Keduanya masih saling menatap dengan Annelka yang berada di atas tubuh Aya. Nafas Aya terlihat memburu. Membuat dada Aya bergerak turun naik dengan cepat.
"Wanita ini benar-benar cantik" Batin Annelka.
"Aku tidak sudi!" Jawab Aya cepat.
"Jangan buru-buru menjawab. Waktumu satu minggu" Ucap Annelka lagi.
"Aku sudah memutuskan. Aku...
"Pikirkan baik-baik. Kau tidak tahu siapa aku. Aku bisa mendapatkan apapun yang aku inginkan. Termasuk dirimu" Ucap Annelka penuh intimidasi.
Aya dengan cepat melempar tubuh Annelka ke samping. Gerakan tiba-tiba itu membuatnya berhasil lepas dari cekalan Annelka.
"Kau melecehkanku. Dan sekarang kau merendahkanku. Aku bukan barang yang seenaknya bisa kau miliki" Aya melempar semua benda yang ada di atas meja. Menimbulkan bunyi "prang" yang begitu memekakkan telinga.
Annelka hanya bisa memejamkan mata. Membiarkan Aya melakukan semua yang diinginkannya. Dalam sekejap ruang pertemuan itu sudah berubah menjadi tidak karuan. Semua benda hancur berkeping-keping.
"Aku tidak mau menikah denganmu!"
"Bahkan jika aku hamil anakmu. Aku tidak akan membiarkanmu tahu" Batin Aya.
Dia sadar kala itu Annelka melakukannya hampir sepanjang malam. Ada kemungkinan dirinya bisa hamil anak pria yang berdiri di depannya itu. Jika dia hamil, dia akan lari. Tidak ingin berhubungan lagi dengannya.
Melihat Aya yang terengah-engah menahan marah. Annelka menarik nafasnya pelan. Lalu perlahan keluar dari ruangan.
"Satu minggu waktumu. Dan ingat, aku bisa mendapatkan apapun yang aku inginkan" Annelka kembali berucap.
Pintu tertutup. Dan Aya langsung menangis sejadi-jadinya.
***
Bugghhhh
Satu pukulan keras terdengar menghantam rahang kokoh milik Annellka.
"Ann...
Tria berteriak panik. Tapi pria itu memberi kode untuk diam pada Tria.
"Kau melecehkan Aya? Kau bajin****! Brengsek! Bagaimana bisa kau melakukan itu pada Aya ha?" Farris bertanya dengan dada turun naik menahan amarah di dadanya.
"Aku tidak ingin membela diri, Ris. Memang ini semua salahku. Kau ingat malam ketika aku memintamu datang ke Park Hyatt"
Farris langsung terkesiap.
"Kau...
"Kau sendiri yang memeriksaku kan?"
"Jadi wanita itu Aya?"
Annelka mengangguk.
Dan kembali satu pukulan mendarat di perut Annelka.
"Kalau kau tahu itu dia kenapa kau melakukannya padanya?" Bentak Farris.
"Aku baru tahu itu Aya. Seminggu yang lalu. Aku mencarinya kemana-mana dan tidak menemukannya. Baru setelah anak buahku menemukan ini"
Annelka mengulurkan ID Card Aya. Yang langsung diterima Farris. Pria itu memejamkan matanya.
"Aku sudah merendam diriku di bath up. Tapi begitu keluar kamar mandi. Aku melihatnya di atas kasurku. Apalagi...
"Dan kau langsung menidurinya?" Tebak Farris.
"Ris kau dokter. Kau tahu benar rasanya seperti apa. Aku sungguh tidak tahu siapa dia" Annelka berusaha menjelaskan.
Hening sejenak. Dua pria itu saling menatap tajam.
"Kau menghancurkannya Ann" Satu kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Farris. Pria itu mengacak rambutnya kasar. Kini dia tahu alasan Aya ingin mengakhiri hidupnya. Bukan karena Gabriel. Tapi karena perbuatan Annelka.
"Aku tahu Ris. Aku menghancurkannya. Karena itu aku ingin memperbaikinya"
"Caranya?"
"Aku ingin menikahinya"
Farris langsung mengangkat wajahnya. Menatap penuh selidik pada Annelka.
"Kau jangan mempermainkannya. Kau sudah menghancurkan hidupnya. Dan sekarang kau ingin mempermainkannya. Jangan harap!"
"Farris dengarkan aku dulu. Kau tahu kejadian malam itu adalah jebakan. Yang aku takutkan mereka merekam semuanya. Dan bisa saja menyebarkannya. Mereka mengejar reputasiku. Oke aku tidak masalah dengan itu semua. Tapi Aya..."
Farris menyipitkan matanya.
"Kau ingin melindunginya?"
"Salah satunya itu. Tapi aku ingin, dia selalu berada dalam pengawasanku. Dan menikah adalah cara paling efektif untuk melakukan semua itu. Aku takut orang-orang itu mulai menargetkan Aya. Karena Aya orang luar yang paling dekat denganku saat ini. Dan dia bisa jadi titik lemahku"
Farris terdiam.
"Kau sudah mengatakannya?"
"Dia tegas menolak"
"Sudah kuduga. Lalu?"
"Kau tahu aku menginginkannya. Dan kau tahu jelas aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan"
"Kau tidak bisa memaksanya, Ann. Dia akan membencimu"
"Sekarang saja dia sudah membenciku dengan seluruh hidupnya" Batin Annelka.
"Aku tidak masalah dengan kebenciannya. Bukankah aku pantas mendapatkannya?" Ada kesenduan dalam ucapan Annelka.
Farris kembali menarik nafasnya. Farris tahu, Annelka menganggap dirinya orang yang paling dekat dengan Aya. Hingga mau bercerita semuanya padanya.
"Lalu apa rencanamu?" Tanya Farris pada akhirnya. Dia pikir Aya memang perlu seseorang yang bisa melindungi dan menjaganya. Dan Annelka jelas lebih baik di mata Farris dibanding Gabriel. Kekasih Aya saat ini.
Mendengar ucapan Farris. Annelka tersenyum tipis. Dia tahu Farris pasti mendukungnya.
***
"Astaga Ann! Aku minta ganti rugi!" Farris berteriak. Melihat ruang meetingnya yang hancur berantakan.
"Hai, adikmu yang melakukannya" Elak Annelka.
"Tapi kau yang memancingnya. Dia itu emosional sekali. Kau harus bisa menjaga moodnya"
"Tidak masalah. Di rumahku memang terlalu banyak barang. Dia bisa membantu untuk menguranginya" Jawab Annelka santai.
Berjalan ke sudut ruangan di mana tampak Aya yang terduduk sambil memeluk lututnya.
"Ay..." Farris memanggil.
Aya perlahan mengangkat wajahnya. Dilihatnya Farris yang berjongkok di hadapannya. Juga dua pria yang salah satunya langsung membuat emosinya naik.
"Aku tidak ingin melihatnya!" Ucap Aya tegas. Berdiri lalu berlalu dari sana.
"Aya tunggu..dengarkan dia dulu"
"Aku tidak mau berhubungan dengan dia. Apapun itu"
Aya berteriak dan membanting pintu dengan kasar. Farris ingin mengejar tapi Annelka mencegahnya.
"Biarkan dia berpikir dulu"
"Tapi bagaimana jika kembali nekad"
"Kau pikir aku melepasnya begitu saja" Ucap Annelka tampak mencemooh Farris.
"Kau memberinya pengawal bayangan"
"Bagaimanapun dia adalah calon Nyonya Carter"
"Baru calon"
"Bulan depan semua itu akan menjadi nyata"
"Bulan depan? Kau akan menikahinya bulan depan"
"Sebelum bulan depan. Jika dia hamil anakku setidaknya aku punya jawaban untuk menjawabnya"
"Ke mana dia pergi?" Tanya Tria karena tidak ada laporan dari anak buahnya yang mengatakan kalau Aya keluar rumah sakit.
"Biasanya kalau luang dia akan mengunjungi Karen"
"Karen?" Tanya Tria.
"Pasien anak dengan diagnosa kanker otak. Aya sangat peduli dengan Karen. Dia sudah melakukan segalanya untuk Karen" Jelas Farris.
Annelka dan Farris saling menatap penuh kode.
"Dia punya seorang kekasih Ann" Info Tria.
"Kekasih yang tukang main gila di klub malam. Yang benar saja"
"Kau tahu?"
"Farris pusing tujuh keliling untuk memisahkan keduanya. Sebab Gabriel sangat licik"
"Lalu apakah si G ini akan menang melawan kelicikan seorang Annelka" Tria meledek.
Annelka menarik satu sudut bibirnya.
"Apa kau masih kurang mengenalku?" Tanya Annelka.
"Aku rasa malah aku terlalu mengenalkmu. Hanya saja untuk urusan Fay, aku benar-benar tidak tahu cara berpikirmu. Menurut analisaku, kau akan langsung menyingkirkan benalu yang akan menghalangi jalanmu. Tapi Fay, rupanya mengubah sudut pandangmu" Tria mulai mengeluarkan pendapatnya.
"Apa kau tahu aku sedang mencari kandidat yang tepat untuk posisi paling diincar oleh para wanita itu"
"Apa Fay memenuhi kriteriamu?"
Annelka terdiam.
"Oke kau tidak perlu menjawabnya kalau begitu"
"Karena mungkin jawabannya kau tidak tahu. Sebab kau mulai terjerat pada kecantikan Fay" Tria membatin.
Tria akui dari semua wanita yang pernah dia temui. Fay memiliki kecantikan yang lebih. Alami tanpa polesan. Juga tubuh yang sempurna bak model. Dari tinggi saja, Ann dan Fay sudah sangat serasi.
Tria kembali menatap Annelka yang tampak melamun. Menatap ke arah luar. Mobil mereka mulai melaju keluar dari rumah sakit milik Farris.
"Faya Ayunda, 25 tahun. Dokter spesialis bedah syaraf. Tapi juga mendalami anak. Yatim piatu sejak kecil"
Satu informasi singkat tentang Aya berada di depan Tria. Tergeletak di dashboard mobil Annelka. Kisah hidup Aya lebih kurang sama dengan Annelka. Hanya saja Annelka kehilangan keluarganya akibat kecelakan 10 tahun lalu.
"Kalian memiliki kesamaan kisah hidup. Pasti kalian kesepian sejak kecil" Pikir Tria kembali menatap sang tuan.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Asngadah Baruharjo
ter alka alka 🤣🤣🤣
2023-10-10
1
Novan Hala
ceritanya makin seru🥰🥰
2022-11-26
2