SANDYAKALA
15
KISAH KANAYA
16
SAYEMBARA HATI
17
RENCANA ASMARA
18
ARUNIKA SAKIT
19
RENCANA BABAK DUA
20
PERSIAPAN
21
RENCANA KANAYA
22
KEPUTUSAN SANDYAKALA
23
PENEMBAKAN
24
MERAWAT KANAYA
25
KEGELISAHAN HATI
26
TRAGEDI CINTA KANAYA
27
SEMBUNYI
28
BERTEMU SANDYAKALA
29
PERMINTAAN KANAYA
30
KEKECEWAAN.
31
MISI ABHI
32
KERINDUAN
33
SIDANG SANDYAKALA
34
SEDIKIT TENANG
35
KADO ULANG TAHUN
36
SOLUSI KANAYA
37
JALAN TERBAIK KANAYA
38
YANG PERTAMA
39
AWAL BABAK BARU
40
SIDANG KEDUA
41
ASLAN
42
BERTEMU ASLAN
43
KETURUNAN TERAKHIR
44
MERAWAT ABHI
45
KEPUTUSAN ARUNIKA
46
PERNIKAHAN
47
KEHILANGAN
48
BUKU HARIAN-Bagian 1
49
BUKU HARIAN - Bagian 2
50
LEPAS BERKABUNG
51
BUKU HARIAN-Bagian 3
52
PERTEMUAN KEMBALI
53
DARI HATI
54
Buku Harian - Bagian keempat
55
MENJALANKAN WASIAT
56
KANAYA KEMBALI
57
STRATEGI KANAYA
58
BUKU HARIAN - Bagian kelima.
59
BERUSAHA TEGAR
60
RENCANA LANJUTAN KANAYA
61
KISAH DARI ARUNIKA
62
USAHA KANAYA
63
MEMATAHKAN KANAYA
64
MELULUHKAN KANAYA
65
KANAYA MASIH MENCOBA
66
ORANG DALAM
67
SAYANG AbI
68
DISKUSI
69
SEMUR AYAM
70
ARUNIKA MASUK PT
71
HANYA ARUNIKA
72
KEPUTUSAN BU WENING
73
PINDAH RUMAH
74
KANAYA BERULAH (LAGI)
75
TERIMA KASIH KAK WIDURA
76
PAPA TERBAIK
77
INILAH CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!