Introgasi

Aku mempercepat gerakan tanganku untuk membasuh seluruh tubuh besarku. Karena tidak mau mendengar ocehan ibuku yang akan semakin panjang.

Setelah selesai dan sudah berganti pakaian. Aku beranjak menuju ruang televisi dimana ibuki berada. Beliau tampak sedang berduduk santai dan menyaksikan acara berita. Dan mau tidak mau aku harus mempersiapkan diri mendengar ceramah yang mungkin akan terasa sangat panjang dan lama.

"Ma?" Ujarku.

"Duduk!" Bentak beliau.

"Iya ma kenapa sih?"

"Dia tadi siapanya kamu?"

"Temen ma."

"Temen doang?"

Oh tidak! Tatapan ibuku membuatku bergidik. Sangat tajam dan tegas. Ada kemungkinan ketidakpercayaan dari raut beliau dengan jawabanku. Mengapa harus sesial ini? Aku pikir ibuku tidak akan mampir bahkan marah sekalipun.

"Iya ma." Jawabku.

"Temen bawa anaknya ke apartemen?" Tegas beliau.

"Beneran mamaa."

"Fanni kamu gak mikir apa? Dia udah punya anak! Dia duda kamu belum tau masalah keluarganya."

"Udah tau kok mama."

"Udah tau?"

"Ehm..."

"Kamu mau ikut campur rumah tangga orang gitu?"

Situasi bertambah rumit saja. Mau bohong pasti tidak bisa karena hati ibuku sangat peka sekali. Kalau jujur pastinya tidak dibenarkan. Seandainya mengusir orang tua tidak berdosa. Tentunya aku akan memaksa ibuku pulang sedari tadi. Sehingga aku tidak akan melalui momen seperti ini.

Kepalaku tertunduk mendengar ceramah demi ceramah dari ibuku. Aku tidak berani menatap ibuku yang sedang marah. Aku hanya mendengar dengan seksama setiap kata yang beliau lontakan.

"Fanni dia pacar kamu?" Tanya beliau lagi.

"Enggak ma bukan kok orang kita baru kenal juga opsss..." Jawabku gelagapan dan lebih sialnya lagi aku keceplosan tentang perkenalanku dengan Mas Arlan yang terbilang masih baru.

"Baru kenal kata kamu??? Fanniiiii!!!"

"Ma bukan gitu aduuuhh mama."

"Kamu bener-bener deh baru kenal udah bawa dia ke apartemen, dia udah punya anak Fanni kamu gak tau masalah keluarga mereka apa."

Jauh di lubuk hatiku, aku merasa senang karena kekhawatiran ibuku untukku. Aku hanya khawatir jika ibuku melarangku bertemu Mas Arlan lagi. Maksudku bertemu Selli.

"Mama kenapa sih marah banget?" Tanyaku pada ibuku.

"Mama gak mau kamu dapet masalah Fanni." Jawab beliau.

"Masalah apa ma?"

"Dia aja gak bisa mertahanin rumah tangganya Fanni kalo kamu sama dia ntar bisa aja kejadian lagi."

"Sama dia apa sih ma?"

"Kalau kamu pacaran sama dia!"

"Hahaha mama mama, gak mungkinlah lagian Mas Arlan juga gak bakalan mau sama Fanni asal mama tau ya mantan istrinya cantik banget ma."

DUGHH!

Sebuah buku mendarat pada kepalaku. Meskipun tidak terlalu kencang timpukan buku dari ibuku. Cukup menyisakan sedikit rasa sakit dan aku hanya bisa mengaduh. Entah di bagian mana lagi perkataanku yang menurut beliau salah.

Astaga! orang tua satu ini tegas dan galak sekali seperti harimau. Aku ingin melarikan diri. Namun, setiap pergerakan badanku yang akan berdiri. Ibuku langsung mencengkeram tanganku dengan kuat. Seolah-olah aku tidak boleh kabur dan meninggalkannya.

Situasi seperti ini berlangsung hampir setengah jam lamanya. Terkadang aku memfokuskan bola mataku pada acara televisi sembari pura-pura mendengarkan ceramah ibuku. Sesekali lengkingan suara beliau mampu membuatku menutup telinga. Banyak hal yang beliau utarakan dan tentu saja tidak bisa aku ulangi kata-katanya.

"Fanniii!!!" Bentak ibuku.

"Iya mama." Jawabku sedikit kesal.

"Kamu dengerin mama nggak sih?"

"Denger ma."

"Apa? Coba ulangin!"

"Ihh mama emang gak capek ngomelnya? Lagian kalo gak suka sama Mas Arlan kok malah nawarin maen sama anaknya coba?"

"Ya... yaa.. itu anu. Ya mama basa-basi aja."

Aku terkekeh melihat salah tingkahnya ibuku. Aku berhasil membuat beliau terdiam sejenak. Mataku kembali menyaksikan acara televisi sembari mengunyah-ngunyah cemilan yang sudah ada di meja kecilku.

Aku menunggu reaksi apalagi yang akan diberikan oleh ibuku. Mungkinkah beliau akan kembali dengan omelan-omelan yang terasa membosankan. Bukan apa-apa, tapi aku ingin beliau pulang sekarang. Karena rasa penat dan kantuk menghampiriku lagi.

"Ma?" Ujarku.

"Hmmm. Fann sebenarnya mama ngerasa kasian sama Selli anak sekecil itu harus nanggung keegoisan orang tuanya makanya mama nyuruh mereka mampir tadi."

"Nah kan."

"Tapi bukan berarti mama mau ngasih restu ke kamu sama Arlan!"

"Lagian siapa sih ma yang mau pacaran sama Mas Arlan, dia gak bakalan mau ma sama Fanni yang gembrot kayak gini."

Ibuku terdiam lagi. Bukan raut marah lagi yang terlukis di wajah beliau. Melainkan sendu dan sedih. Ya Tuhan, berapa lama lagi sesi ini akan selesai. Aku takut jika terlalu lama malah akan timbul salah paham dan masalah baru untukku dan ibuku.

Selang beberapa menit kemudian, ibuku meraih tanganku dan mengusapnya lembut. Tentu saja aku tersentak karena tidak tau apa maksudnya. Aku hanya mengingat-ingat di sebelah mana aku melakukan kesalahan. Kalau dipikir lagi ini bukan perlakuan seseorang yang akan marah.

"Maafin mama Fanni." Ujar ibuku.

"Haah?" Jawabku dengan rahang yang jatuh menganga mendengar pernyataan maaf yang tiba-tiba.

"Maafin mama yang gak bisa lahirin kamu secara sempurna. Sampe kamu harus nanggung kayak gini nak."

"Maksud mama apa sih? Ini semua bukan salah mama kok, lagian Fanni aja yang gak sanggup diet ma gak sanggup hidup sehat bukan salah mama atau papa."

"Tapi gara-gara ini kamu jadi susah nyari suami nak, mama bingung harus gimana. Mama gak bisa bantuin kamu."

"Mamaaa."

Aku memeluk erat tubuh ibuku. Sembari bermanja-manja. Ternyata selama ini bukan aku aja yang merasa tertekan. Namun juga ibuku. Betapa beliau bersedih karena aku tidak kunjung menikah. Aku hanya bisa meminta maaf pelan pada beliau.

Tentu saja aku ingin orang tuaku bahagia. Seperti mereka yang terus berusaha membuatku bahagia. Aku ingin memberikan seseorang yang bisa dipanggil menantu dan juga cucu. Maka dari itu aku sangat memohon agar Tuhan memberikannya dengan segera.

Aku percaya setiap orang diciptakan secara berpasang-pasangan. Namun, aku tidak ingin sampai terlambat saja.

Tak lama kemudian ibuku sedikit mendorong pelukanku. Mungkin beliau sudah merasa jengah dan pegal. Aku hanya terkekeh. Kemudian aku beranjak menuju dapur.

Aku mengambil satu teko air dingin di dalam kulkas dan dua buah gelas. Aku juga mengupas beberapa buah mangga yang aku temukan didalam kulkas.

Setelah selasai aku melangkah kembali dan duduk disamping ibuku.

"Ma emang mama kesini mau ngapain?" Tanyaku.

"Emang gak boleh mama kesini?" Ibuku bertanya balik.

"Ya bolehlah, tapi kan kalo ada apa-apa mama nyuruh aku pulang."

"Mungkin mama ada firasat kali kalo bakal ada yang nungguin kamu didepan. Tapi tetep ya mama ingetin kalo nyari calon yang baik kalo bisa masa lalunya yang baik juga mama tetep belom bisa ngasih restu kalo kamu sama nak Arlan."

"Ihh mama di bahas lagi."

"Hmm... Ada yang mau omongin sama kamu."

"Ehmm... apaan?"

Bersambung...

Apaan yaaaaa???

Terpopuler

Comments

ᶳᶬ🐉Kethuk {gak suka gangguan}

ᶳᶬ🐉Kethuk {gak suka gangguan}

soalnya sma kyak kisah hidup 😅

2019-10-14

2

ᶳᶬ🐉Kethuk {gak suka gangguan}

ᶳᶬ🐉Kethuk {gak suka gangguan}

kpn nih up upnya?

2019-10-14

0

Juli Sitepu

Juli Sitepu

up dong thor

2019-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!