eps. 19 PINDAH RUMAH

Pov Erni

"Jadi, barangku akan dibiarkan berserakan begitu saja di luar?" aku mempertegas pertanyaanku, memastikan bahwa aku tidak salah mendengar.

"Iya Bu! kami hanya diperintahkan seperti itu," jawab pekerja yang memindahkan barang-barang ku keluar.

"Bod0h, apa kalian tahu? berapa harga barang-barangku? tak sebanding dengan nyawa kalian.  Dan saya bisa laporkan semua itu atas tindak perbuatan perusakan properti." aku mengancam mereka.

"Silakan bu, laporkan saja! kami tidak takut, kami hanya orang miskin! hidup di luar ataupun di dalam penjara itu tidak masalah bagi kami." ucap pria itu sambil berlalu. membuat darahku semakin mendidih, namun aku coba menarik napas, untuk menenangkan keadaanku yang semakin terpojokan. berdebat sama orang bod0h seperti mereka, hanya menguras emosiku. karena biasanya orang seperti itu, hanya mengandalkan otot dibandingkan otaknya.

Aku terus berpikir, mencari cara agar bisa keluar dari masalah yang sedang kuhadapi. namun pikiranku yang semakin kalut, tak kunjung mendapatkan solusi terbaik. akhirnya aku keluar dari rumah, yang sudah ku tempati lebih dari 3 tahun. menuju kembali ke mobil yang terparkir di carport. terlihat halaman rumah, yang sudah dipenuhi oleh barang-barangku.

Aku tidak memperdulikan itu semua, Aku injak pedal gas meninggalkan rumah, menuju rumah sakit. untuk meminta saran kepada orang yang selalu menyayangiku, walaupun aku sudah menikah, namun rasa sayangnya, tidak pernah berkurang sedikitpun.

Sesampainya di rumah sakit, Aku bergegas memasuki ruangan Farid. dengan santainya, dia masih terbaring sambil menonton televisi. Hanya melihatku sebentar ketika aku memasuki kamarnya.

"Aku diusir dari rumah! kamu malah enak-enakan tidur. ini semua gara-gara kamu." Celotehku tiba-tiba setelah berada di dekat ranjang Farid.

"Kenapa ,kamu marah-marah? tenang Sayang! kamu harus berpikir jernih!"

"Gimana mau tenang, Semua barangku sudah ada di luar Rumah, terus aku tinggal di mana?"

"Hehehe, kalem aja sih! rumah aku aja masih muat, kalau hanya menampung barang-barangmu yang sedikit." jawab Farid tanpa terlihat sedikitpun ada beban.

"Masalahnya tidak sesederhana itu, nanti orang-orang akan mengecap jelek kita. kalau kita langsung tinggal serumah. aku yakin, kejadian tadi malam, beritanya sudah menyebar ke mana-mana!" aku menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi.

"Sabar, cup! cup! cup! jangan marah-marah seperti itu, Kamu terlihat menggemaskan tahu?" ucap Farid sambil meregangkan tangannya untuk memelukku.

"Ih apaan, siiiiiiiiih!" ucapku dengan manja, Lalu naik ke atas ranjang mengikuti saran Farid, yang hendak memeluk tubuhku.

Aku sandarkan kepalaku di dada Farid, yang tak kalah bidang dengan dada suamiku. Lama berpelukan, akhirnya perasaanku sedikit tenang, karena merasa ada yang melindungi, ketika ada orang yang jahat kepadaku.

"Terus sekarang, aku harus bagaimana?" aku bertanya sambil memainkan jemariku di atas perutnya.

"Coba kamu telepon orang yang mengerjakan pembangunan rumahmu. Bukannya kamu pernah cerita, kalau rumahmu sudah hampir 85%." saran Farid, membuatku melepaskan pelukannya. Kenapa aku tidak terpikir dari tadi.

Dengan cepat aku mengambil handphone-ku, lalu mengontak nomor mandor yang mengerjakan proyek pembangunan rumahku. Lama menunggu, akhirnya telepon itu tersambung.

"Maaf ada apa, Bu? tak seperti biasanya, Ibu menelpon saya?" tanya seorang laki-laki di ujung sana.

"Rumahku, sekarang tinggal berapa persen lagi?" aku langsung bertanya dengan pokok permasalahannya.

"Hampir 90% Bu. tinggal finishing akhir, namun tadi Pak Dali asistennya Pak Arfan. menyuruh kami, untuk Berhenti bekerja, aku tanya Alasannya kenapa, namun Pak Dali tidak menjelaskan." jelas pria itu.

"Lah? kenapa berhenti, kenapa nggak dilanjutkan?"

"Kurang tahu Bu! saya hanya mendapat perintah seperti itu."

"Tapi rumah saya sudah aman, kan? walaupun belum selesai, tapi bisa ditempati?" Aku bertanya kembali.

"Bisa, bu! semua pintu sudah terpasang, dan dilengkapi dengan kunci pengaman. mohon maaf Ada apa ya Bu. Kok, aneh seperti ini?" jelas pria itu sambil bertanya.

"Nggak ada apa-apa! sekarang di mana kuncinya, apa jangan-jangan dibawa sama si Dali?" aku menebak pertanyaanku sendiri.

"Nggak, Bu! kunci masih ada di saya, Pak Dali tadi pagi, hanya menyuruhku untuk Berhenti bekerja, itu saja Bu!"

"Ya sudah! Tolong antarkan kunci itu ke rumah sakit, nanti saya akan ganti ongkosnya, serta bonus yang tidak akan kamu bayangkan sebelumnya."

"Baik, bu! tapi mohon maaf, Rumah Sakit mana ya?"

Aku pun menjelaskan rumah sakit yang sekarang merawat Farid, Kekasihku. setelah mandor pembangunan rumahku mengerti, dengan cepat aku memutus telepon itu.

"Bagaimana?" tanya Farid yang sejak dari tadi memperhatikanku.

"Beres! satu masalah, sudah aku selesaikan. Tinggal bagaimana caranya aku memindahkan barangku, ke rumah Baruku."

"Gampang! kalau handphone-ku ada di sini, aku bisa menyuruh anak buahku, untuk memindahkan barang-barangmu ke rumah barumu.

Dengan cepat aku pun mengambil handphone Farid, yang tadi aku ambil dari rumah. kemudian memberikan handphone itu kepadanya.

"Kenapa kamu nggak bilang dari tadi!" Ketus Farid sambil mengambil handphonenya dari tanganku.

"Aku panik Rid! jangankan mikirin handphone, mikirin diri sendiri saja, aku sudah pusing."

Mendengar perkataanku seperti itu, Farid merengangkan tangannya, kembali untuk mengajakku berpelukan.

Tangan kanan Farid memelukku, sambil mengusap-usap Rambutku yang lepek, karena dari tadi malam belum sempat membersihkan badan. sedangkan tangan satunya lagi, dia memijat tombol HP, untuk menelepon seseorang.

"Ada apa, Pak? tumben menelepon saya?" tanya seseorang di ujung telepon Farid. Aku bisa mendengar suara itu karena Farid meloudSpeaker kan teleponnya.

"Ada kerjaan buat kamu. Tolong pindahkan semua barang-barang yang ada di rumah temanku, ke rumah yang satunya lagi!" seru Farid memerintah bawahannya.

"Gampang! itu masalah sepele. bapak kasih tahu saja alamatnya dari mana, dan pindahnya ke mana!"

Farid pun menceritakan semuanya, kepada pria yang ada di ujung telepon. menjelaskan secara rinci, apa saja yang harus mereka kerjakan, tanpa basa-basi pria itu menyanggupi, Untuk memindahkan barang-barangku, ke rumah Baru yang aku bangun dengan suamiku.

Pukul 12.00. terdengar pintu kamar rumah sakit, ada yang mengetuk. setelah aku persilahkan masuk, ternyata itu adalah mandor proyek pembangunan rumahku. yang hendak mengantarkan kunci pintu rumah yang akan ku tempati.

Setelah menyerahkan kunci, dan aku memberikan bonus yang mungkin lebih dari seminggu gaji ia bekerja. mandor itu pun pamit, terlihat raut wajah yang sangat bahagia. namun sebelum pergi, dia berpesan agar ketika keluargaku mau melanjutkan pembangunan rumah. agar menghubungi dia kembali, aku pun hanya tersenyum dan mengiyakan permintaannya. karena dia adalah salah satu orang yang bisa diandalkan, untuk mengawasi proyek pembangunan rumahku. namun aku tidak janji dalam waktu dekat, melanjutkan pembangunan rumah itu. sebelum urusanku benar-benar selesai.

Setelah kepergian mandor itu, Farid langsung menghubungi bawahannya, untuk mengambil kunci pintu rumahku. agar semua barangku bukan hanya dipindah tempatkan, namun bisa tersimpan dengan aman, ketika berada di dalam rumah.

Tak selang berapa lama, setelah telepon itu berakhir. muncullah pria yang sedikit aku mengenalnya, karena sepengetahuanku dia pernah bekerja menjadi sopir orang tuanya Farid.

Setelah memberikan arahan. Farid pun memberikan Kunci pintu rumahku kepada pria yang baru datang. kemudian dia mentransfer uang untuk ongkos pemindahan barangku, setelah melihat nominal yang masuk ke nomor rekeningnya. pria itu pun tersenyum lalu berpamitan.

Pukul 13.30. telah aku makan siang dan membersihkan tubuhku. Farid memintaku untuk membersihkan tubuhnya juga, karena sama sepertiku, dari malam dia belum sempat membersihkan tubuhnya. jangankan untuk membersihkan tubuh  sendiri, untuk bergerak saja sangat susah.

Aku mengambil tisu basah, untuk membersihkan tubuh Farid. meski tidak mandi dengan air, minimal bau keringat yang menempel di tubuhnya, itu bisa hilang. dengan tisu yang wangi.

Perlahan aku buka sprei penutup tubuhnya, kemudian mulai mengusap setiap inci badan Farid dengan tisu basah. namun ketika aku mengusap bagian perutnya, tiba-tiba kepunyaan Farid berdiri tegang menantangku.

"Kamu, nakaaaaaal! masak baru disentuh begitu saja, sudah bangun." ucapku mengajak ngobrol benda yang baru bangun itu.

"Pengen dikemutin, tuh!" pinta Farid sambil menarik sudut bibirnya.

"Kamu itu! lagi sakit juga, pikirannya kemana-mana." ucapku sambil memicingkan mata ke arah orang yang memiliki benda yang berdiri tegak.

Namun dengan perlahan, aku memegang benda yang kenyal seperti squisi. lalu mengocoknya pelan-pelan, hingga benda itu berdiri dengan sempurna. Farid hanya mengeluh keenakan, matanya terlihat terpejam menikmati semua sentuhanku.

"Kemutin dong, Sayang!" Rengek Farid sambil tetap memejamkan matanya.

Merasa kasihan dengan kondisinya yang seperti itu, perlahan aku tempelkan bibirku, di atas Ujung benda yang menyumbul dari bawah perut Farid.

Awalnya aku hanya menjilat ujungnya, namun lama-kelamaan benda itu masuk, memenuhi ruang Mulutku. sehingga Farid yang memiliki benda itu, terlihat meremas sprei, yang menutupi ranjangnya. membuatku semakin bersemangat membahagiakan pacar sekaligus selingkuhanku.

Brakkkk!!

Mataku terbelalak kaget, dengan mulut masih menempel di tubuh sensitif milik Farid. melihat ke arah datangnya suara, memastikan Siapa yang berani mengganggu aktivitas yang sedang kulakukan.

"Wanita jal4ng!!!" teriak orang yang berdiri di ambang pintu. Kemudian menghampiriku, lalu menarik Rambutku, untuk melepaskan Mulutku, yang masih menempel di benda milik Farid.

Terpopuler

Comments

Aya'Na Soraya

Aya'Na Soraya

Sempurnaaaa...👋👋👋Ga ada otaknya

2024-08-18

0

Jasreena

Jasreena

juoroook....

2023-08-01

0

Nunung Sutiah

Nunung Sutiah

udah pada geser x tuh otak 2 orang,.

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!