eps. 6 SUNTIK KB

Pov Arfan

"Sial4n!" gerutuku sambil kembali masuk ke rumah, lalu mendekati pintu kamar mandi, di mana istriku sedang membersihkan tubuhnya disana.

Truk! truk! Truk!

"Yang! sayang!" panggilku sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

Gemericik Air keran pun terhenti, mungkin istriku ingin mendengar jelas suara yang keluar di balik pintu.

"Yang! sayang!" aku mengulang panggilanku, sambil terus mengetuk pintu.

"Iyaaaa! ada apa?" jawab Istriku dari dalam kamar mandi, sambil berteriak.

"Pinjam casanmu dong! casan ku Tertinggal di kantor."

"Ambil saja! Ada di tas." jawab istriku, suara air gemericik terdengar kembali.

Aku memindai seluruh area kamarku, untuk mencari tas yang suka dibawa ke tempat kerja oleh istriku. tak susah menemukannya karena benda itu sangat besar, dan Erni menyimpannya di tempat yang sudah biasa.

Kuambil tas istriku, lalu membuka resletingnya. aku memasukkan tanganku ke dalam, mencari-cari Di mana letak casan itu berada. namun ketika aku menarik casan itu, dari tas istriku. ada beberapa kertas yang ikut terbawa, bersamaan dengan keluarnya casan. Mungkin tersangkut ke kabel charger yang kutarik.

Kuperhatikan satu persatu kertas yang tertarik keluar. sebagian besar kertas yang berserakan itu adalah struk pembayaran. namun mataku sedikit tertarik dengan satu kertas, yang bentuknya berbeda dengan kertas-kertas lainnya.

Perlahan kuambil kertas itu lalu membukanya, memperhatikannya dengan teliti. Apa yang ditulis di kertas itu. terlihat ada logo KB di pojok kanan samping, membuatku semakin penasaran ingin terus mambacanya.

"Sayang! ketemu belum?" teriak istriku dari dalam kamar mandi.

"SUdah sayang!" jawabku juga dengan berteriak.

Takut Istriku curiga, dengan cepat ku rapikan kembali semua benda-benda yang tadi menyangkut, ketika mengeluarkan kabel charger. namun kertas yang baru saja kubaca, aku lipat menjadi bagian kecil, lalu memasukkannya ke dalam tas kerjaku, Yang belum sempat aku taruh ke kamar kerja. kemudian melanjutkan Niatku untuk mengecas handphone.

Setelah memastikan baterai hp-ku mulai terisi, aku pun mengambil handuk, untuk membersihkan badan.

*****

Pukul 20.00. setelah aku dan Istriku makan malam, kita berdua duduk di ruang keluarga. seperti biasa, Erni yang selalu manja, dia menyandarkan kepalanya ke dadaku yang bidang. sambil menonton film drama kesukaannya.

"Maafin aku, ya!" ujarku mengawali pembicaraan.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf gara-gara Ibu. akhirnya kamu jadi tertekan seperti ini, sampai harus bolak-balik rumah sakit, mengecek kandunganmu." ujarku sambil mengelus rambut panjangnya.

"Nggak apa-apa, sayang! lagian aku juga ingin cepat mempunyai momongan, jadi nggak ada salahnya kalau aku berusaha." jawab istriku. matanya terus terfokus ke layar kaca.

"Oh iya! kalau kamu mau ke rumah sakit, nanti kabarin aku, ya! biar aku bisa mengantarmu. gak enak kalau harus merepotkan Farid terus"

"Aku takut mengganggu pekerjaanmu, yang sedang banyak proyekkan. lagian tadi aku nggak sengaja, kebetulan bertemu klien di dekat rumah sakit, terus di kantor sudah tidak ada pekerjaan lagi. Jadi aku memutuskan untuk mengontrol kandunganku, daripada bengong di kantor." jelas istriku memang dari awal dia sudah meminta izin, untuk menemui klien bersama Farid.

"Yah! namun lain kali jangan diantar sama Farid! Sesibuk apapun. aku pasti berusaha meluangkan waktu, untuk menemanimu kontrol ke dokter kandungan."

"Iya sayang! maaf ya! tadi aku tidak mengabari kamu terlebih dahulu. soalnya tadi bener- benar mendadak." Jelas istriku sambil mempererat pelukannya. membuatku merasa bahagia, memiliki istri sebaik Erni.

Aku mencium lembut ubun-ubun istriku, kemudian kita pun terlalut menonton film drama, yang ada di televisi. ini adalah salah satu rutinitasku, setiap malam. menemani Erni menonton film drama favoritnya.

Setelah film favoritnya selesai. aku meminta izin untuk mengerjakan pekerjaanku, yang tadi Kubawa dari kantor. tanpa ada penolakan dari Erni, karena ini sudah menjadi kebiasaanku, membawa pekerjaan kantor ke rumah. yang terpenting tidak mengganggu waktu me time kita, salah satunya dengan nonton bareng film drama.

Setelah sampai di ruang kerja, aku pun menyalakan komputer. lalu memutar musik untuk menemaniku bekerja. beberapa saat berlalu, aku pun mulai hanyut dengan semua file-file yang nampak di layar komputer. Ketika mencari swdang inspirasi, aku teringat kembali dengan kertas yang kuambil dari tas Erni. Dengan penasaran, aku mengambil kertas itu dari dalam tas kerjaku, kemudian membukanya.

Aku memperhatikan kertas itu dengan teliti  membaca dari awal sampai akhir. tiba-tiba jantungku seolah terhenti bergejolak. mau tidak percaya, tapi di situ tertera jelas bahwa orang yang mengajukan permintaan suntik KB itu, adalah Erni istriku.

Pikiranku mulai menerka-nerka, Kenapa Erni melakukan hal seperti ini. Aku mulai sedikit ragu tentang kesetiaan istriku, Apa mungkin dia benar-benar tega, melakukan suntik KB, untuk menunda kehamilannya.

Aku duduk sambil termenung terus membaca kertas itu berulang-ulang. Memastikan aku tidak salah lihat dan salah baca. Aku menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya, merasa bingung, dengan apa yang Sebenarnya terjadi.

Setelah lama berpikir, akhirnya aku menemukan ide. aku akan menanyakan langsung terhadap Erni. agar aku tidak berburuk sangka terhadapnya. Namun yang jadi permasalahan, bagaimana caranya aku bertanya, tanpa menyinggung perasaannya. Aku takut salah satu dari kita emosi, sehingga itu bisa membuat Rumah tanggaku berantakan.

Kurang lebih 30 menit aku menimbang baik buruknya, Apa yang harus kulakukan. dengan yakin, aku memutuskan untuk menemui dokter rumah sakit yang menangani istriku. bertanya sebenarnya apa yang terjadi, karena kalau bertanya langsung sama Erni. bisa saja dia berbohong, dan mungkin perdebatan tidak bisa terhindarkan. Sehingga masalahnya akan menjadi semakin runyam.

Aku memfoto kertas berlogo KB, untuk dijadikan bukti, ketika besok aku bertanya ke dokter yang menangani istriku. karena tidak mungkin membawa surat keterangan asli, bisa-bisa Erni nanti curiga.

Pukul 23.30. aku memasuki kamar tidurku, terlihat Erni sudah terlelap. dengan hati-hati, ku kembalikan kertas itu ke dalamnya. Setelah semuanya dirasa cukup aman. aku membaringkan tubuh di samping istriku, yang selama ini aku cintai. Kutatap wajah yang terlelap membuatnya terlihat semakin cantik. ku cium lembut keningnya, sebagai ritual sebelum tidur.

*****

Keesokan paginya. pukul 08.30 setelah mengantarkan istriku ke kantornya. Aku tidak langsung berangkat ke kantorku, aku putar arah, kembali ke rumah sakit, yang kemarin didatangi oleh istriku.

Pukul 09.00. aku pun dipanggil untuk memasuki ruangan pemeriksaan. Aku sengaja mengambil nomor antrian, karena ketika mau bertemu dengannya secara langsung. Aku harus membuat jadwal terlebih dahulu, atau menunggu sampai beliau selesai bekerja. Setelah memasuki ruangan aku pindai semua sudut ruangan, yang hanya ada beberapa orang saja. Mungkin itu perawat dan bidan yang duduk di kursi terpisah.

"Siang bu!" sapaku dengan ramah.

"Siang juga, pak. Silakan duduk!" seru wanita yang memakai baju dokter.

"Terima kasih!"

"Mau suntik KB, Pak?"  bu bidan mulai bertanya tujuanku.

"Enggak, Bu! Saya cuma mau bertanya, tentang wanita yang kemarin suntik KB. di sini." aku menjelaskan maksud dan tujuanku, sambil menunjukkan bukti foto yang ku ambil semalam.

"Kenapa? ada masalah, atau ada efek samping dari KB yang disuntikkan?" tanya Bu bidan setelah mengecek foto yang diperlihatkan dari handphone-ku.

"Nggak Bu? saya cuma mau tahu kebenarannya saja. Apakah benar Erni, istriku melakukan suntik KB. di sini?" Tanyaku dengan penuh selidik.

"Berarti Bapak, namanya Pak Arfan, ya?" Bu bidan memastikan, sambil menatap lekat ke arahku.

"Yah, betul Bu! saya Arfan."

"Maaf ya pak! kalau Bapak tidak bisa bertanggung jawab, mendingan Bapak nggak usah menikah, apalagi harus berbuat kasar terhadap istri bapak!" ungkap bidan itu sambil menyipitkan mata ke arahku, membuatku terperangah kaget, mendengar penuturannya yang seperti memojokkanku.

"Lah! kok bisa, Ibu menyimpulkan seperti itu?" Tanyaku yang menatap heran ke arahnya.

"Benar! Istri bapak melakukan suntik KB di sini, istri bapak belum siap untuk mempunyai anak, karena bapak yang suka mabuk-mabukan, dan sering KDRT. sehingga beliau memutuskan untuk menunda kehamilannya, menurut penuturannya, dia nggak mau mempunyai anak dari seorang ayah, yang tidak bertanggung jawab, seperti bapak." jelas bidan.

Deg!!

Jantungku rasanya berhenti memompa, mataku mulai perih, nafasku mulai terasa sesak. Ketika Harus mendengar kenyataan yang begitu pahit, ternyata momongan yang selalu aku impikan itu belum hadir, bukan karena Tuhan belum mempercayai kita. tapi ada seseorang yang Begitu jahat, tidak menginginkan kehadirannya. mau tidak percaya, semua bukti sudah aku dapat. bahkan yang membuatku merasa sakit, istriku yang selalu ku banggakan dan kukagumi, dengan tega dia memfitnahku, dengan sebutan pemabuk.

"Jangan mengada-ada Bu! mana mungkin saya berbuat tega seperti itu, jangankan memukul, menyentilnya saja, saya tidak pernah." ujarku dengan suara yang sedikit meninggi, menolak kebenaran yang begitu pahit, berharap semua yang diucapkan bidan itu adalah satu kesalahan. Rasa kecewa begitu dalam terhadap istriku, membuatku tidak dapat mengontrol emosi.

"Perbaiki diri dulu! sebelum melakukan promil, agar anaknya kelak, bisa mendapat kasih sayang yang layak." nasehat bu bidan.

"Sudahlah! Kalau kamu tidak tahu kebenarannya. Kamu jangan asal berucap. kamu jangan fitnah Saya dan istri saya. Mana mungkin istri sebaik erni, tega memfitnah saya dengan sebutan pemabuk dan tukang KDRT" sanggahku dengan suara tinggi, emosi yang sudah di ubun-ubun, membuatku tidak bisa berpikir jernih.

"Kalau Bapak sudah tidak ada kepentingan lagi. silakan keluar dari ruangan saya!" usir bidan itu.

"Saya masih banyak urusan dengan kamu. Kenapa kamu bisa menyimpulkan saya orang seperti itu." hardiku sambil bangkit lalu mendekati bidan itu.

"Silakan keluaaaaaar! Jangan membuat onar di ruangan saya!" usir bu bidan, untuk yang kedua kalina, dengan nada yang sama tinggi.

Dengan cepat para perawat yang ada di situ, mendekati. lalu dengan kasar memaksaku untuk segera pergi kelur, meninggalkan ruangan pemeriksaan.

Dengan mendengus kesal, aku pun keluar. Rasanya masih tidak terima mengetahui kenyataan yang begitu pahit.

"Bagaimana istri, mau mempunyai anak. kalau suaminya seperti ini!" cibir Seorang perawat yang mendorong ku keluar dengan kasar.

Mendengar keributan di ruangan, dengan cepat Satpam Penjaga pun menghampiri. setelah bertanya kronologi keributan sama perawat. Dengan cepat satpam itu mulai menarik lenganku, agar segera keluar dari rumah sakit. Mereka menarikku dengan kasar, seperti tawanan yang baru saja melakukan kejahatan, menjadi tontonan orang-orang yang sedang mengantri, untuk berobat di situ.

Setelah berada di dalam mobil. Aku menarik napas beberapa kali, menenangkan pikiranku, yang sudah kalut. setelah pikiranku mulai kembali jernih, aku mulai menghidupkan mesin mobil, untuk segera pergi meninggalkan rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Jasreena

Jasreena

bidannya kasar bener seeh...

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 TANDA MERAH
2 eps. 2 PERINGATAN
3 eps. 3 HATI HATI
4 eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5 eps. 5 KEMANA CDmu
6 eps. 6 SUNTIK KB
7 eps. 7 KAMU TEGA!
8 Eps. 8 PROMIL
9 Eps. 9 IBU LAGI
10 eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11 eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12 eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13 eps 13. VINA MARAH
14 eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15 eps. 15 DUA PENGHIANAT
16 eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17 eps. 17 FASHBACK
18 Eps. 18 DIUSIR
19 eps. 19 PINDAH RUMAH
20 eps. 20 ARFAN KEMANA?
21 Eps. 21 Overdosis
22 Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23 eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24 Eps. 24 SELALU SIAL
25 eps. 25 ANCAMAN
26 Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27 Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28 Eps. 28 MENCARI TAU
29 Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30 Eps. 30 MULAI BERAKSI
31 Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32 Eps. 32 HAKKU
33 Eps. 33 SOMBONG
34 Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35 Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36 Eps. 36 PRIA BULKY
37 Eps. 37 MENGHANTUI
38 Eps. 38 MAAF BU!
39 Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40 Eps. 40 BAHAGIA
41 Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42 Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43 Eps. 43 MENYERAH
44 Eps. 44 KONDISI ARFAN
45 Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46 Eps. 46 POV KARLA
47 Eps. 47 Dua Malaikat
48 Eps. 48 WANITA ANEH
49 Eps. 49 BERGURU
50 Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51 Eps. 51 cleaning service
52 Eps. 52 Supervisor Bejat
53 Eps. 53 KARLA KENAPA
54 Eps. 54 SATU RASA
55 Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56 Eps. 56 Perjuangan
57 Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58 Eps. 59 KEADAAN KARLA
59 Eps. 59 KAGUM
60 Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61 Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62 Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63 Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64 Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65 Eps. 65 GAGAL LAGI
66 Eps. 66 BERTEMU VINA
67 Eps. 67 MISI VINA
68 eps. 68 MENYEBALKAN
69 Eps. 69 PENSIL
70 Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71 Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72 eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73 Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74 Eps. 74 Tumbal
75 Eps. 75 Bertemu Asistenku
76 Eps 76 Harus Bangkit!
77 Eps. 77 Memulai
78 Eps. 78 Terus Fokus
79 Eps. 79 Tetap Fokus
80 Eps. 80 UNIK
81 Eps 81. Curang
82 Eps. 82 Memang Jorok!
83 Eps 83 Erni Lagi
84 Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85 Eps. 85 Menikmati mangsaku
86 Eps 86 Farid
87 Eps 87 Penasaran
88 Eps. 88 DIHINAKAN
89 Eps. 89 KASIHAN BANGET
90 Eps. 90 Tolong kembalilah!
91 Eps 91 Kamu Siapa
92 Eps. 92 Pembohong
93 Eps. 94 kemana saiful?
94 eps 93 penyesalan bod0h
95 Eps. 94 saiful hilang
96 Eps. 95 MAAF
97 Eps. 96 pengakuan Saiful
98 Eps. 97 Curhat Mukti
99 Eps. 98 Kembali Ke Erni
100 Eps. 99 LAH! KOK?
101 Eps. 100 Aneh
102 Eps 101 menjenguk Ari
103 Eps. 102 kondisi
104 Eps 103 Masalah Mukti
105 Eps. 104 keluar
106 Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107 Eps. 106 bertemu kembali
108 107. motoivasi
109 Eps. 108 restu ibu
110 Eps. 109 Bertanya
111 Eps. 110 keputasan Karla
112 eps. 111 kesempatan
113 Eps. 112 Kemana Karla?
114 Eps. 113 Mencari
115 EPS. 114 BERBAGAI CARA
116 Eps. 115 WAKTUNYA
117 116. gelagat
118 Eps. 117 rasa penasaran
119 EPS. 118 TITIK TERANG
120 EPS. 119 Karla Diatas
121 Eps. 120 akhir Kisah Erni
122 S2 Eps. 1 Farid
123 S2 Eps. 2 Farid Malu
124 S2. Eps 3 Karla istriku
125 S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126 Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127 S2. 6 night one
128 S2. 7 Darah Apa?
129 S2. 8 Malu
130 S2. 9 Tertawa
131 S2. 10 gak apa-apakan?
132 S2. 11 Nasihat
133 S2. 11 Keranjang sayur
134 S2. 13 duniawi
135 S2. 14 Pov Farid
136 S2. 15 jahatnya Bapak
137 S2. 16 Frustasi
138 S2. 17 Pertolangan
139 S2. 18 berhati Malaikat
140 S2. 19 Istiriku kabur
141 S2. 20 permintaan Istriku
142 S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143 S2. 22 Langsung Kerja
144 S2. 23 Sumbang
145 S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146 S2. 25 dipanggil Atasan
147 S2. 26 kebahagian Datang
148 S2. 27 kebanggaan
149 S2. 28 wanita bersama Dali
150 S2. 29 Gadis Kaku
151 S2. 30 Ira menangis
152 S2. 31 Duka Ira
153 S2. 32 Menong
154 S2. 33 Terus membantu
155 S2. 34 Gara-gara Erni
156 S2. 35 Ira
157 S2. 36 Istri Arfan sakit
158 S2. 36 bahagia Arfan
159 S2. 38 musang tetaplah Musang
160 S2. 39 Fitnah
161 S2. 40 Pak ghufron
162 S2. 41 sikap Bapak
163 S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164 S2. 43 Selalu Baik
165 S2. 44 kondisi Bapak
166 S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167 S2. 46 tidak tau untung
168 S2. 47 rumah impian
169 S2. 48 MENANTU
170 S2. 49 perubahan Sikap
171 S2. 50 baik
172 S2. 51 Baumu Berbeda
173 S2. 52 Curiga
174 S2. 53 DIHANTUI
175 S2. 54 Tawaran Bapak
176 S2. 55 Vina Bekerja
177 S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178 S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179 S2. 58 dihantui
180 S2. 59 ira marah
181 S2. 60 pergi kebogor
182 S2. 61 pulang
183 S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184 S2. 63 TAMAT
185 season 3 bag. 1
186 Bag 2. Mengantar
187 bag. 3 seram
188 bag 4. ditinggalkan
189 bag 5. ketukan dijendela
190 bag 6. Hadir lagi
191 bag. 7 mimpi yang sama
192 bag. 8 rencana
193 bag. 9 rahasia
194 the and
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Eps. 1 TANDA MERAH
2
eps. 2 PERINGATAN
3
eps. 3 HATI HATI
4
eps. 4 KALIAN ERBUAT APA
5
eps. 5 KEMANA CDmu
6
eps. 6 SUNTIK KB
7
eps. 7 KAMU TEGA!
8
Eps. 8 PROMIL
9
Eps. 9 IBU LAGI
10
eps. 10 RENCANA KELUAR KOTA
11
eps. 11 PERGI KELUAR KOTA
12
eps. 12 TAK SECANTIK ERNI
13
eps 13. VINA MARAH
14
eps. 14 KEJUTAN BUAT ISTRI
15
eps. 15 DUA PENGHIANAT
16
eps. 16 DUA ORANG TAK BERPRIKEMANUSIAAN
17
eps. 17 FASHBACK
18
Eps. 18 DIUSIR
19
eps. 19 PINDAH RUMAH
20
eps. 20 ARFAN KEMANA?
21
Eps. 21 Overdosis
22
Eps. 22 ISTRI MINTA CERAI
23
eps 23 DUA PRIA TERBAIK
24
Eps. 24 SELALU SIAL
25
eps. 25 ANCAMAN
26
Eps. 26 SAMA SAMA MENCINTAI
27
Eps. 27 SUAMIKU SAKIT APA?
28
Eps. 28 MENCARI TAU
29
Eps. 29 MEMBERI PILIHAN
30
Eps. 30 MULAI BERAKSI
31
Eps 31 MENGINGINKANYA KEMBALI
32
Eps. 32 HAKKU
33
Eps. 33 SOMBONG
34
Eps. 34 SURAT PEMANGILAN
35
Eps. 35 CURAH DENGAN BAPAK
36
Eps. 36 PRIA BULKY
37
Eps. 37 MENGHANTUI
38
Eps. 38 MAAF BU!
39
Eps. 39 LIMA BULAN BERLALU
40
Eps. 40 BAHAGIA
41
Eps. 41 KAMU HARUS BANGKIT
42
Eps. 42 SUSAH BARU INGET
43
Eps. 43 MENYERAH
44
Eps. 44 KONDISI ARFAN
45
Eps. 45 ARFAN TUNGGU IBU
46
Eps. 46 POV KARLA
47
Eps. 47 Dua Malaikat
48
Eps. 48 WANITA ANEH
49
Eps. 49 BERGURU
50
Eps. 50 BERHATI MALAIKAT
51
Eps. 51 cleaning service
52
Eps. 52 Supervisor Bejat
53
Eps. 53 KARLA KENAPA
54
Eps. 54 SATU RASA
55
Eps. 55 MEMULAI KEMBALI
56
Eps. 56 Perjuangan
57
Eps. 57 TOLONG MEREKA!
58
Eps. 59 KEADAAN KARLA
59
Eps. 59 KAGUM
60
Eps. 60 PAYUNG HUKUM
61
Eps. 61 PENGHIANAT SEMAKIN SUKSES
62
Eps. 62 PERSIAPAAN LAMARAN
63
Eps. 63 Pria Dalam VIDIO
64
Eps. 64 Akhirnya AKU MENEMUKANMU
65
Eps. 65 GAGAL LAGI
66
Eps. 66 BERTEMU VINA
67
Eps. 67 MISI VINA
68
eps. 68 MENYEBALKAN
69
Eps. 69 PENSIL
70
Eps. 70 MENAMBAH LUKA
71
Eps. 71 KAMU SEBENARNYA SIAPA?
72
eps. 72 kerja diperusahaan ibu
73
Eps. 73 MEMDAPAT BALASAN
74
Eps. 74 Tumbal
75
Eps. 75 Bertemu Asistenku
76
Eps 76 Harus Bangkit!
77
Eps. 77 Memulai
78
Eps. 78 Terus Fokus
79
Eps. 79 Tetap Fokus
80
Eps. 80 UNIK
81
Eps 81. Curang
82
Eps. 82 Memang Jorok!
83
Eps 83 Erni Lagi
84
Eps. 84. Kamu Kena Prangkapku
85
Eps. 85 Menikmati mangsaku
86
Eps 86 Farid
87
Eps 87 Penasaran
88
Eps. 88 DIHINAKAN
89
Eps. 89 KASIHAN BANGET
90
Eps. 90 Tolong kembalilah!
91
Eps 91 Kamu Siapa
92
Eps. 92 Pembohong
93
Eps. 94 kemana saiful?
94
eps 93 penyesalan bod0h
95
Eps. 94 saiful hilang
96
Eps. 95 MAAF
97
Eps. 96 pengakuan Saiful
98
Eps. 97 Curhat Mukti
99
Eps. 98 Kembali Ke Erni
100
Eps. 99 LAH! KOK?
101
Eps. 100 Aneh
102
Eps 101 menjenguk Ari
103
Eps. 102 kondisi
104
Eps 103 Masalah Mukti
105
Eps. 104 keluar
106
Eps. 105 Perusahaan Mandiri
107
Eps. 106 bertemu kembali
108
107. motoivasi
109
Eps. 108 restu ibu
110
Eps. 109 Bertanya
111
Eps. 110 keputasan Karla
112
eps. 111 kesempatan
113
Eps. 112 Kemana Karla?
114
Eps. 113 Mencari
115
EPS. 114 BERBAGAI CARA
116
Eps. 115 WAKTUNYA
117
116. gelagat
118
Eps. 117 rasa penasaran
119
EPS. 118 TITIK TERANG
120
EPS. 119 Karla Diatas
121
Eps. 120 akhir Kisah Erni
122
S2 Eps. 1 Farid
123
S2 Eps. 2 Farid Malu
124
S2. Eps 3 Karla istriku
125
S2. Eps 4 Mau Bulan madu
126
Se2. Eps 5 KERANJANG SAYUR
127
S2. 6 night one
128
S2. 7 Darah Apa?
129
S2. 8 Malu
130
S2. 9 Tertawa
131
S2. 10 gak apa-apakan?
132
S2. 11 Nasihat
133
S2. 11 Keranjang sayur
134
S2. 13 duniawi
135
S2. 14 Pov Farid
136
S2. 15 jahatnya Bapak
137
S2. 16 Frustasi
138
S2. 17 Pertolangan
139
S2. 18 berhati Malaikat
140
S2. 19 Istiriku kabur
141
S2. 20 permintaan Istriku
142
S2. 21 PENYAMBUTAN YANG SANGAT BAIK
143
S2. 22 Langsung Kerja
144
S2. 23 Sumbang
145
S2. 24 kebijaksanaan Arfan
146
S2. 25 dipanggil Atasan
147
S2. 26 kebahagian Datang
148
S2. 27 kebanggaan
149
S2. 28 wanita bersama Dali
150
S2. 29 Gadis Kaku
151
S2. 30 Ira menangis
152
S2. 31 Duka Ira
153
S2. 32 Menong
154
S2. 33 Terus membantu
155
S2. 34 Gara-gara Erni
156
S2. 35 Ira
157
S2. 36 Istri Arfan sakit
158
S2. 36 bahagia Arfan
159
S2. 38 musang tetaplah Musang
160
S2. 39 Fitnah
161
S2. 40 Pak ghufron
162
S2. 41 sikap Bapak
163
S2. 42 Vina, Erni sama Saja
164
S2. 43 Selalu Baik
165
S2. 44 kondisi Bapak
166
S2. 45 biarkan Bapak Mampus
167
S2. 46 tidak tau untung
168
S2. 47 rumah impian
169
S2. 48 MENANTU
170
S2. 49 perubahan Sikap
171
S2. 50 baik
172
S2. 51 Baumu Berbeda
173
S2. 52 Curiga
174
S2. 53 DIHANTUI
175
S2. 54 Tawaran Bapak
176
S2. 55 Vina Bekerja
177
S2. 56 MOBIL BUAT VINA
178
S2. 57 Vina Masuk Hotel?
179
S2. 58 dihantui
180
S2. 59 ira marah
181
S2. 60 pergi kebogor
182
S2. 61 pulang
183
S2. 62 HADIAH ULANG TAHUN
184
S2. 63 TAMAT
185
season 3 bag. 1
186
Bag 2. Mengantar
187
bag. 3 seram
188
bag 4. ditinggalkan
189
bag 5. ketukan dijendela
190
bag 6. Hadir lagi
191
bag. 7 mimpi yang sama
192
bag. 8 rencana
193
bag. 9 rahasia
194
the and

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!