Ch 17 Terkejut

Chiko melepaskan tangan Reno yang sedang mencengkeram kerah kemejanya. Lalu dia tersenyum sinis sambil menatap Reno. Mendengar Reno menyebut Viana adalah wanitanya, Chiko sangat yakin kalau sahabatnya sudah mulai ada rasa dengan Viana. Namun benteng antara rasa benci dan cintanya masih belum bisa Reno bedakan.

“Jika kamu tidak ingin aku menyentuh wanitamu, jangan berbuat kasar padanya!” pungkas Chiko lalu segera meninggalkan ruang kerja Reno.

Reno mengacak rambutnya frustasi. Rasanya dia telah salah berucap tadi. bisa-bisanya menyebut Abi sebagai wanitanya. Harusnya pelayannya.

Waktu semakin larut. Sampai saat ini Reno masih belum bisa memejamkan matanya. dia masih memikirkan Abi. Entah apa yang dilakukan perempuan itu saat ini di dalam kamarnya setelah mendapat hinaan darinya.

Reno membenarkan ucapan Chiko, bahwa semenjak kehadiran Abi di rumahnya, telah membuat dirinya berbeda. Entah itu karena apa, Reno sendiri juga sulit menyimpulkan.

***

Tanpa terasa sudah dua bulan Abi tinggal di rumah Reno. Itu sama halnya dengan usia pernikahannya sudah dua bulan berlangsung. Dan semenjak kejadian itu, Reno sudah tidak pernah lagi berkata kasar pada Abi. Namun sikap Reno agak sedikit berbeda. Cenderung diam dan tidak terlalu menuntut apapun. Namun yang pasti sifat arogannya masih melekat di dirinya.

Untuk kontrak pemotretan Abi juga masih belum lanjut lagi semenjak insiden itu. Jadi otomatis selama itu Abi hanya berdiam diri melakukan pekerjaan rumah. sesekali pergi berbelanja pun diantar oleh Yoga.

Saat ini Abi sedang duduk seorang diri di kursi taman belakang. Malam yang dingin dan sepi sepertinya sangat cocok dengan suasana hati Abi yang selalu sepi tanpa seorang pun yang menemani dan bisa diajak bicara. Dengan Chiko pun Abi sudah tidak pernah lagi bertemu dengannya.

Sudah seminggu ini Reno tidak pulang ke rumah. menurut informasi dari Yoga kalau Reno sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri. Jadi selama itu Abi terbebas pekerjaannya yang selalu menyiapkan kebutuhan pribadi Reno. Harusnya ia senang dan bisa beristirahat sepuasnya. Namun nyatanya Abi tidak merasakan itu. Ada yang berbeda dari hatinya saat tak bertemu dengan Reno. Walaupun keduanya tidak pernah berinteraksi.

Pukul sepuluh malam, Abi baru memutuskan untuk masuk rumah, karena hawa dingin sudah mulai menembus kulitnya yang hanya tertutup oleh baju berbahan tipis. Dan sudah satu minggu ini juga Abi selalu tidur hingga larut malam. entah apa yang membuatnya seperti ini.

Sementara itu Reno yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, dia juga merasakan hal yang sama seperti Abi. Ingin sekali ia segera menyelesaikan pekerjaannya, namun sepertinya belum bisa.

Hampir setiap malam sebelum tidur, Reno selalu mengecek keadaan rumahnya melalui rekaman cctv yang tersambung dengan ponselnya. Reno hanya ingin memastikan apakah keadaan rumahnya baik-baik saja. walau dalam hatinya ingin melihat apa saja yang dilakukan oleh Vibi-nya selama ia pergi.

“Bodohh! Apa dia tidak kedinginan? Hampir setiap malam selalu duduk sendiri di taman belakang.” Gumam Reno saat melihat Abi yang sudah beberapa hari ini terlihat duduk melamun di kursi taman belakang.

“Bagaimana kalau dia sakit? Bikin orang susah saja!” gerutu Reno seolah sedang memarahi Abi.

Setelah itu Reno meletakkan ponselnya dan bersiap untuk tidur. Dan tanpa ia sadari, Reno juga selalu tidur larut malam.

**

Kini Reno sedang dalam perjalanan pulang. Waktu dua minggu menurutnya sangat lama hanya untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Padahal biasanya lebih dari dua minggu saja Reno tidak masalah. Entah kenapa kali ini terasa sangat lama.

Pukul sepuluh malam pesawat yang ditumpangi Reno landing. Dia segera menuju tempat parkir khusus untuk mengambil mobilnya. Kebiasaan Reno memang tidak pernah memakai jasa sopir pribadi. Dia selalu mengemudikan mobilnya sendiri kemana pun pergi. Kecuali jika bersama dengan Yoga.

Setelah mengambil mobilnya, Reno segera pulang. Rasanya dia ingin segera pulang dan beritirahat. Karena badannya sangat lelah.

Dalam perjalanan pulang Reno tiba-tiba teringat dengan wajah Abi. Yang ada dalam pikirannya, apa yang sedang dilakukan perempuan itu malam ini? apakah dia masih duduk di taman belakang rumah seperti biasanya.

Reno menggelengkan kepala setelah menyadari kesalahannya. “Gila! Ngapain juga mikirin pelayan itu.” Gumamnya.

Brumm brumm……

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja Reno merasakan ada sebuah mobil yang berada tepat di samping mobilnya. Mobil itu berusaha menabrak mobil Reno. Namun dengan gesit Reno segera menghindar. Terlebih keadaan jalanan masih ramai. Dia tidak ingin membuat kekacauan di jalan.

Reno membelokkan mobilnya ke jalan yang sedikit sepi. Mobil tadi pun mengikutinya. Namun mobil itu justru melaju dengan kencang menyalip mobil Reno. Dan tanpa Reno sadari, mobil itu sudah berhenti di tengah jalan menghadang mobilnya.

Ckiittttttttt

Reno menginjak remnya dalam sampai mobilnya memutar dan rodanya berderit cukup keras.

“Shiittt!” umpatnya lalu segera turun.

Mobil yang menghadangnya pun tampak penumpangnya turun. Terlihat dua orang pria bertubuh kekar menghampiri Reno. Pria yang tidak Reno kenal namun dapat dipastikan kalau kedua pria itu adalah orang bayaran dari lawan bisnisnya.

“Apa maumu, hah??” bentak Reno.

Tanpa menjawab, salah satu pria itu segera menghadiahi satu pukulan telak mengenai rahang Reno, hingga ia jatuh tersungkur.

“Sialann!!”

Reno segera bangkit dan membalas kedua pria itu. Baku hantam satu lawan dua pun tak bissa dihindarkan lagi. tenanga Reno cukup kuat untuk melawan kedua pria itu. Meski ia juga menerima beberapa kali pukulan.

Krekk

Itu adalah bunyi tulang dari tubuh salah satu pria itu saat Reno berhasil memiting kedua tangannya. pria itu meringis kesakitan. Sedangkan salah satu temannya yang sudah babak belur tampak ketakutan.

“Katakan pada bosmu, kalau mau melawanku, hadapilah aku langsung. jangan main belakang seperti ini.” ucap Reno dan segera menghempaskan pria itu ke jalanan.

Reno masuk ke dalam mobilnya sambil mengusap bekas darah di sudut bibirnya. bahkan dia juga merasakan nyeri pada tulang rahangnya.

Sesampainya di rumah, satpam penjaga segera membukakan pintu gerbang sambil menunduk hormat. Satpam itu tidak melihat kalau Tuannya sedang tidak baik-baik saja keadaannya. Karena Reno juga tidak ingin menunjukkan lukanya.

Penampilan Reno sangat berantakan saat memasuki rumah. Wajahnya saat ini sudah memperlihatkan luka lebamnya yang sudah membiru.

Tepat saat Reno akan menaiki tangga menuju kamarnya, saat itu pula Abi baru saja masuk rumah setelah berdiam diri di taman belakang.

“Tuan? Anda sudah pulang?” entah keberanian dari mana hingga Abi berani bertanya seperti itu. Dia juga sudah siap menerima resiko jika saja Reno memarahinya. Abi pun langsung menundukkan kepalanya.

“Hmmm.” Jawab Reno lirih dengan menahan kesakitan pada lukanya.

Abi memberanikan diri menatap Reno, karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

“Tuan!!” Pekiknya terkejut.

.

.

.

*TBC

Happy Reading‼️

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Reno Abi pasti kesepian makanya duduk di taman

2023-03-23

1

ikoh zia

ikoh zia

jangn di obatin biar bengkak tuh rahangnya ...vibi kenapa gak minta tolong sama ayah sean 😭

2022-08-07

0

DiNa Yuliana

DiNa Yuliana

smga cepet sadar tuh om reno

2022-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 Ganti Rugi
2 Ch 2 Menjadi Istri
3 Ch 3 Sosok Bidadari
4 Ch 4 Meminta Restu
5 Ch 5 Penderitaanmu
6 Ch 6 Berubah
7 Ch 7 Menyusun Rencana
8 Ch 8 Pelayan Pribadi
9 Ch 9 Mainanku
10 Ch 10 Melukai Perasaannya
11 Ch 11 Tidak Mau Diganggu
12 Ch 12 Merindukanmu
13 Ch 13 Mata Indah
14 Ch 14 Jatuh
15 Ch 15 Menembaknya
16 Ch 16 Wanitaku
17 Ch 17 Terkejut
18 Ch 18 Sempurna
19 Ch 19 Ponsel Baru
20 Ch 20 Tak Beraturan
21 Ch 21 Mengulangi
22 Ch 22 Khawatir
23 Ch 23 Alibi Reno
24 Ch 24 Mencegahnya
25 Ch 25 Mengagumi
26 Ch 26 Meeting Dadakan
27 Ch 27 Terbuai
28 Ch 28 Memeluknya
29 Ch 29 Mengantar
30 Ch 30 Gesekan
31 Ch 31 Sangat Nyaman
32 Ch 32 Mengorek Informasi
33 Ch 33 Memabukkan
34 Ch 34 Membahayakan
35 Ch 35 Meretas CCTV
36 Ch 36 Merasa Bersalah
37 Ch 37 Tergesa-gesa
38 Ch 38 Gara-gara Kamu
39 Ch 39 Menjaganya
40 Ch 40 Duda Karatan
41 Ch 41 Mendapatkan Viana
42 Ch 42 Merusak Mood
43 Ch 43 Hukuman
44 Ch 44 Frustasi
45 Ch 45 Si Kecil
46 Ch 46 Berpikir Ulang
47 Ch 47 Betah Menyendiri
48 Ch 48 Satu Piring Berdua
49 Ch 49 Hari Lahir
50 Ch 50 Kecupan Lembut
51 Ch 51 Dengan Serius
52 Ch 52 Menyisakan Coklat
53 Ch 53 Ciuman Pertama
54 Ch 54 Menakutkan
55 Ch 55 Menyesal
56 Ch 56 Bersimpuh
57 Ch 57 Melakukannya Lagi
58 Ch 58 Tidak Peduli
59 Ch. 59 Tenggelam
60 Ch 60 Tidak Janji
61 Ch 61 Minim Bahan
62 Ch 62 Sedikit Kecewa
63 Ch 63 Tunggu Aku
64 Ch 64 Tak Yakin
65 Ch 65 Sengaja Menggoda
66 Ch 66 Perubahan Sikap
67 Ch 67 Tentang Masa Lalu
68 Ch 68 Come on, Reno!
69 Ch 69 Seperti Anak Kecil
70 Ch 70 Jalan-Jalan
71 Ch 71 Marah
72 Ch 72 Tidak Sedap
73 Ch 73 Sangat Pucat
74 Ch 74 Semakin Nyenyak
75 Ch 75 Shock
76 Ch 76 Panik
77 Ch 77 Dengan Erat
78 Ch 78 Perseteruan
79 Ch 79 Mencengangkan
80 Ch 80 Berhasil
81 Ch 81 Kalung
82 Ch 82 Mantan Suami
83 Ch 83 Dugaan
84 Ch 84 Memberi Pelajaran
85 Ch 85 Menepis Dugaan
86 Ch 86 Baik-baik Saja
87 Ch 87 Terluka
88 Ch 88 Ponsel Abi
89 Ch 89 Membuat Perhitungan
90 Ch 90 Membungkam
91 Ch 91 Nasib Pernikahan
92 Ch 92 Jangan Lukai Dia!
93 Ch 93 Perdebatan Sengit
94 Ch 94 Ayah Pengganti
95 Ch 95 Harus Pergi
96 Ch 96 Benci atau Rindu
97 Ch 97 Membalas Budi
98 Ch 98 Ngidam
99 Ch 99 Mengajaknya Pulang
100 Ch 100 Wanita Cantik
101 Ch 101 Kartu Nama
102 Ch 102 Keras Kepala
103 Ch 103 Sepakat
104 Ch 104 Kram
105 Ch 105 Dijodohkan
106 Ch 106 Skandal
107 Ch 107 Nasi Goreng Tanpa Bawang
108 Ch 108 Terjatuh
109 Ch 109 Cucu Yang Banyak
110 Ch 110 Mengusapnya
111 Ch 111 Tertunda
112 Ch 112 Bertindak
113 Ch 113 Mantan Perawan
114 Ch 114 Terlelap
115 Ch 115 Sikap Aneh Chiko
116 Ch 116 Keringat Dingin
117 Ch 117 Sangat Tampan
118 Ch 118 Menyelesaikannya Sendiri
119 Ch 119 Sangat Murka
120 Ch 120 Bersalah dan Menyesal
121 Ch 121 Kebingungan
122 Ch 122 Naluri Orang Tua
123 Ch 123 Tidak Mungkin!
124 Ch 124 Peti Jenazah
125 Ch 125 Bukan Reno
126 Ch 126 Sangat Tepat
127 Ch 127 Pelukan Hangat
128 Ch 128 Menyerang Balik
129 Ch 129 Dasar Maling!
130 Ch 130 Tidak Bisa Jauh
131 Ch 131 Suka Mengganggu
132 Ch 132 Melemahkan Saraf
133 Ch 133 Menemani Chiko
134 Ch 134 Siapa Dia
135 Ch 135 Kehausan
136 Ch 136 Tidak Akan Terganggu
137 Ch 137 Keluarlah!
138 Ch 138 Dengan Erat
139 Ch 139 Memperhatikan
140 Ch 140 Sentuhan Lembut
141 Ch 141 Melanjutkan Aksinya
142 Ch 142 Noda Darah
143 Ch 143 Minuman Hangat
144 Ch 144 Hamil Muda
145 Ch 145 Bersikap Biasa
146 Ch 146 Memastikan
147 Ch 147 Menunggu
148 Ch 148 Menyetujui
149 Ch 149 Kakinya Capek
150 Ch 150 Terkapar
151 Ch 151 Raffael Demam
152 Ch 152 Tanpa Sengaja
153 Ch 153 Abi Terkejut
154 Ch 154 Cukup Kasar
155 Ch 155 Menindih
156 Ch 156 Keadaan Chiko
157 Ch 157 Jangan Pergi!
158 Ch 158 Sayang
159 Ch 159 Merindukan Sentuhan
160 Ch 160 Mas Chiko
161 Ch 161 Khawatir
162 Ch 162 Terkejut
163 Ch 163 Ada Anakku
164 Ch 164 Meninggalkan Kecupan
165 Ch 165 Saling Mencintai
166 Ch 166 Was-was
167 Ch 167 Tidak Terlepas
168 Ch 168 Wajah Lucu Raffael
169 Ch 169 Alasan!
170 Promo Novel Baru
171 Cj 170 2C (Chiko-Chelsea)
172 Ch 171 Mencari Pembelaan
173 Ch 172 Berziarah
174 Ch 173 Sangat Mencintaimu
175 PROMO NOVEL SEQUEL BUKAN SUGAR DADDY
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Ch 1 Ganti Rugi
2
Ch 2 Menjadi Istri
3
Ch 3 Sosok Bidadari
4
Ch 4 Meminta Restu
5
Ch 5 Penderitaanmu
6
Ch 6 Berubah
7
Ch 7 Menyusun Rencana
8
Ch 8 Pelayan Pribadi
9
Ch 9 Mainanku
10
Ch 10 Melukai Perasaannya
11
Ch 11 Tidak Mau Diganggu
12
Ch 12 Merindukanmu
13
Ch 13 Mata Indah
14
Ch 14 Jatuh
15
Ch 15 Menembaknya
16
Ch 16 Wanitaku
17
Ch 17 Terkejut
18
Ch 18 Sempurna
19
Ch 19 Ponsel Baru
20
Ch 20 Tak Beraturan
21
Ch 21 Mengulangi
22
Ch 22 Khawatir
23
Ch 23 Alibi Reno
24
Ch 24 Mencegahnya
25
Ch 25 Mengagumi
26
Ch 26 Meeting Dadakan
27
Ch 27 Terbuai
28
Ch 28 Memeluknya
29
Ch 29 Mengantar
30
Ch 30 Gesekan
31
Ch 31 Sangat Nyaman
32
Ch 32 Mengorek Informasi
33
Ch 33 Memabukkan
34
Ch 34 Membahayakan
35
Ch 35 Meretas CCTV
36
Ch 36 Merasa Bersalah
37
Ch 37 Tergesa-gesa
38
Ch 38 Gara-gara Kamu
39
Ch 39 Menjaganya
40
Ch 40 Duda Karatan
41
Ch 41 Mendapatkan Viana
42
Ch 42 Merusak Mood
43
Ch 43 Hukuman
44
Ch 44 Frustasi
45
Ch 45 Si Kecil
46
Ch 46 Berpikir Ulang
47
Ch 47 Betah Menyendiri
48
Ch 48 Satu Piring Berdua
49
Ch 49 Hari Lahir
50
Ch 50 Kecupan Lembut
51
Ch 51 Dengan Serius
52
Ch 52 Menyisakan Coklat
53
Ch 53 Ciuman Pertama
54
Ch 54 Menakutkan
55
Ch 55 Menyesal
56
Ch 56 Bersimpuh
57
Ch 57 Melakukannya Lagi
58
Ch 58 Tidak Peduli
59
Ch. 59 Tenggelam
60
Ch 60 Tidak Janji
61
Ch 61 Minim Bahan
62
Ch 62 Sedikit Kecewa
63
Ch 63 Tunggu Aku
64
Ch 64 Tak Yakin
65
Ch 65 Sengaja Menggoda
66
Ch 66 Perubahan Sikap
67
Ch 67 Tentang Masa Lalu
68
Ch 68 Come on, Reno!
69
Ch 69 Seperti Anak Kecil
70
Ch 70 Jalan-Jalan
71
Ch 71 Marah
72
Ch 72 Tidak Sedap
73
Ch 73 Sangat Pucat
74
Ch 74 Semakin Nyenyak
75
Ch 75 Shock
76
Ch 76 Panik
77
Ch 77 Dengan Erat
78
Ch 78 Perseteruan
79
Ch 79 Mencengangkan
80
Ch 80 Berhasil
81
Ch 81 Kalung
82
Ch 82 Mantan Suami
83
Ch 83 Dugaan
84
Ch 84 Memberi Pelajaran
85
Ch 85 Menepis Dugaan
86
Ch 86 Baik-baik Saja
87
Ch 87 Terluka
88
Ch 88 Ponsel Abi
89
Ch 89 Membuat Perhitungan
90
Ch 90 Membungkam
91
Ch 91 Nasib Pernikahan
92
Ch 92 Jangan Lukai Dia!
93
Ch 93 Perdebatan Sengit
94
Ch 94 Ayah Pengganti
95
Ch 95 Harus Pergi
96
Ch 96 Benci atau Rindu
97
Ch 97 Membalas Budi
98
Ch 98 Ngidam
99
Ch 99 Mengajaknya Pulang
100
Ch 100 Wanita Cantik
101
Ch 101 Kartu Nama
102
Ch 102 Keras Kepala
103
Ch 103 Sepakat
104
Ch 104 Kram
105
Ch 105 Dijodohkan
106
Ch 106 Skandal
107
Ch 107 Nasi Goreng Tanpa Bawang
108
Ch 108 Terjatuh
109
Ch 109 Cucu Yang Banyak
110
Ch 110 Mengusapnya
111
Ch 111 Tertunda
112
Ch 112 Bertindak
113
Ch 113 Mantan Perawan
114
Ch 114 Terlelap
115
Ch 115 Sikap Aneh Chiko
116
Ch 116 Keringat Dingin
117
Ch 117 Sangat Tampan
118
Ch 118 Menyelesaikannya Sendiri
119
Ch 119 Sangat Murka
120
Ch 120 Bersalah dan Menyesal
121
Ch 121 Kebingungan
122
Ch 122 Naluri Orang Tua
123
Ch 123 Tidak Mungkin!
124
Ch 124 Peti Jenazah
125
Ch 125 Bukan Reno
126
Ch 126 Sangat Tepat
127
Ch 127 Pelukan Hangat
128
Ch 128 Menyerang Balik
129
Ch 129 Dasar Maling!
130
Ch 130 Tidak Bisa Jauh
131
Ch 131 Suka Mengganggu
132
Ch 132 Melemahkan Saraf
133
Ch 133 Menemani Chiko
134
Ch 134 Siapa Dia
135
Ch 135 Kehausan
136
Ch 136 Tidak Akan Terganggu
137
Ch 137 Keluarlah!
138
Ch 138 Dengan Erat
139
Ch 139 Memperhatikan
140
Ch 140 Sentuhan Lembut
141
Ch 141 Melanjutkan Aksinya
142
Ch 142 Noda Darah
143
Ch 143 Minuman Hangat
144
Ch 144 Hamil Muda
145
Ch 145 Bersikap Biasa
146
Ch 146 Memastikan
147
Ch 147 Menunggu
148
Ch 148 Menyetujui
149
Ch 149 Kakinya Capek
150
Ch 150 Terkapar
151
Ch 151 Raffael Demam
152
Ch 152 Tanpa Sengaja
153
Ch 153 Abi Terkejut
154
Ch 154 Cukup Kasar
155
Ch 155 Menindih
156
Ch 156 Keadaan Chiko
157
Ch 157 Jangan Pergi!
158
Ch 158 Sayang
159
Ch 159 Merindukan Sentuhan
160
Ch 160 Mas Chiko
161
Ch 161 Khawatir
162
Ch 162 Terkejut
163
Ch 163 Ada Anakku
164
Ch 164 Meninggalkan Kecupan
165
Ch 165 Saling Mencintai
166
Ch 166 Was-was
167
Ch 167 Tidak Terlepas
168
Ch 168 Wajah Lucu Raffael
169
Ch 169 Alasan!
170
Promo Novel Baru
171
Cj 170 2C (Chiko-Chelsea)
172
Ch 171 Mencari Pembelaan
173
Ch 172 Berziarah
174
Ch 173 Sangat Mencintaimu
175
PROMO NOVEL SEQUEL BUKAN SUGAR DADDY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!