Elina membuka pintu kamarnya dan melangkah keluar dengan wajah datar, memandang satu persatu wajah-wajah dihadapannya.Pertama dia menjatuhkan pandangannya pada Dira, saudara yang begitu dikasihinya lalu beralih pada pria disamping Dira. Elina mengenali pria itu,salah satu sahabat Mike yang dulu menyelamatkannya dan juga mengantarnya pulang ke penginapannya, dan terakhir tatapannya jatuh pada pria yang duduk santai diatas kursi kayu yang terletak diruang tamu itu sembari membalas tatapannya.Elina dengan cepat mengalihkan pandangannya dari pria itu sebelum dia kehilangan kendali dari mental yang sudah disiapkannya dengan susah payah.
Satu jam yang lalu setelah Mike keluar dari kamar dimana pria itu sudah memaksakan kehendaknya padanya.Elina bangkit melihat ranjang yang jauh dari kata rapi serta kamar yang berantakan oleh barang-barang yang dilemparnya kepada Mike sebelum pria itu mengulangi hal bejat yang dilakukan pada dirinya.Awalnya gadis itu berniat mengakhiri hidupnya saat sebuah pisau silet tertangkap oleh lensanya, Elina mengambil silet itu hendak menggoreskan ke pergelangannya namun saat mata silet itu sudah menyentuh urat nadinya gadis itu menjadi ragu.Bukankah kalau dia mati itu artinya pria itu sudah mencapai kemenangannya terlebih Elina tidak akan sanggup membayangkan bagaimana keadaan Dira dan Revan setelah dia mati, dua orang terkasihnya itu pasti akan terpuruk dan merasa bersalah pada dirinya
Akhirnya Elina memilih membuang silet itu dan dia kembali menangis sejenak sebelum bangkit dan mulai membenahi dirinya yang ternoda, mengabaikan rasa sakit diselang******nya Elina berjalan pelan menuju kamar mandi untuk menghapus sisa-sisa cumbuan pria bejat itu ditubuhnya.
Elina sekarang tidak akan peduli lagi bagaimana kehidupannya, dia memandang pantulan dirinya di cermin yang tergantung di kamar mandi.Elina sudah bertekad akan berubah dan pertama-tama yang harus dilakukannya adalah dirinya harus putus dengan Revan, karena pria itu terlalu baik tidak pantas untuk perempuan kotor seperti dirinya.Lalu Elina akan mencari cara agar tidak perlu lagi berurusan dengan pria iblis seperti Mike, sudah cukup pria itu menghancurkannya sampai ke titik ini
Selesai membersihkan diri Elina memandang datar kamarnya yang bak kapal pecah, barang-barang berserakan dimana-mana.Dengan pelan Elina mulai membenahi barang-barang itu, dia tidak akan membawa masalah bagi Dira.Karena itulah dirinya akan tetap menutupi apa yang dialaminya hari ini
Tidak lama setelah dirinya selesai membereskan semua barang itu termasuk ranjang yang sudah dirapikannya kembali dengan mengganti spreinya dengan yang baru, Elina mendengar suara lembut yang menyuruhnya membuka pintu kamar yang sebelumnya dikunci gadis itu sebagai bentuk waspada agar pria iblis itu tidak masuk lagi
"Dira.." gumamnya pelan, sangat pelan hingga hanya telinganya yang mendengar gumaman itu.Elina terdiam hingga terdengar lagi pinta dari Dira yang memintanya untuk membuka pintu yang dikuncinya.Dengan langkah pelan Elina mendekat,dia menghembuskan nafasnya agar mentalnya kuat untuk kembali memandang pria iblis yang telah melecehkannya dua kali dan bersikap layaknya tidak terjadi apa-apa sebelum ini, agar Dira tidak curiga dan tidak akan membuat gadis itu banyak pikiran dengan masalahnya
Menghembuskan nafasnya pelan lalu tangannya mulai tergerak menyentuh kunci dan mulai membuka gagang pintu
CEKLEKK..suara itu tepat berbunyi saat seorang pria yang cukup dikenalnya ingin mendobrak pintunya.Elina melangkah keluar membuat Dira langsung memeluk gadis itu
"Ya Ampun Elin..aku pikir tadi kamu kenapa-napa didalam.Kenapa tidak menjawab saat aku panggil?" tanya Dira langsung,tampak sekali kalau gadis itu sangat khawatir sama Elina
"Maaf..tadi aku ketiduran" jawab Elina datar membuat Dira menghembuskan nafas lega
"Syukurlah, ternyata kamu baik-baik saja.Entah kenapa perasaanku terus tidak tenang dari tadi saat kepikiran sama kamu" Elina memandang sendu Dira,ikatan batin mereka sudah sedekat itu.Dira bahkan dapat merasakan kalau terjadi sesuatu sama dirinya
"Tapi sekarang aku lega melihatmu baik-baik saja Elin" tambah Dira sembari memeluk Kembali tubuh Elina.Billy yang berada disamping Dira cukup terkejut saat melihat Elina yang dimaksud Dira adalah Elina yang sama yang dituduh oleh sahabatnya sebagai pembunuh
Mata Billy perlahan-lahan melirik kearah sahabatnya yang menjatuhkan pandangannya tepat pada Elina.Kecurigaannya semakin kuat kalau sudah terjadi sesuatu antara Mike dengan gadis bernama Elina itu saat dia dan Dira pergi
"Hai..kita bertemu lagi" sapa Billy mencoba bersikap ramah, dia akan mengurus semua kecurigaannya pada Mike nanti saat mereka tinggal berdua.Sekarang akan lebih baik jika dia bersikap biasa saja dulu seakan tidak tahu apapun.Elina hanya mengangguk menanggapi sapaan Billy
"Kalian saling kenal?" tanya Dira
"Iya..kami pernah ketemu satu kali waktu itu dipesta temanku" jawab Billy mencoba membaca situasi dan dirinya dapat melihat kalau gadis bernama Elina itu belum mengatakan apapun pada Dira soal apa yang terjadi padanya
"Pesta temanmu? siapa?" pertanyaan Dira itu membuat Elina menahan nafasnya, Billy tidak boleh mengatakan apapun yang berhubungan dengan masalah yang terjadi padanya
"Kamu tidak kenal,kebetulan waktu itu dia ada disana"
"Oo..kamu pergi dengan Revan ya Lin?" Dira beralih kepada Elina yang membuat gadis itu mengangkat wajahnya terkejut dan spontan mengangguk
"Iya.." jawabnya membuat Dira ber oh ria dan pria yang duduk di kursi kayu tersenyum mengejek saat melihat gadis itu berbohong pada Dira
"Baiklah, ayo keluar dulu.Kita ada tamu" Dira menarik tangan Elina membawa gadis itu ke kursi.Elina hanya mampu menelan ludahnya kaku untuk menetralkan kegugupannya saat harus kembali berhadapan dengan Mike
"Bagaimana bisa kamu tidak keluar-keluar kamar sejak aku pergi, lihat tamu kita bahkan harus duduk sendirian seperti ini tanpa ada teman untuk bicara" Dira terus mengoceh tanpa menyadari ekspresi Elina yang gugup serta pandangan Mike yang tidak pernah lepas dari Elina langkah demi langkah gadis itu mendekat
"Oh Dira, andai kamu tau apa yang sudah laki-laki itu perbuat padaku.Kamu pasti bakal mencakarnya sekarang juga" batin Elina mengalihkan tatapannya dari tatapan tajam Mike
Billy memperhatikan gerak-gerik Elina dan tatapan Mike pada gadis itu dan otaknya mulai terpikir berbagai kemungkinan 'Apa sahabatnya kembali memperkosa gadis itu ya? pikirnya.Billy menggeleng kepalanya tidak mungkin Mike kembali mengulangi perbuatan bejatnya pada gadis itu kan, Mike membenci gadis itu tidak mungkin dia akan mengulangi perbuatan bejatnya pada Elina.
"Kenalkan, ini tuan Michael.Sahabatnya Billy" Dira mengenalkan Mike pada Elina membuat gadis mungil itu memandang penuh kebencian pada wajah tampan Mike yang tersenyum tipis
"Aku sudah mengenalnya" jawab Elina kemudian dengan tangan terkepal erat
"Hah.." Dira memandang Elina bingung
"Dia salah satu klien kekasihku mas Revan" lanjut Elina masih menjatuhkan netranya pada Mike yang kembali tersenyum remeh saat gadis itu mengucapkan kata kekasihku dengan penuh penekanan.Haruskah Mike bilang kalau gadis itu sekarang miliknya seorang?
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
bunda s'as
buat elina pergi jauh dan tidak kembali ke desa dan buat si mike nyesel kejer sampe mampus jantungan setelah tau kenyataan siap elina ...
2022-09-01
5
Melisa Bee
anjing memang tuh si mike
2022-08-05
3
Hiatus
enak aja si Mike Mouse ngaku-ngaku Elina miliknya😏 nikahin dulu kali baru bilang kalau itu milikmu😑
2022-08-05
2