Kabar

Entah apa yang sedang merasuki ibuku. Dalam waktu kurang lebih satu jam beliau bisa merubah ekspresinya. Yang awalnya marah, tengsin dan sekarang sangat girang.

Ibuku meneguk segelas air putih diiringi dengan kunyahan mangga yang telah aku kupas dan potong dadu. Tampaknya ada sesuatu yang luar biasa sampai beliau segembira ini. Yeah tentu saja aku sudah sangat penasaran.

Aku terus menatap ibuku tanpa bergerming sedikitpun. Dengan maksud isyarat kepada beliau agar segera memulai ceritanya. Beliau malah membalasku dengan candaan sedikit menyebalkan. Mungkin disengaja membuat sampai merengek karena penasaran.

"Maaaa cepetan udah malem ni." Ujarku.

"Emang kenapa emang udah waktunya malem kok." Jawab ibuku.

"Yaudah kalo gitu Fanni anterin mama pulang ya."

"Eh eh sembarangan ngusir orang tua gak langsung itu namanya."

Aku hanya bisa mendengus kesal mendengar setiap perkataan ibuku. Rasanya gemas sekali. Seandainya bukan orang tua, ingin rasanya aku cubit begitu keras. Terlebih lagi ibuku sampai terkekeh kencang mendapati wajah kesalku.

Dengan sengaja, aku berdiri. Aku melangkah ke arah almari kecilku. Tepat diatasnya terdapat kunci mobilku.

Aku kembali ke tempat ibuku berada. Jari tanganku memegang kunci mobil dan sengaja mengayunkannya. Aku ingin melihat respon ibuku ketika aku serius ingin mengantarkan pulang. Dan yeah, hasilnya beliau akan marah.

"Kamu ini jadi anak gimana sih emaknya kesini kok diusir mulu daritadi neng." Ujar ibuku kesal.

"Abis mama ngulur waktu mulu kan bikin Fanni penasaran." Jawabku.

"Iyaa... iyaaa... duduk sini."

Aku terkekeh. Jika momen seperti ini terjadi, rasanya ibuku seperti seorang sahabat yang seumuran. Saling berkelakar dan meledek satu sama lain. Sangat bahagia rasanya. Meskipun tegas dan galak, rasa sayang diantara kami sangat besar. Yah, meski aku tetap saja belum bisa dewasa contohnya rasa cemburu pada kakakku yang terkadang membuat kami bertengkar. Dan akhirnya berbaikan kembali.

"Bulan depaaaaaaannn... ehmm...." Ujar ibuku memulai ceritanya

"Apa sih ma?" Tanyaku penasaran.

"Kakak kamu nikah hehe."

"Haaaaaaaaaahhh??"

"Kok haaah sih? Kemaren mama sama papa udah nganterin Kak Pandhu melamar Febi. Gak ngabarin kamu kan emang ini urusan orang tua. Nah, kalo udah jadi dan diterima baru ngasih tau kamu sayang."

"Ternyata dari tadi cuman itu doang???"

"Kok doang sih sayang? Itukan hari bahagia. Kamu harus siapin diri dua minggu lagi ikut fitting baju buat pengiring sama keluarganya ya sayang."

What the f*ck! Maksudnya apa ini? Sebegitu cepatnya Kak Pandhu dan Febi akan menikah. Gila! Belum lama kan baru dibawa kerumah.

Aku meringis kecut. Hatiku gusar, sekali lagi aku kalah telak dengan kakakku. Memang sih, ia lebih tua dariku. Namun, kebanyakan orang sekarang pasti wanita yang akan lebih dulu menikah. Dan aku, boro-boro menikah kekasih saja tidak punya.

Dengan senyum pedih, aku pura-pura ikut bahagia. Apalagi ibuku terlihat sangat senang, beliau mengangan-angankan pesta resepsi yang akan dilangsungkan bulan depan nanti. Beliau terus berbicara tentang rencana bak seorang anak yang sedang berimajinasi. Sampai-sampai aku tidak bisa mengulangi perkataannya.

"Giman sayang kita enaknya pake kebaya warna apa nanti ya, entar juga uti pasti kesini sekalian diseragamin gitu kayaknya bagus ya." Ujar ibuku, beliau juga berencana menjemput utiku maksudku nenekku nantinya.

"Terserah mama dah." Jawabku.

"Kok terserah sih kan kamu yang anak muda biasanya tau fashion yang bagus kamu juga pake entar."

"What??? Aku pake kebaya??? Ihh ogahh."

"Kok ogah sih, ini tu acara kakak kamu. Acara sakral apalagi kita di indo bukan di belanda harus gitu dong."

"Gak mau mama! lagian kan yang nikah mereka kenapa aku juga ikut-ikutan diatur."

"Fanniiii!!!"

Oh shit! Ibuku marah kembali. Aku harus mendengar ceramah panjang lagi. Aku pikir ini bukan acaraku. Jadi, aku tidak mau mengikuti aturan busana. Bukan karena itu juga. Mengingat bentuk badanku yang besar dan lebar. Akan seperti apa nantinya, jika aku memakai kebaya. Yang pastinya ketat, tumpukan lemakku akan terlihat. Lebih menyedihkan lagi jika ada orang yang membicarakan.

Ingin rasanya aku mengatakan alasanku kepada ibuku. Namun, aku tidak ingin masalah ini merembet panjang. Aku hanya bisa menahan diri dan mendengar perkataan demi perkataan ibuku. Aku tidak tau harus bagaimana lagi.

Waktu terus berjalan dan semakin gelap. Setelah menyelesaikan sesi introgasi dan siraman rohani. Aku bergegas menunaikan ibadah isya'ku. Kemudian setelah aku selesai bergantian dengan ibuku.

Aku kembali ke tempat dudukku semula. Memainkan remote televisi dan mengganti-ganti chanelnya. Pikiranku melayang mencari alasan yang tepat untuk menolak acara fitting baju. Aku harus berjalan sesuai mauku sendiri. Atau kabur saja. Toh, saat ini hubunganku dengan Kak Pandhu belum membaik. Lagi pula aku tidak berniat untuk meminta maaf. Aku sudah cukup sakit hati dengan perkataannya malam itu.

"Fannniiii!!!" Panggil ibuku dengan kencang sembari memukul bahuku. Dan yeah, aku tersentak kaget.

"Iyaa mama." Jawabku singkat.

"Dipanggil orang tua dari tadi juga gak jawab-jawab kamu ini."

"Maaf ma acaranya bagus."

"Iklan gitu bagus???"

"Ehh ahh anu. Kan makanan Fanni demen makan."

"Ealaahh yaudaj anterin mama pulang takutnya papa nyariin."

"Kayak abg aja dicariin."

"Yeee dibilangin."

Aku meraih kunci mobilku yang terongok di meja kecil depanku. Setelah mengambil jaket aku bergegas keluar apartemen bersama ibuku.

"Pokoknya ya sayang kamu harus cari tau model kayak gimana yang bagus, tempat fitting yang bagus. Pokoknya mama gak mau tau harus cari." Celetuk ibuku disela-sela langkah kami.

"Ogah, suruh cariin tuh Febi." Jawabku ketus.

"Fanniii! Febi juga nyari kan dibantuin kamu juga."

"Gak mau mama, jangan maksaaa ih."

Terdengar hembusan napas panjang. Ibuku menggerutu lagi sambil mengelus dada. Dan sekali lagi beliau menegaskan agar aku menuruti dan ikut andil dalam pernikahan Kak Pandhu. Duh malasnya!

Kami memasuki mobil yang sudah dihampiri. Dengan laju yang tidak cepat, kami meninggalkan apartemen menuju rumah. Meski suasana berubah sunyi dan diam, karena mungkin ibuku sudah jengkel. Aku tetap memutar lagu-lagu milik Avril dan ikut bernyanyi. Aku pura-pura tidak memikirkannya dan acuh saja.

Tidak lama kemudian sampailah di tempat yang dituju. Aku mengikuti ibuku untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar saja, aku hanya ingin menyapa ayahku.

"Hay pa." Sapaku sembari memeluk ayahku yang sudah membukakan pintu.

"Hay sayang, masuk dulu yuk." Ajak Ayah.

"Udah malem pa besok Fanni kerja, mau nganter mama doang."

"Yaudah kamu hati-hati tidur yang nyenyak dan mimpi indah sayang."

Aku berbalik kearah mobilku setelah mencium tangan ayah dan ibuku. Dan tidak ketinggalan kecupan di keningku diberikan oleh mereka berdua.

Langkahku terhenti saat mendapati mobil tak asing masuk ke pekarangan rumah. Tak lama kemudian berhenti. Seseorang membuka pintu lalu keluar. Tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Pandhu bersama Febi.

Wow! Semalam ini Kak Pandhu membawa Febi kerumah. Aku bergidik jijik menatap mereka. Ada rasa kesal yang entah darimana datangnya. Terlebih melihat perlakuan kakakku pada calon istrinya yang menurutku sangat lebay dan menggelikan.

Bodo amatlah!

Daripada terus menyaksikan hal tersebut aku memilih kembali meneruskan langkahku untuk pulang. Dan sialnya, ketika aku berpapasan dengan mereka. Kak Pandhu menatapku tajam tanpa mau menyapa.

Sialan!

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

ko kk nya gt amat am ade nya.

2022-06-02

0

sulasmi

sulasmi

kakaknya kok gitu amat sich gk ada sayang2nya ama adek sendiri

2022-01-21

0

Lilis Effendi

Lilis Effendi

harusnya sebagai kk pandhu lebih perhatian sama adeknya apalagi punya krisis percaya diri dukungan kakak laki2 ke adik perempuan itu penting loh jngan d anggap remeh g salah ganti bersikap begitu ke pandhu

2021-12-30

2

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!