eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA

Pov Arfan

Setelah mobilku keluar dari gerbang rumah Ibu, dengan cepat ku Arahkan kemudinya menuju arah rumahku.

Tring! Tring! Tring!

Suara handphone yang kusimpan di atas sistem audio mobil, berbunyi. aku ambil ponselku, untuk mengecek Siapa yang menghubungi.

"Halo! ada apa sayang?" Tanyaku sama orang yang ada di ujung sana.

"Kapan pulang, aku sudah masak nih?" ujar istriku yang terdengar sangat semangat.

"Ini sudah di jalan, kamu tunggu ya! kita makan malam bersama." ujarku tak mau membuat istriku merasa kecewa, meski Sebenarnya aku sudah kenyang, makan di rumah ibu.

"Hati-hati, di jalan. miss you! muaaaaaaach!" ucap istriku sambil menutup telepon.

Pandanganku terfokus kembali ke arah jalan. seperti biasa aku nyalakan lagu, untuk menemani perjalanan agar tidak merasa bosan. 15 menit berlalu, akhirnya aku sampai di depan pintu gerbang rumahku. terlihat Istriku yang berlari membukakan pintu gerbang. padahal sebenarnya aku sudah mau turun, untuk membukanya sendiri. namun melihat istriku sedang berjuang, untuk menyatukan kembali keluarga kita, aku pun membiarkannya.

Setelah mobilku terparkir dengan sempurna. Erni pun membukakan pintu untukku. lalu mengambil tas kerjaku, untuk dibawakan olehnya. Meski aku menolak dia tetap memaksa, begitulah Istriku yang selalu memperlakukanku dengan luar biasa. dia selalu bisa membuatku merasa sangat beruntung bisa memilikinya.

Aku dan istriku berjalan menuju ke dalam rumah. sambil bergandengan tangan, bersenda gurau seolah tadi siang tidak ada kejadian apa-apa. Seperti pasangan yang baru saja menikah.

"Kamu sudah mandi ya?" tanya istriku sambil menyimpan tas kerjaku di samping kursi meja makan. Karena meja makannya sudah dipenuhi dengan berbagai makanan kesukaanku.

"Sudah!" jawabku yang sedang mencuci tangan di wastafel.

"Pantas saja rambutmu masih terlihat basah, bajumu sudah ganti juga."

"Mantap! Siapa yang ulang tahu, nih!" ucapku basa-basi, sambil duduk di salah satu kursi.

"Mumpung tadi aku libur, Jadi aku bisa masakin kamu sebanyak ini!" ucap istriku sambil menata piring untuk makan.

"Terima kasih, ya!" ucapku mengulum senyum, sambil mengambil piring yang ada di hadapanku untuk diisi dengan nasi.

Namun dengan sigap Erni mengambil piringku, kemudian dia mengisinya dengan nasi. tak jauh beda, sikapnya yang mirip ibu, selalu memanjakanku sebisanya. Mereka selalu berusaha membahagiakanku.

"Makan yang banyak! biar nanti malam, usaha membuat Dedek bayinya kuat." ucap Erni sambil mengedipkan mata. Memberi tanda untuk memulai kembali usaha menghadirkan seorang bayi.

"Maksudnya?"  tanyaku pura-pura bod0h, sambil menatap heran ke arah istriku.

"Mulai sekarang, kita harus berusaha lebih giat lagi. Agar momongan yang kita impikan, cepat hadir dalam keluarga kecil kita!" jawab Erni.

"Siap, bu Bos!" jawabku mengulum senyum, rasanya sangat bahagia ketika istriku siap untuk menjadi seorang ibu.

Akhirnya kita berdua pun melanjutkan makan malam. aku yang sudah makan di rumah ibu, tetap memaksakan agar nasi itu masuk ke mulut. menghargai istri yang sudah susah payah, membuat ini semua. rasanya sangat tega, ketika istri masak untuk suaminya, sedangkan suami enak-enak makan di luar rumah.

Selesai makan, seperti biasa sebagai rutinitas keluarga kecil kita. aku menemani istri menonton drama Korea, sebagai salah satu film favoritnya. karena dengan seperti ini, hubungan emosional akan semakin terjalin. bahkan tak sedikit masalah yang kita hadapi, bisa dipecahkan dengan duduk santai seperti sekarang.

"Yang" Panggil istriku, ketika film yang ditontonnya di Jeda oleh iklan.

"Kenapa?" aku bertanya, seperti biasa Erni yang menyandarkan kepalanya di Dadaku. AKu mengecup lembut ubun-ubunnya, sebagai bentuk rasa kasih sayangku terhadapnya.

"Kalau rumah kita sudah jadi, Terus siapa yang mau nempatin rumah ini?" tanya Erni

"Kamu betah ya, tinggal di sini?" aku balik bertanya.

"Bukan begitu! sayang aja, rumah sebagus ini harus kosong." jelas Erni.

"Iya juga sih, tapi mungkin nanti Ibu kontrakin sama orang." jawabku tanpa merubah pandangan, mataku terus terfokus ke arah layar yang menunjukkan iklan.

"Emang dulu. ibu, belum ngasih sepenuhnya rumah ini sama kita?" tanya istriku sambil memainkan jemarinya di atas Dadaku.

"Kita hanya menempati rumah ini, Lagian kita nggak butuh juga. kita hanya butuh untuk tempat tinggal sementara, sebelum rumah kita selesai dibangun." karena memang benar setelah kami menikah, Alhamdulillah rezeki datang begitu deras mengalir, mengguyur keluarga kecil kita. Sehingga aku dan istriku, bisa membuat rumah, sesuai desain yang kita impikan. bahkan sudah 3 tahun, rumah itu hanya baru selesai 85%-an. kira-kira 2 sampai 3 bulan lagi, baru bisa ditempati.

"Kirain, sudah? berarti, ibu belum memberikan apa-apa ya sama kita?" tanya Erni kembali.

"Maksudnya bagaimana?"

"Iya Ibu, belum ngasih harta kekayaannya buat kita?" Istriku memperjelas ucapannya.

"Buat apa, Lagian kita juga sudah berkecukupan, biarkan saja harta ibu tetap Milik ibu." Menurutku kalau kita tidak bisa mengasih kepada orang tua, Minimal kita jangan menjadi beban kehidupan mereka.

"Ya, ya. kalau punya kita, kan kita bisa mengurus rumah ini, jadi nantinya nggak akan terbengkalai." Erni beralasan.

"Maksudnya bagaimana, kamu masih betah tinggal di sini, apa bagaimana? padahal rumah baru kita, sebentar lagi pembangunannya akan selesai, rumah yang sesuai dengan impianmu, dan impianku juga.

"Nggak bukan begitu, ya kalau kita memiliki aset seperti ini. kita bisa tenang, kalau nanti kita punya anak."

"Ooooooh! kamu khawatir kita gak bisa memberikan kehidupan yang layak bagi anak kita?" Ujarku sambil mencubit gemas hidungnya

"Iyalah! Mungkin sebentar lagi, kita akan diberi momongan. makanya, insting seorang ibuku mulai tajam!" jawab Erni. yang berucap sambil terus mendekapkan kepalanya ke Dadaku.

"Emang uang yang selama ini aku berikan, kamu masih simpan kan?" aku bertanya memastikan. karena selama ini, hasil perusahaan selalu aku kasihkan sama istriku, karena dia adalah salah satu pemegang saham terbesar di kantorku. dia juga menduduki posisi penting, walaupun tak pernah kerja. Namun kantor selalu menggajinya. Itu belum termasuk uang gajiku yang dibagi dua dengannya.

"Ada, sih! tapi aku masih tetap khawatir saja, sayang!"

"Kamu tenang saja, kalau kita bangkrut. Ibu nggak akan tega membiarkan anak, menantu, dan cucunya menderita. harta Ibu sangat banyak, pasti semua itu akan diberikan sama orang yang berhak menerimanya. Namun untuk sekarang, biarkan beliau sendiri mengurus semua asetnya. Kita jangan ikut campur dengan urusannya." tenangku yang hanya anak satu-satunya, di keluargaku. pasti semua harta milik orang tuaku, akan jatuh ke tanganku. namun untuk sekarang aku tidak menginginkannya, karena aku masih mampu untuk mencukupi kebutuhan keluargaku.

"Amiiiiin! semoga saja begitu!" Ujar istriku sambil mempererat kembali pelukannya.

Jeda iklan pun selesai, film drama Asia mulai kembali, tak ada pembicaraan ketika film itu diputar di layar kaca. mata istriku terus menatap ke arah layar. aku yang sebenarnya kurang suka menonton televisi, namun aku tetap membahagiakannya dengan cara terus menemaninya. karena menurutku, dengan cara kecil inilah, yang membuat rumah tangga kita tetap utuh. buktinya aku yang tadi sudah emosi, sekarang sudah mulai reda. Tak mengungkit lagi kesalahan istriku.

****

Keesokan paginya, setelah aku berada di kantor. Dali pun cepat menghampiri, setelah aku menyuruhnya untuk menghadap.

"Bagaimana kelanjutannya tentang orang yang mau bekerja sama dengan kita?" aku bertanya sama asistenku.

"Deal Pak! bahkan hari ini mereka akan mentransfer sejumlah uang untuk akomodasi di perjalanan, sesuai yang telah kita sepakati. Namun Yang jadi permasalahan,  Mereka bertanya Kapan kita bisa menyurvei tempat yang akan dijadikan wisata?" jelas Dali meminta pendapat.

"Kalau hari ini benar mereka menepati janjinya, kita langsung adakan meeting mendadak, untuk membahas Langkah apa yang harus kita lakukan selanjutnya!"

"Baik, siap pak!' jawab Dali menyanggupi.

Akhirnya kita pun terlarut dalam pembahasan pekerjaan lainnya, membahas tentang proyek-proyek yang sedang kita tangani, dan yang sudah. bahkan yang masih belum juga, tidak luput dari pembahasan kita.

Tring! tring! tring!

Tiba-tiba telepon Dali berbunyi, dengan cepat ia merogoh ponsel yang ada di saku kemejanya. lalu memperhatikan arah layar.

"Direktur keuangan, Pak!" ucap Dali sambil menunjukkan layar handphone.

"Angkat!" seruku.

Dali pun mengangkat teleponnya, mengikuti perintahku. tak lama setelah telepon terhubung. Dali meloud speaker panggilan itu, agar aku bisa mendengarnya.

"Maaf Pak! saya menelpon bapak ke nomor pribadi, soalnya Ketika saya menelepon ke ruangan bapak, tidak ada yang mengangkat!" jelas Suara seorang wanita di ujung sana.

"Iya, nggak apa-apa! Maaf ada apa ya, Bu?" tanya Dali sembari menautkan kedua alisnya.

"Saya cuma mau laporan. Orang yang kemarin, yang mau bekerja sama dengan kita, mereka sudah menepati janjinya!"

"Calon Customer yang dari luar daerah itu, ya?" tanya Dali memastikan.

"Ya, betul pak!"

"Ya sudah! terima kasih atas infonya." jawab Dali sambil menutup telepon itu.

"Bagaimana, Pak?" Dali bertanya, sambil mengarahkan tatapannya ke arahku.

"Ya sudah, nanti setelah makan siang, kita adakan meeting! untuk membahas Kapan kita berangkat kesana." saranku.

Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!