Aku GENDUT!!!

Aku GENDUT!!!

Diriku

Sebelumnya salam kenal untuk para reader pecinta novel, saya merupakan penulis baru disini. Semoga tulisan saya bisa memberikan inspirasi bagi semua orang dan menjadi daya tarik tersendiri untuk para reader. Selamat membaca ☺️

_____________________________________________

Pernah tidak sih di antara kamu dan kalian semua mendapat pertanyaan semacam 'Kapan akan menikah?' atau 'Kapan kenalin calonnya?' dari anggota keluarga, teman-teman, orang-orang sekitar mungkin tetangga?

Di usiaku yang menginjak dua puluh sembilan tahun, tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi momok tersendiri bagiku. Sampai saat ini aku masih saja menjadi wanita yang melajang. Bukan karena aku tipe pemilih calon pendamping hidup, melainkan aku yang tidak dipilih para pria pencari istri.

Orang tuaku memberikanku nama yang sangat indah dan panjang 'Fannisa Oktaviani Geraldine'. Panggil saja aku Fanni, aku adalah anak blasteran Indonesia dan Belanda. Meskipun begitu nama yang indah dan embel-embel darah campuran tidak mencerminkan keindahan fisikku. Berbeda dengan kakak lelakiku yang berparas tampan dan dominan ke arah fisik kebule-bulean, aku jauh jika disandingkan dengannya.

Aku memiliki berat badan di atas ideal yaitu delapan puluh empat kilogram dengan tinggi badan hanya seratus lima puluh tujuh centimeter. Bisa dibayangkan betapa buruknya kondisi fisikku? Aku hanya mempunyai kelebihan hidung mancung dan kulit putih khas orang Belanda. Bukan tidak mau berusaha berdiet, untuk badan yang telah aku dapatkan karena mendapat keturunan dari nenekku di ayahku memang sulit untuk melakukannya.

Pernah suatu ketika aku sangat berambisi ingin berdiet, selama dua tahun lamanya. Namun bukannya kurus aku malah terserang penyakit dehidrasi akut dan asam lambung yang parah. Lebih parahnya lagi aku juga mengalami gangguan 'Bulimia' yang merupakan suatu gangguan dengan kondisi makan yang tidak terkendali dan para penderitanya mengambil langkah-langkah untuk menurunkan berat badan dengan cara memuntahkan isi perut atau berolahraga dan berpuasa secara berlebihan. Bahkan gangguan bulimia bisa menyebabkan kematian. Semua terjadi karena aku mengalami kasus pembullyan dari mahasiswi nakal, di masa perkuliahan.

Saat itu, aku benar-benar pasrah. Tubuhku hanya mampu terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, bak kerbau yang sedang sekarat dengan tusukan tajam suntik dan jarum infuse. Yang kuingat adalah ibuku yang setia menemaniku tanpa hentinya menangis serta berdo'a untuk kesembuhanku. Itulah yang menjadi semangat paling ampuh agar aku sembuh.

Sebenarnya, dimasa sekolah menengah aku adalah anak yang periang dan tidak pernah menganggap penting tampilan fisik. Aku sangat supel dan ramah, terlebih mempunyai daya humor yang tinggi. Banyak yang mendekatiku saat itu karena tertarik celotehan-celotehanku yang terlihat bak seorang komica.

Namun, beranjak aku dewasa tepatnya setelah memasuki dunia kerja, aku mulai menarik diri dari lingkungan. Bahkan dari keluargaku, ternyata dunia orang dewasa sangat menyakitkan. Fisik menjadi salah satu faktor utama nilai kecantikan seseorang apalagi seorang wanita. Ada perasaan iri yang tumbuh dari hatiku, ketika aku melihat teman-temanku menggandeng pasangannya. Aku ingin seperti mereka. Namun sampai saat ini tak ada seorang pria pun yang tertarik padaku.

Aku merasa malu pada diriku sendiri, orang tuaku dan orang sekitarku. Seandainya saja aku memiliki bentuk tubuh langsing--aku pikir aku akan terlihat cantik. Setelah aku mengalami gangguan dan sakit, aku sangat takut untuk berdiet. Aku hanya tidak ingin mengulanginya lagi apa lagi sampai membuat orang tuaku menangis. Meskipun di sisi lain, aku juga menderita karena belum pernah mempunyai pengalaman cinta.

Kini, aku telah tinggal di sebuah apartemen yang aku beli dari tabungan lima tahun bekerja serta uang tambahan dari ayahku. Aku telah berpisah rumah selama tiga tahun dengan orang tuaku. Alih-alih ingin mandiri sebenarnya aku sudah muak jika muncul pertanyaan 'Kapan akan menikah'. Terlebih lagi, kakakku malah sering bergonta-ganti kekasih yang ia bawa untuk dikenalkan dengan orang tuaku. Aku benci ini, sangat benci!

Aku sendiri telah bekerja di suatu perusahaan properti. Dengan kemampuan yang cukup baik dan nilai ipk yang bagus. Aku mampu menembus segala macam tes kerja dari perusahaan tempatku bekerja, yang memang sangat elit. Di situ pula, awal dari semua kegelisahan yang menerpaku, mulai dari perkataan rekanku yang mengharuskan aku untuk lebih kurus dan merawat diri lebih rajin. Aku merasa sangat minder sebenarnya, tapi aku merasa sayang untuk membuang pekerjaan.

Bahkan, seperti hari ini tatapan mengejek Mita arahkan padaku. Ia adalah salah satu rekannya dengan paras yang menawan dan badan ideal bisa dikatakan, ia berpotensi menjadi seorang model. Namun fisiknya tidak mencerminkan sifatnya yang tengil.

"Hei sayangku, Fanni. Hari ini makan berapa baskom nasi? Hahaha," ledeknya kepadaku seraya memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan sengaja.

"Bukan urusan loe, najis!" jawabku bengis, namun tetap menunduk.

"Hah?! Si sapi ngatain gue najis lagi. Eh, ngaca dong badan loe udah kayak sapi guling, tinggal bakar doang beda ama gue banyak laki yang ngantri," balas Mita, tangannya diusapkan perlahan di wajahku dengan tatapan matanya yang tajam mengancam.

Mita kemudian berlalu dari hadapanku dengan langkah yang menggeol-geolkan bokong indahnya. Selang beberapa menit kemudian datang Nike yang merupakan teman baikku, dengan balutan baju formal yang sedikit longgar dan kerudung warna hijau menambah keanggunan wajah manisnya.

"Sabar ya, Fann. Jangan diambil hati," ujarnya menenangkanku.

Aku mengangguk pelan. "Enggak kok, Ke. Gue kesel aja ama dia tadi lagi jenuh-jenuhnya malah ngeledek. Kenapa sih dia nggak mau berhenti kayak gitu?" jawabku.

"Yah, mungkin hatinya belum terbuka. Matanya lagi ditutup kabut kesombongan. Semoga cepet dapet hidayah biar nggak ganggu orang dibawah dia lagi, Fan."

"Iya, Ke. Semoga aja ya."

Aku kagum dengan kedewasaan yang dimiliki Nike. Tak hanya berparas manis, sikapnya pun juga manis. Mungkin banyak pria akan luluh padanya. Aku juga sangat beruntung bisa akrab dengannya banyak hal yang bisa aku pelajari. Bukan hanya dalam segi pekerjaan saja, begitu juga dengan ilmu agama. Meskipun aku blasteran, aku dan keluargaku adalah penganut agama islam.

Aku memfokuskan diriku di depan komputerku dan mulai mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Bukan hanya tugas biasa, aku juga mendapat tanggung jawab untuk mengurus bentuk slogan dan kata-kata penarik minat para konsumen. Aku mendapat kepercayaan ini karena kemampuan menggambar dan merangkai kalimat indah sehingga menarik hati direktur. Itulah yang menjadi salah satu nilai posutif diriku.

Klung! klung! Terdengar nada dering dari ponselku yang merupakan peringatan bahwa ada pesan masuk.

Kumainkan jariku di atas layar ponselku. Dan membuka pesan yang masuk di salah satu aplikasi chatting yang sedang ngetrend saat ini. Tampak kontak yang kunamai 'My mom' sang pengirim pesan, tak lain dan tak bukan adalah dari ibuku tercinta. Kutekankan ibu jariku pada pesan tersebut.

My Mom : Sayang, pulang kerja Mama ke apartemen kamu ya?

Itulah bunyi kalimat yang tertera pada pesan ibuku. Hal tersebut nyatanya tidak membuatku senan, karena jika ibuku berada di apartemenku tidak lain dan tidak bukan beliau akan bertanya tentang pernikahan kembali.

"Oh Tuhan! Selamatkan aku dari kalimat neraka itu ...," gumamku pelan.

****

Selang beberapa waktu berlalu, jam menunjukkan waktu pulang. Dan aku bergegas meninggalkan meja kerjaku, setelah selesai kurapikan. Tanganku mengenggam beberapa berkas yang nantinya aku kuselesaikan di apartemen. Aku berjalan ke arah mobilku berada. Mobil merah pemberian dari ayahku sebagai hadiah ulang tahunku, tepat setelah aku sembuh dari sakit. Mungkin ayah berharap aku bisa lebih bersemangat lagi setelah penderitaan yang aku alami.

Aku kemudikan mobilku perlahan menyusuri jalan-jalan perkotaan. Banyak yang kutemui kemacetan di beberapa titik jalan. Hal itu yang menghambat keinginanku untuk cepat sampai ke istana bonekaku. Sampai akhirnya kutemui jalan yang lumayan lenggang. Aku langsung memacu mobil dengan lebih cepat. Sebenarnya aku cukup penasaran dengan kedatangan ibuku hari ini.

Setelah sampai di kediamanku, aku beranjak naik melalui lift dan menekan tombol untuk lantai sepuluh dimana apartemenku berada. Aku melangkah sedikit tergesa-gesa. Kubuka pintunya perlahan. Tampak ibuku sedang sibuk memasak di dapur. Ibuku memang tahu tentang password kunci apartemenku. Lalu aku menghampiri beliau.

"Hai, Mama," sapaku kepada beliau sembari mendudukkan bokong besarku pada kursi yang berada di dapur.

"Hai juga, Sayang. Capek ya?" tanya beliau kembali.

"Yah lumayan, Mama kenapa ke sini? Masak juga lagi?" Aku memberikan pertanyaan balasan mengenai maksud ibuku datang ke apartemen ini.

"Emang nggak boleh kalau Mama maen?"

"Ya nggak gitu, pasti ada sesuatu kan? Biasanya juga Mama nyuruh aku yang dateng ke rumah kok."

"Em, ... Mama entar malem pengen kamu ketemu kenalan Mama, ya?"

"Haaah?! Nggak mau!"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

sita sinaga

sita sinaga

penasaran dr judulnya karna aku juga gendut🤣

2023-02-20

1

Gini Antika

Gini Antika

nasib kita sama..dulu badanku juga segede gentong, bahkan kakakku membatin gimana nanti apa ada pria yg mau jadi suamiku...tapi aku percaya dng jodoh yg sudah di persiapkan Allah untukku...dan alhamdulillah sumiku ganteng manis setia lagi...kini aku udah nikah hampir 29 tahun
walau pada awalnya aku takut gk percaya apa dia setia sampai tua ?
dan sekarang aku yakin suamiku tipe setia dan sayang dengan semua klebihan tubuhku 😄😄😄😄

2022-12-22

2

Lisstia

Lisstia

mampir thor

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
Episodes

Updated 256 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!