Pertemuan

Keesokkan harinya, ketika aku mulai membuka mata terbangun dari mimpi sepanjang malam. Aku tidak mendapati

keberadaan ibuku di sampingku. Aku beranjak dan memaksa tubuh besarku yang berat untuk meninggalkan ranjangku. Aku berjalan keluar dan hasilnya kosong. Ibuku tidak ada. Mungkinkah sudah pulang?

Aku mengintip jam berwarna perak besar yang terpasang menghiasi dinding apartemenku. Bola mataku terbelalak, rahangku jatuh terperanjat. Bagaimana tidak, sekarang sudah pukul sembilan pagi. Tentu saja aku kesiangan parah. Beruntung hari ini adalah hari bebas kerja alias libur akhir pekan.

Aku terkekeh menahan malu sendirian. Bagaimana mungkin seorang gadis yang sudah berumur bisa bangun sesiang ini? Meskipun hari libur. Mungkin aku terlalu lelah membawa badan basar setiap harinya. Sampai-sampai bisa tidur sepulas itu. Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan sampai terulang lagi. Karena sesuatu yang buruk jika dibiarkan akan jadi kebiasaan bukan? Yeah, aku hanya tidak mau menambah nilai negatif dalam diriku itu saja.

Ketika aku akan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajah kumalku. Bola mataku menangkap beberapa hidangan yang sudah dimasak. Mungkin oleh ibuku. Akhirnya aroma sedap dari hidangan tersebut berhasil menarik seleraku. Aku mendapati selembar kertas dan berisi memo singkat dari ibuku.

Sayang, Mama sudah pulang ya, kalau mau kemana-mana sarapan dulu. Mama sayang kamu. Itulah bunyi dari isi memo tersebut.

“Thanks, Mama. Fanni juga sayang Mama,” gumamku pelan.

Tanpa pikir panjang lagi, aku segera bergegas ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan gosok gigi. Setidaknya aku tidak terlalu jorok.

Setelah itu aku kembali ke tempat masakan ibuku berada. Dengan gesitnya tanganku mulai menuangkan nasi dan lauknya ke dalam piring. Lidahku tidak bisa menahan aroma lezat yang terus menusuk indera penciumanku dengan tajam. Jadi aku memutuskan untuk segera makan tanpa mandi terlebih dahulu. Apakah yang melakukan ini aku saja ya? Atau banyak juga wanita diluar sana? Sudahlah, yang penting aku kenyang dulu.

Entah apa yang merasukimu hingga kau tega menghianatiku yang tulus mencintaimu .... Terdengar sebuah lagu yang kujadikan nada dering ponselku ketika ada orang memanggil.

Mau tak mau aku bergegas menghampirinya dan meninggalkan sarapan nikmatku. Aku takut jika panggilan tersebut dari seseorang yang penting. Yah, meskipun bukan kekasih mungkin rekan kantor atau keluargaku. Karena aku tidak mempunyai seseorang yang dinamakan kekasih tersebut.

“Ya, halo," sapaku kepada sang penelepon yang tak lain adalah Nike.

“Assalamu’alaikum, Fanni. Selamat pagi,” ujarnya memberikan salam secara islami yang membuatku sedikit tersindir.

“Wa’alaikumssalam, Ke. Pagi juga, kenapa nih pagi-pagi udah telpon?”

“Emm... iya, Fann. Maaf ya ganggu.”

“Enggak kok santai aja. Ada apa?”

“Fanni hari ini ada acarakah?”

“Bebas sih, Ke.”

“Mau ke rumahku nggak?”

“Buat?”

“Aku mau ngadain acara ulang tahun anak aku nanti sekitar jam sepuluh pagi sampai selesai. Terus aku kayaknya agak neter deh nyiapin keperluannya.”

“Oh! Pasti bisa kok. Tapi agak telat enggak papa ya? Soalnya aku belum mandi hehe.”

“Hehe ... enggak apa-apa kok, ya udah makasih ya, Fann. Aku tunggu lho.”

“Oke sip.”

“Aku tutup ya? Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumssalam.”

Setelah Nike menutup panggilannya. Aku berlari kecil kembali menghampiri sisa sarapanku yang belum habis. Dan tentunya aku merasa sayang jika tidak menyantapnya lagi. Meski agak terburu-buru aku mencoba  melahapnya sampai habis tak tersisa.

Kemudian, setelah usai membereskannya peralatan makanku. Aku mengambil baju ganti dan bergegas mandi. Aku tidak ingin sampai terlalu telat. Mengingat selama ini Nike selalu membantuku tanpa mau imbalan apapun. Jadi, aku harus membalas kebaikannya dengan tulus dan baik di kesempatan ini. Karena menurutku Nike adalah seorang wanita sempurna sampai aku tidak mempunyai peluang untuk sedikit membantunya. Semua yang ia kerjakan selalu saja tepat waktu dan bagus.

Seperti biasa aku memakai blazer dan celana bahan yang berukuran jumbo milikku. Bisa dibilang aku memiliki pakaian jenit ini ada beberapa puluh helai. Tidak ada yang nyaman melebihi sebuah blazer. Bukan hanya nyaman dipakai, namun juga bisa menutupi lipatan lemakku dengan sempurna. Yah, meskipun tampak luar fisiknya masih saja terlihat besar.

Tidak lupa aku ikat rambutku ke belakang membentuk gaya kuncir kuda. Supaya terlihat lebih rapi dan elegan. Sebenarnya aku menilai wajahku masuk dalam kategori cantik. Terlebih ada paras khas orang Belanda dengan bentuk hidung yang mancung meruncing dan bola mata berwarna keabu-abuan. Namun semua itu kembali ke lipatan-lipatan lemak yang membentuk besar di setiap bagian tubuhku. Dan tidak ketinggalan di bagian belakang daguku sehingga aku terlihat sangat chubby dan bulat. Seandainya saja aku bisa lebih kurus dan ideal. Aku pasti tidak akan kalah dengan si setan cantik, Mita.

Beberapa menit kemudian, aku menuruni gedung apartemenku melewati kotak lift. Sampai di bawah aku mencari keberadaan mobilku. Tatapan bola mataku menyapu seluruh area parkir apartemen yang luas dan tentu saja aman sembari berjalan pelan.

Aku membuka pintu mobilku dan memasukinya setelah mendapat keberadaannya. Dengan sangat hati-hati dan fokus aku menggemudikannya meninggalkan gedung apartemen. Aku melesat dengan kecepatan standar menuju rumah Nike yang membutuhkan waktu sekitar lima belas

menitan.

Dengan diiringi musik bergenre rock milik penyanyi internasional, Avril Lavigne--yang tidak lain, penyanyi yang menjadi idolaku. Memang cukup mengherankan ketika mengingat nada dering yang aku pasang pada ponsel bukan lagu milik penyanyi ini melainkan lagu lokal yang sedang viral saat ini. Ya, aku merasa asyik saja dengan lagunya.

Setelah kurang lebih lima belasan menit kemudian. Sampailah aku di sebuah rumah yang bernuansa hijau tropis dengan taman kecil di samping gerbangnya. Yang tak lain dan tak bukan adalah rumah milik Nike. Susah tampak beberapa ank kecil seusia anak Nike telah berdatangan bersama ibu-ibunya. Aku rasa acara ulang tahun ini tidak begitu mewah namun tetap ceria dan ramai dengan lumayan banyak undangan yang disebar.

“Fanni!” teriak seseorang memanggil namaku. Ialah Nike sembari melangkah menghampiriku yang tengah berdiri di depan pintu dengan perasaan agak kikuk.

“Hai, Ke," jawabku singkat.

“Ayo masuk aku udah kerepotan nih di belakang maaf ya agak ngrepotin jadinya.”

“Santai aja lagi.”

Aku menuju dapur sambil diarahkan

oleh Nike. Terpampang beberapa bingkisan dan makanan kecil khas indonesia terjejer rapi di sebuah meja besar. Aku sedikit heran menatap banyak sekali jumlah bingkisan tersebut.

“Sebanyak ini, Ke?” tanyaku.

“Iya. Aku niatnya sekalian ngundang anak-anak yatim di salah satu panti asuhan, Fann.”

“Owalah pantes.”

“Itu bantuin ya, masih ada beberapa yang belum dikemas. Maaf ya, Fann.”

“Iya santai aja. Udah sana ke depan

aja sambut tamu-tamu kecil.”

Nike tersenyum manis kepadaku dan

berlalu. Sejujurnya, ada rasa sedikit sesak di hatiku ketika menatap anak-anak kecil sedang berlarian. Bukan apa-apa, hanya saja aku juga ingin memiliki anak. Aku ingin berkeluarga, bersuami dan memiliki buah hati sendiri. Ya, semoga saja dipercepat langkah jodohku menghampiri aku.

Aku mulai sibuk mengemas bingkisan bersama pengasuh anak Nike di dapur. Beruntung pengasuh tersebut sangat ramah. Sehingga aku tidak kesulitan dalm membuka percakapan. Terkadang kami juga menyelipkan beberapa candaan kecil untuk menghangatkan suasana.

“Tanteeee besaaal!” teriak salah seorang anak yang tidak asing bagiku.

Aku mendapati sosok kecil yang berlarian menghampiriku.

“Sellii!” pekikku sembari menangkap tubuh kecilnya.

“Tante diundang juga yah? Tante besal mau lihat badut yah? Biar nggak cedih lagi.”

“Iya dong. Entar Selli ajak Tante ya, kalau udah mulai. Sekarang sama temen-temen dulu.”

“Iya, Tante.”

Anak kecil itu meninggalkanku. Rasa bahagia dan lega kini merayap dihatiku. Aku hanya tidak menyangka akan bertemu si anak manis itu lagi.

Bersambung...

Jangan lupa like komen dan bintang lima ya teman-teman 😁

Terpopuler

Comments

Komang Padmawati

Komang Padmawati

kayakny jodoh dek fan....😁😁😁

2020-07-18

2

Puput

Puput

jodoh Fanny sama ayah seliy

2020-05-10

1

Rensiana Gadi Ga'a

Rensiana Gadi Ga'a

semoga berjodoh ayah selli dan Fani

2020-02-09

5

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!