Orang Asing

Sialnya aku harus menambah dua jam kerja yang terhitung loyalitas saja. Dikarenakan pekerjaan yang diberikan Mita padaku tadi siang. Beruntung aku bersama Nike saat ini. Entah bagaimana aku akan berterima kasih padanya. Ia bagaikan malaikat dengan sosok manusia. Kebaikannya terkadang membuatku tidak enak hati. Dan saat aku menolak bantuannya Nike selalu bersikeras dengan niatnya.

"By the way, thanks ya, Ke. Udah bantuin gue," ujarku kepadanya.

"Ya elah! Kayak sama siapa aja kamu, Fann," jawab Nike dengan anggun dan senyum yang mengembang di paras manisnya.

"Tapi janji deh, jangan bikin repot cuma gara-gara gue Ke. Apalagi sekarang udah menjelang maghrib ntar dicariin suami sama anak lho."

"Nggak apa-apa, Fann. Aku udah izin kok ke mereka. Yang pasti kalo hal yang bener sih nggak bakal dilarang."

"Emm, pokoknya gue makasih banget ya."

Nike hanya menanggapi ucapan terima kasihku dengan senyumannya. Ia memang sudah berkeluarga dan memiliki anak satu yang sudah berumur tujuh tahunan. Sepertinya ia menyewa pengasuh untuk menggantikannya saat sedang bekerja.

Langit sudah mulai memerah berkat pancaran sinar matahari yang akan terbenam. Seharusnya aku sudah pulang sedari pukul empat sore. Namun diperpanjang yang mungkin dengan sengaja oleh ibu bos baru 'Mita sang penjilat'. Mau bagaimana lagi jika aku melawannya, ia akan semakin gencar menggangguku. Terlebih saat ini ia telah menjadi atasanku. Masih mending kalau hanya diganggu, kalau sampai dipecat? Aku pasti akan kebingungan mencari pekerjaan lagi.

Tak lama kemudian, terdengar merdu alunan suara azan dari speaker beberapa masjid. Dan suara merdu itu, berbarengan dengan selesainya pekerjaanku bersama Nike. Setelah itu, kami merapikan meja kerja dan bergegas keluar. Memang terasa risih jika berada di kantor pada jam-jam saat ini, karena suasana mulai sepi. Mungkin hanya ada beberapa orang yang lembur.

"Fann kita ke mushola dulu yuk," ajak Nike membuyarkan lamunanku.

"Oke," jawabku singkat. Lalu, kami melangkahkan kaki ke sebuah bangunan khas yang diperuntukkan untuk ibadah umat muslim. Aku berjalan beriringan bersama Nike.

Sesampainya di sana, kami mengambil air wudhu masing-masing. Setelah itu kami tunaikan kewajiban dari agama kami.

****

Aku berniat ingin mengantarkan Nike pulang. Namun kuurungkan niatku karena bola mataku menangkap sebuah mobil hitam yang tak lain adalah milik suami Nike.

"Aku duluan ya, Fann. Udah dijemput," pamit Nike kepadaku.

"Oke hati-hati dan makasih ya," jawabku.

"Santai aja lagi."

"Emm."

Wanita berhijab itu sekali lagi tersenyum menatapku. Kemudian melenggang ke arah suaminya berada. Sedangkan aku merasa ciut. Bukan karena iri dengannya, hanya saja anganku mulai berandai-andai. Bisakah aku memiliki pasangan yang bertanggung jawab? kalau bisa kapankah Tuhan akan mengirimkannya padaku?

Tiba-tiba, terdengar suara getaran dari ponsel yang aku mode silence sejak tadi. Bahu kananku melepas tali ransel yang berada dalam gendongan punggungku. kuraih keberadaan ponsel tersebut. 'My mom', itulah nama kontak dari sang pemanggil yang tertera dalam layar ponsel. Aku agak sangsi untuk mengangkatnya aku takut ibuku menanyakan kencan buta semalam. Namun tetap tak sampai hati aku menghiraukan panggilan beliau.

"Ya, Ma. Assalamu'alaikum," sapaku perlahan.

"Wa'alaikumssalam. Kamu dimana, Sayang?" tanya ibuku dari kejauhan sana.

"Baru mau pulang dari kantor. Kenapa?"

"Jam segini?"

"Emm, aku lembur, Ma."

"Oh oke. Pulang kerja langsung ke;sini ya dan nggak boleh ditolak!"

Sebelum aku sempat menjawab permintaan ibuku. Panggilan telah beliau matikan. Akhirnya mau tak mau aku melangkah menghampiri mobilku. Aku mulai mengemudikannya kearah jalan rumah orang tuaku. Sebenarnya aku berniat ingin pulang ke apaetemenku sendiri. Ingin sekali kurebahkan tubuhku di ranjang yang saat ini sedang menanti kepulanganku. Apa boleh buat aku harus mampir ke rumah ayah ibuku. Entahlah ada kejutan apa lagi sekarang.

Sekitar lima belasan menit, sampailah aku di tempat tujuan. Aku beranjak keluar dari mobil dan berjalan kearah pintu. Ku tekan bel pintu dengan tidak sabarnya.

"Iya... iya... bentar sayang," ujar seseorang dari dalam rumah, mungkin pemilik suara adalah ayahku.

Grek! Pintupun terbuka perlahan dan memang ayahku yang berada di balik pintu tersebut.

"Malem, Pa," sapaku sembari tersenyum meski kecut.

Ayahku membalas senyumanku. "Malem juga, Sayang. Masuklah kamu kelihatan capek," jawab ayahku yang masih berlogat Belanda.

"Emm."

Aku melenggang masuk ke dalam rumah. Aku berjalan menuju dapur.

Tampak banyak sekali masakan terpampang di meja makan. Yang tertangkap mataku pada saat aku sedang mengambil air minum. Seperti akan ada acara besar malam ini.

"Syukurlah kamu mau kesini, Sayang," celetuk ibuku sembari meletakkan beberapa hidangan lagi ke meja makan.

"Ada hajat apa lagi, Ma?" tanyaku.

"Duduk dulu aja ntar pemeran utama bakal dateng."

Meskipun aku cukup penasaran. Aku tetap menghiraukan perasaan itu. Aku menuju ke ruang tv. Terlihat ayahku sedang menyaksikan pertandingan sepak bola dengan kehebohannya sendiri.

Ting tong! Terdengar bel pintu berbunyi. Dengan gesitnya ibuku berlari untuk membukanya. Entah siapa yang membuat sebegitu tidak sabarnya.

"Malam, Tante," ujar suara seorang wanita yang terdengar asing dari telingaku.

"Itu siapa, Pa?" Karena penasaran aku menanyakannya pada ayahku.

"Calonnya kakakmu kali," jawab ayahku singkat.

Oh ... sebel! Ternyata cuma mau pamer ini doang!

Aku hanya bergumam jengkel dalam hati. Untuk hal sesepele ini, mengapa sampai mengharuskanku datang? Mau pamerkah? Wanita itu adalah wanita kesekiankalinya yang dibawa kakakku yang bernama 'Pandhu Yanuar Geraldine' ke rumah. Memang sih, tak bisa dipungkuri paras bulenya yang tampan berhasil membuatnya mendapat predikat playboy bahkan diusianya yang cukup matang sekitar tiga puluh dua tahun.

"Sini, sini, sini, Cantik. Masuk aja jangan sungkan ya. Fanni, Papa kesini dong," ujar ibuku untuk wanita tersebut disertai untukku dan ayahku.

Aku mematikan televisi yang masih disaksikan oleh ayahku. Aku tidak mau mendengar suara jengkel dari ibuku karena hal sepele. Setidaknya cepatlah datang kalau sudah dipanggil, kalau tidak mau membangunkan macan tidur.

Tampaknya kakakku begitu menikmati momen ini. Sering aku dapati senyum manis yang ia tujukan pada kekasihnya. Yang berhasil membuatku mengarahkan pandangan tajam padanya. Cantik juga, hidung mancung bermata agak sipit dan berkulit putih bersih. Tentunya bentuk tubuh yang begitu indah dan langsing. Tampaknya ia lebih muda dariku. Mungkin blasteran cina. Entah apa yang ada dipikiran kakakku, darah kami sudah bercampur Belanda lalu ia akan menambahkah dengan darah cina lagi.

Sial! Pintar juga kakak cari pacar.

"Hai, Fanni ya? Kenalin aku Febi," sapanya seramah mungkin.

"Emm," jawabku cuek.

"Salam kenal ya semoga bisa akrab."

"Oke."

Entahlah karena apa aku ingin sekali menghiraukan Febi. Ada perasaan tidak nyaman yang merambat di hatiku. Terlebih lagi keluargaku memperlakukannya begitu istimewa dan terkesan tidak menganggap keberadaanku. Apa mungkin mereka malu karena orang yang saat ini terlihat sangat buruk adalah aku sendiri? Lalu mengapa memanggilku kemari kalau hanya sekedar pamer calon menantu cantik?

"Oh shitt!!"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ka Ros

ka Ros

nyimak..

2021-02-10

1

Akos

Akos

mampir yuk DENDAM DAN AIR MATA SEORANG ISTRI

2020-06-01

1

Arifina Rinanti

Arifina Rinanti

jangan suuzon

2020-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Diriku
2 Sindiran
3 Malas
4 Orang Asing
5 Pertengkaran
6 Muak
7 Hari Ini
8 Rasa Bersalah
9 Maaf
10 Pertemuan
11 Salah Tingkah
12 Ajakan
13 Taman Bermain
14 Derita Selli
15 Ucapan
16 Introgasi
17 Kabar
18 CEO Baru
19 Kepikiran
20 Suka?
21 Bantuan
22 Merasa Tidak Enak
23 Oh Hati!
24 Kejutan
25 Unboxing
26 Permintaan Celvin
27 Terkejut-kejut
28 Apa Ya?
29 Bimbang
30 Berontak
31 Respon
32 Kurang
33 Bertemu
34 Hari Pertama
35 Hari Yang Panjang
36 Duh!
37 Aneh
38 Jawaban
39 Pulang
40 Menghindar
41 Rapat
42 Rencana Nike
43 Jawaban
44 Punya Pacar
45 Wanita Sempurna
46 Mama Oh Mama
47 Seperti
48 Jenuh
49 Rencana Mama
50 Kak Pandhu
51 Merenung
52 Celvin???
53 Kata Ivan
54 Pertanyaan
55 Terbayang Lagi
56 Kencan Manis
57 Esok Harinya
58 Membaik
59 Memberanikan Diri
60 Bersikukuh
61 Pura-Pura
62 Acara
63 Ngeyel
64 Lepas Rindu
65 Ajakan
66 Hmmm
67 Apa-apaan
68 (Spesial) Arlan POV
69 Yakin
70 Risau
71 Kaget
72 Tidak Kusangka
73 Bertengkar
74 Rahasia
75 Desakan
76 Berpikir KERAS
77 Hilang
78 Senandung Hati
79 Haaaah?
80 Akhirnya
81 Manis
82 Ada Lagi
83 Waaahhh!!!
84 PENGUMUMAN!!!
85 Ketemu CAMER!
86 Respon CAMER
87 Lega Rasanya
88 Derita Celvin
89 Kabar Baik untuk Mama
90 Isi Hati Mama
91 Gelisah
92 Waktu
93 Pagi Hari
94 Beda Pendapat
95 Sedikit Demi Sedikit
96 Dia?!!
97 Tentang Karakter
98 Maafkan Mas, Dek?!
99 Penjelasan yang...?
100 Hari H
101 PENGUMUMAN!!!
102 [Season 2]-Malam yang Tertunda
103 [Season 2]-Paginya
104 [Season 2]-Saran
105 [Season 2]-Kecewa
106 [Season 2]-Jelas!
107 [Season 2]-Tidak Tahu
108 [Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109 [Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110 [Season 2]-Cerita
111 [Season 2]-Tes?!
112 [Season 2]-Garis?!
113 [Season 2]-Kepergok
114 [Season 2]-Respon Mas Arlan
115 [Season 2]-Keuangan
116 [Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117 [Season 2]-Kacauuuu!
118 [Season 2]-Situasi
119 [Season 2]-Obrolan
120 [Season 2]-Kencan Keluarga
121 [Season 2]-Janji Temu
122 [Season 2]-Tawaran
123 [Season 2]-Dia Bingung
124 [Season 2]-Pembahasan
125 [Season 2]-Kesepakatan
126 [Season 2]-Nasehat
127 [Season 2]-Tilik Mama
128 [Season 2]-Menjaga
129 [Season 2]-Langkah Baru
130 [Season 2]-Hentakan
131 (Spesial)-Arlan POV 2
132 [Season 2]-Mood
133 [Season 2]-Kabar
134 [Season 2]-Entahlah!
135 [Season 2]-Jangan Dulu
136 [Season 2]-Mual?!
137 [Season 2]-Wow!
138 [Season 2]-Permohonan Undur Diri
139 [Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140 [Season 2]-Kondisi Riska
141 [Season 2]-Digelar
142 [Season 2]-Pilu
143 [Season 2]-Berhenti
144 [Season 2]-Kebimbangan Hati
145 [Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146 [Season 2]-Ikhlas
147 [Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148 [Season 2]-Sinis
149 [Season 2]-Aku Berani, tauk!
150 [Season 2]-Memastikan
151 [Season 2]-Bicara
152 [Season 2]-Terbuka
153 [Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154 [Season 2]-Pengakuan Selli
155 [Season 2]-Disuatu Ketika
156 [Season 2]-Ternyata
157 [Season 2]-Permintaan
158 [Season 2]-Skak Mat!
159 [Season 2]-Perasaan Berat
160 [Season 2]-Penegasan
161 [Season 2]-Apa
162 [Season 2]-Sadar
163 [Season 2]-Cerita
164 [Season 2]-Insiden
165 [Season 2]-Pilihan
166 [Season 2]-Rencana Mita
167 [Season 2]-Berangkat
168 [Season 2]-Aksi Mita
169 [Season 2]-Curhat
170 [Season 2]-Undangan Makan Malam
171 [Season 2]-Permohonan
172 [Season 2]-Keputusan
173 [Season 2]-Berbagi Anak
174 [Season 2]-Penuturan dari Nia
175 [Season 2]-Lanjutan
176 [Season 2]-Tanyaku
177 [Season 2]-Cewek atau Cowok?
178 [Season 2]-Sayang
179 [Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180 [Season 2]-Dia Tahu
181 [Season 2]-Tidak Ditemukan
182 [Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183 [Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184 [Season 2]-Cerita Sedih
185 [Season 2]-Tak Seharusnya
186 [Season 2]-Selang Berlalu
187 [Season 2]-By Arlan
188 [Season 2]-Kharisma Baru
189 [Season 2]-Kata Mama
190 [Season 2]-Nostalgia
191 [Season 2]-Wajib Curiga!
192 [Season 2]-Teror
193 [Season 2]-Mamaku Julid!
194 [Season 2]-Dugaan
195 [Season 2]-Kabar dari Canberra
196 [Season 2]-Kebetulan
197 [Season 2]-Balik Ancam
198 [Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199 [Season 2]-Terperanjat Hebat!
200 [Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201 HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202 PENGUMUMAN!
203 [Season 2]-Pertengkaran Mereka
204 [Season 2]-Permintaan Maaf
205 [Season 2]-Jujur
206 [Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207 [Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208 [Season 2]-Mengerti
209 [Season 2]-Kedatangan
210 [Season 2]-Kisah Masa Lalu
211 [Season 2]-Menolak Rezeki
212 [Season 2]-Putusan Hati
213 [Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214 [Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215 [Season 2]-Damai
216 [Season 2]-Pernikahan
217 [Season 2]-Tawaran
218 [Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219 [Season 2-END Part Dua]
220 [Extra Part]-Cie, ngambek!
221 [Extra Part]-Cie, cemburu!
222 [Extra Part]-Bertemu Kerabat
223 [Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224 [Extra Part]-Belum Berhasil
225 [Extra Part]-Kejutan Manis
226 [Extra Part]-Pelanggan Sinis
227 [Extra Part]-Takut Kehilangan
228 [Extra Part]-Korban Bullying
229 [Extra Part]-Kehidupan Jelita
230 [Extra Part]-Kemarahan
231 [Extra Part]-Cerita Sama Suami
232 [Extra Part]-Sang Nyonya
233 [Extra Part]-Mulai Berani
234 [Extra Part]-Anak dari ...?
235 [Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236 [Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237 [Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238 [Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239 [Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240 [Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241 [Extra Part]-Terkuak Sudah!
242 [Extra Part]-Pengusiran
243 [Extra Part]-Investor
244 [Extra Part]-Bincang
245 [Extra Part]-Bertemu Bahagia
246 End--Akhir kisah sang Nyonya
247 Terima Kasih
248 Pengumuman dan PROMO!!!
249 Nona Muda Love Pengacara
250 Apa Kabar?
251 Amanat Istri Pertama
252 Amanat Istri Pertama
253 Hai, Kembali!^^
254 Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255 Curcol Suami Kang Jud1
256 Yang Redflag-redflag nih!
257 Nyonya Fiora
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Diriku
2
Sindiran
3
Malas
4
Orang Asing
5
Pertengkaran
6
Muak
7
Hari Ini
8
Rasa Bersalah
9
Maaf
10
Pertemuan
11
Salah Tingkah
12
Ajakan
13
Taman Bermain
14
Derita Selli
15
Ucapan
16
Introgasi
17
Kabar
18
CEO Baru
19
Kepikiran
20
Suka?
21
Bantuan
22
Merasa Tidak Enak
23
Oh Hati!
24
Kejutan
25
Unboxing
26
Permintaan Celvin
27
Terkejut-kejut
28
Apa Ya?
29
Bimbang
30
Berontak
31
Respon
32
Kurang
33
Bertemu
34
Hari Pertama
35
Hari Yang Panjang
36
Duh!
37
Aneh
38
Jawaban
39
Pulang
40
Menghindar
41
Rapat
42
Rencana Nike
43
Jawaban
44
Punya Pacar
45
Wanita Sempurna
46
Mama Oh Mama
47
Seperti
48
Jenuh
49
Rencana Mama
50
Kak Pandhu
51
Merenung
52
Celvin???
53
Kata Ivan
54
Pertanyaan
55
Terbayang Lagi
56
Kencan Manis
57
Esok Harinya
58
Membaik
59
Memberanikan Diri
60
Bersikukuh
61
Pura-Pura
62
Acara
63
Ngeyel
64
Lepas Rindu
65
Ajakan
66
Hmmm
67
Apa-apaan
68
(Spesial) Arlan POV
69
Yakin
70
Risau
71
Kaget
72
Tidak Kusangka
73
Bertengkar
74
Rahasia
75
Desakan
76
Berpikir KERAS
77
Hilang
78
Senandung Hati
79
Haaaah?
80
Akhirnya
81
Manis
82
Ada Lagi
83
Waaahhh!!!
84
PENGUMUMAN!!!
85
Ketemu CAMER!
86
Respon CAMER
87
Lega Rasanya
88
Derita Celvin
89
Kabar Baik untuk Mama
90
Isi Hati Mama
91
Gelisah
92
Waktu
93
Pagi Hari
94
Beda Pendapat
95
Sedikit Demi Sedikit
96
Dia?!!
97
Tentang Karakter
98
Maafkan Mas, Dek?!
99
Penjelasan yang...?
100
Hari H
101
PENGUMUMAN!!!
102
[Season 2]-Malam yang Tertunda
103
[Season 2]-Paginya
104
[Season 2]-Saran
105
[Season 2]-Kecewa
106
[Season 2]-Jelas!
107
[Season 2]-Tidak Tahu
108
[Season 2]-Pertanyaan Selanjutnya
109
[Season 2]-Time to Fanni & Arlan.
110
[Season 2]-Cerita
111
[Season 2]-Tes?!
112
[Season 2]-Garis?!
113
[Season 2]-Kepergok
114
[Season 2]-Respon Mas Arlan
115
[Season 2]-Keuangan
116
[Season 2]-Kejutan Pagi Hari
117
[Season 2]-Kacauuuu!
118
[Season 2]-Situasi
119
[Season 2]-Obrolan
120
[Season 2]-Kencan Keluarga
121
[Season 2]-Janji Temu
122
[Season 2]-Tawaran
123
[Season 2]-Dia Bingung
124
[Season 2]-Pembahasan
125
[Season 2]-Kesepakatan
126
[Season 2]-Nasehat
127
[Season 2]-Tilik Mama
128
[Season 2]-Menjaga
129
[Season 2]-Langkah Baru
130
[Season 2]-Hentakan
131
(Spesial)-Arlan POV 2
132
[Season 2]-Mood
133
[Season 2]-Kabar
134
[Season 2]-Entahlah!
135
[Season 2]-Jangan Dulu
136
[Season 2]-Mual?!
137
[Season 2]-Wow!
138
[Season 2]-Permohonan Undur Diri
139
[Season 2]-Ancaman Tidak Terduga
140
[Season 2]-Kondisi Riska
141
[Season 2]-Digelar
142
[Season 2]-Pilu
143
[Season 2]-Berhenti
144
[Season 2]-Kebimbangan Hati
145
[Season 2]-Kabar dari Rumah Besar
146
[Season 2]-Ikhlas
147
[Season 2]-Perpisahan Yang Sesungguhnya
148
[Season 2]-Sinis
149
[Season 2]-Aku Berani, tauk!
150
[Season 2]-Memastikan
151
[Season 2]-Bicara
152
[Season 2]-Terbuka
153
[Season 2]-Tolong mengertilah, Nak.
154
[Season 2]-Pengakuan Selli
155
[Season 2]-Disuatu Ketika
156
[Season 2]-Ternyata
157
[Season 2]-Permintaan
158
[Season 2]-Skak Mat!
159
[Season 2]-Perasaan Berat
160
[Season 2]-Penegasan
161
[Season 2]-Apa
162
[Season 2]-Sadar
163
[Season 2]-Cerita
164
[Season 2]-Insiden
165
[Season 2]-Pilihan
166
[Season 2]-Rencana Mita
167
[Season 2]-Berangkat
168
[Season 2]-Aksi Mita
169
[Season 2]-Curhat
170
[Season 2]-Undangan Makan Malam
171
[Season 2]-Permohonan
172
[Season 2]-Keputusan
173
[Season 2]-Berbagi Anak
174
[Season 2]-Penuturan dari Nia
175
[Season 2]-Lanjutan
176
[Season 2]-Tanyaku
177
[Season 2]-Cewek atau Cowok?
178
[Season 2]-Sayang
179
[Season 2]-Kabar Baik dari Teman
180
[Season 2]-Dia Tahu
181
[Season 2]-Tidak Ditemukan
182
[Season 2]-Permintaan Mas Arlan kepadaku
183
[Season 2]-Perihal Posisi Sementara
184
[Season 2]-Cerita Sedih
185
[Season 2]-Tak Seharusnya
186
[Season 2]-Selang Berlalu
187
[Season 2]-By Arlan
188
[Season 2]-Kharisma Baru
189
[Season 2]-Kata Mama
190
[Season 2]-Nostalgia
191
[Season 2]-Wajib Curiga!
192
[Season 2]-Teror
193
[Season 2]-Mamaku Julid!
194
[Season 2]-Dugaan
195
[Season 2]-Kabar dari Canberra
196
[Season 2]-Kebetulan
197
[Season 2]-Balik Ancam
198
[Season 2]-Si Cemen dari Canberra
199
[Season 2]-Terperanjat Hebat!
200
[Season 2]-Sebal aku, kepadamu!
201
HAPPY 200 EPISODE(GIVEAWAY KECIL)
202
PENGUMUMAN!
203
[Season 2]-Pertengkaran Mereka
204
[Season 2]-Permintaan Maaf
205
[Season 2]-Jujur
206
[Season 2]-Perihal Ibu Leny dan Kondisi Mbak Dahlia
207
[Season 2]-Cemburu Tanpa Tahu
208
[Season 2]-Mengerti
209
[Season 2]-Kedatangan
210
[Season 2]-Kisah Masa Lalu
211
[Season 2]-Menolak Rezeki
212
[Season 2]-Putusan Hati
213
[Season 2]-Mas Gun VS Mbak Leny
214
[Season 2]-Ketidakcocokan Ibu-Anak
215
[Season 2]-Damai
216
[Season 2]-Pernikahan
217
[Season 2]-Tawaran
218
[Season 2-END Part Satu]-Kesempatan
219
[Season 2-END Part Dua]
220
[Extra Part]-Cie, ngambek!
221
[Extra Part]-Cie, cemburu!
222
[Extra Part]-Bertemu Kerabat
223
[Extra Part]-Kebiasaan Tidur
224
[Extra Part]-Belum Berhasil
225
[Extra Part]-Kejutan Manis
226
[Extra Part]-Pelanggan Sinis
227
[Extra Part]-Takut Kehilangan
228
[Extra Part]-Korban Bullying
229
[Extra Part]-Kehidupan Jelita
230
[Extra Part]-Kemarahan
231
[Extra Part]-Cerita Sama Suami
232
[Extra Part]-Sang Nyonya
233
[Extra Part]-Mulai Berani
234
[Extra Part]-Anak dari ...?
235
[Extra Part]-Golf Bersama Nur Imran
236
[Extra Part]-Sudah jatuh, tertimpa tangga pula
237
[Extra Part]-Labrakan yang Sia-sia
238
[Extra Part]-Pelukan Sang Ayah
239
[Extra Part]-Mita Dalam Bahaya
240
[Extra Part]-Wanita Butuh Perhatian
241
[Extra Part]-Terkuak Sudah!
242
[Extra Part]-Pengusiran
243
[Extra Part]-Investor
244
[Extra Part]-Bincang
245
[Extra Part]-Bertemu Bahagia
246
End--Akhir kisah sang Nyonya
247
Terima Kasih
248
Pengumuman dan PROMO!!!
249
Nona Muda Love Pengacara
250
Apa Kabar?
251
Amanat Istri Pertama
252
Amanat Istri Pertama
253
Hai, Kembali!^^
254
Suami Bejat Yang Menolak Diceraikan
255
Curcol Suami Kang Jud1
256
Yang Redflag-redflag nih!
257
Nyonya Fiora

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!