eps. 3 HATI HATI

Pov Arfan

"Kamu belum tidur?" tanya istriku yang baru masuk ke kamar.

"Betah amat! ngobrol sama Ibu?" aku malah balik bertanya menyambut kedatangan istriku.

padahal ibu selalu memojokkannya, namun istriku terlihat nyaman ketika mengobrol sama beliau, sehingga baru pukul 10.00, Erni baru masuk ke kamar.

"Betah lah! kan itu ibuku, lagian ngapain kamu harus berteriak seperti tadi?" ujar istriku menyayangkan sikapku yang berlebihan terhadap ibu.

"Kesal saja! seharusnya beliau mendoakan, agar kita cepat diberi momongan, bukan malah memojokkan. jadi tidak pantas seorang ibu berbicara seperti itu." jawabku meluapkan kekesalan.

"Nggak boleh seperti itu! walau bagaimanapun beliau adalah ibumu, ibu kita!" jawab istriku yang nampak cuek.

Erni membuka semua pakaiannya, lalu menggantinya dengan pakaian tidur. tidak memperdulikanku lagi, yang masih duduk termenung, mengingat kejadian yang tadi kualami.

"Sudah tidur! jangan terlalu banyak pikiran!" ajak Erni sambil mematikan lampu, menggantinya dengan lampu tidur, Kemudian ia membaringkan tubuhnya di sampingku.

"Terima kasih ya! kamu baik banget!" aku membalikkan tubuh menatap ke arah istriku yang terlihat samar, karena penerangan yang kurang.

"Udah jangan banyak bicara! mending kita bobo." ungkap Erni sambil tersenyum, dengan perlahan ia memejamkan mata.

Tak ada pergerakan lagi dari tubuhnya, menandakan Erni sudah masuk ke alam bawah sadarnya. melihat istriku sudah tertidur, dengan perlahan aku mulai memejamkan mata, meninggalkan kehidupan yang begitu rumit.

********

Keesokan paginya. setelah mandi dan mengganti pakaian, akupun dipanggil oleh istriku, yang sudah bangun dari subuh, untuk sarapan bareng di ruang makan.

Walau Sebenarnya aku males sarapan bareng sama ibu, rasanya masih kesal saja ketika mengingat kejadian semalam. namun istriku terus memaksa. dan akhirnya dengan perlahan aku mengikuti istriku turun dari lantai 2.

Tak ada pembicaraan ketika kita menyantap sarapan, ibu hanya diam fokus memakan sarapan yang ada di piringnya. Tidak seperti biasanya, beliau selalu mengajakku untuk bertutur sapa, menemani waktu sarapan.

Selesai sarapan, Ibu langsung berdiri, meninggalkan kita. yang masih duduk menghabiskan sarapan masing-masing.

"Sana temuin Ibu! minta maaf sama dia. mungkin kelakuanmu udah menyakiti hatinya." seru istriku sambil merapikan piring.

"Biarin saja! biar Ibu ngerti dia tidak boleh membebani kita dengan permintaan yang sulit untuk diwujudkan." jawabmu sambil menyandarkan punggung ke kursi.

"Hush! nggak boleh begitu! sana cepetan temuin!" Erni menarik lenganku untuk segera bangkit dari tempat duduknya.

Kemudian dia mendorong tubuhku, untuk menemui ibu. bahkan saking baiknya istriku dia mengantarkan sampai depan pintu kamar. Namun sayang Ibu tidak berada di kamarnya, menurut salah satu asistennya, Ibu sedang berjemur di taman samping.

Istriku kembali mendorong tubuhku, menuju taman samping. setelah berada di dekat Ibu, Dia pun kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Sini duduk!" ajak ibu mempersilahkan, dengan suara lembut tak seperti malam yang berbicara memojokkan kita. beginilah sikap orang tua terhadap anaknya, kadang cepat marah, Kadang juga cepat baik.

Aku mengikuti perintah ibu, duduk di kursi yang berada di sampingnya, kemudian menatap ke arah tanaman bunga dan tanaman obat, yang berjejer rapih di halaman samping.

Karena semenjak kepergian bapak, Yang sudah meninggalkan kami beberapa tahun lalu. ibu terus menyibukkan diri dengan bertanam. menurutnya agar tidak merasa kesepian. sehingga seluruh area tanah kosong di rumahku, penuh dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan.

"Bagus-bagus ya Bu! tanamannya." pujiku memecahkan suasana yang begitu Hening di pagi hari itu, memecahkan rasa canggung setelah perdebatan tadi malam.

"Iya bagus karena ibu selalu merawatnya setiap hari." jawab ibu sambil memperhatikan bunga mawar yang sedang mekar di pagi hari, ditambah sinar mentari yang belum terlalu panas, membuat mawar itu terlihat sangat indah.

"Itu! bunga apa, Bu?: Tanyaku yang mulai kepo.

"Itu bunga sepatu, bunga yang sudah sangat langka, kalau dulu di setiap pekarangan rumah, pasti ada bunga itu."

"Bagus ya!" gumamku lirih, mengagumi kecantikan bunga dengan kelopak yang begitu lebar.

"Merawat bunga sama seperti merawat kehidupan!" jawab ibu sambil menatap ke arahku.

"Kok bisa, filosofinya seperti itu?" Tanyaku mulai antusias, melupakan perdebatan tadi malam.

"Iya sama karena ketika kita merawat bunga, kita akan menjaganya, dari benih sampai bisa tumbuh dewasa. setelah tumbuh dewasa, kita juga masih terus harus merawatnya, sampai pohon bunga itu mengeluarkan bunganya yang begitu indah. sama seperti kehidupan, kita harus merawatnya setiap saat, jangan sampai lalai! karena ketika kita lalai, bunga itu bisa layu, ataupun bisa terserang hama. sehingga keindahan dari kehidupan itu, akan sirna. hanya menyisakan pemandangan yang tidak elok untuk mata. maka Ibu titip pesan sama kamu! rawat keluargamu! rawat dirimu! agar bisa mengeluarkan bunga yang begitu indah." ungkap ibu panjang kali lebar, diakhiri dengan nasehat untuk kehidupanku.

"Terima kasih ya bu! maaf kalau tadi malam perkataanku menyakiti ibu. aku cuma berharap, Ibu jangan terlalu memojokkan istriku, kasihan dia, kalau diperlakukan seperti itu. Erni sangat baik, Buktinya dia tidak pernah marah, walaupun banyak perkataan ibu yang menyakitkannya."

"Ibu juga minta maaf! namun Ibu harap kamu jangan lalai, jangan sampai istrimu terlalu bebas, Ibu memang sayang sama Erni. Ibu tidak pernah membedakan mana anak dan menantu, semuanya anak ibu. namun ketika ada yang melakukan kesalahan, Ibu berhak menegurnya. karena walau bagaimanapun kalian adalah anak ibu!" lirih Ibu pelan terlihat wajahnya menunjukkan Aura ketakutan.

Aku hanya menganggukan kepala, tak ada bantahan seperti semalam. mungkin sangat wajar, ketika seorang ibu mengkhawatirkan kelangsungan rumah tangga anaknya.

Pukul 08.30. aku mengajak Ibu untuk masuk ke dalam, karena matahari yang sudah mulai terasa terik, sehingga tidak baik untuk tubuh kita.

"Sudah minta maafnya?" tanya istriku yang berada di ruang keluarga.

Sudah, terima kasih ya! kamu baik banget, kamu selalu menjadi penengah ketika ada perdebatan dengan ibu. kamu memang Istri terbaik!" aku mendudukkan tubuhku di samping istri, lalu menyandarkan kepalanya ke Bahuku.

"Terus sekarang Ibunya ke mana?" tanya istriku sambil menatap ke arah wajahku.

"Katanya mau mandi dulu, soalnya gerah setelah mengurus tanaman di samping rumah!"

Tak Ada pertanyaan lagi dari istriku, dengan nyaman dia menyandarkan kepalanya. Matanya terfokus menatap ke arah televisi, membuatku merasa bahagia, berada di sampingnya, berada di dekat wanita yang selalu memberikan perhatian dan pengertian. bahkan selalu mengingatkan ketika aku melakukan kesalahan. aku mencium ubun-ubun kepala istriku, sebagai ungkapan terima kasih.

"Belum mandi tahu! jangan cium-cium!" ujar istriku tanpa mengalihkan pandangannya.

Aku hanya mengucek-ngucek rambut panjang milik istriku, kemudian memeluknya dengan erat. berumah tangga 4 tahun, tak membuatku merasa bosan dengan tingkah lakunya, dia selalu pandai membuatku terus merasa kagum, dan merasa nyaman berama-lama di sampingnya.

Tring! tring! tring!

Handphone istriku yang berada di atas meja berdering, dengan malas Ia pun bangkit, lalu mengambil handphonenya.

"Kenapa telepon si Arfan nggak diangkat?" terdengar suara orang yang bertanya di ujung sana. karena istriku meloud Speakerkan suara panggilan itu.

Aku menatap istriku, seolah bertanya siapa yang menelpon. tanpa dipinta, dia pun memberikan handphone itu ke arahku. Aku perhatikan nama yang tertera di layar ponsel milik istriku.

"Halooooo!" sapa seseorang di ujung sana dengan nada sedikit kesal, karena tidak kunjung mendapatkan respon dari kita.

"Sorry, rid! handphone ku di atas, jadi nggak tahu, kalau lu telepon." jawabku sambil mendekatkan telepon itu ke arah  wajahku, agar suaraku terdengar jelas olehnya.

"Pantes aja aku telepon berpuluh-puluh kali, tak ada yang mengangkat. kirain lu ke mana?" ujar Farid.

"Ada apa? pagi-pagi kok telepon?"

"Nanti sore, kita bikin ikan bakar, kebetulan gue lagi mancing nih! sambil melanjutkan pertarungan yang kemarin sempat tertunda." Farid mengungkapkan tujuannya menghubungiku.

"Iya! nanti gua kabarin, soalnya masih di rumah orang tua, nih!"

"Makanya, gua ngajakin lu sore. karena gua tahu sekarang Lu pasti ada di rumah orang tua lu."

"Ya sudah! nanti gua kabarin lagi, tapi gua nggak janji ya!"

"Oke! bilang saja lu takut kena bantai!"

Tap! tap! tap!

"Sial4n!" ungkapku sambil melihat ke layar handphone, memastikan bahwa telepon itu memang sudah benar-benar terputus.

"Kenapa?" tanya Istriku yang sejak tadi memperhatikan.

"Mau nggak, bikin ikan bakar?"

"Aku terserah kamu saja ,aku kan istrimu, aku nggak bisa memutuskan." jawab Erni sambil menggulung senyum manja.

"Ya sudah! Sehabis asar kita pulang ke rumah, sudah lama juga kan, kita nggak makan ikan bakar."

"Terserah kamu, tapi pamit dulu ya sama ibu!" Jawab istriku sambil kembali merebahkan kepalanya di Dadaku.

Terpopuler

Comments

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Belum ketahuan kamu selingkuh 😁

2022-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!