Khadijah membuka pintu kamar, nampak Maura terlelap padahal seharusnya malam ini putri nya itu mengamalkan dzikir seperti perintah Ustad Dzikri.
Khadijah berniat membangunkan Maura, namun ia terkejut saat melihat tempat tidur di sebelah Maura seakan bergerak. Padahal Maura tak bergeming sedikit pun, ia tidur di pinggiran dekat tembok tapi aneh nya kasur kosong di sebelah tubuh Maura tertekuk seolah ada yang tidur di samping nya.
Melihat hal itu, Khadijah segera membaca doa di dalam hati seraya mendekat ke arah Maura. Ia menggerak kan kaki putri nya berusaha membangunkan nya.
'' Maura, Nak,,ayo bangun, '' lirih Khadijah dengan suara bergetar karena kasur di sebelah tubuh Maura kembali bergerak seperti ada seseorang di sana namun tak tertangkap oleh netra nya siapa sosok itu.
Hingga Maura pun akhir nya bangun, namun tatapan Maura terlihat lain.
Sorot mata nya tajam menatap ke arah Khadijah. Sontak Khadijah pun mundur beberapa langkah, ia yakin jika Maura kembali kerasukan.
Khadijah pun membaca ayat kursi dengan sedikit merintih bahkan suara nya putus-putus. Tapi bukan nya pergi, sosok yang menguasai jiwa putri nya itu malah mengikuti bacaan doa yang ia lafadzkan. Kejadian yang sama seperti saat di rumah Ustad Dzikri. Makhluk itu seperti sedang mempermainkan diri nya, membuat Khadijah kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan.
Suara Maura terdengar begitu mengerikan, jelas bukan suara asli gadis itu.
Khadijah pun putus asa ia menghentikan doa nya, membuat wajah Maura menyeringai merasa diri nya menang dan Khadijah berhasil di kalahkan oleh tipu daya nya.
Tiba-tiba, Maura mencekik diri nya sendiri saat kesadaran nya kembali. Ya, Maura dalam keadaan sadar, namun entah kenapa lengan nya seolah masih dalam kendali makhluk jaha*am itu.
Tentu Khadijah panik melihat putri nya tersiksa, ia mencoba melepaskan jerat tangan Maura yang mencekik leher sendiri namun tenaga nya tak cukup kuat malah ia terpental dan tersungkur ke lantai.
'' Tolooonng,,,tolooong ,, !! '' teriak Khadijah berharap Amir bisa mendengar nya.
Saat itu pula Amir yang tengah berdzikir di rumah nya pun mendengar teriakan Khadijah. Ia segera menuju rumah adik nya, di ikuti Faridah yang terbangun mendengar teriakan Khadijah.
'' Ada apa ? '' kata Amir sambil mengetuk pintu berkali-kali.
Khadijah berlari membuka kan pintu utama, ia segera memberitahu jika Maura saat ini sedang menyakiti tubuh nya sendiri.
Amir masuk ke kamar Maura yang masih berperang dengan bagian tubuh nya.
'' Astagfirulloh. '' Amir segera mendekat, dengan membaca doa di dalam hati.
Ia memohon perlindungan pada Allah SWT agar Maura bisa terlepas dari gangguan makhluk yang kini tengah menguasai sebagian tubuh gadis itu.
'' Maura, nyebut nak, nyebut, '' titah Amir.
''As-tag..'' Maura sulit berucap karena cekikan dari tangan nya makin kuat.
'' Di dalam hati nak, ingat Allah. Serahkan semua pada Allah, minta perlindungan dari-Nya, yakini jika Allah ada dan akan menolong hamba Nya, '' papar Amir.
Di dalam hati Maura mencoba berserah diri, mengingat dan meyakini kekuasaan Allah.
'' Ayo nak, kamu pasti bisa melawan. Paman bantu, '' kata Amir.
'' Jangan pernah takut dengan makhluk j*hanam ini, takut lah hanya pada Allah, '' seru nya kembali.
Rungu Maura mendengarkan setiap nasihat Amir, dan hati nya mulai melaksanakan perintah tersebut. Hingga perlahan, tangan nya pun lemas dan terlepas dari leher nya.
'' Alhamdulillah, '' ucap Amir saat lengan Maura tak lagi mencekik leher sendiri.
Khadijah segera merangkul putri nya yang nampak lemas dan menggigil, belum lagi bekas jeratan di leher nya terlihat memerah.
Faridah yang sedari tadi mematung melihat kejadian di luar nalar itu pun segera menyambar gelas berisi air putih, dan meminumkan nya pada Maura.
'' Bagaimana ini Bang ? Maura masih terus di ganggu iblis itu, padahal baru tadi siang kita membawa nya ke Ustad bahkan sudah di rukiyah. '' Khadijah terisak sambil merangkul tubuh Maura yang menggigil.
'' Sabar Dijah. Kita sedang berikhtiar dan semua butuh proses. Tak mungkin bisa instant. Kita sedang di uji, seberapa besar keimanan kita pada Allah untuk melewati ujian Nya. '' Amir menegaskan.
'' Aku lelah Bang, aku tak tega melihat Maura seperti ini. Kenapa iblis itu seolah tak gentar saat aku membacakan ayat-ayat suci ? '' Khadijah makin putus asa.
'' Astagfirullah, Khadijah. Kuatkan iman mu, jangan sampai termakan oleh tipu daya setan. Mereka mengikuti bacaan mu, bukan berarti tidak takut. Melainkan mereka menahan sesuatu yang membakar pada diri mereka sendiri agar bisa melemahkan keimanan mu. Mereka membaca ayat suci tidak dengan hati yang menghadap Sang Khalik. Jadi, kita sebagai manusia yang harus menanamkan keyakinan pada Allah dalam hati saat melafadzkan nya, agar mereka terusir dan terbakar, '' jelas Amir.
Khadijah memahami perkataan Amir, seperti nya tadi keimanan nya melemah karena rasa takut yang berlebih.
'' Astagfirullahaladzim, '' lirih Khadijah mengurut dada nya.
'' Lebih baik sekarang kalian tidur di rumah kami, agar aku bisa mengawasi Maura, '' kata Amir.
'' Iya, Dijah. Mendingan untuk sementara waktu kalian tinggal bersama kami, '' sambung Faridah seraya membangunkan Khadijah dan Maura yang meringkuk di ranjang.
'' Baiklah, maaf saya dan Maura merepotkan kalian, '' papar Khadijah.
'' Tidak sama sekali. Ayo kita pergi dari sini, '' ajak Faridah.
Kemudian mereka pun menuju rumah Amir dan Faridah yang berada di sebelah.
Mengingat Maura di haruskan berdzikir malam ini, Khadijah pun membawa Maura berwudhu. Gadis itu masih terlihat shock, ia tetap menurut apa yang di perintahkan Ibu nya.
Dalam amalan yang di berikan Ustad Dzikri, Maura di haruskan membaca beberapa amalan, masing-masing ada yang harus di baca 100 kali ada pula 1000 kali. Tentu saja bukan hal mudah untuk orang yang belum terbiasa bangun malam apalagi harus berdzikir dengan beribu-ribu yang mesti di lafadzkan dengan khusuk.
Khadijah membimbing Maura yang sudah mengenakan mukena dan memegang tasbih. Seharusnya ini di lakukan oleh Maura sendiri tapi seperti nya keadaan Maura tidak memungkinkan. Pikiran gadis itu kerap kali kosong, begitu pun tatapan nya. Hingga Khadijah harus menuntun setiap bacaan pada amalan tersebut.
Tak henti Khadijah mengingatkan Maura agar bisa fokus menjalankan perintah Ustad Dzikri, ini semua demi kesembuhan diri nya. Usaha mereka yang pertama kali ini memang sangat sulit karena keadaan Maura yang tak bisa berkonsentrasi sedang semua kesembuhan diri nya tergantung pada diri Maura sendiri. Tak di pungkiri segala sesuatu nya memang kuasa Allah SWT, tapi jika manusia itu sendiri tak mau berikhtiar maka semua akan sia-sia. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha dan berdoa, setelah itu barulah bertawakal menunggu jawaban, kebesaran Allah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ali B.U
mantap kak., serat ilmu tauhkid di dalamnya.,
lanjutkan
2022-08-25
4