Muak

Derai air mata masih saja mengalir di pipiku. Mengingat aku mendapatkan hadiah tidak terduga dari ibuku. Tamparan yang begitu keras telah didaratkannya pada pipiku. Mungkin saat ini mereka sedang tertawa girang, dan melanjutkan pesta penyambutan calon menantu.

Aku hanya bisa menghela nafas, supaya merasa lebih tenang. Rencana pulang ke apartemen aku urungkan. Aku tidak mau kalut sendirian di sana. Aku ingin menuju ke suatu tempat yang ramai. Agar perasaanku hanyut dalam rasa yang hangat. Tidak seperti ini.

Kupacu mobilku dengan cepat menuju ke suatu kafe besar. Kafe tersebut cukup di minati muda-mudi. Meski terkadang harus aku menelan salivaku menatap beberapa pasang kekasih yang berlalu lalang atau duduk manis berduaan di tempat yang disediakan oleh pihak kafe. Ya, aku sangat iri dengan mereka.

Dengan langkah gontai aku mencari keberadaan meja kosong. Sampai akhirnya, aku menemukannya. Aku memesan tiga piring cemilan dan dua gelas jus strawberry. Aku bahkan sudah tidak peduli lagi akan kenaikan berat badan. Yang terpenting sekarang adalah aku harus merasa tenang.

Tak lama kemudian seorang waitress wanita membawa nampan berisi pesananku. Dengan sopan dan senyum manisnya, tangannya bergerak halus menaruh hidangan di atas meja tempatku berada.

"Thanks, Kak," ujarku berterima kasih kepadanya.

"Sama-sama, Kakak. Selamat menikmati dan semoga malam ini baik untukmu," jawabnya yang kemudian berlalu.

Ludah seakan tidak kuasa lagi ingin bertemu cemilan lezat tersebut didalam mulutku. Aku tidak menunggu waktu lama lagi dan mulai menyantapnya. Aku akui kualitas dan kuantitas kafe ini sangat terjamin. Terlebih areanya sangat bersih. Membuat pengunjung akan betah berlama-lama disini.

Tatapan bola mataku menyapu seluruh ruangan yang berisi manusia. Tiba-tiba, seseorang menumpahkan air mineral di botolnya ke arahku. Entah karena tersandung atau bagaimana. Seorang pria berkaos putih dengan tubuh atletisnya kini terjatuh disampingku. Aku menatapnya tajam. Aku kesal dengan perbuatannya yang sampai menumpahkan air mineral miliknya membasahi blazer yang aku pakai. Aku bahkan tidak mau tau apapun alasannya.

Aku berdiri seketika. "Makanya hati-hati dong, Pak!" bentakku kepada pria yang kisaran usianya sudah mencapai tiga puluh lima tahun, mungkin. Namun tidak bisa dipungkiri bentuk badannya masih sangat bagus dan atletis berotot seperti usia dua puluhan.

"Aduh! Maaf ya, Mbak. Saya nggak sengaja," jawabnya tergagap, tangannya sibuk mencari keberadaan tisu yang mungkin akan ia berikan padaku. Dan ternyata ia mengambil sehelai sapu tangan lebar dari kantongnya.

"Nggak usahlah, udah basah juga. Sapu tangan buat apa? Lagian kalo jalan pake mata!"

"Nggak apa-apa, ini buat mbak aja biar bisa mengurangi aja."

Mau tidak mau aku menerima sapu tangan miliknya dan membersihkan rembesan air pada blazerku. Tak lama kemudian seorang anak perempuan kecil menghampiri kami.

"Tante besal maafin papa jangan malah sama papa ya?" ujar anak tersebut dengan polosnya namun terlihat cerdas diusianya yang mungkin baru empat atau lima tahunan.

Seketika kemarahan dalam hatiku mulai mencair. Kalimat dari si anak menggemaskan tersebut berhasil membuatku malu. Bukan karena ucapan tante besarnya melainkan sifat hormatnya yang ditujukan padaku. Sebagai orang dewasa aku harus diajari seorang anak kecil. Kuakui aku sangat gemas terhadapnya. Terlebih diusiaku saat ini seharusnya aku sudah menimang seorang bayi.

"Maaf ya, Dek. Tadi Tante kaget hehe," ujarku sembari beranjak untuk menghampirinya.

"Aduh maaf ya, Mbak. Anak saya suka begini," sambung pria tadi yang mungkin adalah ayah dari si kecil.

Aku menoleh ke arahnya. "Iya nggak apa-apa, Mas. Maaf saya juga spontan marah," ujarku.

"Tapi Tante besal nggak boleh malah-malah lagi ya, kata Papa kalo suka malah entar jadi jelek."

Aku terkesiap mendengar perkataan anak itu. Tampaknya ayahnya sibuk mencari tempat duduk kosong. Dan hasilnya nihil karena telah penuh. Akhirnya aku mempersilahkan mereka untuk bergabung denganku karena aku hanya seorang diri dan karena aku juga masih ingin berbincang lebih banyak dengan si anak kecil.

"Nama kamu siapa, Dek?" tanyaku.

"Aku Selli, Tante," jawabnya dengan raut wajah menggemaskan.

"Maaf, Mbak. Sudah merepotkan ini anak saya Selli, saya sendiri Arlan. Terima kasih ya Mbak, sudah mengijinkan kami disini," sambung ayahnya.

Aku tersenyum. "Nggak apa-apa mas saya Fanni, maaf tadi kebawa emosi dari rumah hehe."

"Tante besal abis nangis ya? Tante lagi sedih ya?"

"Iya Tante lagi sedih. Kamu mau menghibur Tante, Selli?"

"Jangan sedih ya, Tante. Besok kalo ketemu Selli lagi, Selli pengen ajak Tante besal ketemu badut bial bisa cenyum."

Aku tertawa renyah dibuatnya. Kelucuan Selli berhasil membuatku terhibur. Terlebih Mas Arlan yang tidak lain adalah ayah Selli ternyata sosok yang humoris. Aku bersyukur dipertemukan dengan mereka. Ternyata Tuhan masih baik kepadaku.

"By the way, ... Mas Arlan nggak sama istri?" tanyaku.

Tampaknya aku salah dalam bertanya. Seketika itu juga, raut Mas Arlan tampak sendu. Aku memilih untuk tidak melanjutkannya. Aku takut dianggap terlalu lancang. Padahal ini pertama kali kami bertemu.

"Saya duda, Mbak. Hehe," jawabnya kemudian, mungkin ia memaksakan senyumannya.

"Oh, ... maafkan saya sudah lancang," ujarku.

"Nggak apa-apa, Mbak. Mbak sendiri gimana?"

Aku tersenyum kecut. "Saya belom menikah, Mas. Belom laku hehe."

"Sabar aja mbak lebih baik terlambat daripada gagal seperti saya."

"Gagal?"

"Iya, Mbak. Mantan istri saya berselingkuh selama setahun ini, dan baru ketahuan saya dari lima bulan yang lalu."

"Selli tahu?"

"Selli hanya tau soal punya papa baru, tapi ibunya nggak mau ngakuin dia sebagai anaknya."

"Ya ampun separah itukah?"

"Hehe ... maaf nih saya jadinya malah curhat."

Aku ikut simpati atas apa yang menerpa keluarga Mas Arlan.Terlebih si kecil Selli. Seandainya aku berada diposisi mereka. Entah apa yang akan kulakukan. Belum tentu aku sekuat mereka. Aku merasa malu pada diri sendiri yang mudah menyerah, padahal masih banyak orang jauh lebih menderita dari pada diriku.

Kami menyantap pesanan yang telah dipesan. Tatapan mataku tidak lepas dari mereka. Dengan sabarnya Mas Arlan menyuapi Selli. Dan lebih mengesankan lagi Selli ternyata lebih mandiri, ia ingin menyantap makanannya tanpa suapan dari ayahnya.

"Mbak habis nangis ya?" tanya Mas Arlan membuyarkan tatapanku.

"Oh ... emm, begitulah. BTW, panggil aku Fanni aja jangan pake embak, aku jauh lebih muda dari Mas Arlan," jawabku memperingatinya.

"Hahaha, emang ya saya sudah kelihatan tua gitu?"

"Emang umur berapa, Masnya?"

"Empat puluh satu tahun Mbak eh Fann."

"Haah?! Aku kira belom sampe kepala empat loh."

"Terus berapa?"

"Tiga sembilan."

Kelakarku berhasil membuat Mas Arlan tertawa lepas. Begitulah malam ini aku jalani setelah perdebatanku bersama keluargaku. Bahkan, aku juga tak sungkan menceritakannya pada Mas Arlan. Aku pikir bercerita dengan orang yang baru dikenal tidak ada salahnya. Karena potensi ejekan dan menyebarnya kecil. Tidak ada untungnya baginya jika menceritakan ucapanku, kalaupun diceritakan pasti orang itu tidak aku kenal bahkan tidak akan aku temui lagi. Dan yeah! Aku merasa lebih tenang sekarang.

Lambat laun langit semakin menggelapkan dirinya menunjukkan waktu semakin malam. Kami berpisah, sebenarnya ada keinginan untuk membawa pulang Selli karena tingkah lucunya. Namun itu tidak akan mungkinkan? Memangnya aku siapa?

Bersambung...

__________________________________________

Perlu diketahui saya menulis novel ini tidak bermaksud menyinggung siapapun yah. Saya hanya terinspirasi dari seorang teman saya yang sangat tidak percaya diri karena gendut bahkan kalo diajak main pasti tidak mau karena malu.

Jadi tetep ikutin yah dan bagi yang belum, ikutin dari sekarang.

Karena banyak pesan-pesan yang bisa diambil khususnya buat kamu yang merasa tidak percaya diri dengan sedikit kekurangan yang kamu miliki.

Semoga tulisan saya bisa menjadi motivasi untuk semuanya :)

Terpopuler

Comments

Amalia Khaer

Amalia Khaer

baca lagi ceritanya Fanny dan Mas Arlan. ❤️❤️❤️❤️ ceritanya dan bcanya SDH lama, wktu itu msih on going. TPI SDH 2023 blum dpt jodoh juga aq, Fan. hehehehe. qta sma2 gendut. bedanya kamu belasteran dan pintar, aq kebalikannya.

2023-10-31

1

Nanih Pemil

Nanih Pemil

aku juga gendut kk thor seneng bnget nemu cerita ini seru keren bnget ceritanya semangaaat ka 😊💪👍💜💜

2022-12-29

0

Bernadeth Kusharini

Bernadeth Kusharini

aku juga gendut,kalo dipanggil gendut malah jd terkenal loh,eeh yg dulu2nya manggil2 ndut ndut malah sekarang badannya lebih melar lohh..🤣

2021-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!