Dira baru saja kembali dari pekerjaannya siang itu dan matanya memandang seorang pria yang cukup dikenalnya sebagai kekasih dari Elina terlihat dalam keadaan kurang baik, pria itu tampak tidak bersemangat
"Revan" panggilnya membuat Revan langsung membalikkan pandangannya pada Dira yang baru saja pulang masih dengan pakaian susternya yang dibaluti blazer dari luar hingga tidak terlalu mencolok kalau dia seorang suster
"Dira" gumam Revan tidak bersemangat, matanya memerah menahan desakan air mata yang ingin keluar.Dia menjadi pria cengeng hanya karena seorang wanita
"Kenapa kamu tampak seperti hendak menangis?" tanya Dira membuat Revan menggeleng dan menjelaskan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Elina
Dibalik pintu kamar, Elina merosot diatas lantai dengan tangis yang mulai pecah, gadis itu membekap mulutnya keras agar suara tangisnya tidak sampai ke telinga Revan.Elina menangis sambil memukul-mukul dadanya, dirinya begitu sakit ketika harus mengeluarkan kata-kata seperti tadi pada Revan yang bahkan sudah seperti malaikat pelindungnya selama 10 tahun ini
Elina sadar kalau kata-katanya itu pasti akan membuat hati pria itu terluka, dirinya terus memukul dadanya dengan tangan kanannya dan membekap mukutnya dengan satu tangan yang lain.Dia benar-benar tidak akan sanggup jika harus tetap melanjutkan hubungannya dengan Revan karena Elina yakin pasti akan ada masa nanti Revan akan merasa menyesal jika tetap bersamanya yang bahkan lebih hina dari pelacur sekalipun terlebih Elina tidak ingin rasa bersalah menggerogoti hatinya kalau dirinya memilih egois dengan tetap mempertahankan Revan saat pria itu bisa untuk mencapai yang lebih baik darinya
"Maaf..kan..hiks..aku..mas..hiks Revan..maaf.." Elina tersedak dengan air matanya sendiri, begitu menyesali hidupnya yang harus melepaskan pria sebaik Revan
🍀🍀🍀
Dira menatap kasihan pada Revan, dia tidak tahu menahu tentang masalah yang sedang dihadapi mereka berdua tapi Dira yakin kalau Elina memutuskan Revan pasti karena kehamilannya
"Apa kamu percaya dengan alasan Elina sampai memutuskanmu?"
"Sebenarnya aku tidak ingin percaya tapi itulah yang dikatakannya.Elina sudah berubah"
"Elina pasti punya alasan kuat kenapa sampai memutuskanmu Revan dan sepertinya aku sedikit tau dengan alasan itu" kata Dira dengan yakin
"Alasan? bisa aku tahu apa alasannya Dira?" Revan menjawab antusias.Dira menggeleng
"Sebelum aku menjawab, kamu harus memberitahuku dulu apa yang sudah terjadi pada Elina selama kalian di Jakarta?" Dira sengaja tidak langsung membocorkan tentang kehamilan Elina pada Revan yang diyakini suster itu kalau Revan belum mengetahuinya.Revan menghembuskan nafasnya lagi sembari menunduk saat mata Dira menatapnya dengan menyelidik
"Sebenarnya Elina mengalami pelecehan seksual.Dia diperkosa oleh laki-laki biadab itu dan aku bahkan tidak dapat menjaga Elina dengan baik.Laki-laki macam apa aku ini" Revan mulai mengeluarkan air matanya.Dira tertegun melihat kerapuhan pria itu, dan suster itu yakin kalau Revan benar-benar tulus mencintai Elina
"Memang kemana kamu saat itu?"
"Aku mengalami kecelakaan..." jawab Revan mulai menjelaskan detail kecelakaan dirinya sambil terus menyalahkan dirinya yang tidak bisa menjaga Elina dengan baik hingga ada kesempatan pada pria iblis seperti Mike untuk melecehkannya
"Boleh aku tau siapa nama pria yang sudah bertindak asusila pada Elina?" tanya Dira hati-hati
"Dia Michael Ananda,CEO Middle Corporation" jawab Revan pelan membuat Dira menutup mulutnya terkejut, jadi semua kecurigaannya selama ini benar.Dari awal dirinya sudah curiga sama sahabatnya Billy yang itu saat melihat pandangan pria itu pada Elina dan juga tatapan penuh kebencian yang Elina taruhkan pada pria itu, bagaimana bisa Dira tidak menyadari itu semua
Melihat reaksi Dira membuat Revan berkerut bingung, apa suster itu mengenal Mike,pikirnya
"Kamu mengenalnya?" tanya Revan, Dira mengangguk
"Dia salah seorang sahabat temanku dan dia pernah datang kemari beberapa hari yang lalu" jawab Dira yang gantian membuat Revan terkejut
"Dia kemari! apa dia menemui Elina?" Revan bertanya khawatir, perasaannya mulai tidak enak.Dira kembali mengangguk
"Mereka sempat bertemu sesaat sebelum Billy temanku membawanya pergi pulang"
"Dan pria itu tidak melakukan apapun?" tanya Revan tidak percaya.Dia tidak percaya kalau Mike tidak melakukan apapun saat bertemu Elina pasti telah terjadi sesuatu antara keduanya.Bukan waktu sedikit Revan mengenal karakter Mike dan dia yakin sekali kalau pria itu telah melakukan sesuatu pada Elina.Apa mungkin karena itulah,Elina memutuskan untuk berpisah dengannya?
"Iya.Mereka pergi begitu saja" jawab Dira.Revan mengacak rambutnya frustasi
"Brengsek.." umpatnya dengan kesal
"Aku yakin,Mike telah melakukan sesuatu pada Elina" lanjutnya membuat Dira memandang pria itu
"Sesuatu seperti apa?"
"Aku tidak yakin tapi berdasarkan penilaianku pria itu tidak akan membiarkan Elina begitu saja" Dira semakin bingung
"Kenapa dia begitu dendam pada Elina?" Revan memandang kearah Dira dan mulai menceritakan dasar dari semua tindak asusila yang diterima oleh Elina
"Pria itu menuduh Elin pembunuh..?" Revan mengangguk
"Dan memperkosanya?" Revan kembali mengangguk.Dira menunduk, raut wajahnya berubah menjadi sendu mengingat apa yang sudah dijalani saudaranya
"Revan, mungkin alasan Elina memutuskanmu karena dia merasa tidak pantas untuk pria sebaik dirimu" ujar Dira mencoba menjelaskan
"Aku tidak peduli dengan semua yang menimpanya Dira.Aku akan menerima Elina bagaimanapun keadaannya karena aku mencintainya" jawab Revan lugas, Dira tersenyum miris.Dia tahu besar rasa cinta Revan pada Elina,terlihat dari bagaimana kondisi pria itu saat Elina ingin memutuskannya
"Kau akan menerimanya walaupun kau tahu kalau Elina sedang mengandung anak pria lain?" tanya Dira, baru saja Revan ingin menjawab iya, dia langsung terdiam saat mendengar kata anak pria lain
"Apa maksudmu?"
"Elina sedang hamil saat ini, Revan"
"Apa!" fakta itu benar-benar meruntuhkan semua tekad yang sudah dibangunnya dengan kokoh,Revan benar-benar tidak bisa menerima fakta itu
"Siapa yang hamil?" itu bukan suara Revan maupun Dira tapi suara seseorang yang baru hadir ketempat itu.Sontak Dira dan Revan memandang kearah pintu, melihat siapa yang sudah menginterupsi Pembicaraan mereka Revan langsung menjadi berang, dia merasa sangat marah
"Brengsek..masih berani kau menginjakkan kakimu kemari" ujarnya sembari bangkit dari duduknya dan melangkah cepat kearah pria yang baru saja tiba itu, mencengkeram kuat kerah bajunya dan tanpa aba-aba langsung menonjoknya hingga pria itu terpental jatuh ke tanah
"Mike, kau benar-benar laki-laki berhati iblis" ucap Revan kembali melayangkan tonjokannya namun kini kepalan tangannya dihalang oleh Mike dan balas menonjok Revan balik
"Cih..sambutan yang sangat ramah" tutur Mike setelah meludah darah yang keluar dari mulutnya akibat tonjokan keras Revan.Dia baru saja sembuh dari bekas pukulan Billy kini bibirnya harus kembali robek karena bogeman mentah Revan
"KURANG AJAARR" teriak Revan sembari memukul Mike dengan membabi buta yang tentu saja dihindari dan dihalang oleh Mike.Dira hanya mampu memandang perkelahian itu dengan tercengang melihat Revan yang seperti kehilangan akalnya.Revan terus terusan memukul,menendang dan menghantam Mike walau pria itu dapat dengan cepat membaca gerakannya dan menghalaunya, Alhasil Mike berhasil mengungguli perkelahian itu dengan membalas pukulan Revan hingga pria itu jatuh terkapar sambil terbatuk-batuk, darah mengalir dari mulutnya dan wajahnya sudah benar-benar babak belur
"Mas Revan.." seru sebuah suara di pintu rumah dengan tercekat
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Melisa Bee
Akhirnya sampai juga bab 20...janji kakak harus penuhi ya..katanya akan buat kisah marcel kalo sampai bab 20
penuhi janjimu kak😁😁
2022-08-11
1
Hiatus
semangat Revan hajar si Mike Mouse 🔥 ku bantu kamu dengan bismillah 🤣🤣🤣💪💪💪
up lagi kakak💪😬🥰
2022-08-11
1