BAB 19

Malam setelah dirinya pulang dari pesta mewah pernikahan sahabatnya Mike duduk di meja kerjanya yang khusus disediakan dalam rumah besarnya sambil memikirkan nasehat yang dikatakan Eric padanya. Mike merasa apa yang dikatakan oleh Eric itu ada benarnya juga, buat apa dia berlarut-larut dengan masa lalu dan tentang kematian Imelda,bukankah itu juga sudah menjadi takdir calon istrinya itu untuk meninggal hari itu.Kalaupun bukan Elina yang membunuhnya,pasti akan ada orang lain yang melakukannya karena itu sudah takdirnya

Mike terlalu keras kepala untuk menerima kenyataannya hingga dia berbuat hal bejat pada Elina dan entah bagaimana rasa sakit seakan menghantam dadanya saat dirinya teringat akan tatapan mata polos Elina

"Ada apa dengan diriku?" tanyanya pada diri sendiri dalam kesunyian.Mike meremas dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.Dia juga ingin melupakan seluruh masa lalu itu,tentang kesalahan besar yang pernah dilakukannya saat remaja dan saat kematian Imelda,tapi kedua masa kelam itu tidak bisa dihapusnya dalam pikiran.Mike ingin berdamai dengan hatinya dan akan bertanggung jawab pada Elina namun dia sudah terlanjur berjanji pada gubernur Erwin bahwa dia akan membawa pembunuh Imelda kehadapan gubernur paruh baya itu

"Sebaiknya besok aku pergi menemui wanita itu kembali" gumamnya sudah bertekad untuk kembali menemui Elina

🍀🍀🍀

Revan menatap loteng diatasnya ketika sedang berbaring mengistirahatkan tubuhnya, mengabaikan rasa sakit dipunggungnya saat dia berbaring terlentang seperti itu.Entah kenapa pikirannya tertuju pada kejadian tadi siang saat dirinya bersama Claudia, harus diakuinya gadis blonde itu sangat cantik namun dia tidak tertarik pada gadis itu karena hatinya sudah tertulis nama Elina.Revan mencoba menepis rasa aneh yang hadir saat dirinya berdekatan dengan gadis blonde bernama Claudia laurent itu, dia tidak mungkin tertarik pada gadis sekretaris itu kan? Revan tersenyum tidak percaya pada dirinya sendiri lalu menggeleng, dia berasumsi bahwa rasa itu hadir karena ini pertama kali dirinya diperlakukan seperti itu oleh seorang wanita

"Elina, tunggu aku.Besok aku akan menemui sayang, aku merindukanmu" ujar Revan memandang foto dirinya yang sedang bersama Elina, wanita yang sudah dijaganya 10 tahun terakhir, wanita yang dicintainya dan wanita yang ingin dinikahinya.Siang tadi, setelah pertemuannya dengan Claudia, Dira meneleponnya dan menyuruhnya untuk menemui dia karena ada yang perlu ditanyakan oleh suster itu dan Revan langsung menjawab iya dengan semangat apalagi dia tidak ada pekerjaan penting besok.Sekali lagi dia memandangi foto itu dan mengecupnya pelan

"Aku mencintaimu sayang" ucapnya lalu tersenyum malu sendiri, dia membawa foto itu dalam dekapannya dan menutup matanya menuju alam mimpi.

🍀🍀🍀

Paginya Mike memandang laporan yang disampaikan oleh Claudia terkait pengembangan proyek kerjasama antara perusahaannya dengan perusahaan pak Anwar

"Bagaimana hasilnya? kamu bertemu dengan penanggung jawab pembangunan gedung itu kan?" tanya Mike sambil membaca laporan itu

"Iya pak.Saya bertemu langsung dengan pak Revan selaku Architek yang merancang gedung itu sekaligus penanggung jawabnya" jawab Claudia, wajahnya tiba-tiba bersemu saat teringat kejadian kemarin, ketika dirinya dengan lancang berusaha membuka kemeja Revan

"Revan?" kening Mike mengerut

"Iya, Revan Anggara" Claudia mengiyakan membuat Mike memandang kearah gadis itu dan matanya menangkap sesuatu pada ekspresi wajah Claudia.

"Apakah dia sangat tampan hingga wajahmu memerah seperti itu?"

"Maksud bapak apa?" tanya Claudia pura-pura bingung

"Kau tahu jelas maksudku, wajahmu tidak dapat berbohong.Kau menyukai Architek itu?" Mike menelisik Claudia dengan pandangannya.Dia biasanya tidak ikut campur dalam urusan pribadi gadis yang sudah tiga tahun ini mengabdi padanya dan Mike begitu puas dengan hasil kerja gadis itu.Tapi kali ini berhubungan dengan teman masa lalunya dan dia mulai penasaran bagaimana reaksi Revan terhadap gadis cantik sekretarisnya itu.

"A..aku tidak menyukainya.Bagaimana bisa aku menyukainya, kami bertemu pun baru dua kali"

"Lalu bagaimana reaksi pria itu padamu?"

"Biasa saja, kami mengobrol secara profesional pak.Jadi kami hanya membahas tentang proyek ini tanpa melakukan hal lain jadi aku tidak tau bagaimana tanggapan pria itu kepada saya" jelas Claudia malu,sejak kapan bosnya itu suka bertanya hal yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan dan itu masuk dalam privasinya

"Oke baiklah..laporannya sudah aku terima dan aku sarankan padamu untuk segera mencari jodoh agar kakak gilamu itu tidak lagi menjodoh-jodohkan kamu denganku" ujar Mike lagi membuat wajah Claudia semakin memerah malu.Dia tahu itu, kakak lucknutnya sudah berusaha sejak dulu mendekatkan dirinya dengan Mike tapi pada waktu itu Mike sudah mengklarifikasi hubungannya dengan Imelda Sila jadilah kakaknya diam tidak ikut campur lagi, namun baru-baru ini kakaknya mulai berulah lagi saat tahu Mike gagal nikah karena kematian calon istrinya dihari pernikahannya.

Claudia akan buat perhitungan dengan kakak lucknutnya itu begitu dia balik ke london karena sudah berani-beraninya kakaknya itu ikut campur dalam hubungan percintaannya terlebih dijodohkan dengan Mike yang bukan seleranya sama sekali.Memang bosnya itu tampan dan mapan tapi Claudia tidak dapat menipu diri kalau dia sangat tidak menyukai pria itu

"Revan lebih menarik daripada pria kejam seperti pak Mike" gumam Claudia sembari melangkah keluar dari ruangan Mike yang kembali menatap keluar gedung itu.Dia berencana kerumah Dira siang ini untuk bertemu gadis mungil itu, ada rasa rindu hadir di hatinya pada gadis itu

🍀🍀🍀

Revan menatap penuh kerinduan pada rumah yang didalamnya ada seorang wanita pemilik hatinya.Melangkah cepat menuju rumah itu setelah hampir dua minggu dia tidak memberi kabar pada kekasihnya itu.Begitu sampai didepan pintu Revan sempat menghembuskan nafasnya pelan sebelum mengetuk pintu itu, dia menjadi gugup saat membayangkan akan bertemu dengan wanita yang dicintainya.Revan mulai mengetuk pintu itu dan tidak perlu menunggu lama pintu terbuka menampilkan Elina yang terlihat pucat

"Mas Revan" Elina menatap terkejut Revan,sebenarnya dirinya belum siap untuk bertemu dengan Revan karena rasa bersalahnya pada pria baik itu membuat hatinya menjadi sakit

"Elin.." Revan memanggil nama itu penuh kerinduan dan tanpa perintah tubuhnya langsung memeluk gadis didepannya

"Mas sangat merindukanmu Elin.." lanjutnyq sedangkan Elina hanya berdiri kaku, mati-matian berusaha agar airmatanya tidak tumpah dan tidak membalas pelukan pria itu walau rasa rindunya juga begitu besar pada Revan.Elina melepas pelan pelukan kerinduan Revan

"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu mas" ujar Elina.Revan menatap gadisnya itu dengan penuh kelembutan

"Apa yang ingin kamu bicarakan Elin..?"

"Aku ingin kita putus" tutur Elina langsung sebelum dia kehilangan keberaniannya untuk memutuskan pria itu dan malah berbalik memeluknya.Revan terdiam

"Apa maksudmu Elin..? putus..kamu ingin mengerjain mas?" Revan bertanya tidak percaya.Bukan kata ini yang ingin didengarnya keluar dari bibir Elina yang begitu dirindukannya

"Aku serius mas.Aku ingin putus, aku tidak sanggup hidup dengan pria sepertimu yang bahkan tidak memiliki pekerjaan tetap terlebih aku tidak ingin hidup miskin" ujar Elina lagi

"Maafkan aku mas Revan" lanjut batinnya menangis, sungguh dirinya tidak tega mengatakan kata-kata kejam itu pada pria yang sudah menjaganya dengan baik selama ini namun Elina harus menguatkan hatinya agar pria itu dapat hidup dengan lebih baik daripada harus bersama wanita kotor sepertinya yang bahkan sedang mengandung anak dari pria lain

Revan tertawa menyedihkan,tampak airmata mengenang di ujung mata pria itu

"Hah! aku tidak percaya ini.Berhentilah berakting sayang karena aku tau kamu bukan perempuan seperti itu yang memandang seseorang dari hartanya" Revan masih berusaha berpikir positif walau kini hatinya begitu sakit mendengar kata-kata itu keluar dari bibir wanita yang dicintainya

"Aku berkata kebenarannya Mas..tolong jauhi aku mulai saat ini.Aku tidak mau menemuimu lagi" kata Elina hendak berbalik namun Revan langsung menangkap tangan gadis itu

"Kalau memang kamu ingin mengakhiri hubungan dengan mas katakan apa alasan sebenarnya Elin..mas tidak percaya dengan alasan yang kamu sebutkan tadi"

"Terserah mas Revan mau percaya atau tidak, yang jelas itulah alasanku ingin berpisah denganmu.Aku tidak mau hidup miskin dengan pria yang tidak memiliki apa-apa sepertimu"

"Baiklah mas akan terima jika memang benar itu alasanmu tapi mas janji akan berusaha untuk menghasilkan uang yang banyak Elin..apalagi kini mas sudah mendapatkan kontrak pekerjaan dengan perusahaan besar.Mas akan berusaha memenuhi semua keinginanmu tapi mas mohon..jangan putusin mas seperti ini" Revan masih berharap Elina mengubah keputusannya untuk berpisah darinya

"Tidak bisa.Aku tidak ingin bersamamu lagi, lepaskan aku dan jangan ganggu aku lagi" ujar Elina sembari menghempas kasar tangan Revan dan langsung meninggalkan pria itu kekamarnya.Revan terdiam tidak percaya,gadis yang dijaganya selama ini minta berpisah dengannya,gadis yang dicintainya tidak ingin bertemu dengannya lagi hanya karena alasan sepele itu.Bagaimana bisa Elina tidak dapat menerima dirinya yang kurang dalam hal finansial padahal dirinya menerima gadis itu apa adanya walaupun gadis itu bukan lagi seorang perawan,ini benar-benar tidak adil baginya

"Revan.." panggil sebuah suara

Terpopuler

Comments

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

sedih nya hatiku

2022-10-19

1

Hiatus

Hiatus

kok nggak jujur aja sih Elin😢 kalau kamu jujur aku yakin mas Revan masih bisa menerima kamu🥲

tapi biarlah🤧 itu hak kamu kok, saya sebagai Readers hanya bisa mendukung kamu Elin😌


semangat Updatenya kakak💪❤️

2022-08-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!