Pertengkaran

****

"Neng Febi, mau daging kan? Sini, sini, Tante ambilin, Sayang," ujar ibuku seraya menuangkan makanan yang akan diperuntukkan untuk Febi.

"Jangan sungkan ya, Sayang. Anggep rumah sendiri hehe," sambung kakakku.

Febi menyunggingkan senyum yang begitu cantik di wajah ayunya. "Terima kasih, Tante," jawabnya lembut.

Aku hanya berdehem kesal. Bola mataku menatap tajam dengan perhatian-perhatian ibu dan kakakku untuk Febi yang akan menjadi bagian keluarga kami. Maksudku, mungkin saja kalau tidak gagal lagi karena sifat playboy dari kak Pandhu.

Sedangkan ayahku, beliau sedang sibuk menikmati makanannya. Beliau hanya menyunggingkan senyum ramah beberapa kali saja. Ayahku memang tidak terlalu banyak bicara. Namun, senyum ramah milik beliau sudah memberikan kesan ramah untuk semua orang yang berjumpa dengan beliau.

Sejujurnya rasa kesal telah menggerayangi hatiku sejak kedatangan Febi. Memang sih, ia tidak memiliki salah apapun. Mungkin yang membuatku kesal adalah sikap ibu dan kakakku yang luar biasa lebaynya. Bahkan keberadaanku seperti tidak terlihat.

Thang! Aku ketukkan sendok dengan begitu kencang. Sampai membuat orang yang berada disini tersentak dan spontan menatapku. Lalu siku ibuku disenggolkan pada tanganku. Seolah memperingatkanku untuk bisa menjaga sikap agar lebih sopan.

"Udah lanjutin aja makannya, tadi Fanni gak sengaja hehe," ujar ibuku untuk menutupi perbuatanku.

"Iya, Tante. Febi paham kok hehe," Jawab Febi.

Aku hanya bisa menghela nafas begitu dalam menghembuskannya dengan kasar. Bukannya lebih peka malah menambahi rasa kesal saja.

Aku mengoyak-oyak daging sapi yang berada di piringku dengan wajah masam tidak berselera. Aku menanti-nanti jarum jam yang terasa begitu lambat gerakannya. Ingin rasanya segera pulang ke apartemenku dan merebahkan badan besarku yang berat pada ranjang yang sekuat baja, supaya tidak menyaksikan pemandangan yang luar biasa terasa membosankan ini.

Mereka semua semakin hangatnya menikmati hidangan disertai obrolan-obrolan yang garing. Terlebih Febi bak menjadi seorang putri malam ini. Tidak hentinya ia mendapat pujian-pujian dari ibuku. Sedangkan kakakku masih tersenyum dengan jawaban yang terasa begitu membangga-banggakan kekasihnya.

Memuakkan!

Akhirnya aktivitas menyantap sudah selesai. Dan lagi-lagi rasa kesalku ibarat disiram pupuk agar tumbuh subur. Ibuku memberikan tugas cuci piring padaku. Kalau tahu akan begini aku tidak akan mau datang.

Dengan berat hati aku menurutinya, aku gerakkan tanganku mengantar piring menuju wastafel yang berada di dapur. Setelah sampai, aku putar kran air wastafel dan mulai membersihkannya.

"Fann, aku bantuin ya?" pinta Febi yang sudah berada di dapur, lebih tepatnya sekarang ini ia di sampingku.

"Nggak usah!" jawabku jutek.

"Nggak papa kok." Febi tersenyum.

"Dibilangin susah amat sih loe!"

Tanpa mau mendengarku Febi mulai membantuku. Ia membasuh piring-piring yang sudah aku gosok dengan sabun pencuci piring. Hal ini tidak membuatku senang sama sekali. Apalagi tubuhku yang besar terasa sesak karena keberadaan Febi di sampingku.

"Ih! Dibilangin nggak usah!," tegasku jengkel.

"Jangan marah gitu atuh," jawab Febi.

"Udah loe sono aja, ngobrol cantik sama yang lain. Kan sayang sama tangan loe entar jadi kasar!"

"Nggak apa-apa, Fann. Aku enggak, aaa!"

Prang! Piring terjatuh dari tangan Febi. Hatiku semakin panas dibuatnya. Entah bara api dari mana yang seolah membakar ubun-ubunku saat ini. Aku juga tidak tahu mengapa jadi seperti ini.

"Kan gue udah ngomong nggak usah, ya nggak usah!"

"Aduh, maaf, Fann. Aku nggak sengaja," jawab Febi dengan raut wajahnya yang saat ini sedang gugup.

"Makanya keluar aja ngobrol sama yang lain. Nggak usah sok cari muka loe! Emang orang cantik tu kagak becus ngapa-ngapain,"

Entah setan apa yang sedang merasukiku. Aku semakin gencar memaki Febi. Bahkan sampai menusuk hati. Mungkinkan aku iri padanya atau merasa cemburu dengan sikap ibuku padanya.

"Woe! Biasaaja loe!" teriak kencang Kak Pandhu sembari menghampiri keberadaan kami di dapur. "Loe bener-bener keterlaluan, Gajah! Loe harusnya sopan dikit sama calon ipar loe!" lanjut kak Pandhu lagi.

Dahiku mengernyit. "Kakak ipar?! Haha, serius loe? Yakin, Kakak nggak bakal ganti lagi? Nggak inget nih, cewek ini udah orang ke lima puluh yang dibawa pulang!" balasku tak kalah kencang.

Mata Kak Pandhu terbelalak lebar. Mungkin sangat marah dengan perkataanku. Tangannya bergerak ingin dihantamkan pada wajahku.

"Udah Pandhu! Aku yang salah," sergah Febi berhasil membuat kak Pandhu tidak sampai menamparku.

"Sialan loe! Udah badan bengkak, hati loe ternyata busuk juga!" Ujar kak Pandhu.

"Emang masalah buat loe hah?! Bisanya cuma jual tampang padahal aslinya biadab dan loe itu Kakak termiskin di dunia bisanya minta duit sama Mama doang, kan?!"

Umpatanku dengan kak Pandhu terdengar saling bersahut-sahutan. Bisa jadi telinga tetangga mendengar pertengkaran kami.

Tak berapa lama ibuku mengendap-endap menghampiri. Wajahnya telah memerah menandakan amarah yang sudah siap diledakkan. Lalu ayahku berjalan tepat dibelakang ibuku.

"Udah! Jangan pada berantem. Ya Allah! Nggak malu apa kalian? Ini ada Febi !" bentak ibuku yang lagi-lagi tetap mementingkan keberadaan Febi.

"Tu lihat, Ma. Anak gajah nggak bisa sopan sama Febi, nggak bisa sedikitpun ngehargain calon kakak iparnya," lapor kak Pandhu pada ibu sembari menudingkan jari telunjuknya kepadaku.

"Enggak kok, Tante. Ini salah Febi," sela Febi.

Ibuku menatapku tajam. "Aduh Fanni, Fanni! Coba deh kamu sopan dikit Ya ampun daritadi mama udah diem kok gak bisa senyum dikiiit!" tegur beliau yang tidak lain dan tidak bukan ditujukan kepadaku. Tangannya bergerak mengelus-elus dada.

Dahiku mengeryit. Jantungku berdebar begitu kencang. Ditambah telingaku yang terasa panas. Sudah tidak adakah yang membelaku saat ini. Sampai ayahku hanya menepuk-nepuk perlahan bahu ibuku agar lebih tenang. Aku sungguh muak!

"Nggak sopan, Ma?! Siapa yang nggak sopan, daritadi siapa yang nggak nganggep keberadaanku? Semua mata, semua perhatian cuma buat Febi yang masih orang asing. Terus Fanni apa, Ma?Apa karna Fanni paling buruk di sini sampai enggak dianggap. Apa Mama cuma lihat Fanni kayak pembantu. Oh, ... bukan maksudku sampah?!"

Plak! Sebuah tamparan keras mendarat ke pipiku sekarang. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah berasal dari tangan ibuku. Aku tersentak. Semua orang menganga dan terbelalak. Mataku mulai berderai air mata.

"Udah, Ma. Jangan kasar-kasar," ujar ayahku sembari merangkul bahu ibuku dari belakang.

"Siapa yang ngajarin kamu kurang ajar, Fanni? siapa?!" tanya tegas ibuku dengan mata yang sudah memerah.

Aku sudah muak. "Br*ngsek!"

Aku mengumpat dengan begitu keras. Kulangkahkan kaki besarku yang seolah-olah sanggup mengguncang dunia, meninggalkan mereka semua. Aku melarikan diri dengan deraian air mata. Panggilan ayahku sudah tidak aku gubris lagi.

Aku memasuki mobil merahku dan menutup pintunya dengan kasar. Dengan segera menggemudikannya dengan cepat. Bola mataku masih menangkap keberadaan ayahku yang masih memanggil-manggilku untuk tetap tinggal.

"Maaf, Pa. Aku udah muak," ujarku disela isak tangisku.

Perasaan putus asa kembali menderaku. Padahal sisa perkataan Anton belum kunjung sembuh dari hatiku dan sekarang aku malah mengalami ini semua. Saat ini aku merasa dunia benar-benar tidak adil.

Bersambung...

______________________________________________

Sedikit clue untuk para reader nih.

Saya menulis novel ini dilihat secara real life saja. Mungkin bisa mengarah ke motivasi.

Tentang perjalanan hidup seorang Fanni yang berbadan gemuk dan putus asa. Tapi tidak dipungkiri bahwa ia cukup keras kepala.

Saya tidak akan membuat novel ini seperti drama kebanyakan.

Karena berdiet tidak semudah itu membalikkan telapak tangan bukan??

Tetap stay yah kaka-kaka ikuti alur perjalanan Fanni

Terimakasih :)

Terpopuler

Comments

mine🖤

mine🖤

thorr
naro bawang kira kira dong😭

2022-11-30

0

Widarti Prayitno

Widarti Prayitno

ak aja gendut tp ak happy dengan keadaanku yg penting tidak merepotkan orang lain makanya ak suka baca novel yg bau² gendut atau gemuk

2022-09-21

0

reza gaming 30

reza gaming 30

othor endut yaaa......... cama dong, sebetulnya bisa kurus kog apalagi yg masih muda, nnt kalo sdh tua unt wanita makin susah turun, dgn olga yg tepat baru bisa membantu, sy dr kecil gemuk SMA sy diet yg tdk makan karbohidrat namanya tiger diet d sukses kog, tp krn sy kurang olga d tdk kontrol makan, jd makin tua BB naik lagi, jd unt yg gemuk jgn putus asa unt diet, demi kesehatan, jrn gemuk itu penyakit menurut dokter gizi sy, semangat 💪🏾💪🏾💪🏾

2022-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!