Aya menatap puas pada selembar kertas yang baru saja dia print out. Membacanya sekali lagi. Kembali menelitinya, kalau-kalau ada hal yang terlewat dalam perjanjian pernikahan yang akan dia ajukan sebagai syarat kepada Annelka.
Syarat untuk dirinya menyetujui pernikahannya dengan pria itu. Perlahan dia keluar dari tempat itu. Sebuah rental pengetikan juga print out. Menaiki taksi untuk menuju ke Carter Corp.
Seperti biasa begitu sampai di gedung 40 lantai itu. Dia langsung menuju lift naik ke lantai 40. Tapi kali ini Tria yang menyambutnya. Tidak membawa Aya ke ruang kerja Annelka. Melainkan sebuah private meeting room.
Annelka mungkin takut karena tiap kali datang, Aya hampir selalu merusak barang miliknya. Aya masuk ke ruangan yang terlihat begitu mewah dengan deretan sofa empuk yang rapi berjajar menyambutnya. Sangat nyaman kelihatannya.
"Tunggu sebentar" Tria berucap. Tidak ada sikap canggung atau segan saat Tria berinteraksi dengan Aya. Pria itu seolah menganggap Aya adalah teman. Tidak ada bahasa formal yang Tria gunakan pada Aya. Semua bahasa santai.
Sepuluh menit berlalu. Pintu di sebelah kiri terbuka. Dan masuklah Annelka yang terlihat santai. Pria itu sudah membuang jasnya. Menyisakan kemeja putih dengan celana hitamnya.k
Kredit Instagram @ xu.zhibin93
"Apa keputusanmu?" Tanya Annelka to the point.
Aya langsung menatap tajam pada Annelka. Melihat pria itu yang dengan santainya meminum air mineral yang memang tersedia dihadapannya.
"Apa kau akan mengembalikan perawatan Karen jika aku menerima pernikahan ini?"
"Lebih dari itu. Karen akan mendapat akses VIP dengan jaminan penuh dariku. Dan satu lagi kau berencana membawanya ke China, aku akan kabulkan itu" Jawab Annelka mulai bernegosiasi.
Aya jelas terkejut mendengar ucapan Annelka.
"Kau tidak bohong kan?"
"Tentu saja tidak. Hanya saja aku ini pebisnis. Semua yang Karen dapat, harus ada imbal baliknya" Jawab Annelka tajam.
"Kau menginginkan tubuhku sebagai bayarannya?"
"Aku menginginkan pernikahan denganmu. Bukan sekedar menginginkan tubuhmu. Kalau hanya sekedar kehangatan yang aku cari. Banyak wanita di luar sana yang siap menghangatkanku" Jawab Annelka.
Hening sejenak. Aya tampak berpikir. Pria ini ingin menikah dengannya. Tapi masa iya dia tidak menginginkan untuk bercinta.
"So....5 menit ke pukul 2"
"Annelka...." Aya menggeram marah.
Tidak percaya dengan sikap Annelka yang benar-benar menuntut jawabannya sebelum pukul 2.
"Time is money, Aya"
"Itu untukmu. Untukku time is life"
"Well I don't care. So your answer is...
Aya kembali mendelik mendengar ucapan Annelka. Sejurus kemudian dia menarik nafasnya.
"Your time, Aya" Annelka melihat jam tangannya.
"Oke..oke aku menerima pernikahan ini tapi dengan syarat"
"2 o'clok. Tidak ada syarat apapun dalam pernikahan ini"
"Baca ini dulu" Aya menyerahkan selembar kertas yang tadi dia print out sebelum ke kantor Annelka.
"Apa ini?" Annelka mengerutkan dahinya.
"Aku akan menerima pernikahan ini asalkan 3 bulan lagi kita berpisah"
"Nikah kontrak maksudmu?" Tanya Annelka.
"Sejenis itu. Dengar Ann...aku tidak pernah bermimpi untuk menikah denganmu..oh bahkan terlintas di pikiranku pun tidak. Aku sama sekali tidak mengenalmu. Kita berdua tidak saling mengenal. Bagaimana bisa kita disatukan dalam pernikahan" Aya mulai berargumen.
"Why not? Kenapa tidak? Ada banyak pasangan yang melakukannya. Istilahnya pacaran setelah menikah"
"Tapi itu tidak mungkin terjadi pada kita Ann"
"Kenapa?"
"Kau dan aku jauh berbeda. Kita tidak cocok sama sekali"
"Kita belum mencobanya"
"Karena itu, 3 bulan masa percobaan"
"Dan kau tetap akan meminta berpisah setelah 3 bulan. Pintar sekali kamu"
"Kenapa? Apa salahnya"
"Tiga bulan dan kau lebih suka menjadi janda daripada menjadi nyonya besar Carter"
"Aku tidak gila harta Ann..
"Karena itu aku memilihmu. Salah satu alasannya"
Hening...
"Ann... aku ingin menikah dengan orang yang kucintai. Menikah karena cinta bukan karena paksaan"
"Kau pikir aku tidak seperti itu"
"Kalau begitu kita batalkan saja kesepakatan konyol ini"
"Ini bukan hal konyol Ay. Aku serius dengan pernikahan ini"
"Apa kau mencintaiku?" Todong Aya.
Annelka terdiam. Tidak tahu jawaban apa yang harus dia berikan pada Aya. Sebab dia sendiri masih abu-abu dengan perasaannya.
"Lihat...kau tidak bisa menjawab bukan. Karena kau tidak mencintaiku. Kau hanya berna**** padaku"
"Aya...
"Apa? Apa yang aku katakan salah? Apalagi lagi yang ada di kepala kalian selain hasrat, **** dan gairah" Ucap Aya frontal.
Ucapan Aya benar-benar membuat emosi Annelka tersulut.
"Tidak peduli alasan apa aku ingin menikahimu. Kau sudah setuju untuk menikah denganku. Tanpa syarat apapun"
Annelka merobek kertas yang tadi dibawa Aya.
"Annelka...
"Akan aku tegaskan peraturannya. Tidak akan ada perpisahan dalam pernikahan ini. Kita akan menjalani kehidupan pernikahan sama seperti pasangan lain pada umumnya"
"Kau gila!"
"Terserah apa pendapatmu. Yang jelas jangan berpikir untuk bercerai dariku. Aku menginginkan pernikahan sekali seumur hidupku. Dan satu lagi jangan pernah berpikir untuk menkhianatiku"
"Aku akan lakukan itu"
"Kau menerima peraturanku"
Karena dengan berucap demikian seolah Aya semakin mengiyakan pernikahan di antara mereka.
"Aku hanya bercanda"
"Kau sudah menjawab iya dan kau tidak bisa mundur lagi"
"Kau menjebakku"
Aya melempar air mineral di tangannya.
"Terserah. Kau milikku sekararang" Ucap Annelka tajam.
Aya hanya bisa menahan amarahnya.
"Kau ingin marah? Silahkan. Tempat ini milikmu. Aku juga punya terlalu banyak barang" Bisik Annelka sambil berlalu dari hadapan Aya.
Aya langsung mengepalkan tangannya.
"Oh ya, Tria akan memberimu schedule kita"
"Untuk apa?"
"Ada banyak hal yang harus diurus sebelum pernikahan kita dua minggu lagi"
"What??!!! Apa kau gila! Menikah dua minggu lagi?"
"Ya, dua minggu lagi"
"Brengsek!"
Aya langsung melempar semua benda yang ada di atas meja. Membanting vas bunga. Dia benar-benar menghancurkan ruang meeting Annelka. Dalam sekejap ruangan itu sudah hancur berantakan. Lebih parah dari yang biasa disebut kapal pecah.
Namun bukan kelegaan yang Aya rasa melainkan semakin sesak dadanya. Hingga akhirnya hanya tangis yang menjadi suara terakhir yang terdengar di ruangan itu.
"Annelka! Aku benci padamu!" Teriak Aya.
***
"Semua sudah siap" Tria memberi laporan pada Annelka.
"Bagus. Jam berapa presscon-nya"
"Jam 2. Oh ya, apa dia tidak mencoba untuk bunuh diri lagi. Kau meninggalkannya sendirian di sebelah"
"Dia tidak akan berani"
Tria menaikkan satu alisnya.
"Kalau kau kepo sekali coba kau melihatnya. Dia hanya marah denganku tidak denganmu. Bukankah kau juga perlu bicara dengannya"
"Apa boleh? Kau tidak takut aku menggodanya"
"Coba saja. Lalu lihat apa yang akan dia lakukan padamu"
"Kau mengenalnya dengan baik Ann"
"Dia hanya emosional. Tapi itu juga hanya di hadapanku"
"Sebab kau memang biang kerok yang suka bikin orang darah tinggi"
"Kau...
"Kan benar yang aku katakan. Sudah aku mau lihat calon nyonya besar Carter"
Annelka hanya bisa mendengus geram. Mendengar ucapan Tria yang tidak ada takut-takutnya dengan dirinya. Padahal dia bosnya. Orang yang menggaji, menghidupinya. Tapi sikapnya benar-benar di luar kendalinya.
Tria membuka pelan pintu ruang private meeting itu.
"Astaga Ay...kau benar-benar menghancurkannya" Tria berseloroh tanpa takut.
"Apa?" Tanya Aya galak. Mengusap kasar air mata yang masih mengalir di pipinya.
"Astaga jangan galak-galak denganku. Aku bukan Annelka. Mau marah ya marah saja dengannya. Jangan denganku"
"Kalian kan satu server. Bersekongkol untuk menjebakku"
"Bersekongkol apa sih?" Tanya Tria berjalan perlahan. Menghindari pecahan kaca dari vas bunga juga gelas yang berhamburan di lantai karpet.
"Membuatku menikah dengannya"
"Oohh itu seratus persen idenya. Aku hanya menjalankan perintahnya. Akhirnya..." Tria berguman lega setelah bisa duduk di atas meja. Satu-satunya tempat yang bersih dari serpihan kaca.
"Sama saja!"
"Tentu saja tidak. Nah aku ke sini untuk memberikan ini" Tria menyerahkan sebuah map.
"Apa ini?" Aya menerima dengan enggan. Sampai Tria memaksa Aya untuk menerima map itu.
"Skenario cinta kalian"
Jawab Tria sambil menaikkan satu alisnya. Annelka memang menyiapkan semuanya dengan matang untuk menghadapi presscon besok siang.
***
Mbak Aya yang cantik 😍😍😍
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
bahar pritit
cowok nya korea, terus ceweknya india pakistan😂😂
2023-01-24
2
FUZEIN
Cantiknya aya
2022-11-27
1
paska
setuju. cantik
2022-10-19
1