eps. 5 KEMANA CDmu

Pov Arfan

Setelah mematikan PlayStation, aku kembali ke dapur, untuk menemani Istriku yang sedang merapikan bekas makan malam kami.

"Mau aku bantuin?" Tawarku sambil berdiri di sampingnya.

"Sudahlah! mending kamu mandi, terus bobo! jangan ngerecokin!" usir istriku yang nggak suka diganggu.

Mendapat penolakannya, aku tidak pergi. aku memeluk Istriku dari belakang, Lalu menc1um lehernya dengan begitu ganas.

"Sudahlah! jangan gangguuuuuuuu! nanti aku siram." Kata Erni sambil mencipratkan busa sabun yang ada di tangannya.

Mendengar perkataannya seperti itu, aku semakin gencar melakukan seranganku, serangan c1uman ketengkupnya, sehingga istriku menggelinjang kegelian.

Kubalikkan tubuh istriku, supaya menghadap ke arahku. agar aku leluasa menikmati leher jenjangnya, mendapat perlakuan seperti itu Erni hanya memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan yang kuberikan dari bibirku.

Kutatap wajahnya yang begitu cantik, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya. perlahan bibirku mulai menari di atas bibirnya. sehingga pergulatan itu tak terelakkan, hanya napas yang memburu, yang keluar dari mulut masing-masing. sebagai komunikasi, bahwa kita berdua menginginkan hal yang sama.

Kuangkat sebelah kaki Erni, lalu mengusap lembut area pah4nya. sehingga membuat Erni semakin kalang kabut dibuatku. yang awalnya pergerakan c1uman Erni sangat pasif, menjadi begitu agresif.

Kurmas bokong sintal milik Erni, dengan perlahan. namun aktivitasku seketika terhenti, ketika mengetahuk Erni yang hanya menggunakan mini dress, dia tidak memakai celan4 dal4m.

"Kenapa?" tanya Erni dengan nafas yang begitu memburu, dia menatapku dengan sayu.

"Kok kamu tidak memakai CD?" tanyaku sambil menatap heran ke arahnya, pikiran buruk mulai menyeruak, memenuhi setiap rongga otakku.

Erni hanya tersenyum lalu mengaitkan kembali tangannya, ke Leherku. kemudian dia mulai ******* lagi bibirku. Tak sedikitpun dia menghiraukan pertanyaan yang kulontarkan. Sebelum mendapat jawaban aku hanya diam pasif, tak membalas serangannya.

"Jawab dulu! kenapa kamu tidak memakai cd?" aku bertanya sambil melepaskan pelukannya.

"Tadi, aku kencing! terus air seninya, kena ke celana, jadi aku lepaskan." jawab Erni sambil kembali menc1um bibirku, dengan begitu ganas.

"Nakal kamu ya!" ujarku membalas ******* Erni, dengan begitu rakus hingga membuat kita terhanyut dalam kenikmatan dunia yang halal.

*********

Keesokan paginya. Setelah selesai sarapan kita berdua, sudah siap untuk pergi ke kantor masing-masing.

Setelah mengantarkan Erni ke ke kantornya, aku pun melajukan mobilku menuju kantor yang sudah lama aku dirikan, kantor yang bergerak di bidang properti, mengikuti jejak ayahku yang sudah meninggal.

Kantor yang kuberi nama Erni Group, mengambil dari nama istriku. sebagai hadiah, karena dia telah bersedia menemaniku yang penuh kekurangan. Bahkan bukan namanya saja yang aku beri nama Erni, semua aset dan saham kantorku semuanya atas nama istriku.

Pukul 12.00. waktu istirahat pun tiba, aku ditemani asisten pribadiku menyantap makan siang, yang aku beli lewat aplikasi online.

"Kenapa tadi kamu telat?" Tanyaku sama Dali yang duduk di hadapanku.

"Maaf Pak! tadi saya mengantar istri ke Rumah Sakit Ibu Dan Anak. untuk mengecek kehamilannya, karena beberapa hari ini dia sudah telat." jelas dali setelah mengunyah nasi yang ada di mulutnya.

"Wah Selamat ya! padahal kamu baru beberapa bulan menikah, udah dikaruniai momongan saja!" ujarku yang merasa iri, karena walau bagaimanapun, aku sangat menginginkan hadirnya seorang anak, dalam rumah tanggaku.

"Terima kasih banyak Pak! semoga Bapak juga cepat menyusul!" ujar Dali yang merasa tidak enak, karena dia tahu aku juga menginginkan hal itu.

"Amiiiiiin! semoga saja begitu!" Jawabku yang sedikit lesu.

"Oh iya, pak! Pas tadi saya di rumah sakit, saya melihat ibu Erni, di antar Pak Farid." ungkap Dali mengemukakan penemuannya.

"Sakit apa ya, istriku?" Tanyaku dengan panik, sambil menatap ke arah Dali yang mau menyuap nasi ke mulutnya.

"Laah! Kok panik, Pak? kirain saya bapak tahu?" ujar Dali yang tak jadi menyuap nasinya.

"Aku berdiri, lalu berjalan mendekati meja kerjaku. dengan cepat kuraih handphone yang terletak di atasnya, lalu memencet nomor istriku untuk memanggilnya.

"Haloo!" sapaku Setelah telepon itu tersambung.

"Yah Ada apa? sayang." tanya Erni yang terdengar di ujung sana, namun suaranya sedikit aneh. Seperti orang yang sangat kecapean.

"Kamu lagi ngapain? kamu sakit ya? Kok napas kamu berat begitu?" Aku membrondong istriku dengan pertanyaan.

"Enggak, kenapa emang?"

"Tadi ada stafku. yang melihat kamu, diantar Farid kerumah sakit, kamu ngapain ke rumah sakit?" Aku menjelaskan.

"Oh itu! aku cuma cek kandungan saja, malu ibu terus memojokkanku!" jawab Erni yang terdengar lirih, Membuatku menjadi tidak enak. Merasa kasihan dengan apa yang terjadi kepadanya.

"Maafin ibuku sayang! maafkan aku juga. tapi kamu jangan merasa terbebani, seperti ini! aku akan tetap menerimamu, walaupun kita tidak memiliki anak sampai akhir hayat."

"Terima kasih sayang atas pengertiannya. Aku sayang kamu!" jawab Erni.

"Ya sudah! aku lanjut kerja dulu. kamu jangan lupa makan!" ucapku sebelum mengakhiri pembicaraan.

"Iya kamu juga, jangan lupa makan! miss you! Emmmmuach!" jawab Erni sambil menutup teleponku.

"Ada apa, Pak?" tanya Dali yang sejak dari tadi memperhatikanku.

"Nggak apa-apa! aku cuma mengecek keadaan istriku, Alhamdulillah! tidak terjadi apa-apa. dia ke rumah sakit, untuk mengecek kandungannya, yang sampai saat ini belum ada janin di rahimnya."

"Tapi sebelumnya saya mohon maaf, Pak!" ujar Dali memotong pembicaraanku.

"Maaf kenapa?" Aku bertanya sambil menyipitkan pandangan ke arahnya.

"Kalau istri bapak mengecek kandungan, Kenapa bapak sendiri tidak ikut mengantarnya. padahal yang lebih berhak mengantar istri bapak itu. adalah bapak sendiri." ucap dali dengan berani, ia berbicara seperti itu, seolah aku suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya.

"Sejak kapan? kamu berani kurang ajar seperti ini?" bentaku sambil membulatkan mata. membuat dali terlihat meringis ketakutan.

"Maaf Pak! Maaf saya salah ucap." ungkap Dali sambil merapatkan kedua tangan di dadanya.

"Kamu jangan ngelunjak! Kecuali Kamu sudah bosan bekerja di tempat saya."ancamku sambil kembali duduk di kursi, untuk melanjutkan makan yang sempat tertunda.

Dali pun ikut duduk kembali, di hadapanku. dia menundukkan pandangan, tak berani menatap wajahku yang sedang kesal kepadanya.

"Aku kasihan sama istriku, Ibuku selalu memojokkannya. memfitnah dia tidak bisa memberikan keturunan, jadi Aku harap teman-teman terdekatku, tidak boleh membebani pikiran istriku, apalagi sampai menjelekkannya." ucapku menasehati Dali, bawahanku yang sangat kupercaya sehingga aku tidak sungkan berbicara dengannya, Meski Bukan urusan kantor.

"Maaf Pak! maaf kalau saya lancang berbicara seperti itu. namun saya hanya menyampaikan pendapat saya, karena saya sering." Dali tak meneruskan perkataannya, dengan cepat dia menutup mulut agar perkataannya terhenti.

"Sering apa?" Tanyaku sambil mempertajam tatapan.

"Anuu, pak! Eeeeeeeeuuuu!" jawab Dali tergagap.

"Sering apa?" aku mendesaknya.

"Sering! sering ke rumah sakit, mengantar istri Pak. karena menurutku, itu adalah kebahagiaan, ketika sama sama berangkat ke rumah sakit bareng. untuk mengecek kesehatan." jawab Dali yang sedikit tidak nyambung, namun aku tidak keterusan membahasnya, karena memang benar setelah kupikir-pikir, Aku adalah laki-laki yang paling bod0h, dikasih si cantik, malah lalai menjaganya. sehingga selalu sahabatku lah yang menemaninya ke rumah sakit.

Padahal Seharusnya aku yang lebih giat, berusaha agar cita-cita rumah tangga kita bisa terwujud.

"Oh ya! hari ini, ada meeting, nggak?" tanyaku mengalihkan pembicaraan, agar suasana kembali mencair.

Dali pun menjelaskan agendaku, yang harus aku isi hari ini. mulai bertemu klien, serta membahas perencanaan pembangunan, yang akan kita jalankan.

******

Pukul 17.00. akhirnya aku pun sampai di rumah, terdengar suara air yang gemericik dari kamar mandi, menandakan istriku sudah pulang duluan.

Tring! tring! tring!

Suara teleponku berbunyi, dengan cepat kuambil handphoneku dari saku celana, namun ketika hendak mengangkatnya. telepon itu mati Mungkin kehabisan baterai.

Dengan cepat aku kembali ke mobil ,untuk mengambil casanku. yang tertinggal. namun setelah dicek casan itu tidak ada di sana. Aku mengingat-ingat kembali di mana casan ku disimpan, ternyata casan itu tertinggal di kantor, setelah Tadi pagi aku memakainya.

Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!