Hari Ini

Disela kesibukkanku mengotak-atik komputerku. Aku teringat sosok kecil yang tidak lain adalah Selli. Entah mengapa aku merasa rindu kepadanya. Ataukah aku hanya merasa simpati atas perlakuan ibunya kepadanya? Yang pasti rasanya aku ingin bertemu dan memangkunya. Memperlakukan ia seperti anakku sendiri.

Namun semua penggandaianku segera aku tepis. Yeah, tidak mungkin aku bertemu lagi dengan Selli atau Mas Arlan. Karena memang pada awalnya kami tidak saling kenal. Dan kejadian tadi malam hanya bersifat mendadak tanpa perencanaan.

Yang pasti, aku mendo'akan yang terbaik untuk mereka. Terutama untuk Selli yang masih kecil dan harus mengalami hal yang sangat menyakitkan. Aku bersumpah suatu saat nanti, disaat Tuhan mengirimkan seorang pria yang mau menikahiku dan memberi keluarga kami seorang atau dua orang atau bahkan lebih dari dua orang anak. Aku tidak akan menyia-nyiakan mereka. Aku akan menyayangi mereka dan juga aku tidak akan membiarkan anakku berakhir sepertiku.

Aku kembali memfokuskan otakku untuk membuat desain dan kalimat iklan atas perintah dari Pak Ruddy. Aku akan bekerja sebaik mungkin. Tidak ada salahnya, bukan? Karena gaji yang aku terima pun lumayan besar. Jadi aku harus bekerja sampai Pak Ruddy merasa puas. Hanya itu, aku tidak akan meminta lebih seperti kenaikan jabatan atau meminta jadi menantunya. Aku tidak sekonyol itu.

"Fanni kayaknya lagi seneng deh," ujar Nike seraya melongokkan kepala yang terbalut hijabnya disisi bilik pembatas ruangan kami.

Aku menoleh ke arahnya. "Semoga ya, Ke. Hehe," jawabku.

"Habis dari tadi bersenandung merdu hehe."

"Ops, ... sorry kalau ngeganggu ya, Ke."

"Santai, Fann. Aku malah nggak ngantuk kok."

"Yah, gue jadi malu, Ke." Aku terkekeh. Aku tidak sadar sama sekali jika senandung kecilku terdengar oleh Nike. Atau jangan-jangan semua rekanku. Seketika ada rasa kikuk menembus hatiku. Aku tidak berani berdiri atau sekedar menangak-nengok. Sambil meringis salah tingkah sendirian.

Brak! Suara beberapa berkas dijatuhkan secara sengaja tepat di mejaku. Spontan aku membalikkan badan dan menatap sesosok manusia setan berwajah cantik sedang berdiri. Maksudku yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mita. Apalagi ini?

"Loe kalau kerja yang bener dong, Sapi!" bentaknya sebegitu kerasnya sampai mengisi seluruh ruangan.

"Apa yang salah wahai ibu Mita yang paling cantik?" tanyaku kembali dengan rasa bingung menerpa hati.

Dengan memasang wajah bangga ia sengaja menunjukkan paras dan tubuhnya yang cantik lebih tegas. Kelemahan Mita memang disini. Jika ia dipuji cantik sedikit saja, perasaannya ibarat dibawa ke awang-awang.

"Oh ... nggak kok, cuman benerin beberapa yang salah. Oke!"

"Tentu, Cantik."

"Yeah, lebih sering ya kayak gitu biar gue nggak jengkel sama loe. Dan gue saranin jangan diet, gini aja biar lebih menggemaskan."

Setelah membisikkan saran yang Mita rasa tepat untukku ia berlalu meninggalkan pekerjaan lagi untukku. Yang tak lain pekerjaanku kemarin bersama Nike.

Shitt!

Mau tidak mau aku kembali memeriksanya dan memperbaiki yang dirasa tidak tepat. Memang benar ada beberapa kesalahan di sini, mungkin karena aku terburu-buru kemarin.

****

Akhirnya jam istirahat telah tiba. Nike mengajakku untuk ke kantin kantor bersama. Sebenarnya Nike bisa saja mengajak yang lain, namun aku tidak tahu mengapa ia mau bersamaku. Mengingat sifatku yang gemar menyendiri daripada berbaur dengan banyak orang. Lebih tepatnya, aku minder dan tentu saja aku tidak mau mendengar sedikitpun perkataan yang mengarah ke body shaming secara blak-blakan.

"Ahay! Bebeb-bebeb akoh!" teriak Tomi mengagetkan acara berjalanku bersama Nike.

Aku menepuk pundaknya. "Kebiasaan, Tomi!" balasku.

"Ya, sorry. Eyke makan bareng kalian yah? Oke?!"

"Terserah!"

Kelakar Tomi sebenarnya bisa menghiburku. Ia juga sering menghabiskan hari di kantor bersamaku. Mungkin ia dikucilkan oleh rekan prianya atau ia lebih nyaman bersama rekan wanitanya. Yang pasti keberadaan Tomi bisa meramaikan suasana.

Walau disisi lain, Nike merasa sedikit risih. Dengan image wanita sholehah yang ia sandang. Ia memilih untuk tidak sampai berkontak fisik dengan Tomi dan hanya menyambut senyuman celotehan Tomi. Bahkan ia sering melontarkan nasehat agar Tomi bisa berubah sedikit demi sedikit sesuai kodrat lahirnya.

"Beb, eyke nitip yah teh botol," pinta Tomi seraya memberikan uang padaku yang akan menghampiri koperasi.

"Oke," jawabku singkat.

"Emm, aku aja deh Fann yang beli," sergah Nike, mungkin ia merasa tidak nyaman jika ditinggal di meja hanya berdua dengan Tomi.

"Oke deh, jadi enak guenya hehe."

Aku dan Tomi duduk di meja yang tersusun bak restoran dengan empat kursinya. Perusahaan tempatku bekerja ini memang sangat disiplin dalam menjaga kebersihannya. Dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada para karyawannya. Sehingga membuat betah dan menumbuhkan semangat bekerja.

Nike kembali dengan tiga botol teh ditangannya. Kami bertiga mulai menyantap hidangan gratis yang disediakan untuk para karyawan. Diselingi canda tawa dan celotehan Tomi yang terdengar sangat berisik.

Lambat laun waktu berjalan sebagaimana mestinya. Aku, Nike dan Tomi segera beranjak untuk kembali ke pekerjaan.

****

Jari-jariku disibukkan dengan beberapa berkas yang harus aku perbaiki. Belum lagi aku harus menata ulang kalimat-kalimat untuk iklan yang akan launching minggu depan. Hal ini berlangsung sampai jam kerja usai.

Beruntung aku tidak harus menambah jam kerja lagi. Usahaku yang tak bergeming sama sekali dari kursiku membuahkan hasil.

"Hai, Sayangku! Yang tadi udah selesai kan?" celetuk Mita yang kini sudah dihadapanku.

Aku menatapnya dengan sinis, namun sekilas saja. "Yeah," ujarku seraya memberikan berkas kepadanya.

"Bagus! Makanya lain kali kerja yang bener biar nggak ngulangin!"

"Lebih baik mengulangi daripada nggak kerja sama sekali dan dilimpahkan sama orang lain. Kan kelihatan tololnya."

"Maksud loe apa ngomong kayak gitu?!"

"Pikir aja sendiri kalo otak Ibu Mita yang cantik ini berguna."

Sebelum mendengar jawaban Mita, Nike spontan menarik tanganku setelah memberi ucapan permisi pada Mita. "Udah, Fanni. Biarin aja."

"Woe! Lihat aja loe ya gue sekarang atasan loe, bisa gue pecat loe!" ujar Mita yang masih terdengar dari telingaku.

Lagi-lagi saat aku akan membalasnya Nike melarangku. Padahal aku hanya ingin menunjukkan sedikit keberanianku agar Mita tidak lagi menggangguku.

"Udah ya jangan ditanggepin, Fann," ujar Nike.

"Gue nggak tahan lama-lama, Ke." Rasanya ingin menangis saja. Sudah banyak caci maki darinya yang aku dapatkan.

"Sabar aja, suatu saat dia bakal berubah lho kita doain aja ya."

"Yah, semoga enggak akan lama."

Nike tersenyum, ia melangkah lebih dulu menghampiri suaminya yang telah menunggu. Dan aku tetap sendirian tidak ada yang menunggu tidak ada yang peduli pastinya.

Drrrt! Kuambil ponsel yang berada di dalam ranselku. Tampak nomor ibuku sedang memanggil. Kuputar bola mataku dan menghembuskan nafas malas.

"Halo, Ma?"

"Kamu dimana, Sayang?"

"Bentar lagi pulang."

"Ya udah hati-hati ya."

"Iya, Ma. Makasih."

Kini panggilan telah ibuku matikan. Aku bertanya-tanya, tidak biasanya ibuku memberi perhatian kecil seperti ini. Mungkinkah ada rasa bersalah? Bukannya seharusnya aku yang merasa bersalah? Karena perkataan yang kuingat-ingat memang keterlaluan. Yah, nanti aku akan meminta maaf terlebih dulu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Gini Antika

Gini Antika

aku dulu juga gadis gendut dengan tinggi 145 BB 66 kg bayangkan betapa bulatnya aku.. tapi aku tk berkecil hati karena bagiku di balik kekuranganku pasti ada kelebihanku dan itu yg membuat aku tetap bersyukur...

2022-12-22

0

sarfaras maqil fawwas

sarfaras maqil fawwas

kaya aq banget itu sering minder..dengan BB 60 tinggi 155😢😢😢

2020-07-02

0

Zuzun Wahyun

Zuzun Wahyun

hampir sama kayak q dulu. bkn gendut sih. tapi waktu itu q jelek banget jadi ngerasa tersisih.

2020-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!