BAB 2

Elina memandang langit di tepian kolam renang,tadi dia disuruh keluar oleh Revan saat pria itu menyelesaikan masalah dengan pria kaya bernama Mike.Dan saat keduanya keluar, Elina melihat kalau keduanya terlihat membaik dari saat pertemuan pertama mereka

Elina penasaran masa lalu seperti apa yang dibicarakan dua pria itu.Namun,dia bukan wanita yang ingin tahu urusan orang lain bahkan jika itu kekasihnya sendiri

Kemudian Elina dibawa bertemu dengan calon istri dari pria bernama Mike itu. Imelda Sila, Elina menelan ludah, wanita itu benar-benar cantik layaknya Barbie ditambah penampilan seksinya yang menggoda iman kaum pria

Namun, Imelda adalah wanita yang sangat supel.Mereka langsung dekat di pertemuan pertama.Elina menghembuskan nafasnya lesu, dirinya bahkan belum sempat mengabari Dira kalau mereka sudah tiba di Jakarta karena kesibukan Revan dalam mengoperasi pembuatan rumah.

Revan adalah seorang Arsitek.Namun,pria itu tidak menyebarluaskan kehebatannya di dunia luar.Pria itu seakan tetap menjaga agar mereka tetap ditempat aman yakni di desa itu, bahkan Revan sempat menolak proyek pekerjaan dari Mike.Namun,berkat bujukan dari Elina akhirnya Revan menerimanya dengan syarat Elina ikut dengannya ke Jakarta.

Elina sibuk memandang Revan yang tengah menanyai Imelda tentang rumah impian yang diinginkan wanita itu tanpa menyadari sebuah langkah mendekatinya

"Merasa cemburu?" tanya sebuah suara Maskulin yang berat. Elina mengalihkan pandangannya ke samping dan tampaklah Mike,pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata

Elina memandang bingung tanpa berniat menjawab pertanyaan Mike.Mike mengangkat alis melihat gadis itu tidak menjawab pertanyaannya

"Diluar dingin,kenapa tidak masuk kedalam?"jelas sekali kalau Mike mencoba mencari topik pembicaraan

"Tidak apa-apa.saya suka udara dingin.Dingin namun penuh dengan kebenaran daripada hangat namun didalamnya tersimpan kebohongan" Elina berucap sembari memandang sebuah pohon yang berada di dekatnya

Mike memandang Elina dan sesuatu terjadi dengan dirinya saat mendengar ujaran gadis itu.Benar,apa yang dikatakan Elina benar.Dirinya memang merasakan kehangatan namun didalamnya penuh kepalsuan dan kebohongan

"Maksudnya? saya kurang paham maksud kamu!" tanya Mike.Elina memandang wajah pria itu, mereka saling bertatapan dan hembusan angin malam menerpa wajah keduanya

Angin menerbangkan sebuah daun menuju Elina dan tanpa sengaja tersangkut di rambut panjang Elina.Mike memperhatikannya

"Tidak ada maksud apa-apa. Itu hanya sebuah ungkapan" jelas Elina tersenyum.Mike membeku melihat senyum itu

Cantik, gadis ini cantik secara alami.Mike membalas senyum Elina dan berjalan mendekati Elina.Elina mematung melihat pria itu mendekatinya apalagi saat tangan pria itu terangkat terjulur menyentuh rambutnya.Mata mereka bertatapan dalam jarak dekat.Mike merasakan tubuhnya bergetar seakan ada sengatan listrik saat melihat pandangan mata Elina dalam jarak dekat.Pandangan polos tanpa dosa,membuatnya membayangkan masa lalu saat dirinya juga memandang pandangan yang sama.

Dengan buru-buru Mike melepaskan daun yang hinggap di rambut panjang Elina dan berdehem untuk memecahkan kesunyian dan kecanggungan

"Maaf,tadi ada daun yang menempel di rambutmu" jelas Mike

"Iya, terima kasih telah melepasnya" ujar Elina tersenyum canggung .Mereka berdiri menikmati kesunyian untuk beberapa saat, kejadian tadi membuat bibir keduanya bungkam untuk berbicara sebelum akhirnya Imelda datang menggandeng lengan Mike masuk kedalam dan Revan mengajak Elina pergi mencari penginapan

🍀🍀🍀

Mike memperhatikan Imelda yang tengah sibuk memilih gaun pengantin mereka.Entah kenapa,ada rasa aneh menjalar di hatinya.Seakan sebuah hal buruk akan terjadi kedepannya,perasaannya tidak tenang ketika melihat calon istri yang akan dinikahinya kurang dari seminggu ini

"Bagaimana dengan yang ini,sayang?" Mike menepis segala rasa buruk itu saat Imelda bertanya pendapatnya.Dia akan mengabaikan semua rasa tidak penting itu karena semua yang diperjuangkannya akhirnya dicapainya kini

"Bagus..kamu pasti akan sangat cantik memakai gaun itu,honey" jawab Mike tersenyum kearah wanita seksi yang akan segera menjadi istrinya

"Benarkah? tapi aku kurang suka modelnya,ini terlalu tertutup.Aku ingin jadi pengantin tercantik dan terseksi nanti di resepsi kita" protes Imelda mengerucutkan bibirnya dengan jawaban kekasihnya.Dia sudah terbiasa berpenampilan seksi jadi akan sangat tidak nyaman jika dia tidak melakukannya nanti

Mike tersenyum bingung, jika wanita itu punya pandangannya sendiri pada gaun itu.Kenapa bertanya pendapatnya dan ketika diberi pendapat wanita itu malah tidak suka.Sejujurnya tadi dirinya hanya asal jawab,karena Imelda akan cantik memakai gaun manapun

"Kalau begitu pilih gaun model bagaimanapun yang kamu suka sayang..kamu bebas memilih sesuka hatimu.Kamu pilih saja dua tiga gaun yang kamu suka"

"Benarkah? aku boleh memilih sesukaku" tanya Imelda dengan antusias.Mike mengangguk tenang dengan senyum yang masih terpasang di wajahnya.Dia sangat lembut pada kekasihnya namun akan berubah mengerikan ketika menjadi CEO perusahaan yang dibangunnya dengan susah payah bahkan dengan perjuangan yang besar

Imelda kembali sibuk dalam memilih dan memilah gaun impiannya meninggalkan Mike yang kembali bermain dengan pikirannya.Melihat Imelda yang sibuk pikiran Mike tiba-tiba terlintas tatapan mata polos Elina dan senyum wajah cantik natural itu,dirinya sangat yakin kalau dirinya pernah bertemu dengan tatapan mata yang sama dulu ketika umurnya 16 tahun dan tatapan mata itulah yang membuat tidurnya penuh dengan mimpi buruk setiap malamnya

"Apa yang kupikirkan..?" Mike menepis pikirannya dari memikirkan Elina si gadis pemilik tatapan polos tanpa dosa dan mencoba fokus memperhatikan calon istrinya yang sibuk dengan gaun pengantinnya

🍀🍀🍀

Elina berdiri di jendela memandang pemandangan kota yang jauh berbeda dari desa tempatnya tinggal selama ini.Dia berpikir tentang jalan hidupnya selama ini dan Elina sangat bersyukur pada Tuhan atas semua yang dirasakannya selama hidupnya.Dia memang hidup jauh dari kata kaya bahkan dirinya teramat sederhana dalam masalah ekonomi namun,semua yang dijalaninya penuh dengan berkah.Elina mengalihkan tatapannya pada pria yang tengah bergelut dengan peralatan architeknya di ujung ruangan.Dilihatnya Revan yang tengah serius dalam merancang rumah impian yang diinginkan Imelda sahabat barunya

Sekali lagi Elina mengucap syukur yang teramat sangat dalam hatinya.Revan adalah pria terbaik yang pernah di temuinya.Pria itu sudah menjaganya hampir 10 tahun lamanya dengan penuh cinta dan kasih sayang, dan yang membuatnya takjub pada pria itu adalah..pria itu tidak pernah mencoba menyentuhnya lebih dari hal yang wajar selama lebih 5 tahun mereka menjalin hubungan percintaan

Elina kembali mengingat masa-masa awal pertemuannya dengan Revan.Saat itu dirinya baru saja kehilangan satu-satunya orang berharga dalam hidupnya yang membuat hidupnya runtuh dalam sekejap.Dia baru berumur 10 tahun saat itu, saat dirinya menerima kabar Ayahnya meninggal dalam kasus tabrak lari yang membuat dirinya tak sadarkan diri karena kabar itu

Setelah kepergian sang Ayah.Elina menjadi sebatang kara,rumahnya digusur dia tidak punya tempat tinggal dan tidak punya siapa-siapa hingga dirinya bertemu Mandira,gadis yang satu tahun lebih tua darinya.Lalu Dira mengajak Elina untuk tinggal di panti dan mereka menjadi saudara di panti itu

Seminggu setelah dirinya tinggal di panti asuhan, Revan datang ke panti itu.Disana lah awal pertama mereka bertemu dan Elina langsung nyaman dengan pembawaan Revan hingga mereka dekat dan lima tahun lalu mereka menjadi sepasang kekasih hingga saat ini

"Mas Revan masih sibuk kah?" tanya Elina membuat Revan mengalihkan pandangannya yang semula pada kertas dan jangka didepannya beralih pada gadis itu.Revan tersenyum dan mengangguk

"Eum..Lumayan Lin.." jawab pria itu memandang penuh tanya pada gadis itu

"Ada yang kamu perlukan Lin..?" lanjutnya bertanya pada Elina saat melihat gadis itu tampak lesu dengan jawabannya

"Tidak..aku hanya ingin pergi keluar..aku bosan disini mas" Revan melebarkan senyumnya mendengar keinginan kekasih yang dicintainya itu

"Baiklah..tunggu sebentar ya..ini sedikit lagi selesai setelahnya kita pergi jalan-jalan"

"Benarkah? mas akan ngajak Elin jalan-jalan..?" tanya Elina antusias.Revan mengangguk mantap

"Yeeay" teriak Elina senang.Gadis itu penuh dengan kepolosan tanpa kepura-puraan itulah yang membuat Revan jatuh cinta sangat dalam pada gadis itu

Mereka tinggal di satu ruang penginapan namun Revan tidak pernah ada niat merusak gadis baik itu.Mereka tidur secara terpisah dan Revan tidak pernah sekalipun melewati batas dalam memperlakukan gadis itu.Skinship mereka hanya sebatas pelukan ringan dan kecupan didahi gadis itu.Dirinya bahkan belum pernah mencium bibir mungil Elina walau ada keinginan besar dalam dirinya untuk melakukan itu tapi Revan tetap menjaga batasannya.Dia yakin suatu saat dirinya akan mendapat segalanya dari Elina begitu mereka telah sah dalam pernikahan

.

.

.

Kritik dan saran diharapkan🙏🙏

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Revan sungguh sosok lelaki idaman,🤭 Aku mampir lg kak, sesuai janjiku d FB barusan, jgn lupa feed back ya, semangat terus..💪💪

2022-08-08

2

Hiatus

Hiatus

novel baru🤗 Semangat kakakku🥰🥰🥰❤️🌹

2022-07-28

2

Melisa Bee

Melisa Bee

Masih kulihat kak..belum jelas alurnya dan masih bingung hubungan para karakternya..semoga ini bagus juga storynya....apa gak mumet kepalanya kak pikirin 3 cerita sekaligus😂😁

2022-07-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!