Mobil mewah terhenti didepan sebuah penginapan sederhana lalu turun seorang pria bertubuh tinggi tegap,berwajah tampan dengan kaca mata hitamnya yang bertengger indah diantara hidung mancungnya
"Heh.." dirinya tersenyum sinis memandang kesebuah kamar yang akan segera ditujunya.Dengan langkah santai sang pria menggerakan kakinya menuju pintu kamar itu
Dengan menggunakan sedikit kesopanannya si pria mengetuk pintu tersebut dan tak berselang lama pintu pun terbuka menampilkan seorang pria berperawakan datar dibaliknya.Keduanya saling memandang penuh selidik
"Wow..kau tampak menyedihkan" ujar Mike pada Revan yang tampak kusut dengan pakaian kaos polosnya yang terlihat biasa saja
"Mau apa kau kemari?"
"Apa..? kau masih bertanya tujuanku kemari.Tujuanku tentu saja untuk membawa pembunuh calon istriku ke tempat dimana dia harus membayar semua dosanya"
"Belum cukupkah kau menghancurkan masa depannya dengan menodainya?" Revan berteriak marah,Mike membalasnya dengan senyum liciknya
"Masa depan kau bilang? lalu bagaimana dengan hidup calon istriku yang direnggutnya" ujar Mike yang mulai tersulut emosi juga, Revan tertawa mencemooh
"Hahaha..tidak kusangka pria sukses sepertimu ternyata sangat bodoh atau tepatnya idiot" Revan sengaja memancing amarah pria didepannya.Mike yang sudah tersulut emosi segera menarik kerah baju Revan dengan keras
"Aku tidak punya urusan denganmu bajingan,jadi minggir dari hadapanku" ucap Mike mendorong tubuh Revan kesamping lalu menerobos masuk kedalam penginapan untuk mencari Elina.
Mike mulai mengobrak abrik seluruh tempat yang mungkin digunakan untuk bersembunyi,mencari keseluruh sudut dan ruang namun Mike tidak menemukan gadis itu.Dia menjatuhkan pandangannya pada satu-satunya pria yang berdiri santai disamping pintu masuk sambil melipat tangan didepan dadanya
"Dimana kau sembunyikan wanita itu?" desis Mike dengan wajah marahnya.Revan tersenyum mengejek kearah Mike, berjalan mendekat dan berbisik pelan pada Mike
"Aku tidak menyembunyikannya. Kalau kamu memang cerdas cari saja sendiri, Elina sudah kembali ke desa"
"Jangan berani kau menipuku, dimana kau sembunyikan pembunuh itu?" Mike kembali menarik kerah baju Revan hendak memukul pria itu
"Berhenti memanggilnya pembunuh sialan.Seharusnya kau menggunakan otakmu dulu sebelum menuduhnya seperti itu" Revan berbalik menarik kerah jas yang dipakai oleh Mike
"Kamu pikir aku takut padamu hanya karena pangkatmu sekarang ini..ingat Mike, kau dulu juga hanya seorang gelandangan yang menyedihkan" lanjut Revan dengan jelas didepan wajah Mike membuat pria tampan itu semakin emosi dan langsung melayangkan tinjuannya ke wajah Revan dan selanjutnya keduanya terlibat dalam adu otot,saling pukul memukul dan tendang menendang hingga ruangan penginapan itu tampak seperti kapal pecah akibat perkelahian mereka
"Akan kutemukan wanita itu dan selanjutnya kamu yang akan menerima sasarannya Revan anggara" decis Mike sambil menghapus noda darah dari ujung bibirnya,mukanya menjadi penuh lebam akibat pukulan Revan yang menggebu-gebu
"Akan kutunggu saat itu Michael Ananda" Revan balas menantang sambil mencoba berdiri,keadaannya tidak jauh berbeda dari Mike.Pria itu tetap membalas tatapan tajam Mike yang terhunus padanya.
Mike sekali lagi berdecih membuang ludahnya dengan sembarang lalu mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu
"Kau benar-benar telah berbuat kesalahan besar Mike" langkah kaki Mike terhenti mendengar ujaran Revan,dia berbalik memandang kembali kearah Revan
"Aku tidak peduli apa yang kau maksud dan aku tidak berniat untuk mencari tahunya" balas Mike dengan tajam
"Dan satu lagi, aku tidak peduli wanita pembunuh itu siapa karena aku tidak pernah merasa mengenalnya" lanjut Mike sebelum benar-benar pergi menghilang dari balik pintu meninggalkan Revan dengan keadaan menyedihkannya
"Kamu memang tidak mengenalnya tapi kamu punya tanggung jawab besar pada gadis itu Mike" gumam Revan pelan saat Mike sudah tidak terlihat lagi
🍀🍀🍀
"Akhirnya kamu mengabari aku juga Elin..kenapa baru sekarang kamu kabarin aku dan parahnya kamu bahkan tidak menjawab panggilanku" Mandira langsung mengeluarkan protesnya pagi itu saat Revan mengantar Elina ke rumah suster cantik itu
"Maaf Dira, kemarin kami ada sedikit masalah" Revan menjawab lembut saat Elina sudah dipeluk dengan erat oleh Dira
"Masalah apa? bukan masalah besar kan?" suster itu kembali bertanya memandang penasaran kearah Revan
"Bukan masalah besar sih tapi kami butuh bantuanmu"
"Bantuan apa?"
"Aku ingin menitip Elina untuk sementara tinggal bersamamu sampai aku menyelesaikan urusanku dan kami akan kembali ke desa"
"Oo kalau itu tentu saja aku akan membantu.Elina itu adikku dan kalaupun dia ingin tinggal disini untuk selamanya pun aku setuju" Dira menjawab dengan ekspresi cerianya yang berbanding terbalik dengan Elina,gadis itu hanya tersenyum tipis dan cenderung dingin dari pembawaannya yang biasanya penuh energi positif
"Terima kasih Dira..kalau begitu aku pamit ya" Dira mengangguk saat Revan mendekati Elina dan mencium kening gadis itu sambil berbisik
"Jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja disini" bisik Revan yang hanya mendapat anggukan pelan dari Elina sebagai tanda mengerti.Revan memutuskan untuk tidak membicarakan apapun pada Dira tentang keadaan Elina yang sebenarnya agar tidak menambah pikiran dari suster itu
Setelah pamit Revan mulai pergi meninggalkan kedua gadis itu. Dira langsung memeluk Elina kembali mengekspresikan kesenangannya telah bertemu dengan adik angkatnya tersebut setelah lama mereka terpisah jarak.Elina tak bereaksi dengan kesenangan Dira,dia hanya membalas pelukan dira pelan dan tersenyum tipis tanpa berucap apapun
Mandira sadar kalau Elina sedang ada masalah itu terlihat dari gerak gerik Elina yang tampak menyembunyikan sesuatu darinya namun Dira tidak akan mempermasalahkan itu untuk saat ini, dirinya bertemu dengan Elina saja sudah begitu membuatnya bahagia
🍀🍀🍀
Mike kembali mengamuk begitu sampai dirumahnya, dia menghancurkan barang yang terletak di atas rak pajangan membuat para pelayan dirumah besar itu terjengkit kaget.Para pelayan buru-buru menghilang dari pandangan tuan mereka sebelum mereka kena imbas dari kemarahan tak berdasar tuannya
"Kurang ajar! kemana perempuan itu pergi?" tanyanya dengan pikirannya yang tidak dapat fokus selain pada gadis mungil bernama Elina Juliana.Dia mulai berfikir kemana kira-kira gadis itu pergi bersembunyi darinya namun Mike tidak dapat menemukan kemungkinan tempat gadis itu bersembunyi.
Mike bahkan tidak sadar kini dirinya seakan lupa akan Imelda,wanita yang begitu diperjuangkannya dulu dan sekarang dirinya malah lebih tertarik pada Elina si gadis mungil berambut panjang yang baru dikenalnya tapi memiliki tatapan mata polos yang tidak dapat dilupakannya,tatapan yang sama dengan seseorang dari masalalunya yang kelam.
Harus diakui pria itu, dirinya merasa sangat marah pada gadis mungil itu namun dasar rasa marahnya bukan karena gadis itu telah membunuh calon istrinya melainkan karena gadis itu berani pergi dan bersembunyi darinya
Mike memasuki kamarnya dan mulai melepas semua pakaiannya membuat tubuh proposional itu terlihat begitu menggoda lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan luka diwajahnya yang tampan
"Dingin tapi penuh kebenaran daripada hangat namun penuh kebohongan..omong kosong apa yang dibicarakan wanita itu" gumam Mike memandang pantulan dirinya dicermin wastafel,dirinya teringat pada pepatah yang pernah Elina ucapkan saat mereka pertama kali bertemu dan Mike harus mengakui kalau dirinya ada rasa tertarik pada gadis itu dulu
"Awas kau Elina,kamu akan menyesal telah berani bersembunyi dariku"
.
.
.
Kritik dan saran diharapkan🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Rusme Juthec
Elina jgn sama mike thor
2023-03-09
1
Alea Wahyudi
gak sadar ya klo dendam mu akan membawa mu semakin dekat dg elina menyembunyikan rasa tertarik mu dg Elina
2022-10-19
1
Selin Tari
lanjut Thor, semoga Mike tahu kalau Elina hamil Thor ,,up yg banyak ya Thor ..💪💪💪💪💪
2022-08-12
0