Dua Penghianat

Dua Penghianat

Eps. 1 TANDA MERAH

Pov Arfan

"Pulang berdua?" Tanyaku menyambut kedatangan istri dan sahabatku yang baru pulang dari kantor.

"Yah, sekalian! kebetulan Farid mau main ke sini." Jawab Erni, Wanita yang sudah hampir 4 tahun menemaniku.

"Kangen gua sama lu!  Sudah lama kita nggak main PS." Timpal Farid sambil mengepalkan tangan, untuk mengajakku tos.

"Ya sudah! ayo masuk." Ajakku tanpa ada sedikitpun rasa curiga, karena kita bertiga sudah bersahabat, sejak duduk di bangku SMA.

"PS. nya, sudah update apa belum?" Tanya Farid yang berjalan mendahuluiku.

"Sudahlah! masa, Master ketinggalan update." Jawabku yang merasa bangga, karena memang setiap ada update pemain aku selalu mengupdatenya.

Istriku yang berjalan paling depan, dia masuk ke kamarnya. Sedangkan kita berdua masuk ke kamar ruang Kerjaku, karena semua peralatan dan mainanku ada di sana.

Sesampainya di ruang kerja, dengan cepat aku menyalakan PA. nya. lalu mengambil joystick sebagai kontrol permainan. kita pun duduk dengan santai, di kursi sofa. Sambil menunggu PS itu selesai booting.

"Gua pakai Madrid saja!" Gumam Farid sambil memilih salah satu klub favoritnya untuk duelkan.

"Nggak ngaruh, karena menurut gua. klub itu nggak penting, yang terpenting adalah, siapa orang yang memainkannya." jawabku sambil memicingkan mata ke arah Farid.

"Kita buktikan! siapa yang paling hebat." Tantang Farid sambil memencet tombol Start untuk memulai permainan.

"Goooooooooool! Tahan dong Bro! masak sama Atletico Bilbao saja, Madrid bisa kebobolan."

"Tenang Bro, ini baru pemanasan, gua masih belum panas nih."

"Pemanasannya. jangan panas-panas! nanti bisa meledak." ujarku sambil mengangkat satu sudut bibir.

"Benzemaaaa! Benzemaaaaa! gooooool! masukkan Bro?" ujar Farid sambil berdiri, setelah bisa membobol gawang Atletico Bilbao, tim yang aku mainkan.

"Jangan senang dulu, Lihat skornya!"

"Skor nggak penting, gua bisa membobol gawang Lo, saja! itu sama dengan 10 gol." Jawab Farid sambil mendudukkan kembali tubuhnya.

"Minumnya!" tawar istriku sambil menyimpan dua gelas jus mangga meja yang ada di hadapan kita.

Tak ada respon dari kita berdua, kita hanya terfokus Menatap layar 32 inci, mengamati setiap pergerakan karakter game yang ada di dalamnya, seolah melupakan keadaan sekitar.

Istriku yang sudah mengetahui sikap kita, ketika bermain PS. dia hanya menggeleng-gelengkan kepala, lalu pergi keluar kembali, tak memperdulikan kita yang sedang asyik bermain PS.

"Aduh!" Gumam Farid.

"Kenapa Bro?" tanyaku sambil menatap ke arah wajahnya yang meringis.

"Mules banget perut gua! Mugkin gara-gara tadi siang makan ayam geprek, dari karyawan yang sedang berulang tahun." jawab Farid sambil memegangi perutnya.

"Lah, kok bisa? sudah tahu, lu tidak kuat dengan pedas? Kenapa masih di embat saja?" ujarku sambil menggelengkan kepala. merasa khawatir dengan keadaannya.

"Namanya juga gratis, ya gua embat sajalah Bro!" jawab Farid sambil berdiri

"Eh, lu mau ke mana?"

"Mau buang yang ada didalam perut. Elu main sendiri saja dulu! sama komputer!"  Jawab Farid sambil melangkah menuju pintu kamar.

"Wc-nya kan ada di situ! Ngapain lo keluar?" Terangku sambil menunjuk ke arah pintu kamar mandi.

"Kalau di sini, Nanti ruang kerja lo, bau! Emang lu mau? mendengar bunyi-bunyi yang membuatmu mual." jawab Farid yang pergi meninggalkan kamar ruang kerjaku.

Mendengar penjelasannya seperti itu, aku hanya mendengus kesal. Kemudian melanjutkan kembali, bermain PS yang sempat tertunda.

Babak pertama permainan game itu sudah selesai, namun Farid Belum menunjukkan batang hidungnya, atau memberi tanda dia akan cepat kembali.

"Dasar aneh! orang sudah tahu nggak kuat makan pedas, malah main embat saja." gumamku sambil melanjutkan permainan ke babak kedua.

Di menit ke 85. barulah Farid muncul, dengan muka pucat. Dia terus memegangi perut, masuk ke kamarku.

"Bagaimana?" tanyaku sambil mem-pause game.

"Waduh, sumpah! bener nggak enak banget. gua izin pulang saja! sekalian mau membeli obat di apotek." Farid tergesa-gesa mengambil tas yang ada di samping kursi.

"Gua antar, nggak?" aku menawarkan jasa, mengingat tidak tega jika sahabat yang sudah dianggap sebagai saudara, menahan sakit seperti itu.

"Nggak usah Bro! lagian nanti setelah minum obat juga sembuh."

"Serius? nanti lu kenapa kenapa, lagi?" Aku memastikan khawatir takut terjadi sesuatu terhadapnya.

"Kalem saja bro! nanti kalau gua sudah sampai rumah, pasti gua telepon lu!" ungkap Farid sambil menaikan kedua sudut bibirnya, menandakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Setelah rapi, Farid pun berpamitan. lalu mengajakku tos kembali. "Sorry banget ya, bro! Lain kali kita lanjut!" Ujar Farid sambil berlalu pergi menuju arah luar.

Aku yang hobi main PS, tidak memperdulikan lagi dengan keadaan Farid, mataku kembali terfokus ke arah layar. karena ini adalah hiburan mudah, setelah 6 hari berkutat dengan urusan kantor.

Setelah selesai memainkan game pertama, sepeninggal Farid, yang pulang ke rumahnya. aku  mematikan PlayStation ku, lalu merapikan kembali aksesorisnya.

Dengan malas aku pun menyeret tubuhku keluar, dari kamar yang kujadikan tempat kerja, ketika aku berada di rumah. menuju kamar pribadi yang ada di samping.

"Baru beres mandi ya?" aku bertanya Sama istriku yang sedang memoles tubuhnya di meja rias.

Erni hanya menoleh sebentar, lalu kembali memperhatikan wajahnya, yang berada di dalam cermin. seolah tidak mau diganggu, ketika dia berada di dunianya.

Perlahan kudekati istriku, lalu memeluknya dari belakang. tercium aroma tubuhnya yang begitu khas, membuatku sedikit menginginkannya.

"Udahan main ps-nya?" Tanya istriku yang tak bergeming.

"Sudah! si faridnya sakit perut, Jadi nggak seru kalau main sendiri." Jawabku sambil terus mendekat tubuh Istriku yang sint4l.

"Sudahlah jangan dekat-dekat! mending kamu mandi. katanya Nanti sore, mau ke rumah ibu!" usir Erni sambil melepaskan pelukanku.

Namun aku tak menghiraukan penolakannya, aku malah menc1um pundaknya, yang tidak tertutup apapun. karena Erni hanya memakai handuk yang dililitkan di dad4nya. aku menc1umi pundak sampai ke leher jenjang milik Erni, dengan begitu lembut, sehingga dia pun mulai menggelenjang kegelian.

"Sudah mandi sanaaaaaaaaa! jangan buat mandiku sia-sia!" usir Erni untuk yang kedua kalinya, namun dengan suara yang sedikit tertahan, terlihat di cermin istriku yang memejamkan mata,  seolah menikmati sentuhan yang keluar dari bibirku.

Tak Ada Jawaban yang keluar dari Mulutku, aku terus menc1umi pundak leher sampai ke punggungnya. mendapat perlakuan seperti itu. Erni, hanya mendesis pelan menikmati setiap sentuhanku yang menyentuh kulitnya.

Perlahan ku balikan tubuhnya, agar aku bisa mencium bibir yang begitu indah, bibir tipis yang berwarna merah muda. Membuat Siapa saja yang melihatnya, pasti mereka akan menginginkan menyentuh bibir tipis itu dengan bibirnya.

Aku mendekatkan bibirku ke bibir Erni, sehingga pertarungan itu tidak terelakkan.

Cium4nku perlahan turun ke bawah dagunya, menikmati leher jenjang milik istriku. kutarik handuk yang menutupi tubuhnya, agar leluasa ketika hendak menikmati benda berukuran 38b milik istriku. namun aktivitas itu terhenti, setelah melihat ada tanda merah di d4danya.

Merasa kenikmatan yang kuberikan berhenti, Erni pun perlahan membuka mata, menatap sayu ke arahku, seolah bertanya kenapa berhenti.

"Kok dad4 kamu merah?" Tanyaku dengan nafas tersenggal-senggal, karena hasrat lelakiku yang  sudah meninggi.

Mendapat pertanyaan seperti itu Erni yang semula menatap sayu, menjadi segar. lalu memperhatikan tubuh bagian dad4. di mana tanda merah itu terpampang dengan begitu jelas.

"Eeeeeeee, emmmmm, eeeeee. Tadiiii akuuuu kerikan. ya aku kerikan." jawab Erni yang sedikit tergagap, Entah kenapa dia bisa seperti itu.

"Kamu sakit?" pandanganku memenuhi wajahnya.

"Iya! tadi aku nggak enak badan!"

"Ayo kita ke klinik, biar kamu bisa diobati."

"Halah! lebay, baru masuk angin saja, sudah panik seperti itu." jawabnya sambil menyempitkan pandangan mata.

Ku perhatikan kembali tanda merah yang ada di dad4 istriku, dengan teliti. memang benar terlihat seperti goresan yang memanjang, namun di bagian titik lain goresan itu membulat sempurna. seolah bukan hasil dari benda tumpul yang digesekkan.

"Lanjut nggak?" tanya istriku sambil meraih handuk yang sudah tergeletak di lantai.

Aku yang sudah on fire, tidak rela kalau hasratku tidak tersalurkan. dengan cepat aku peluk tubuh istriku, lalu membopongnya ke atas kasur. membaringkan tubuhnya yang begitu indah di atasnya .sehingga walaupun sudah 4 tahun menikah, aku tidak pernah merasa bosan memandangi tubuh istriku.

Perlahan aku melanjutkan aktivitas tubuh, dengan menc1um dan meremas benda berukuran 38b milik istriku. bibirku terus menari di atas tubuhnya,  menjelajahi dari atas Dad4 sampai ke bawah perut. memberikan kenikmatan yang tidak bisa terlukiskan, sehingga hanya eregan dan desah4n yang keluar dari mulut istriku.

30 menit berlalu. akhirnya tubuhku ambruk di tubuh Erni, setelah menyemprotkan cairan kenikmatan. Perlahan aku mengangkat tubuhku dari atas tubuhnya, membaringkan di sampingnya.

"Terima kasih ya, sayang!" ujarku sambil mencium lembut keningnya kemudian menatap istriku dengan penuh cinta.

Erni hanya tersenyum, lalu menutupi tubuhnya dengan selimut. Dan mengganjal bagian bawahnya, agar usaha yang baru kita lakukan, membuahkan hasil. karena sudah 4 tahun menikah, buah hati itu belum hinggap di keluarga kecil kami.

Tubuhku yang begitu lemas, seusai melaksanakan pergulatan suami istri. membuat mataku mulai terpejam, dengan perlahan meninggalkan semua rasa nikmat, yang baru saja kudapatkan dari istri tercintaku.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!